Wednesday, October 12, 2016

MAPAK & ZIARAH HAJI




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ ، وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الْحَاجُّ
Ya Allah, Ampunilah orang yang berhaji dan orang yang dimintakan ampunan olehnya [Al-Hakim]

Catatan Alvers

Alhamdulilah, minggu ini para jemaah haji telah berdatangan ke kampung halaman dan keluarga setelah 40 harian mereka pergi jauh untuk menunaikan ibadah haji ke mekkah dan ziarah makam nabi di madinah.

Ada tradisi di masyarakat kita untuk menyambut kedatangan jemaah haji, sebagian ada yang menjemput di tempat KBIH dan ada juga yang memilih langsung pergi ke asrama haji. Tradisi ini dikenal dengan “mapak”. Setelah orang yang berhaji sampai ke rumah masing-masing maka keluarga dan handai taulan ramai-ramai mengunjungi rumah mereka untuk menyalami dan meminta doa dari orang yang barusan menunaikan ibadah haji tadi dengan harapan mendapatkan keberkahan dan doanya. Tradisi ini biasanya dikenal dengan ziarah haji.


Sebagian orang memilih “mapak” karena mereka berkeyakinan bahwa doa orang yang berhaji sebelum sampai di rumah adalah mustajabah. Rasul SAW bersabda :
إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ
Jika kamu bertemu dengan orang yang berhaji maka ucapkan salam kepadanya dan salamilah ia dan mintalah supaya ia memintakan ampunan untukmu sebelum ia masuk rumahnya karena orang yang berhaji tersebut diampuni dosanya. [HR Ahmad]

Tradisi “mapak” ini ternyata memiliki landasan syariat. Dalam
Dalam shahihnya, Imam Bukhari membuat judul bab,
باب استقبال الحاج القادمين
Bab, menyambut kedatangan jamaah haji yang baru pulang.

Dalam bab tersebut, Imam Bukhari menyebutkan hadis di mana para sahabat menyambut kedatangan Rasulullah SAW dari safar (secara umum, termasuk safar haji) yaitu :
لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَكَّةَ اسْتَقْبَلَتْهُ أُغَيْلِمَةُ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ، فَحَمَلَ وَاحِداً بَيْنَ يَدَيْهِ وَآخَرَ خَلْفَهُ
Ketika Nabi SAW datang di Mekah, anak-anak kecil bani Abdul Muthalib menyambut kedatangan beliau. Lalu Nabi SAW menggendong salah satu dari mereka di depan dan yang lain di belakang. [HR Bukhari]

Dan sebagian yang lain memilih ziarah haji dengan mendatangi rumahnya dengan pertimbangan lebih sempurna dalam bertatap muka dan mendengarkan kisah haji serta dapat melepas rindu setelah lama tidak bertemu. Disamping itu ada nilai lebih dengan mendatangi rumahnya yaitu pahala silaturrahmi.

Memang dalam hadits riwayat imam Ahmad di atas terdapat batasan anjuran meminta doa orang yang berhaji yaitu sebelum masuk rumah namun ada pendapat sebagian ulama anjuran itu tetap berlaku meskipun orang yang berhaji sudah masuk ke rumahnya. Al-Munawi berkata :
لكن في الإحياء عن عمر أن ذلك يمتد بقية الحجة والمحرم وصفر وعشرين من ربيع الأول انتهى وعليه فينزل الحديث على الأولوية فالأولى طلب ذلك منه حال دخوله فلعله يخلط أو يلهو.
Tetapi terdapat keterangan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin diterangkan berdasakan cerita dari sahabat Umar ra bahwa anjuran meminta doa orang yang berhaji ini terus berlaku hingga akhir bulan Dzulhijjah, Muharram dan dua puluh hari Rabiul Awwal. [Faidlul Qadir]

Ketika pertama kali bertemu dengan orang yang baru datang berhaji maka para peziarah menyalaminya dengan cara memeluk bahkan ada menciumnya. Tradisi ini tidaklah salah karena Sayyid Bakri berkata:

وتكره المعانقة والتقبيل في الرأس إلا لقادم من سفر أو تباعد لقاء عرفا فسنة للاتباع.
Makruh bersalaman dengan cara berpelukan dan mencium kecuali kepada orang yang baru datang dari safar (bepergian) atau lama tidak berjumpa, maka hukumnya sunnah karena mengikuti ajaran Nabi SAW. [I’anatut Thalibin]

Selanjutnya para peziarah duduk bercengkrama dan menikmati hidangan yang disuguhkan. Hidangan ini disamping merupakan
Shadaqah, ia adalah sebagai usaha meraih tanda haji mabrur sebab tatkala ditanya tentang haji mabrur, Rasul SAW menjawab :
إطعام الطعام ، وطيب الكلام
Memberikan makan dan perkataan yang baik [HR al-Hakim]

Disamping itu, jamuan tersebut bernilai walimah yang dianjurkan. Walimah untuk orang yang baru datang bepergian disebut dengan walimah Naqi’ah. Menurut Imam Nawawi hal ini hukumnya sunnah, baik yang menyediakan makanan itu orang yang baru pulang safar atau disediakan orang lain. [Al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab] Sahabat jabir RA meriwayatkan :
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لما قدم المدينة من سفره نحر جزوراً أو بقرةً
bahwa Rasulullah SAW ketika tiba di Madinah sepulang safar, beliau menyembelih onta atau sapi. [HR Bukhari]

Di samping meminta doa, para peziarah sebaiknya juga mendoakan orang yang datang berhaji. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, terdapat seorang pemuda datang kepada Nabi SAW dan ia berkata: sesungguhnya aku berhaji, lalu Nabi SAW berjalan bersamanya, dan berkata: “wahai pemuda, semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan, dan menuntunmu kepada kebaikan, dan mencukupimu dari kesedihan”, maka tatkala pemuda tersebut pulang dia mengucapkan salam kepada Nabi SAW, maka beliau berkata:
يَا غُلامُ , قَبِلَ حَجَّكَ , وَكَفَّرَ ذَنْبَكَ , وَأَخْلَفَ نَفَقَتَكَ
wahai pemuda, semoga Allah menerima hajimu, dan mengampuni dosamu, dan menggantikan nafkahmu. [HR Thabrani]

Selamat datang jamaah haji KBIH AN-NUR Malang, teriring doa kami :
اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
Ya Allah,  anugerahkan kepada mereka haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni. Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk memohon doa dari orang yang berhaji dan mendoakan mereka. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang dapat memenuhi panggilan-Nya.

Salam Satu Hadith,
DR.H.Fathul Bari, Malang, Ind

ONE DAY ONE HADITH
Kajian Hadits Sistem SPA (Singkat, Padat, Akurat)
READY STOCK BUKU ONE DAY#1
Distributor : 081216742626

0 komentar:

Post a Comment