إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Wednesday, April 25, 2018

SYA’BAN ISTIMEWA


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid ra, beliau berkata : “Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam suatu bulan sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban?” Maka beliau SAW bersabda :
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Itu adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang manusia lalai darinya. Dan ia adalah bulan yang padanya segala amalan akan diangkat kepada penguasa semesta alam. Maka aku senang amalanku diangkat sementara aku sedang berpuasa. [HR An-Nasa’i]

Catatan Alvers

Kita berada di bulan sya’ban, bulan yang biasa namun terasa luar biasa karena diapit oleh dua bulan mulia, Bulan sebelumnya adalah Rajab yang merupakan salah satu bulan asyhurul hurum [lihat HR Bukhari] dan bulan setelahnya yaitu bulan ramadhan yang digelari sebagai sayyidus Syuhur (bulan terbaik). [lihat HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir]

Di satu sisi keberadaannya yang diapit oleh dua bulan mulia menjadikannya istimewa sehingga Nabi bersabda  “Itu adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan”, namun di sisi lain keberadaannya yang demikian justru menjadikannya ia biasa-biasa saja bahkan cenderung dilupakan banyak orang sebagaimana Baginda Nabi SAW bersabda “...yang manusia lalai darinya”.

Friday, April 20, 2018

EMANSIPASI KARTINI



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudry RA, Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ عَالَ ثَلَاثَ بَنَاتٍ فَأَدَّبَهُنَّ وَزَوَّجَهُنَّ وَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ فَلَهُ الْجَنَّةُ
Barang siapa yang menanggung biaya tiga anak perempuan, mengajarkannya adab, menikahkannya dan berbuat baik kepada mereka maka baginya surga. [HR Muslim]

Catatan Alvers

Tanggal 21 April diperingati sebagai hari kartini yang mana tanggal tersebut merupakan tanggal kelahiran Raden Adjeng Kartini. Peringatan ini ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964 yang ditandatangani pada tanggal 2 Mei 1964 yang didalamnya juga memuat penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. [okecoy com]

Kartini, dalam surat-suratnya kepada Nyonya Abendanon tertanggal 21 Januari 1901 menyatakan betapa penting peran perempuan dalam memajukan peradaban dan moralitas manusia.
Kartini menyatakan bahwa perempuan merupakan Soko Guru Peradaban, artinya melalui didikan perempuan, anak-anak menerima pendidikan pertama, belajar merasakan, belajar berpikir, dan belajar berkata-kata. [ubaya ac id]

Thursday, April 19, 2018

KAHFIAN ATAU YASINAN?



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, Rasul SAW bersabda :
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.[HR Al-Hakim]

Catatan Alvers

Hari jumat adalah hari yang spesial bagi ummat islam. Rasul SAW bersabda :
إن يوم الجمعة سيد الأيام وأعظمها عند الله
Sesungguhnya hari jum’at adalah penghulu hari dan hari yang ter-agung di sisi Allah [HR Ibnu Majah]

Ummat selainnya dipalingkan dari kemuliaan hari jumat. Rasul SAW bersabda :
أَضَلَّ اللَّهُ عَنْ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الْأَحَدِ فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا اللَّهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ
Allah telah menjauhkan (kemuliaan) hari Jumat bagi orang sebelum kita. Bagi Yahudi ada hari Sabtu. Bagi Nasrani ada hari Ahad. Lalu Allah memberi hidayah kepada kita kepada (kemuliaan) hari Jumat. [HR Muslim]

Wednesday, April 18, 2018

INDAHNYA KEBERSIHAN



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abi Malik As-Asy’ari RA, Rasul SAW bersabda :
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
kebersihan merupakan bagian dari iman [HR Muslim]

Catatan Alvers

Wanita paruh baya biasa dipanggil auntie (bibi). Dia bekerja sebagai petugas laundry di suatu asrama mahasiswa yang kebanyakan berasal dari luar Inggris. Ada hal yang menarik yaitu ketika asramanya kedatangan penghuni baru yaitu beberapa mahasiswa muslim dari Timur Tengah yang mendapat tugas belajar dari negaranya. Tepatnya saat ia menyortir pakaian, ia merasa ada sesuatu yang tidak biasa, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaian muslim saja yang terlihat tidak kotor dan tidak banyak noda di pakaiannya.

Wednesday, April 4, 2018

BUKAN PANGGILAN BIASA


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ka’b bin Ujrah, bahwasanya seorang tuna netra mendatangi Baginda Rasulullah SAW dan berkata “Wahai Rasulallah, Aku mendengan Adzan namun terkadang aku tidak menemukan orang yang menuntunku. Maka Rasul SAW bersabda :
فَإِذَا سَمِعْتَ النِّدَاءَ فَأَجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ
“Jika engkau mendengar suara adzan (diserukan), maka penuhilah penyeru Allah itu” [HR Thabrani].

Catatan Alvers

“Aku tak tahu syariat Islam. Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok. Lebih merdu dari alunan azan mu. Gemulai gerak tarinya adalah ibadah. Semurni irama puja kepada Illahi. Nafas doanya berpadu cipta”.

Itulah sepenggal puisi Ibu Sukmawati yang dibacakan dalam acara Indonesia Fashion Week yang langsung menjadi viral di medsos karena dianggap menista agama dengan melecehkan adzan dengan membandingkannya dengan hal lain. Sontak, sejumlah ormas dan pengacara bereaksi keras dengan melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Monday, March 19, 2018

BLUE SHOE CAN’T


ONE DAY ONE HADITH

Amr bin Murrah Al-Juhani berkata kepada Mu’awiyah, Rasul SAW bersabda :
مَا مِنْ إِمَامٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ وَالْخَلَّةِ وَالْمَسْكَنَةِ إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ وَحَاجَتِهِ وَمَسْكَنَتِهِ
Tidaklah seorang pemimpin menutup pintu dari orang-orang yang membutuhkan pertolongannya melainkan Allah akan menutup pintu langit (tidak mengabulkan) dari segala doanya (pemimpin tersebut). [HR Turmudzi] Lalu mu’awiyah mengangkat seseorang untuk melayani segala kebutuhan rakyatnya. [Tufhatul Ahwadzi]

Catatan Alvers

Sepatu biru tidak bisa apa-apa, “Blue shoe can’t” menjadi satu istilah viral belakangan ini setelah di sampaikan oleh Pimpinan Pondok Moderen Gontor K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam pidatonya yang penuh semangat meskipun usia yang sudah tidak muda lagi pada acara milad salah satu pesantren beberapa hari lalu.

“Blue shoe can’t” adalah bahasa yang bersayap, karena istilah tersebut adalah bahasa inggris yang bacanya menjadi bahasa jawa atau indonesia yaitu blusukan. Sedangkan makna “Sepatu biru tidak bisa apa-apa” menyiratkan maksudnya, blusukan tidak ada manfaatnya.

Wednesday, March 14, 2018

SHALAWAT PANCASILA


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Amr bin Murrah, Aku mendengar Abdullah bin Abi Awfa, ia termasuk salah seorang dari ashabus Syajarah (sahabat yang melakukan bai’atur ridlwan) Ia berkata :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَاهُ قَوْمٌ بِصَدَقَةٍ قَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ فَأَتَاهُ أَبِي بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى
Ketika Rasulullah saw didatangi suatu Kaum dengan membawa sedekah,  beliau (menyambut mereka) dengan bersabda : “Allahumma Shalli 'alaihim” (Ya Allah limpahkan rahmat kepada mereka).  Kemudian datanglah ayahku (Abi Awfa) dengan membawa sedekahnya,  maka Nabi bersabda : “Allahumma Shalli ala Aali Abi awfa” (Ya Allah limpahkan rahmat kepada keluarga Abi awfa). [HR Bukhari]

Catatan Alvers

“Shallallahu 'Ala Pancasila, Shallallahu 'Ala Nusantara, dan Shallallahu 'Ala Indonesia”. Itulah bacaan dalam aksi ritual shalawat atas nama Pancasila  yang sempat menjadi viral di media sosial. Aksi ini dilakukan oleh sejumlah pemuda ini di sebuah rumah kawasan Lakarsantri surabaya dalam waktu lalu.

Aksi ini menuai protes keras dari netizen dan masyarakat umum dan akhirnya pihak kepolisian mengamankan para pelakunya agar tak menuai keresahan. Pihak MUI Jatim pun meminta pelaku tak melakukan sensasi dengan aksi ritual yang sama karena meski beralasan untuk mempersatukan NKRI namun ritual tersebut tidak layak dengan alasan bahwa ekspresi cinta tanah air melalui shalawat Pancasila, tentu saja berbeda dengan shalawat nabi. [Pojokpitu]


Tanpa ingin melawan arus, Odoh kali ini membahas kejadian tersebut secara ilmiyah dari sudut pandang hadits tanpa melibatkan faktor emosional apalagi sensasional sehingga bisa memuaskan bathin yang sedang haus dan dahaga.

Menurut sumbernya, Shalawat bisa berasal dari Allah, dari malaikat dan dari kalangan makhluk lainnya seperti kita. Makna Shalawat itu menjadi berbeda sesuai dengan sumbernya.  Syeikh Zainuddin al-Munawi berkata :
فإن الصلاة من الله رحمة ومن الملائكة استغفار ومن الغير دعاء وطلب
Shalawat dari Allah itu bermakna (curahan) rahmat dan dari malaikat berarti istighfar (memohonkan ampunan) sedang dari lainnya adalah doa dan permintaan [Faidl al-Qadir]

Menurut tujuannya, Shalawat bisa di tujukan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW seperti firman Allah swt :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا  
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. [QS Al-Ahzab 56].

Shalawat juga di tujukan kepada selain Baginda Nabi seperti Nabi Ibrahim AS. Basyir bin Sa’ad RA bertanya kepada Nabi SAW : “Allah telah memerintahkan kepada kami untuk bershalawat kepadamu, bagaimanakah kami mengucapkan shalawat kepadamu?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab : 
قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَالسَّلَامُ كَمَا قَدْ عَلِمْتُمْ
“Ucapkanlah: “Ya Allah, berikanlah kemuliaan kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberikan kemuliaan kepada Ibrahim. Dan berilah karunia kepada Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau memberikan karunia kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta ini, hanya Engau-lah yang Mahaterpuji lagi Maha mulia. Adapun mengucapkan salam maka seperti yang telah kalian ketahui.” [HR Muslim]

Lebih tegasnya, Rasul SAW bersabda :
صلوا على أنبياء الله ورسله فإن الله بعثهم كما بعثني.
Ber-shalawatlah kalian kepada para nabi Allah dan utusn-Nya karena Allah mengutus mereka semua sebagaimana Allah mengutusku [HR Baihaqi]

Ibnul Qayyim berkata : banyak ulama menceritakan ijma’ ulama bahwasannya shalawat kepada semua nabi termasuk disyari’atkan. Diantaranya adalah imam Nawawi dan lainnya. Adapun apa yang dikatakan oleh Imam malik:
أنه لا يصلى على غير نبينا صلى الله عليه وسلم
Bahwasannya tidak boleh bershalawat kepada selain Nabi Muhammad .
Maka para muridnya berkata bahwa perkataan tersebut ditakwil dengan maksud bahwa kita tidak beribadah dengan shalawat kepada selain Nabi Muhammad SAW sebagaimana Allah memerintahkan kita bershawalat kepada Nabi Muhammad . [Jala’il Afham]

Lalu bolehkah shalawat ditujukan kepada selain para Nabi? Disinilah letak perdebatan. Namun kami cenderung kepada pendapat yang membolehkan mengingat keterangan dari hadits shahih utama di atas bahwa ketika Rasulullah saw didatangi suatu Kaum dengan membawa sedekah,  beliau mendoakan mereka : “Allahumma Shalli 'alaihim” (Ya Allah limpahkan rahmat kepada mereka).  Kemudian datanglah Abi Awfa dengan membawa sedekahnya,  maka Nabi juga mendoakannya: “Allahumma Shalli ala Aali Abi awfa” (Ya Allah limpahkan rahmat kepada keluarga Abi awfa). [Lihat HR Bukhari]

Menurut Imam Nawawi, Shalawat yang dibacakan oleh Rasul untuk para pembayar sedekah (zakat) tersebut adalah wujud perintah Allah SWT [Syarah Muslim] dalam firman-Nya :
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan ber-shalawatlah (doa) untuk mereka. Sesungguhnya “Shalawat” (doa) kamu itu (menjadi) rahmat dan ketentraman bagi mereka...[QS At-Taubah : 103]

Lebih luas tujuannya, Dalam hadits yang lain di riwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Ia berkata :
أَنَّ امْرَأَةً قَالَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلِّ عَلَيَّ وَعَلَى زَوْجِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكِ وَعَلَى زَوْجِكِ
Ada seorang perempuan berkata kepada Nabi saw : wahai Rasulullah saw aku mohon agar engkau bershalawat untukku dan untuk suamiku,  maka Nabi saw bersabda : “Shallallahu Alaiki wa 'ala Zawjiki”(Semoga Allah bershalawat kepadamu dan dan suamimu) [HR Abu Daud]

Berdasarkan argumen hadits di atas, satu pendapat membolehkan bershalawat kepada selain Nabi tentu dengan makna yang berbeda dengan shalawat kepada Nabi. Makna umum dari shalawat adalah doa dan keberkahan. Sedangkan untuk Nabi, Shalawat bermakna Ta’dzim dan penghormatan sehingga shalawat yang bermakna seperti inilah yang khusus dan hanya untuk Rasul [Aunul Ma’bud]

Dengan demikian maka problem shalawat pancasila tersebut adalah lebih kepada problem ketidak-patutan dan pelanggaran terhadap norma-etika masyarakat serta efek meresahkan di tengah masyarakat. Terlepas para pelaku telah meminta maaf dan mengaku khilaf, kajian ini hanya untuk memenuhi dahaga kalbu penulis dan alhamdulilah jika bisa bermanfaat untuk pembaca. Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka cakrawala berpikir kita dan meluaskan pengetahuan kita akan ajaran islam yang menentramkan.

Salam Satu Hadits,
DR.H.Fathul Bari. SS., M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jawa Timur Indonesia

Artikel di atas bisa anda dapatkan versi bukunya dalam
BUKU ONE DAY ONE HADITH
sistem SPAA (Singkat, Padat, Akurat). SINGKAT karena  Didesain sekali duduk bisa selesai baca satu judul ::PADAT karena  Tidak bertele-tele :: AKURAT karena disertai referensinya dan AKTUAL karena membahas fenomena yang sedang terjadi.

ONE DAY#1 *INDAHNYA HIDUP BERSAMA RASUL SAW* ISBN : 9786027404434
ONE DAY#2 *MOTIVASI BAHAGIA DARI RASUL SAW* ISBN : 9786026037909
ONE DAY#3 *TAMAN INDAH MUSTHAFA SAW* ISBN : 9786026037923
(Pre Order) ONE DAY#4 *TAFAKKUR ZAMAN NOW*, ISBN: 978-602-60379-5-4
Bisa dapat harga promo dan kirim via tiki/JNE silahkan hub. Ust. Muadz 08121674-2626


Umrah Ramadhan 13 Hari bersama Pesantren Wisata An-Nur 2, Tanggal : 8 Mei 2018 Hotel Mekkah : Al-Masa, Madinah : Al-Mukhtara Pesawat Saudia hanya 30 Jutaan. Seat terbatas. SMS. 08121-686-1111