Tuesday, March 7, 2023

UMRAH RAMADHAN

 

ONE DAY ONE HADITH

 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasul SAW bersabda :

إِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي

Sesungguhnya Umrah di bulan Ramadhan setara dengan haji atau haji bersamaku". [HR Bukhari]



Catatan Alvers

 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwa sepulang dari haji, Rasulullah SAW bertanya kepada seorang wanita yang benama Ummu Sinan dari golongan sahabat Anshar madinah (yang mana suami dan anaknya ikut Nabi SAW berhaji):

مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا

“Kenapa kamu tidak ikut berhaji bersama kami?”

Maka wanita itu menjawab :

"Bapaknya fulan, (sang suami) hanya memiliki dua ekor unta. Unta yang satu digunakan untuk menunaikan haji sedangkan unta yang satunya lagi digunakan untuk mengairi ladang kami".

 

Beliau bersabda:

فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي

(Ketika tiba bulan Ramadhan maka lakukanlah umrah) karena sesungguhnya Umrah di bulan Ramadhan setara dengan haji atau haji bersamaku". [HR Bukhari]

Imam Nawawi menjelaskan maksud dari  kalimat “setara dengan haji” yaitu :

تَقُومُ مَقَامَهَا فِي الثَّوَابِ

Menempati tempatnya haji dalam pahalanya. [Al-Minhaj, Syarah Muslim]

 

 

Rasul SAW memotivasi kita dengan hadits tersebut untuk melakukan umrah di bulan ramadhan. umrah di bulan ramadhan merupakan ibadah yang terkumpul di dalamnya kemuliaan bulan ramadhan dan kemuliaan ibadah umrah. Kemuliaan keduanya, yakni kemuliaan tempat dan kemuliaan waktu kiranya menjadikan umrah di bulan ramadhan setara dengan pahala mengerjakan haji.

 

Maka beruntung sekali mereka yang bisa menunaikan umrah di bulan ramadhan meskipun berat namun pahalanya sangatlah besar dan memang demikianlah sebab kaidah berkata : “Al-Ajru biqadrit ta’b” (Pahala itu sesuai dengan kadar kepayahan). Ibnul Araby berkata :

حَدِيْثُ الْعُمْرَةِ هَذَا صَحِيْحٌ وَهُوَ فَضْلٌ مِنَ اللهِ وَنِعْمَةٌ فَقَدْ أَدْرَكْتُ الْعُمْرَةَ مَنْزِلَةَ الْحَجِّ بِانْضِمَامِ رَمَضَانَ إِلَيْهَا

Hadits tentang umrah (ramadhan) ini derajatnya shahih, dan itu adalah anugerah dan nikmat dari Allah SWT. Sungguh (beruntung) aku telah melakukan umrah yang setara dengan haji dengan ditambahkan (keutamaan) bulan ramadhan kepadanya. [Fathul Bari]

 

Rasul SAW sendiri tidak melakukan umrah di bulan ramadhan akan tetapi beliau melakukannya di bulan dzul qa’dah. Hal ini bertujuan untuk membantah anggapan orang-orang jahiliyah yang beranggapan bahwa umrah itu tidak boleh dilakukan di bulan-bulan haji (Syawal, Dzul Qadah, Dzul Hijjah). Maka karena tujuan mulia ini, Ibnu Hajar berkata :

أنَّ الْعُمْرَةَ فِي رَمَضَانَ لِغَيْرِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَفْضَلُ وَأَمَّا فِي حَقِّهِ فَمَا صَنَعَهُ هُوَ أَفْضَلُ

“Umrah di bulan ramadhan untuk selain Nabi SAW adalah Afdhal. Adapun khusus untuk Nabi SAW maka apa yang dilakukannya (umrah Dzul Qa’dah bukan bulan ramadhan) adalah afdhal untuk beliau”. [Fathul Bari]

 

Ibnu Hajar juga menukil pendapat bahwa Rasul SAW saat itu sibuk di bulan ramadhan dengan urusan yang lebih penting dari umrah. Di sisi lain, jika beliau melakukan umrah di bulan ramadhan saat itu niscaya para sahabat akan bergegas melaksanakannya sehingga beliau khawatir hal itu akan menimbulkan :

اَلْمَشَقَّةُ فِي الْجَمْعِ بَيْنَ الْعُمْرًةِ وَالصَّوْمِ

beratnya mengumpulkan antara umrah dan puasa. [Fathul Bari]

 

Semisal Umrah ramadhan, dimana Rasul SAW menganjurkan satu ibadah namun beliau sendiri tidak melakukannya adalah puasa Asyura’. Ibnu Abbas RA berkata saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura`, beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata : “Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani.” Maka Rasulullah SAW bersabda: “Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Tasu’a)”.  Dan Ibnu Abbas RA berkata :

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

”Tahun depan itu belum tiba namun Rasulullah SAW telah wafat”. [HR Muslim].

 

Wallahu A’lam, semoga Allah Al-Bari menguatkan hati untuk dapat melakukan ibadah-ibadah yang berat semisal Umrah ramadhan dengan mengharapkan pahala yang besar pula.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh].

0 komentar:

Post a Comment