Monday, September 19, 2022

MENDZALIMI KUCING

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA, Rasul SAW bersabda :

عُرِضَتْ عَلَيَّ النَّارُ فَرَأَيْتُ فِيهَا امْرَأَةً مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ تُعَذَّبُ فِي هِرَّةٍ لَهَا

Ditampakkan kepadaku neraka, aku melihat di dalamnya ada seorang wanita dari bani israil yang di siksa karena kucing yang dipeliharanya. [HR Muslim]

 

Catatan Alvers

 

Masih ingat dengan Jenderal yang viral karena menembak mati kucing di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Bandung, Jawa Barat pada bulan agustus 2022 lalu? Menurut jenderal yang berinisial NAD itu, penembakan itu dilakukan dengan menggunakan senapan angin milik pribadi dengan tujuan menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungannya. Sekarang, Jendral itu telah dimutasi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. [Sindonews com]

 

Bulan september 2022, viral juga aksi sadis seorang pemuda membuat konten dengan memutilasi seekor kucing dalam keadaan hamil, mulai dari menyembelih leher kucing dengan cutter, melepaskan kulit kucing tersebut hingga menguraikan bagian-bagian tubuh kucing malang tersebut bahkan sampai memasak dagingnya. Pelaku yang belakangan diketahui dengan inisial RD (26) berasal dari Bengkulu Utara, ia berdalih bahwa penyembelihan kucing tersebut atas izin sang pencipta karena dirinya lapar. [jabar.tribunnews.com] dan kini, ia harus berurusan dengan polisi setelah perbuatannya dilaporkan oleh masyarakat. [iNews.id]

 

Dalam ajaran agama Islam, kucing seperti binatang yang lainnya tidak boleh disakiti dan disiksa. Kisah dalam hadits utama di atas menunjukkan betapa kerasnya balasan menyiksa kucing. Wanita dari Bani Israil tersebut mengurung kucingnya sepanjang siang dan malam namun ia tidak memberinya makan sehingga kucing itu haus dan lapar lalu suaranya melemah dan kucing itupun mati kelaparan. Imam Muslim dalam shahihnya Membuat Bab berjudul :

بَاب تَحْرِيمِ قَتْلِ الْهِرَّةِ

Bab, Haramnya membunuh Kucing.

 

Dan dalam bab tersebut, Beliau meriwayatkan hadits utama di atas. Imam Nawawi mengomentari hadits tersebut, beliau berkata :

وَفِي الْحَدِيْثِ دَلِيْلٌ لِتَحْرِيْمِ قَتْلِ الْهِرَّةِ... وَهَذِهِ الْمَعْصِيَّةُ لَيْسَتْ صَغِيْرَةً ، بَلْ صَارَتْ بِإِصْرَارِهَا كَبِيْرَةً

 Dalam hadits tersebut terdapat dalil yang menunjukkan haramnya membunuh kucing… Dan perbuatan tersebut bukanlah dosa kecil melainkan menjadi dosa besar jika dilanggengkan. [Fathul Bari]

 

Di zaman Nabi, ada sahabat yang menyayangi kucing, hingga ia dikenal dengan kucingnya dan namanya sendiri tidak begitu dikenal, siapakah dia? Ya, Abu Hurairah, bapaknya kucing. Abu Hurairah RA berkata : Pada zaman jahiliyah namaku adalah Abdu Syams bin Shakhr kemudian setelah islam aku dijuluki dengan Abu Hurairah… Aku dijuluki demikian karena aku menemukan beberapa anak kucing liar lalu aku gendong di dalam lengan bajuku. Ada orang yang bertanya “Apa itu?” Maka aku menjawab “kucing” maka orang itu berkata “berati engkau adalah Abu hurairah (Bapaknya kucing)”. [Tadribur Rawy]

 

Dalam kesempatan lain, Abu Hurairah RA berkata :

كُنْتُ أَرْعَى غَنَمَ أَهْلِي وَكَانَتْ لِي هُرَيْرَةٌ صَغِيرَةٌ فَكُنْتُ أَضَعُهَا بِاللَّيْلِ فِي شَجَرَةٍ فَإِذَا كَانَ النَّهَارُ ذَهَبْتُ بِهَا مَعِي فَلَعِبْتُ بِهَا فَكَنَّوْنِي أَبَا هُرَيْرَةَ

Aku menggembalakan kambing milik keluargaku dan Aku memiliki kucing kecil yang aku taruh di atas pohon ketika malam hari tiba dan ketika siang hari aku bawa bergi bersamaku dan aku bermain-main dengannya sehingga orang-orang menjuluki aku dengan julukan “Abu Hurairah” (bapaknya kucing kecil). [Sunan At-Turmudzi]

 

Kucing adalah binatang yang suci. Kabsyah binti Ka'ab bin Malik (menantu dari Abu Qatadah), menceritakan bahwa suatu ketika Abu Qatadah masuk menemuinya lalu Kabsyah menuangkan air (untuk keperluan berwudlu) untuknya, dan tiba-tiba ada seekor kucing masuk dan meminum air wudlu tadi. Abu Qatadah kemudian memiringkan bejana yang berisi air wudlu tadi hingga kucing tersebut dapat meminumnya dengan mudah." Kabsyah terheran-heran melihat perbuatannya itu. maka Abu Qatadah menjelaskan bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنْ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ

"Sesungguhnya kucing itu tidak najis. (karena) Ia merupakan hewan yang biasa berkeliaran di sekelilingmu." [HR Abu Dawud]

 

Syeikh Syamsul Haq Abady berkata : Hadits ini mengisyaratkan bahwa alasan tidak najisnya kucing adalah kondisi darurat dimana kucing banyak bersliweran di rumah-rumah sehingga sulit sekali menjaga bejana-bejana dari bersentuhan dengannya. Bahkan juga bersentuhan dengan badan dan pakaian. Jika kucing itu dihukumi najis niscaya Rasul SAW akan memerintahkan kita agar menjauhinya. [Aunul Ma’bud]

 

Selanjutnya beliau berkata :

وَفِيهِ التَّنْبِيه عَلَى الرِّفْق بِهَا وَاحْتِسَاب الْأَجْر فِي مُوَاسَاتهَا

Dalam hadits tersebut terdapat peringatan untuk berbuat lembut kepada kucing dan mengharapkan pahala dengan berbuat baik kepadanya. [Aunul Ma’bud]

 

Namun bagaimana jika dalam satu kasus, ada kucing liar yang ganas dan melukai manusia? Menjawab hal ini, Qadli Husein menjawab :

تُقْتَلُ وَتُلْحَقُ بِالْفَوَاسِقِ

Kucing ganas tersebut boleh dibunuh dan ia digolongkan kepada binatang “Fawasiq” (golongan binatang yang dianjurkan untuk dibunuh seperti kajengking, ular, tikus dll.) [Kifayatul Akhyar]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mengasihi manusia dan binatang dan tidak menyakitinya apalagi menyiksanya.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

 

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

 

0 komentar:

Post a Comment