Wednesday, July 8, 2020

SAPU JAGAT YANG DAHSYAT



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasul bersabda :
كَانَ أَكْثَرُ دَعْوَةٍ يَدْعُو بِهَا يَقُولُ اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah adalah Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka. [HR Muslim]

Catatan Alvers

Sejak kecil lazimnya kita diajarkan untuk membaca doa sapu jagat yaitu doa Rabbana Atina Dst sebagaimana teks hadits di atas. Kita juga sering mengamini doa-doa dimana didalamnya terselip doa sapu jagat tersebut yang ternyata itu adalah doa yang paling sering dibaca oleh Nabi bahkan Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata :
لَمْ يَدْعُ نَبِيّ وَلَا صَالِح بِشَيْءٍ إِلَّا دَخَلَ فِي هَذَا الدُّعَاء
“Tidaklah seorang nabi maupun orang shalih berdoa melainkan mereka menggunakan doa ini.” [Fathul Bari]


Suatu ketika, Sri Sultan Hamengkubuwono Yogyakarta pernah mendapat isyarat dalam mimpinya berupa perintah “Carilah doa sapu jagat kepada kiai yang berdomisili di perkampungan tebu kobong (tebu yang terbakar).” Karena tidak tahu tempatnya, Sri sultan mencari informasi ke sana kemari hingga pada akhirnya ia menemukan kiai yang dimaksud dalam mimpi tersebut, yaitu Hadratussyekh Kyai Hasyim Asy’ari, dan ternyata, perkampungan tebu terbakar yang dimaksud dalam mimpi tersebut adalah Tebu-ireng yang berada di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Sesampainya di sana, Sri Sultan sowan kepada Kiai Hasyim dan beliau mengutarakan niat yang jauh-jauh ia pikul dari Yogya sampai ke Jombang. Sri Sultan bertanya kepada Kiai Hasyim perihal apa itu doa sapu jagat. Kyai Hasyim berkata :  “Setahu saya, doa sapu jagat yang paling lengkap adalah :
 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" [nu or id]

Doa Sapu jagat artinya doa yang mencakup segala sesuatu. Kata jagat berarti  dunia; alam: jagat raya; alam semesta; seluruh dunia; [kbbi web id] Jika demikian, masih kurang tepat doa Rabbana atina dinamakan sapu jagat mengingat doa itu tidak hanya menyapu bersih semua hajat dunia akan tetapi juga hajat-hajat akhirat. Qadli ‘Iyadl berkata : “Nabi sering berdo’a dengan do’a ini karena pada do’a ini terkumpul makna do’a seluruhnya baik yang berhubungan dengan perkara dunia dan akhirat. [Fathul Bari]

Ibnu ‘Abbas RA berkata :  “Dahulu sekelompok orang arab baduwi mendatangi tempat wukuf lalu mereka mengucapkan, ‘Ya Allah jadikanlah tahun ini tahun yang turun hujan banyak, tahun yang subur, tahun dimana terlahir anak yang baik’. Mereka tidak menyebutkan perkara yang berhubungan dengan akhirat sedikitpun. Kemudian Allah menurunkan ayat ini :
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آَبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu atau (bahkan) berdzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa, “Ya Robb kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat”. [QS Al-Baqarah : 200]
Anas bin Malik RA berkata : Rasulullah pernah membesuk seorang dari kaum muslimin, (yang keadaannya) sungguh lemah sehingga seperti (lemahnya) anak burung. Setelah itu Rasulullah berkata kepadanya: ‘apakah kamu pernah berdoa dengan sesuatu ?’ Ia menjawab : ‘iya, aku pernah berdoa:
اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا
‘Ya Allah dosa yang akan engkau hukum diriku dengannya kelak di Akhirat maka segerakanlah untukku di dunia.’
Maka Rasulullah bersabda: “Subhanallah kamu tidak akan sanggup, mengapa kamu tidak bedoa:
اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
‘Ya Allah berikanlah kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan jagalah kami dari siksa Neraka?’.
Anas berkata: kemudian Nabi berdoa untuknya sehingga ia sembuh.” [HR Muslim]

Begitu dahsyatnya doa sapu jagat ini sehingga mencakup semua apa yang diminta manusia termasuk kita. Para ulama memiliki tafsir yang bermacam-macam atas maksud hasanah dalam doa sapu jagat ini. Sayyidina Ali KW berkata :
الْحَسَنَةُ فِي الدُّنْيَا المَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ، وَفِي الْآخِرَةِ الْحَوْرَاءُ . وَعَذَابُ النَّارِ الْمَرْأَةُ السُّوْءُ
kebaikan di dunia maksudnya adalah istri yang shalihah, dan kebaikan di akhirat adalah para bidadari sedangkan siksa neraka adalah istri yang berperangai buruk atau cerewet. [Tafsir al-Baydlawi]

Dan Al-Hasan Al-Bashri memiliki pendapat lain, Ia mengatakan
الْحَسَنَةُ فِي الدُّنْيَا الْعِلْمُ وَالْعِبَادَةُ ، وَفِي الْآخِرَةِ الْجَنَّةُ . وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ مَعْنَاهُ اِحْفَظْنَا مِنَ الشَّهَوَاتِ وَالذُّنُوْبِ وَالْمُؤَدِّيَةِ إِلىَ النَّارِ
Kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga. Sedangkan maksud doa “peliharalah kami dari siksa neraka” adalah jagalah kami dari syahwat dan dosa yang mentebabkan kami masuk neraka. [Tafsir al-Baydlawi]

As-Suddi, Seorang ulama tasfir terkemuka darikalangan tabiin yang wafat tahun 127 H berkata :
أَمَّا حَسَنَةُ الدُّنْيَا فَالْمَالُ، وَأَمَّا حَسَنَةُ الْآخِرَةِ فَالْجَنَّةُ
Adapun yang dimaksud dengan kebaikan dunia adalah harta sedangkan kebaikan akhirat adalah surga [Tafsir Ath-Thabari]

Qasim bin Abdir Rahman (bin Abdullah bin Mas’ud) berkata:
مَنْ أُعْطِيَ قَلْبًا شَاكِرًا، وَلِسَانًا ذَاكِرًا، وَجَسَدًا صَابِرًا، فَقَدْ أُوتِيَ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَوُقِيَ عَذَابَ النَّارِ
Barang siapa diangugerahi hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir, badan yang sabar maka sungguh ia telah dianugerahi kebaikan dunia akhirat dan dijaga dari adzab neraka. [Tafsir Ibnu Katsir]

Anas bin Malik RA berkata :
إِذَا آتَاكُمُ اللهُ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَوَقَاكُمْ عَذَابَ النَّارِ فَقَدْ آتَاكُمُ الْخَيْرَ كُلَّهُ
Jika Allah menganugerahi kepada kalian kebaikan dunia dan kebaikan akhirat serta menghidarkan  kalian dari adzab neraka maka Allah telah menganugerahkan semua kebaikan kepada kalian. [Tafsir Ibnu Katsir]

Imam Nawawi berkata :
وَأَظْهَرُ الْأَقْوَال فِي تَفْسِير الْحَسَنَة فِي الدُّنْيَا أَنَّهَا الْعِبَادَة وَالْعَافِيَة ، وَفِي الْآخِرَة الْجَنَّة وَالْمَغْفِرَة
“Pendapat yang lebih jelas mengenai tafsiran ‘kebaikan di dunia’ adalah ibadah dan ‘afiyah (kesehatan). Sedangkan ‘kebaikan di akhirat’ adalah surga dan ampunan Allah. [Syarh Shahih Muslim]

Ibnu Katsir berkata : 
فَجَمَعَتْ هَذِهِ الدَّعْوَةُ كُلَّ خَيْرٍ فِي الدُّنْيَا وَصَرَفَتْ كُلَّ شَرٍّ
Doa ini mengumpulkan semua kebaikan dunia dan memalingkan semua kejelekan [Tafsir Ibnu Katsir]

Lalu Ibnu Katsir memberikan perinciannya : 
فإنَّ الْحَسَنَةَ فِي الدُّنْيَا تَشْمُلُ كُلَّ مَطْلُوْبٍ دُنْيَوِيٍّ
 “Hasanah” (kebaikan) di dunia mencakup semua target duniawi”
seperti nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal shalih, kendaraan yang nyaman, nama baik serta kebaikan-kebaikan lainnya....Adapun “Hasanah” (kebaikan) di akhirat adalah masuk surga, bebas dari rasa takut, diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat, serta berbagai kebaikan akhirat lainnya. Adapun “diselamatkan dari siksa neraka” artinya agar kita dipermudah untuk menjauh dari berbagai sebab (perbuatan) yang menjerumuskan kita ke dalam neraka seperti menjauhi dan meninggalkan perbuatan haram dan syubhat. [Tafsir Ibnu Katsir]

Dari dahsyatnya makna doa sapu jagat maka tak heran jika Rasul sering melantunkan doa tersebut. Qatadah bertanya: Doa apa yang paling sering dibaca oleh Rasul ? Maka Anas bin Malik menjawab sebagaimana hadits di atas : Doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah adalah “Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka”. Dan Anas bin Malik RA yang meriwayatkan doa ini juga mempraktekkannya. Qatadah RA menceritakan :
وَكَانَ أَنَسٌ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيهِ
“Jika Anas RA hendak berdoa, ia pasti berdoa dengan doa tersebut. Dan jika ia hendak berdoa dengan doa yang lain, ia pun menyisipkan doa tersebut di dalamnya.” [HR Muslim]

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk terus berdoa sesuai ajaran Nabi dan mendapatkan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.

Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.

0 komentar:

Post a Comment