Friday, July 6, 2018

CUACA DINGIN



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri RA bahwa Nabi SAW berkata:
الشِّتَاءُ رَبِيعُ الْمُؤْمِنِ
“Musim dingin terasa seperti musim semi bagi orang beriman.[HR. Ahmad]

Catatan Alvers

Hari hari ini, kita merasakan suasana malam dengan suhu udara lebih dingin dari pada biasanya. Kabupaten Malang yang biasanya pada malam hari suhunya 22-24* C sekarang berkisar 18-19*C. [Accu weather] Viral di medsos bahwa hal ini diakibatkan fenomena alam yang disebut aphelion yang terjadi tadi malam yakni pada 6 Juli 2018. Aphelion berasal dari bahasa Yunani, yang mana 'apo' yang berarti menjauh, dan 'helios' merupakan nama untuk Dewa Matahari Yunani. Secara harfiah, artinya planet bumi yang sekarang ditempati manusia sedang menjauh dari Matahari.[mediaindonesia com]


Namun ditegaskan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa suhu dingin akibat pengaruh aphelion adalah tidak benar alias hoax. Prakirawan BMKG mengatakan, cuaca dingin ini dikarenakan uap air di musim kemarau sedikit, bukan karena aphelion. Uap air merupakan pembentuk awan awan hujan, di mana pada saat musim penghujan radiasi dari sinar matahari pada malam hari tidak langsung lepas ke udara melainkan tertahan oleh awan-awan penghujan tersebut dan uap air sehingga bumi terasa lebih hangat. Namun pada musim kemarau uap air tersebut lebih sedikit sehingga radiasi sinar matahari yang ke permukaan bumi dipantulkan langsung ke atas tanpa adanya penahan. Oleh karena itu, pada malam hari di musim kemarau cuaca terasa lebih dingin. Dan saat ini kita berada di puncak musim kemarau (juli – agustus) yang ditandai dengan suhunya lebih dingin, siang lebih panas, anginnya lebih kencang. [kumparan com]

Terlepas dari perkiraan penyebab cauca dingin yang disebabkan oleh fenomena alamiah dari sudut pandang ilmiyah, maka dari sudut dogmatis ada penyebab yang sesungguhnya. Nabi SAW bersabda :
اشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِى بَعْضًا. فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيرِ
“Neraka berkata; ‘Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami untuk bernapas!)’ Maka Allah mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin bekunya) neraka. [HR Bukhari]

Tidak hanya cuaca panas yang dapat menjadikan kita tidak nyaman bahkan terganggu kesehatannya, cuaca dinginpun demikian. Banyak orang mengeluhkan cuaca panas ataupun terlalu dingin seperti sekarang ini. Umru’ul Qays, Seorang Penyair berkata :
يتمنى المرءُ في الصيف الشتاء :: فإذا جاء الشتاء أنكره
فهو لا يرضى بحال واحد :: قتل الإنسان ما أكفره
Ketika musim panas seseorang berharap datangnya musim dingin tetapi saat musim dingin iapun mengingkarinya. Ia tidak senang dengan satu keadaan. Terlaknatlah manusia (kafir) apakah gerangan yang membuat mereka kufur? [Faidlul Qadir]

Lain halnya bagi seorang mukmin sebagaimana hadits di atas, cuaca panas ataupun dingin tidaklah merubah kondisi dan suasana hatinya sebab ia terus ingat kepada sang pencipta keduanya yaitu Allah SWT. Ketika panas, seorang mukmin teringat bagaimana panasnya neraka karena panas itu pada hakikatnya berasal dari neraka. Rasul SAW bersabda :
فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ
Sesungguhnya (cuaca) panas yang menyengat itu berasal dari hembusan neraka Jahannam.[H.R. Bukhari - Muslim]

Begitu pula ketika dingin, ia akan teringat betapa dinginnya neraka. Mengapa demikian? Ya karena neraka juga ada yang dingin sekali sehingga akan menyiksa penghuninya. Sebagaimana hadits zamharir diatas “Maka panas menyengat yang kalian rasakan adalah bagian dari hawa panas neraka dan dingin yang menggigil yang kalian dapatkan adalah zamharir (hawa dingin neraka)” [HR Bukhari]. Ibnu Hajar berkata:
والمراد بالزمهرير : شدة البرد واستشكل وجوده في النار ولا إشكال لأن المراد بالنار: محلها وفيها طبقة زمهريرية
Yang dimaksud zamharir adalah dingin yang sangat. Bagaima bisa ada dingin di neraka? Hal itu tidaklah mustahil sebab neraka itu adlah nama tempatnya sedangkan di dalamnya terdapat tingkatan yang sangan dingin (zamhaririyah) [Fathul Bari]

Dengan demikian, kita akan semakin yakin bahwa api itu adalah makluknya dan yang menjadikan panas adalah Allah swt. Jika Allah berkehendak maka bisa saja api terasa dingin sebagaimana dialami oleh Nabi Ibrahim ketika dilempar ke tengan api besar. Bahkan ada keterangan menarik, Ibnu Abbas RA berkata :
لو لم يقل : { وسلاماً } لهلك إبراهيم من البرد ولو لم يقل على إبراهيم لما أحرقت نار بعدها ولا اتقدت
Seandainya Allah tidak berfirman “Wa salama” niscaya nabi Ibrahim akan binasa karena kedinginan dan seandainya Allah tidak berfirman “Kepada ibrahim” Niscaya api tidak akan membakar dan menyala lagi setelah peristiwa tersebut. [Tafsir al-Bahrul Muhith]

Maka hendaklah demikian keadaan kita, cuaca ekstrim yang dingin ini menjadikan semakin ingat dan berdzikir kepada Allah swt. Nabi SAW bersabda : “Jika hari begitu amat dingin, maka Allah swt mendengarkan dan melihat kondisi penduduk bumi. lalu bila seorang hamba mengucapkan :
لا إِلَهَ إلاَّ اللهُ مَا أَشَدَّ بَرْدَ هَذَا الْيَوْمِ  اللهُمَّ أَجِرْنِي مِنْ زَمْهَرِيْرِ جَهَنَّمَ
 Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah begitu dinginnya hari ini. Ya Allah,  selamatkanlah aku dari dingin bekunya jahannam).

Maka Allah kemudian berfirman kepada jahannam, “Sesungguhnya di antara hamba-Ku, meminta perlindungan pada-Ku dari dingin bekumu, dan aku bersaksi padamu bahwa aku telah melindungi dari dingin tersebut.[HR Al-Baihaqi dalam Al-asma’ was Shifat]
Maka kembali ke hadits utama di atas, Rasul SAW bersabda :
الشِّتَاءُ رَبِيعُ الْمُؤْمِنِ قَصُرَ نَهَارُهُ فَصَامَ وَطَالَ لَيْلُهُ فَقَامَ
“Musim dingin seperti musim semi bagi orang beriman. Siangnya begitu singkat, maka ia gunakan untuk berpuasa dan malamnya begitu panjang, maka ia gunakan untuk shalat malam.”[HR Baihaqi]
Seperti itulah kemudahan yang ada dalam musim dingin sehingga Ibnu Mas’ud berkata :
  مَرْحَباً بِالشِّتَاءِ ! فِيْهِ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ
Selamat datang musim dingin, di dalamnya terdapat rahmat Allah swt [Kanzul Ummal] Wallahu A’lam. Semoga Allah AL-Bari menjadikan kita sebagai hamba yang bersyukur dalam cuaca apapun dan tidak menjadikannya sebagai penghambat dzikir dan amal ibadah kita semua.

Salam Satu Hadits
DR.H.Fathul Bari Alvers

0 komentar:

Post a Comment