Thursday, December 31, 2020

DOA TAHUN BARU MASEHI

 



ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasul bersabda :

ذَاكِرُ اللَّهِ فِي الْغَافِلِينَ بِمَنْزِلَةِ الصَّابِرِ فِي الْفَارِّينَ

Kedudukan orang yang mengingat Allah di tengah-tengah kalangan orang-orang yang sedang lalai seperti kedudukan orang yang sabar (terus maju di medang perang) di tengah-tengah kalangan orang-orang yang melarikan diri (dari medan perang) [HR Thabrani]

 

Catatan Alvers

 

Momen pergantian Tahun baru (Masehi) ada barang yang laris terjual selain terompet; yaitu alat kontrasepsi yang dijual di apotek, toko serta mini market. Ini seolah menjadi agenda rutin tiap tahun. Ini karena banyak kalangan yang akan menggunakannya pada malam pergantian tahun dimana mayoritas yang membeli adalah anak muda. [Merdeka com]

 

Tahun baru sering dikonotasikan dan kenyataan selalu dengan hura-hura, pesta-pesta muda-mudi sampai larut malam hingga pagi. Di saat tahun baru ada budaya acara penutup hura-hura dengan dansa-dansi dengan pesta miras di beberapa tempat ritual agama tertentu dan biasanya para muda-mudilah yang melakukannya. Dimana-mana juga, kita saksikan banyaknya anak muda yang mabuk-mabukan pesta miras dan narkoba disamping banyaknya yang bermaksiat, banyak yang berkelahi dalam keadaan mabuk. [kompasiana com/franciusmatu]

 

Dari data-data tersebut tak berlebihan jika ada orang yang berkata bahwa momen pergantian tahun baru merupakan ajang maksiat terbesar di dunia karena fenomena di atas terjadi di mana-mana terutama di kota-kota besar. Dan tepat 10 detik sebelum Jam 00.00 mereka menghitung mundur lalu banyak diantara muda-mudi sama-sama berpelukan di tengah dentuman suara kembang api dan cahayanya yang menari-nari ke sana kemari.

 

Maka pada Jam 00:00 tersebut, orang-orang yang terjaga dalam keadaan lalai dari mengingat tuhan mereka, dan mereka yang terlelap tidur sedang nyenyak-nyenyaknya. Inilah “saat Ghaflah” (waktu lalai) yang terbesar, dimana dalam hadits utama di atas disebutkan bahwa berdzikir saat itu memiliki keutamaan seperti orang yang sabar (terus maju di medang perang) di saat para prajurit melarikan diri dari medan perang.

 

Hadits utama di atas diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath dengan sanad “la Ba’s Bih”. Ad-Dimyathi dalam Al-Matjar Ar-Rabih menilainya juga demikian (sanadnya tidak bermasalah), begitu pula Ar-Ruba’i dalam Fathul Ghaffar. Adapun Imam Syaukani dalam Al-Fathur Rabbany berkata para perawinya berstatus tsiqah (terpercaya) dan Al-Haytsami dalam Majma’uz Zawaid juga berkata para perawinya berstatus tsiqah. Dan Al-Munawi dalam At-Taysir menilainya sebagai Hadits Hasan Aw Shahih.

 

Maka tak benarlah jika Prof. Dr.  al-habib Abdullah bin Abdul Qadir bil-Faqih menganjurkan orang untuk berdzikir saat pergantian tahun baru. Dalam pesan berantai di medsos, Beliau berkata: "Barang siapa yang membaca kalimat La Ilaha Illallah (3x) dan Muhammadur Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam (1x) pada malam tahun baru masehi pada jam 24:00 tepat (disaat semua orang sedang lalai/ghoflah), Maka orang yang membaca kalimat tauhid tersebut akan mendapatkan satu juta pahala dan satu juta derajad serta dihapus satu juta dosa kecil.

 

Berdzikir ketika pergantian tahun baru tersebut serupa dengan berdzikir ketika masuk pasar yang dianjurkan oleh Rasul SAW di mana keduanya sama-sama berdzikir saat ghaflah (lalai). Dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi, At-Thiby berkata : “Pasar adalah tempat kelalaian dimana orang banyak melupakan Allah karena sibuk dengan perdagangan, pasar adalah daerah kekuasaan setan dan markas bala tentaranya. Orang yang ingat Allah dan berdzikir di pasar maka sama halnya ia memerangi setan dan menyerang bala tentaranya di markaznya sehingga ia layak mendapatkan pahala yang besar”. Diriwayatkan dari ‘Umar bin Khattab RA , bahwa Rasulullah SAW  bersabda,  “Barangsiapa yang masuk pasar kemudian membaca:

لا إِلَه إِلَّا اللَّه وَحْده لا شَرِيك لَهُ لَهُ الْمُلْك وَلَهُ الْحَمْد يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيّ لا يَمُوت، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلّ شَيْء قَدِير

Maka Allah akan menuliskan baginya sejuta kebaikan, menghapuskan darinya sejuta kesalahan, dan meninggikannya sejuta derajat (dalam riwayat lain : dan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga) [HR Al-Hakim dengan sanad hasan]

 

Membaca dzikir tatkala masuk pasar dan beristighfar ketika di dalamnya termasuk kategori berdzikir di tengah kelalaian yang besar sekali pahalanya dikarenakan beberapa alasan yang disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Rajab diantaranya : 1. Dzikir tersebut akan lebih rahasia. Amal sunnah yang lebih rahasia, nilainya akan lebih besar.  2. Amal tersebut lebih berat dilakukan karena pada umumnya seseorang cenderung mengikuti apa yang dilakukan kebanyakan orang di sekitarnya. Sedangkan amal yang lebih berat akan mendatangkan pahala yang lebih besar . 3. Berdzikir di tengah kelengahan masyarakat, menjadi sebab Allah tidak menurunkan adzab kepada mereka. Sebagian ulama salaf mengatakan, ”Berdzikir mengingat Allah di tengah orang-orang yang lupa, ibarat orang yang melindungi sekelompok masyarakat yang lemah. Andaikan bukan karena keberadaan orang yang berdzikir di tengah kelalaian manusia, niscaya mereka akan binasa.” [Lathaif al-Ma’arif]

 

Hal itu juga serupa dengan dianjurkannya puasa Sya’ban. Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid ra, beliau berkata : “Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam suatu bulan sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban?” Maka beliau SAW bersabda :

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ

Bulan Sya’ban adalah bulan yang mana manusia lalai darinya dan terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. [HR An-Nasa’i]

 

Mengomentari sa’atul Ghaflah, Ibnu Araby berkata : Lakukanlah dzikir kepada Allah di antara orang-orang yang lalai sekiranya mereka tidak mengetahuinya. Itu adalah tingkah khalwat orang yang mengetahui Rabb-Nya dan statusnya ia seperti orang yang shalat di antara orang yang pada tidur. At-Thiby berkata : Orang yang berdzikir di tengah orang-orang yang lalai itu bagaikan lentera di satu rumah yang gelap... Demikian pula ia bagaikan pohon hijau di tengah-tengah pepohonan yang kering dan dedaunannya beterbangan. [Faidlul Qadir]

 

Maka tak ada salahnya juga disamping membaca dzikir seperti kalimat thayyibah, Shalawat dan Istighfar seperti di atas, kita juga (sebagaimana banyak ditanyakan) untuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun mengingat doa tersebut bukan berasal dari Nabi SAW karena pada saat beliau belum ada istilah tahun baru hijriyah dan isi doa tersebut juga sesuai dengan pergantian tahun masehi yang kita gunakan kalendernya sehari-hari.  Doa familier tersebut adalah : Doa Akhir Tahun :

وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلٰنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Dan semoga rahmat dan salam terlimpahkan kepada junjungan kami dan tuan kami yaitu Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, larangan apapun dari-Mu yang telah kulakukan  pada tahun ini, sedang aku tidak bertaubat darinya, dan Engkau tidak meridlainya, tidak melupakannya dan Engkau bersikap santun kepadaku padahal engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau telah menyeruku untuk bertaubat sesudah aku berani berbuat durhaka kepada -Mu, maka sesungguhnya sekarang ini aku memohon ampun kepada Engkau, ampunilah aku. Dan hal-hal apapun yang Engkau ridlai yang telah kulakukan pada tahun ini, dan telah Engkau janjikan pahalanya kepadaku, maka aku memohon kepada Engkau, Ya Allah, wahai yang Maha mulia, wahai yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, agar sudilah Engkau menerimanya, dan janganlah Engkau putuskan harapanku kepada-Mu wahai Yang Maha mulia.

 

Doa Awal Tahun :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَاَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dan semoga rahmat dan salam terlimpahkan kepada junjungan kami dan tuan kami yaitu Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, Engkau yang Maha kekal. Maha terdahulu lagi Maha awal, dan berkat kemurahan-Mu yang besar serta karunia-Mu yang menjadi tumpuan. Dan kini tahun baru telah tiba, pada tahun ini kami memohon kepada-Mu agar terpelihara dari godaan setan, para pendukungnya dan bala tentaranya, dan kami memohon agar terpelihara dari hawa nafsu kami yang selalu memerintahkan berbuat keburukan. Dan kami memohon semoga Engkau menjadikan diri kami disibukkan dengan hal-hal yang mendekatkan diri kami kepada Engkau dengan sedekat-dekatnya, wahai Tuhan yang memiliki kesabaran dan kemuliaan, wahai Tuhan yang maha Penyayang di antara para penyayang. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami, tuan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya."

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa berdzikir di tengah lalainya manusia sehingga kita selalu mendapat kebaikan dan pahala yang besar dari Allah SWT serta keselamatan dari bala’ bencana akibat maksiat manusia”.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.

0 komentar:

Post a Comment