Saturday, June 18, 2022

HEBOH RENDANG BABI


ONE DAY ONE HADITH

 

Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ الْخَمْرَ وَثَمَنَهَا وَحَرَّمَ الْمَيْتَةَ وَثَمَنَهَا وَحَرَّمَ الْخِنْزِيرَ وَثَمَنَهُ

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr dan hasil penjualannya dan mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya serta mengharamkan babi dan hasil penjualannya.” [HR. Abu Dawud]

 

Catatan Alvers

 

Resto padang di Kelapa Gading, Jakarta Pusat, bernama ‘Babiambo’ menjadi viral karena menjual rendang berbahan daging babi. Meskipun sah sah saja karena tidak melanggar aturan dan pihak resto juga sudah memberikan keterangan secara jelas di media sosial dan di restorannya bahwa restoran mereka adalah restoran padang non-halal. Namun hal ini memicu protes keras dari berbagai pihak sehingga kepolisian turun tangan. Pasalnya resto Padang yang demikian akan merusak citra masakan Minang yang selama ini identik dengan makanan yang halal. [kumparan com]

 

Mengapa babi itu haram? Secara tegas, Allah SWT melarang makan daging babi “Lahmal Khinzir” sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 173 dan hadits-hadits Nabi sebagaiman hadits utama di atas. Alkisah, ada seorang kyai berdiskusi dengan seorang biarawati. Biarawati bertanya : Pak Kyai, kenapa daging babi kok diharamkan? Kyai : Sudah dari sononya!. Biarawati: Sayang ya, daging enak kok diharamkan!. Kyai balik bertanya : Kenapa anda tidak menikah? Biarawati : Sudah dari sononya!. Dan saat itu Kyai berkelakar dengan “copy paste” : Sayang ya, daging enak kok diharamkan!.

 

Syeikh Fauzi Muhammad Abu Zaid dalam bukunya “Hidangan Islami” mengisahkan bahwa suatu Ketika Syeikh Muhammad Abduh, Ulama asal Mesir (1849 –1905) mengunjungi Perancis. Orang-orang di sana bertanya mengenai hukum babi dalam Islam. "Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Adapun sekarang babi itu diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Lalu kenapa babi tetap kalian haramkan ?"

Syeikh Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas.

 

Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan dalam satu kandang. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.

 

Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya." [Hidangan Islami]

 

Senada dengan hal tersebut, Imam Ibnu Hajar al-Haitami berkata :

 وَلِأَنَّ الْغِذَاءَ يَصِيرُ جَوْهَرًا مِنْ بَدَنِ الْمُتَغَذِّي فَلَا بُدَّ وَأَنْ يَحْصُلَ لِلْمُتَغَذِّي أَخْلَاقٌ وَصِفَاتٌ مِنْ جِنْسِ مَا كَانَ حَاصِلًا مِنْ الْغِذَاءِ

Larangan Memakan daging babi juga dikarenakan keberadaan suatu makanan akan menjadi zat pada tubuh orang yang memakannya, lalu secara pasti, orang itu akan terpengaruh oleh akhlak dan sifat dari apa yang dimakannya. [Az-Zawajir ‘aniqtirafil Kabair]

 

Syeikh Fauzi juga mengemukakan beberapa negatif mengenai babi: (1) Babi adalah hewan yang sangat rakus tak tertandingi. Ia makan semua makanan di depannya. Jika makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi. (2) Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya termasuk kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan kotorannya sendiri. (3) Ia mengencingi kotoranya lalu memakannya. (4) Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah. (5) Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. (6) Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia --Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular-- menyatakan: daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo. [Hidangan Islami]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mentaati aturan Allah SWT dengan suka rela dan semakin meyakini hikmah dari semua ajaran Islam, baik berupa  perintah maupun yang berupa larangan.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hidangan Islami: Ulasan Komprehensif Berdasarkan Syari'at dan Sains Modern

Penulis: Syeikh Fauzi Muhammad Abu Zaid

Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani, Cet : I/1997

Penerbit: Gema Insani Press

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta

0 komentar:

Post a Comment