إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Sunday, February 26, 2023

BALASAN PENGANIAYAAN

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abdullah Ibn Mas’ud RA, Rasul SAW bersabda :

أَجِيبُوا الدَّاعِيَ وَلَا تَرُدُّوا الْهَدِيَّةَ وَلَا تَضْرِبُوا الْمُسْلِمِينَ

Datangilah orang yang mengundang kalian, janganlah kalian menolak hadiah dan janganlah kalian memukul sesama. " [HR Ahmad]

 

Catatan Alvers

 

Nama Agn*s, menjadi trending topic netizen di Twitter dengan 68,9 juta kali kicauan hingga Minggu (26/2/2023). [Penamas id] Berita tersebut memuat penganiayaan yang diduga dilakukan M (19 tahun) yang merupakan anak dari eks pejabat Ditjen Pajak Jaksel, terhadap D (17 tahun) anak pengurus Gerakan Pemuda Ansor hingga korban koma karena cedera berat (20/2/2023). Penganiayaan itu disaksikan bersama-sama dengan teman pelaku, bahkan merekamnya dengan HP. Dugaan motifnya adalah bermula Agn*s yang merupakan pacar M mengeluh bahwa dirinya diganggu oleh D, hingga terjadilah penganiayaan tersebut. [viva co id] Buntut dari kejadian itu, M dikeluarkan dari kampusnya, Universitas Prasetiya Mulya tanggal 23 Februari 2023. [kompas com] dan bapaknya yang merupakan ASN  di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dicopot dari tugas dan jabatannya (24/2/2023). [suara com]

 

Penganiayaan semacam itu di dalam istilah agama islam termasuk kategori kedzaliman. Kata zhalim berasal dari Bahasa Arab, Ia adalah derivasi dari kata zhulm. Secara bahasa, kata zhulm berarti menaruh sesuatu bukan pada tempatnya. Adapun secara syariat, Al-Jurjani mendefinisikannya dengan :

عِبَارَةٌ عَنِ التَّعَدِّي عَنِ الْحَقِّ إِلَى الْبَاطِلِ، وَهُوَ الْجَوْرُ

Suatu ungkapan dari perbuatan yang melampaui batas kebenaran menuju kebathilan. Itulah “Jaur” (kedzaliman) [Al-Ta’rifat]

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata zhalim diartikan dengan menindas; menganiaya; berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain. [KBBI]

 

Kedzaliman semacam ini balasannya kontan di dunia, tidak menunggu di akhirat. Terbukti dengan dikeluarkannya pelaku dari kampus bahkan bapaknya terkena imbasnya pula. Hal ini seperti balasan yang diterima FS, Jendral Polisi yang menyita perhatian masyarakat itu. Maka benarlah sabda Rasul SAW :

ذَنْبَانِ مُعَجَّلَانِ لَا يُؤَخَّرَانِ الْبَغْيُ وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ

Terdapat dua dosa yang disegerakan balasannya (di dunia) dan tidak di akhirkan; kedzaliman dan memutus tali persaudaraan [HR Al-Hakim]

 

Islam melarang keras perbuatan dzalim seperti memukul orang lain sebagaimana dalam hadits utama di atas. Bahkan Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsy :

يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا يَا عِبَادِي

 “Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian. Maka, janganlah kalian saling menzhalimi. [HR Muslim]

 

Dalam Islam, tindak penganiayaan seperti itu dihukum dengan hukuman yang setimpal dan hal ini kenal dengan fiqih jinayat. Bahkan hukuman penganiayaan telah ditetapkan jauh sebelum al-Quran diturunkan. Allah SWT berfirman :

وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Kitab Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishashnya…. [QS Al-Ma’idah : 45]

 

Orang yang membantu tindak penganiayaan ia juga terkena hukuman. Rasul SAW bersabda :

إِذَا أَمْسَكَ الرَّجُلُ الرَّجُلَ وَقَتَلَهُ الآخَرُ يُقْتَلُ الَّذِى قَتَلَ وَيُحْبَسُ الَّذِى أَمْسَكَ

"Apabila ada seseorang memegangi orang lain, kemudian ada orang lain membunuhnya, maka si pembunuh itu harus di hukum bunuh dan orang yang memeganginya itu dipenjara." [HR Daruquthni]

Di zaman Rasul SAW terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh Rubayyi bintu An-Nadhr. Ia mematahkan gigi depan seorang wanita. Kemudian, keluarga Rubayyi itu minta maaf kepadanya. Akan tetapi, keluarga wanita itu menolaknya. Keluarga Rubayyi menawarkan denda (tebusan), tetapi mereka tetap menolaknya. Kemudian mereka datang menghadap Rasulullah SAW untuk menuntut qishash. Lalu Anas bin An-Nadhr berkata : Wahai Rasulallah, Akankah engkau akan mematahkan gigi depan Fulanah (Rubayyi’). Maka Rasul SAW :

يا أَنَسُ كِتَابُ اللَّهِ الْقِصَاصُ

Wahai Anas, sesuai dengan Kitab Allah adalah qisash (Merontokkan gigi dihukum dengan Merontokkan gigi juga). [HR Ahmad]

 

Di Akhirat kelak, orang yang berbuat dzalim dengan menganiaya orang lain akan berpotensi menjadi orang yang bangkrut. Suatu ketika Rasul SAW bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang orang yang bangkrut itu?. Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta.” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat datang membawa pahala sholat, puasa, dan zakat, namun dia juga membawa dosa mencaci maki si A, menuduh zina si B tanpa bukti, memakan hartanya si C, membunuh si D, dan memukul si E. karena itu, sebagian pahala amal kebajikannya diberikan kepada mereka. Selanjutnya beliau bersabda :

فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Jika pahala kebajikannya sudah habis, sedangkan belum selesai urusannya maka dosa orang yang dianiaya dipindahkan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam neraka.” [HR. Muslim]

 

Maka dari itu, sebelum terlambat hendaknya setiap orang yang pernah berbuat dzalim agar segera meminta maaf. Rasul SAW bersabda :

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ

“Orang yang pernah mendzalimi saudaranya dalam urusan harga dirinya atau harta (apapun), maka hari ini hendaklah ia meminta dihalalkan atas perbuatannya itu kepada saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak ada ada dinar dan dirham. [HR Bukhari]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk tidak berbuat kedzaliman dan meminta maaf jika pernah berbuat demikian.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

 

 

 

Saturday, February 11, 2023

CHILDFREE

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar RA, Rasul SAW bersabda :

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ

Menikahlah kalian semua dengan wanita yang penuh kasih sayang lagi subur rahimnya karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian (Ummat Nabi SAW) melebihi ummat yang lainnya. [HR Abu Dawud]

 

Catatan Alvers

 

Viral, seorang selebgram wanita menyebut salah satu cara agar tetap awet mudanya adalah Childfree. Apakah itu? Childfree merupakan istilah yang mengacu pada seseorang yang tak memiliki anak, baik biologis, adopsi, atau lainnya. Istilah ini bisa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah memilih untuk tak memiliki anak, namun bisa juga untuk mereka yang tak bisa memiliki anak. [health.detik.com]

 

Dalam Agama Islam, salah satu tujuan menikah adalah memiliki keturunan (anak) sebagaimana disebutkan dalam hadits utama di atas, Rasul SAW menyuruh menikah dan memiliki banyak anak dan keturunan sebab beliau bangga dengan banyaknya Ummat ini melebihi dari ummat lainnya. [HR Abu Dawud] Hadits ini memiliki asbabul wurud, yaitu satu ketika ada seseorang yang mengadukan permasalahannya kepada baginda Nabi SAW. Ia berkata :

إِنِّي أَصَبْتُ امْرَأَةً ذَاتَ حَسَبٍ وَجَمَالٍ وَإِنَّهَا لَا تَلِدُ أَفَأَتَزَوَّجُهَا

Sesungguhnya aku mendapatkan seorang wanita (untuk dinikahi) yang memiliki nasab mulia lagi cantik rupawan namun sayangnya ia mandul (karena tidak mengalami haidh), apakah aku boleh menikahinya?

 

Rasul SAW lalu menjawab, jangan. Di lain kesempatan, orang itu meminta ijin untuk kedua kalinya agar diperbolehkan menikahi wanita tersebut namun beliau melarangnya. Dan pada kali ketiga, orang itu meminta ijin lagi untuk diperbolehkan menikahi wanita tersebut namun beliau tetap melarangnya lalu mengemukakan hadits di atas : “Menikahlah kalian semua dengan wanita yang penuh kasih sayang lagi subur rahimnya karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian (Ummat Nabi SAW) melebihi ummat yang lainnya”. [HR Abu Dawud]

 

Anak merupakan anugerah yang agung bagi orang yang dikehendakiNya dan dengannya kehidupan di dunia ini menjadi penuh dengan ketentraman dan kebahagiaan. Anak-anak menjadi penyejuk mata bahkan perhiasan di dunia sebagai dinyatakan dalam QS Ali Imran : 14. Dan dalam ayat lain, Allah SWT berfirman :

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia  [QS Al-Kahfi : 46]

 

Tentu anak yang dimaksud adalah anak yang shalih yang mana memilikinya termasuk sebagian dari cita-cita mulia setiap ibadur Rahman (Hamba-hamba Allah yang mulia) yang diabadikan dalam al-Qur’an yaitu :

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan anak keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. [QS Al-Furqan : 74]

 

Allah SWT juga memberitahu kita bahwa anak itu memiliki rizkinya sendiri maka kita tidak boleh khawatir secara berlebihan sehingga memilih childfree atau malah membunuh anak yang sudah ada. Allah SWT berfirman :

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar. [QS Al-Isra : 31]

 

Dalam Islam, anak tidak hanya bermanfaat bagi orang tuanya di dunia akan tetapi juga di akhirat. Rasul SAW bersabda :

إِذَا مَاتَ اَلْإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالَحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, yaitu: sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan orang tuanya. [HR Muslim]

 

Maka dalam Islam, childfree adalah perbuatan tidak terpuji,  jika dilakukan dengan memotong rahim seorang wanita secara permanen sehingga ia tidak bisa hamil sama sekali dengan tanpa adanya udzur (alasan yang dibenarkan). Sayyid Bakri berkata :

وَيَحْرُمُ اِسْتِعْمَالُ مَا يَقْطَعُ الْحَبْلَ مِنْ أَصْلِهِ

Haram hukumnya menggunakan sarana yang bisa memutuskan kehamilan secara permanen. [I’anatut Thalibin]

 

Adapun anggapan childfree menyebabkan awet muda maka hal ini ditolak oleh seorang dokter spesialis kulit. Sebenarnya tidak ada hubungan langsung antara memiliki anak dan tidak memiliki anak dengan awet muda. Satu hal yang memang berkaitan adalah munculnya rasa stres.Demikian pula seorang dokter kecantikan sekaligus influencer, mengungkapkan memiliki anak bukan penyebab utama penuaan dan tergolong 'indirect correlation' (korelasi tidak langsung). Seorang psikolog menjelaskan ada beberapa alasan orang yang memilih untuk tidak punya anak atau kini disebut childfree. Diantaranya adalah faktor pergaulan, ikut-ikutan teman. Ada juga pengalaman traumatis. Dan ada pula dikarenakan faktor adanya gangguan medis atau kondisi psikis tertentu. [health.detik.com]

 

Maka bersyukurlah jika kita berpotensi memiliki anak (subur dan tidak mandul) karena tidak semua orang diberi anugerah besar tersebut. Allah SWT mengingatkan hal itu dengan firman-Nya :

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ.  أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. [QS As-Syura : 49-50]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk ingin memiliki anak yang shalih dan membuang jauh-jauh gaya hidup childfree di satu sisi dan di sisi lain jika kita ditakdir tidak bisa memiliki anak agar senantiasa tetap berhusnudz-dzan serta beramal shalih karena boleh jadi kita ditakdirkan masuk surga dengan jalan yang lain.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

Thursday, January 26, 2023

MISTERI HATI

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Ibnil Ash RA, Rasul SAW bersabda :

إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ

Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari jari-jari (kekuasaan) dzat Yang Maha Pemurah seperti satu hati. Dia memalingkannya ke arah yang dikehendaki-Nya. [HR Muslim]

 

Catatan Alvers

 

Hati itu misterius. Bagaimana tidak, pemiliknya saja tidak tahu bagaimana wujudnya dan tempatnya dimana. Hati yang dimaksud bukanlah hati berupa segumpal daging atau liver melainkan hati yang abstrak, yang bisa hancur ketika orangnya bersedih, yang bisa patah ketika putus cinta, dan bisa hilang bahkan bisa dicuri orang. Dialah hati sanubari, hati yang berada dalam genggaman kekuasaan penciptanya, yaitu Allah SWT sebagaimana hadits utama di atas.

 

Demikian pula isi dari hati adalah misterius karena tidak ada yang mengetahui kecuali hanya orangnya dan Allah SWT. Membelah dadapun tidak akan bisa menampakkan isi hati seseorang atau rontgen tercanggih sekalipun tidak bisa mendeteksi isi hati seseorang. Seperti itu pula ditegaskan oleh Rasul SAW kepada sahabat Usamah Bin zaid RA.  Dikisahkan bahwa suatu ketika Rasul SAW mengutusnya dalam suatu pasukan. Sesampainya di Huruqat - nama daerah di Juhainah – usamah menemui seorang lelaki (kafir) lalu ia mengucakan La Ilaha Illallah (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah), namun usamah tetap membunuhnya. Lalu usamah merasa ada ganjalan dalam dirinya karena kejadian itu, sehingga ia bercerita kepada Rasulullah. Beliau bertanya: Kenapa kamu membunuh orang yang telah mengucapkan La Ilaha Illallah? Usamah menjawab, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya lelaki itu mengucap demikian karena takut dibunuh dengan pedang." Rasul SAW bertanya lagi:

أَفَلا شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا أَمْ لا؟

Apakah kamu telah membelah dadanya sehingga kamu tahu apakah dia benar-benar mengucapkan Kalimah Syahadat atau tidak?" [HR Muslim]

 

Oleh karena kita tidak bisa mengetahui hakikat isi hati seseorang maka kita tidak bisa menilai manusia dari isi hatinya. Hal ini sebagaimana kisah ketika Sahabat Ali RA mengirimkan emas dari yaman kepada baginda Nabi SAW, beliau lalu membagikannya kepada empat orang sahabat namun ada orang yang mempermasalahkannya dan berkata "Kami lebih berhak atas emas tersebut daripada mereka." Kabar ini didengar oleh Rasul SAW dan beliau bersabda: 'Tidakkah kalian mempercayaiku padahal aku adalah orang yang terpercaya dari langit (surga)? Aku menerima kabar dari langit, pagi hari maupun sore hari.' Tiba-tiba seorang laki-laki (bernama dzul khuwaishirah at-tamimi) dengan mata cekung, tulang pipi cembung, dahi menonjol, berjanggut tipis, berkepala gundul dan menggunakan ikat pinggang, ia berdiri dan berkata;

يَا رَسُولَ اللَّهِ اتَّقِ اللَّهَ

Ya Rasulullah! Takutlah kepada Allah.

Nabi SAW bersabda: Celaka kamu. Bukankah di muka bumi ini akulah yang paling takut kepada Allah?.” Lalu orang itu beranjak dari tempat duduknya. Khalid bin Walid berkata; 'Ya Rasulullah! Izinkan aku untuk memenggal kepalanya. Nabi SAW bersabda: Jangan, bisa jadi ia mengerjakan shalat. Khalid berkata : Tapi betapa banyak orang yang shalat namun ia berkata dengan lisannya yang tidak sesuai dengan hatinya. Rasulullah SAW bersabda:

إِنِّي لَمْ أُومَرْ أَنْ أَنْقُبَ عَنْ قُلُوبِ النَّاسِ وَلَا أَشُقَّ بُطُونَهُمْ

Aku tidak diperintah untuk menyelidiki hati seseorang atau membelah perutnya. [HR Bukhari]

 

Tidak hanya kita, Nabipun tidak mengetahui isi hati seseorang melainkan jika diberi tahu oleh Allah SWT karena Dia yang maha mengetahui bahkan isi hati manusia. Allah SWT berfirman :

وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَلِيمًا

Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun [QS Al-Ahzab : 51]

 

Allah mengetahui isi hati dan ucapan yang disembunyikan namun banyak manusia yang tidak menyadari hal itu. Al-Akhnas bin Syuraiq Ats-Tsaqafy, dia adalah lelaki yang memiliki perkataan yang manis, wajah yang tampan, ketika bertemu dengan Nabi SAW ia berbicara dengan sesuatu yang menyenangkan beliau namun dibalik itu ia menyimpan kebencian dan permusuhan kepada beliau di hatinya. Ada juga orang kafir, ia masuk ke dalam rumah, menutup selambu rumahnya, membungkukkan badannya, menyelimuti dengan pakaiannya lalu ia mengucapkan kekufuran dengan persangkaan bahwa Allah tidak akan mengetahui apa yang ia kerjakan. [Hasyiyah Ash-Shawy] Berkenaan dengan hal ini maka Allah SWT berfirman :

أَلَا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka tampakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. [QS Hud : 5]

 

Umar bin Khattab RA berkata : Dahulu di zaman Rasul SAW, orang-orang diberi hukuman sesuai dengan petunjuk wahyu, dan sekarang wahyu telah terputus.

وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ

Oleh karena itu, sekarang kami memberi keputusan kepada kalian sesuai dengan perbuatan yang tampak bagi kami.

Jadi, siapa yang menampakkan perbuatan baik kepada kami, maka kami berikan keamanan dan kami dekatkan kedudukannya pada kami. Sedangkan urusan dalam hatinya tidak sedikit pun kami mengetahuinya, karena Allah-lah yang akan menghisab isi hatinya. Namun, siapa yang menampakkan kelakuan buruk pada kami, maka kami tidak akan memberikan keamanan padanya dan tidak akan mempercayai ucapannya. Meskipun ada yang berkata sesungguhnya hatinya baik." [HR Bukhari]

 

Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat apakah para malaikat mengetahui isi hati seseorang. Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalany terdapat 3 pendapat. (1) Malaikat mengetahui isi hati karena diberitahu oleh Allah. Pendapat ini didukung dengan hadits dimana Allah menyeru kepada malaikat :

اُكْتُبْ لِفُلَانٍ كَذَا وَكَذَا

“Tulislah pahala ini dan itu untuk si fulan”.

Maka Malaikat berkata : Sungguh ia tidak melakukan amalan tersebut. Lalu Allah berfirman : Sesungguhnya ia telah berniat untuk melakukannya. [HR Ibnu Abid Dunya]

(2) Allah memberikan ilmu khusus untuk mereka.  (3) Malaikat mendeteksi dengan bau sebagaimana dalam hadits disebutkan :

إذَا هَمَّ بِحَسَنَةٍ شَمَّ الْمَلَكُ رَائِحَةً طَيِّبَةً وَإِذَا هَمَّ بِسَيِّئَةٍ شَمَّ رَائِحَةً خَبِيثَةً

“Jika seseorang berniat baik maka malaikat mencium bau harum dan jika seseorang berniat buruk maka malaikat mencium bau busuk”. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh At-Thabrani. [Fathul Bari]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk tidak mudah berburuk sangka kepada orang yang telah berbuat baik mengingat Allah SWT yang mengetahui isi hati seseorang sementara kita tidak.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]