إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Sunday, July 10, 2016

KERJA & ISTIRAHAT



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ma’bad bin Ka’ab bin Malik dari Abu Qatadah bin Rabi’i bahwa ia menceritakan bahwasanya:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرَّ عَلَيْهِ بِجَنَازَةٍ فَقَالَ مُسْتَرِيْحٌ وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْمُسْتَرِيْحُ وَالْمُسْتَرَاحُ مِنْهُ فَقَالَ اَلْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ يَسْتَرِيْحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيْحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلاَدُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ
Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah SAW, maka beliau bersabda: mustariih dan mustarah. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah itu mustarih dan mustarah? beliau menjawab, Seorang hamba yang mukmin yastarih (akan beristirahat) dari kesulitan dunia, sementara seorang hamba yang pendosa, seluruh hamba, negeri, pepohonan dan binatang melata akan yastarih (beristirahat) dari (kezhalimannya) [HR Muslim]

Catatan Alvers

Hidup di dunia penuh dengan kesibukan dan aktifitas. Beribadah, Bekerja dan istriharat silih berganti hingga manusia meninggal dunia dan itulah istirahat yang sesungguhnya. Saat itu, seorang hamba yang mukmin barulah dapat beristirahat dari kesulitan dunia yang disebut dalam hadits di atas dengan istilah “Mustarih”. Bagaimana tidak, seorang mukmin diperintah untuk beribadah kepada Allah dan setelah itu kembali bekerja. Allah SWT berfirman :
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” [QS Al-Jum’at: 10]

Friday, July 8, 2016

TAMU ; BAROMETER IMAN



ONE DAY ONE HADITH

Abi Syuraih Al-Adawi RA berkata: Dua telingaku mendengar dan kedua mataku melihat tatkala Nabi SAW bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتَهُ قَالُوا وَمَا جَائِزَتُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ يَوْمُهُ وَلَيْلَتُهُ وَالضِّيَافَةُ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ عَلَيْهِ
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya dengan memberikannya hadiah”. Sahabat bertanya, “Apa hadiahnya itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “(Menjamunya dengan hidangan terbaik) sehari semalam. Jamuan untuk tamu ialah tiga hari, dan selebihnya adalah sedekah”[HR Muslim]

Catatan Alvers

Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati tamu. Sikap menghormati tamu bukan hanya mencerminkan kemuliaan hati tuan rumah namun juga menjadi salah satu tanda tingkat keimanannya kepada Allah dan Hari Akhir. Karena dengan jamuan yang disuguhkan, seorang mukmin berharap pahala dan balasan yang besar dari Allah pada hari Kiamat kelak.

Thursday, July 7, 2016

SILATURRAHMI MENAMBAH USIA?




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Anas Bin Malik RA, Rasul SAW bersabda :
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
'Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya, hendaklah ia menjalin silaturahim [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Hadits di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa silaturrahmi bisa menambah usia. Benarkah demikian? Ibnu Hajar al-Haitami dalam Al-Inafah Fima Ja’a Fis Shadaqah wad Dhiyafah mengatakan bahwa dalam memahami penambahan umur ini terdapat dua pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa:

أن الأحاديث المصرحة بأن صلة الرحم تزيد في العمر محمولة على ظاهرها من أن الزيادة فيها حقيقة، أي بالنسبة لعلم الملائكة، واللوح المحفوظ، بأن يكتب به معلقا، كأن وصل فلان رحمه عاش عشرين سنة، وإلا عاش عشرة، وما في أم الكتاب الواقع لا غير، لأنها علم الله القديم وهو لا تعليق فيه، ولا يطلع أحد عليه.
Sesungguhnya hadits-hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahmi menambah umur itu ditafsiri secara dhahirnya yaitu penambahan umur secara hakiki maksudnya dinisbatkan kepada ilmu malaikat dan lauh mahfudz. Sebagai gambaran jika ditulis pada takdir yang ketahui malaikat “jika fulan menyambung silaturrahmi maka ia akan hidup 20 tahun namun jika tidak maka hidup hanya 10 tahun. Adapun takdir yang terdapat dalam lauh mahfudz maka itulah yang terjadi, bukan selainnya karena ilmu Allah itu bersifat qadim tanpa ta’liq (catatan).

Wednesday, July 6, 2016

BAHAYA MEMUTUS SILATURRAHMI




ONE DAY ONE HADITH

Abdurrahman bin ‘Auf RA mendengar Rasulullah SAW bersabda :
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنا الرَّحْمنُ، وَأَنا خَلَقْتُ الرَّحِمَ، وَاشْتَقَقْتُ لَهَا مِنِ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا بتَتُّهُ
“Allah ’azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar-Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya.” [HR. Ahmad]

Catatan Alvers

Allah SWT maha pengasih lagi maha penyayang memerintahkan manusia untuk menebar kasih sayang diantara mereka terlebih khusus lagi kepada sanak saudara. Sebaliknya Allah melarang permusuhan dan saling membenci sesama mereka terlebih kepada sanak saudara
seperti kakak atau adik, bibi, keponakan, dan yang lainnya dari antara kerabat hingga dalam hadits qudsy di atas Allah berfirman : “Dan siapa yang memutusnya (tali silaturrahmi), niscaya Aku akan memutus (hubungan dengan) dirinya.

Tuesday, July 5, 2016

SELAMAT IDUL FITRI


SHOLAT IDUL FITRI



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah RA, Ia berkata:
أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.
“Nabi SAW memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.” [HR Muslim]

Catatan Alvers

Sholat Id adalah sholat yang unik karena dilakukan setahun cuman dua kali dan dengan cara yang sedikit berbeda dengan sholat biasanya. Rentang Waktu Sholat id adalah antara munculnya matahari sampai tergelincirnya matahari. Sholat id ini adalah kekhususan Ummat ini karena baru disyariatkan pada tahun kedua hijriyah. Disebut id yang berarti kembali karena id ini datang kembali setiap tahunnya. Pelaksanaan sholat idul fitri dianjurkan agak di akhirkan untuk memberi kesempatan lebih luas waktu memberikan zakat fithrah sebelum shalat id. [Ianatu Thalibin]

Sunday, July 3, 2016

SAYONARA RAMADHAN




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Khalid bin Ma’dan RA, berkata,
لَقَيْتُ وَاثِلَةَ بْنَ اْلأَسْقَعِ فِيْ يَوْمِ عِيْدٍ فَقُلْتُ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ فَقَالَ نَعَمْ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ قَالَ وَاثِلَةٌ لَقَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَيْدٍ فَقُلْتُ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ قَالَ نَعَمْ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ
Aku menemui Watsilah bin Al-Asqa’ pada hari Id, lalu aku mengatakan, ‘Taqabbalallah Minna Wa Minka”. Lalu ia menjawab, ‘Iya, Taqabbalallah Minna Wa Minka, Kemudian Watsilah berkata, ‘Aku menemui Rasulullah SAW pada hari Id lalu aku mengucapkan ‘Taqabbalallah Minna Wa Minka’, kemudian Rasulullah SAW menjawab, ‘Ya, Taqabbalallah Minna Wa Minka’ [HR. Baihaqi dalam Sunan Kubra]

Catatan Alvers

Seiring dengan cepatnya waktu berlalu, ternyata tanpa terasa ramadhan begitu cepat pula berjalan meninggalkan kita. Padahal kita belum maksimal membaca Al-Qur’an, belum maksimal shalat malam, belum maksimal melaksanakan shiyam dan juga belum optimal untuk melaksanakan ibadah-ibadah lainnya. Belum lagi kita tidak tahu apakah amalan yang sedikit itu diterima Allah swt?
Para sahabat Nabi begitu semangat untuk menyempurnakan amalan mereka, Namun mereka masih khawatir jika amalan tersebut ditolak oleh Allah. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut.” [Qs. Al Mu’minun: 60]