Tuesday, December 18, 2018

SUDAH TAHAJJUD GAES?


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, Ia berkata :
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا
Sesungguhnya Nabi SAW melakukan shalat malam sehingga bengkak kakinya. Aku berkata kepadanya, Mengapa kau melaukan ini, wahai Rasululallah?, padahal Allah telah mengampuni kesalahanmu, baik yang terdahulu maupun yang akan datang. Beliau menjawab, Apakah aku tidak suka menjadi seorang hamba Allah yang bersyukur?, [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Junaid Al-Baghdadi dijumpai dalam mimpi setelah kewafatannya. Ia ditanya : Apakah yang dilakukan Allah kepadamu wahai Junaid? Ia Menjawab: “Hilanglah semua isyarat, ibarat, ilmu bahkan tulisan yang aku berikan kepada manusia dan tidak ada manfaatnya serta tidak kutemukan pahalanya. Tidaklah bermanfaat kepadaku selain beberapa rekaat pendek yang aku lakukan ketika waktu sahur di saat manusia terlelap tidur. Itulah yang kutemukan pahalanya untukku. [Al-Bajuri,1,257]


Keterangan Imam Junaid, sufi terkemuka tersebut memberikan pelajaran kepada kita bahwa banyak amal kita yang tak lepas dari riya’ sehingga berujung sia-sia amalannya. Ia memotivasi kita untuk melakukan sholat tahajjud karena disitulah tersisa harapan amal kita yang ikhlas sehingga kemungkinan besar akan mendatangkan pahala.

Tahajjud secara bahasa berarti “raf’un nawmi bit takalluf” (bangun dari tidur dengan usaha yang sungguh-sungguh). Adapun secara istilah, Tahajjud didefinisikan sebagai sholat malam yang dilakukan setelah sholat isya’ dan setelah bangun tidur. Yang dimaksud sholat malam tersebut bisa berupa sholat sunnah ratibah, sunnah mutlaq, witir, sholat wajib karena nadzar bahkan sholat qodlo. Yang dimaksud dengan sholat isya’ adalah sholat isya’ biasa maupun yang jamak taqdim dengan sholat maghrib. Yang dimaksud dengan “setelah bangun tidur” adalah tidur malam meskipun di awal malam yakni setelah maghrib dan terbangun sebelum waktu sholat isya’ tiba. [Al-Bajuri,1,257] dengan demikian seseorang yang melakukan sholat pada malam hari namun ia belum tidur maka sholatnya tidak disebut sebagai sholat tahajjud namun tentunya tetaplah berpahala.

Sudah Tahajjud Gaes?, Sholat tahajjud itu dapat menganggat derajat kalian, Allah SWT berfirman :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari bershalat ta-hajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” [QS Al-Israa’: 79]

Sudah Tahajjud Gaes?, Sholat tahajjud juga dapat menjadikan kalian  dibanggakan di hadapan para malaikat. Nabi SAW bersabda : Sungguh Tuhan kami Azza wa Jalla takjub akan seseorang yang meninggalkan ranjang dan selimutnya di antara keluarga dan yang dicintainya untuk menunaikan shalat. Maka Tuhan Kami berfirman:
َيَا ملائكتي، انْظُرُوا إلى عبدي ثَارَ من فِرَاشِهِ ووطائه مِنْ بَيْنِ حَبِّهِ وَأَهْلِهِ إلى صَلاَتِهِ رَغْبَةً فِيمَا عندي وَشَفَقَةً مِمَّا عندي
Wahai malaikat-Ku, lihatlah hamba-Ku yang meninggalkan ranjang dan selimut serta yang dicintai dan keluarganya untuk menunaikan shalatnya karena berharap apa yang ada pada diri-Ku dan takut terhadap (azab) yang ada pada diri-Ku." [HR Ahmad]

Sudah Tahajjud Gaes?, Sholat Tahajjud merupakan upaya agar doa kalian terkabul. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam. [HR Muslim]

Tambahkanlah Dzikir berikut saat terbangun dari tidur :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Sebab Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa terbangun di malam hari lalu membaca ... (doa di atas) kemudian dia membaca Allahummagfir li (Ya Allah ampunilah aku), atau berdoa, maka akan dikabulkan. Kalau dia berwudlu dan menunaikan shalat, maka shalatnya akan diterima.” [HR Bukhari]

Tidak semua kehendak kita bisa terlaksana tak terkecuali urusan bangun malam maka sebagai antisipasinya jangan lupa untuk meniatkannya ketika hendak tidur. Rasul SAW bersabda :
مَنْ أَتَى فِرَاشَهُ وَهُوَ يَنْوِي أَنْ يَقُومَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ حَتَّى أَصْبَحَ كُتِبَ لَهُ مَا نَوَى وَكَانَ نَوْمُهُ صَدَقَةً عَلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Barang siapa naik ke atas kasurnya dengan niat akan bangun malam untuk mengerjakan sholat namun ia tidak terbangun dari tidurnya hingga subuh maka ia akan mendapatkan pahala dari apa yang diniatkannya sedangkan tidurnya itu menjadi sedekah dari Tuhannya. [HR Ibnu Majah]

Hal ini sebagaimana pernah menimpa sufyan Ats-tsauri. Beliau berkata :
حُرِمْتُ قِيَامَ اللَّيْلِ خَمْسَةَ أَشْهُرٍ بِذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ
Aku terhalang dari bangun malam selama lima bulan dikarenakan dosa yang aku lakukan.
Lalu ditanyakanlah perihal dosanya. Maka ia menjawab: Aku pernah melihat seseorang menangis lalu dalam hatiku berkata orang ini riya’ (pamer amal ibadah) [Ihya Ulumuddin]

Sudah Tahajjud Gaes?, namun jangan sampai subuhnya telat lho! Sebab melakukan sholat subuh berjamaah itu pahalanya gede daripada tahajjudnya sendiri. Nabi SAW bersabda :
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” [HR Muslim]

Jika kebiasaan shalat tahajud terlewatkan maka kita dianjurkan untuk menqadlanya Gaes. Nabi SAW bersabda :
مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ فِيمَا بَيْنَ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الظُّهْرِ كُتِبَ لَهُ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنْ اللَّيْلِ
“Siapa saja yang ketiduran, sehingga tidak melaksanakan kebiasaan shalat malamnya, kemudian dia baca (mengerjakannya) di antara shalat subuh dan shalat zuhur maka dia dicatat seperti orang yang melaksanakan shalat tahajud di malam hari.” [HR Muslim]
Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka pintu hati kita agar semangat melakukan sholat tahajjud sehingga derajat kita semakin tinggi di sisi-Nya dan semakin banyak doa kita dikabulkan-Nya.

Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul Bari Alvers

NB.
Hak Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *SILAHKAN SHARE TANPA EDIT*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang  lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam Abdullah Alhaddad]

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim Indonesia
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Nggak Mondok Nggak Keren!



0 komentar:

Post a Comment