إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Thursday, January 10, 2019

"MENJENGUK ALLAH"


*ONE DAY ONE HADITH*

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
مَنْ عَادَ مَرِيضًا نَادَى مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنْ الْجَنَّةِ مَنْزِلًا
Siapa yang menjenguk orang sakit, maka ada seorang yang berseru dari langit: kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati satu tempat di surga. [HR Ibnu Majah]

_Catatan Alvers_

Menjenguk orang sakit menjadi tema viral ketika presiden menjenguk salah seorang ulama yang sedang dirawat di rumah sakit. Tidak ketinggalan, calon presiden dan calon wakil presiden lainnya juga ikut menjenguknya. Terlepas dari ranah politik, Menjenguk orang sakit merupakan kewajiban setiap muslim sebagaimana terdapat dalam atikel odoh sebelumnya “MENJENGUK VS DIJENGUK”.  Imam Ghazali berkata “Islam dan kenal, keduanya sudah cukup menjadikan wajibnya menjenguk orang sakit dan meraih pahala dari menjenguknya”. [Ihya Ulumuddin]

Tuesday, January 8, 2019

DAHSYATNYA TA’ZIYAH


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Bakar bin ‘Amr bin Hazm, Nabi SAW bersabda:
مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَزِّي أَخَاهُ بِمُصِيبَةٍ إلَّا كَسَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ حُلَلِ الْكَرَ امَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Tiada seorang mu’min yang berta’ziyah kepada saudaranya karena suatu musibah, melainkan Allah Azza wa Jalla memberinya pakaian dari perhiasan yang mulia di hari kiamat. [HR Ibnu Majah]

_Catatan Alvers_

Setiap pertemuan pastilah ada perpisahan. Berpisah dengan teman, kerabat apalagi orang terdekat dalam hidup kita pastilah membuat kita terpukul namun justru kita diperintahkan bersabar saat pukulan pertama tersebut. Suatu ketika Rasulullah SAW bertemu dengan seorang perempuan yang sedang menangis di pekuburan. Lalu beliau berpesan : "Bertaqwalah engkau kepada Allah dan besabarlah!" Perempuan itu menjawab : "Engkau tidak merasai cobaan yang menimpaku." Sementara ia tidak tahu kalau yang menasehatinya adalah Nabi SAW. Setelah beliau meninggalkannya, barulah ada yang memberitahunya bahwa orang tadi adalah baginda Rasul SAW. Mengetahui hal itu maka perempuan tersebut bergegas menuju rumah Nabi SAW dan setibanya di sana  ia tidak menemukan penjaga pintu sehingga ia langsung berkata : Maaf, aku tadi tidak tahu bahwa engkau adalah Nabi SAW. Maka Rasul SAW bersabda:
إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى
Tiadalah Kesabaran melainkan ketika pukulan yang pertama (awal kejadian musibah). [HR Bukhari]

Meninggalnya seseorang merupakan ketetapan Allah swt dan tiada seorangpun yang bisa menolaknya. Rela atau tidak rela akan kehilangannya tidak akan mengubah keadaannya karena yang telah meninggal tidak akan bisa bangun lagi. Justru meratapinya akan mendatangkan dosa. Rasul SAW bersabda :
اثْنَتَانِ فِى النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ الطَّعْنُ فِى النَّسَبِ وَالنِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ
“Ada dua buah perkara dalam diri manusia yang merupakan bentuk kekufuran. Mencaci maki garis keturunan dan meratapi mayat.” [HR Muslim]

Maka tidak ada pilihan didepan kita melainkan bersabar dan justru inilah inti keimanan kita kepada takdir-Nya, Khoirihi wa syarrihi. Ali bin Abi Thalib RA berkata:
الصَّبْرُ مِنَ الإِيمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ ، فَإِذَا ذَهَبَ الصَّبْرُ ذَهَبَ الإِيمَانُ.
“Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” [HR Ibnu Abi Syaibah]

Inilah esensi ta’ziyah yang mana hukumnya adalah sunnah muakkadah menurut al-munari [Faidlul Qadir] karena ta’ziyah itu artinya menghibur mereka yang sedang tertimpa musibah supaya bisa bersabar dan sekaligus mendoakannya”. Sayyid bakri berkata : Ta’ziyah itu adalah memerintahkan orang yang tertimpa musibah untuk bersabar, dan mengharapkan pahalanya, melarang mereka untuk meratapinya, memohonkan ampunan untuk orang yang meninggal dan mendoakan mereka yang ditinggal (yang hidup) agar tegar dan membantunya mengatasi akibat musibah (jabrul Musibah). Dan hendaklah ketika berta’ziyah mengucapkan:
أَعْظَمَ اللَّهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ، وجبر مصيبتك، أو أخلف عليك
“Semoga Allah memperbesar pahalamu, memperbagus hiburan bagimu, dan mengampuni orang yang meninggal dari (keluarga)mu itu, mencukupi musibahmu atau menggantinya atasmu. [I’anatut Thalibin]

Ketika zainab mengabarkan lewat utusannya bahwa putranya meninggal dunia maka Nabi SAW menyampaikan kepadanya :
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ ، وَلَهُ مَا أَعْطَى ، وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى ، فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ 
“Sesungguhnya milik Allah apa yang diambil dan bagi-Nya apa yang diberikan. Segala sesuatu disisi-Nya ajal yang telah ditentukan. Maka bersabarlah dan berharaplah (pahala dari-Nya).” [HR. Bukhari]

Begitu besar manfaat ta'ziyah untuk orang yang sedang susah tertimpa musibah. Coba bayangin bagaimana jika kita yang lagi tertimpa musibah. Saya punya slogan *"Serepot-repotnya anda berta'ziyah maka jauh lebih repot orang yang anda ta'ziyahi"* betul nggak? Gimana kalo Allah membalik keadaannya untuk kita. Maka dari itu berta'ziyah memiliki pahala yang sangat besar sekali. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ
“Barang siapa berta’ziyah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti orang yang didapat orang tersebut”. [HR. At-Tirmidzi]

Memangnya sebesar apa pahala yang didapat oleh orang yang tertimpa musibah sehingga diberikan kepada orang yang ber-ta'ziyah?

Mendapat Barokah dan Rahmat, Allah swt berfirman :
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ  الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. Al-Baqarah: 155-157]

Mendapatkan surga. Allah swt berfirman dalam hadits qudsy :
ما لعبدي المؤمن عندي جزاء إذا قبضت صفيّه من أهل الدنيا ثم احتسبه إلا الجنة
Tiadalah balasan bagi hambaku yang beriman ketika aku mengambil kekasihnya di antara penduduk dunia lalu ia merelakannya melainkan surga [HR Bukhari]

Mengurangi dosa, Rasul SAW bersabda :
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِى نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
Ujian senantiasa menimpa orang beriman lelaki dan perempuan, baik di dalam diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahanpun. [HR Tirmidzi]

Mendapat Ridlo-Nya. Rasul SAW bersabda :
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan jika Allah mencintai suatu kaum Dia akan menguji mereka, siapa yang ridha maka baginya keridhaan (Allah) dan siapa yang murka maka baginya kemurkaan (Allah). [HR Tirmidzi]

Mendapat kebaikan dari Allah swt. Nabi SAW Bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
Barangsiapa yang diinginkan Allah kebaikan maka Allah akan mengujinya dengan musibah.” [HR Bukhari]

Subhanallah, begitu banyak keutamaan dan pahala bagi orang yang tertimpa musibah dan itu semua berdasar hadits di atas juga akan diberikan kepada mereka yang berta'ziyah dengan menghiburnya dan meringankan beban hidupnya. Wallahu A'lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk berempati dan bersimpati kepada saudara dan handaitaulan yang sedang tertimpa musibah sehingga menyempatkan diri untuk berta'ziyah di tengah kesibukan urusan dunia.

Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul Bari Alvers

NB.
Hak Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang  lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam Abdullah Alhaddad]

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Nggak Mondok Nggak Keren!

Friday, January 4, 2019

MEMBULLY PEMIMPIN?


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Al-‘Irbad bin Sariyah RA, Rasulullah bersabda :
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا
"Saya memberi wasiat kepadamu agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta'at walaupun yang memerintahmu adalah seorang (pemimpin yang berasal dari) budak habasy (sudan). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. [HR Abu Dawud]

Catatan Alvers

Setiap manusia pasti menginginkan kondisi yang ideal dalam setiap perkaranya, termasuk dalam urusan pemimpinnya. Inilah yang membuat mereka lupa bahwa seorang pemimpin adalah manusia yang tidak lepas dari kekurangan. Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Tiada pemimpin yang sempurna tanpa kekurangan sebagaimana tiada rakyatnya yang sempurna.

Thursday, January 3, 2019

JUM’AT, HARI SPESIAL



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Hari terbaik di mana matahari terbit pada hari tersebut ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam AS diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat. [HR Muslim]

Catatan Alvers

Hari Jum’at tiba kembali dengan segala kebaikannya. Dalam islam, semua hari adalah baik, namun hari jum’at adalah hari yang terbaik sebagaimana hadits utama di atas. Allah mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu. Rasulullah bersabda: “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk.” [HR. Muslim]

Tuesday, December 18, 2018

SUDAH TAHAJJUD GAES?


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, Ia berkata :
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا
Sesungguhnya Nabi SAW melakukan shalat malam sehingga bengkak kakinya. Aku berkata kepadanya, Mengapa kau melaukan ini, wahai Rasululallah?, padahal Allah telah mengampuni kesalahanmu, baik yang terdahulu maupun yang akan datang. Beliau menjawab, Apakah aku tidak suka menjadi seorang hamba Allah yang bersyukur?, [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Junaid Al-Baghdadi dijumpai dalam mimpi setelah kewafatannya. Ia ditanya : Apakah yang dilakukan Allah kepadamu wahai Junaid? Ia Menjawab: “Hilanglah semua isyarat, ibarat, ilmu bahkan tulisan yang aku berikan kepada manusia dan tidak ada manfaatnya serta tidak kutemukan pahalanya. Tidaklah bermanfaat kepadaku selain beberapa rekaat pendek yang aku lakukan ketika waktu sahur di saat manusia terlelap tidur. Itulah yang kutemukan pahalanya untukku. [Al-Bajuri,1,257]

Monday, December 17, 2018

BANGUN YUK!



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.
“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. [HR Muslim]

Catatan Alvers

‘Abdullah Ibnu ‘Umar RA berkata: Saat aku muda aku tidur di dalam masjid lalu aku bermimpi seakan dua Malaikat membawaku ke Neraka. Ternyata Neraka itu berupa sumur yang dibangun dari batu dan memiliki dua tanduk. Di dalamnya terdapat orang-orang yang aku kenal. Aku pun berucap, ‘Aku berlindung kepada Allah dari Neraka!’ Ibnu ‘Umar melanjutkan ceritanya, ‘Malaikat yang lain menemuiku seraya berkata, ‘Jangan takut!’ Akhirnya aku ceritakan mimpiku kepada Hafshah dan ia menceritakannya kepada Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda:
نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللهِ، لَوْ كَانَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ.
‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’
Akhirnya ‘Abdullah tidak pernah tidur di malam hari kecuali hanya beberapa saat saja.” [HR Al-Bukhari]

QUNUT UIGHUR


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:

قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَالصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ الْأَخِيرَةِ يَدْعُو عَلَيْهِمْ عَلَى حَيٍّ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ أَرْسَلَ إِلَيْهِمْ يَدْعُوهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ فَقَتَلُوهُمْ قَالَ عَفَّانُ فِي حَدِيثِهِ قَالَ وَقَالَ عِكْرِمَةُ هَذَا كَانَ مِفْتَاحَ الْقُنُوتِ
Rasulullah pernah qunut selama satu bulan secara terus-menerus pada shalat Zhuhur, ‘Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh di akhir setiap shalat, (yaitu) ketika beliau mengucap “Sami’Allahu liman hamidah” di raka’at yang terakhir, beliau mendo’akan kebinasaan atas kaum yang ada pada perkampungan Bani Sulaim, kabilah Ri’l, Dzakwan dan ‘Ushayyah, dan orang-orang di belakang beliau mengucapkan amin. Rasul mengutus mereka (para da’i) untuk mengajak mereka (kabilah-kabilah itu) masuk Islam, tapi malah mereka membunuh para da’i tersebut. ‘Ikrimah berkata: Inilah pertama kali qunut (nazilah diadakan). [HR Abu Daud]