Wednesday, July 20, 2022

GAYA MINUM SEHAT

ONE DAY ONE HADITH

 

Dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :

لَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ

Janganlah salah seorang diantara kalian minum dengan berdiri maka barang siapa yang lupa (minum dengan berdiri) maka hendaklah ia memuntahkannya. [HR Muslim]

 

Catatan Alvers

 

Air merupakan kebutuhan vital manusia. Orang bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makan, tetapi tidak tanpa air. Mengapa demikian? Water Science School mengungkapkan bahwa air membentuk hingga 60% dari tubuh orang dewasa. Journal of Biological Chemistry 158 menyebutkan bahwa komposisi air pada otak dan jantung mencapai 73%. Pada paru-paru 83%, pada kulit 64%, pada otot dan ginjal mencapai 79% bahkan pada tulang sebesar 31%. Maka untuk menjaga Kesehatan, tubuh membutuhkan cairan sesuai umur, jenis kelamin, serta tempat tinggal seseorang. Umumnya, pria dewasa membutuhkan 3 liter air per hari, wanita dewasa sekitar 2,2 liter setiap harinya. [beritasatu com]

 

Dan subhanallah, ternyata air yang tersedia di planet kita ini jumlahnya tetap, hanya saja terus bersirkulasi dengan sangat menakjubkan. Air itu sepertinya sederhana namun belum ada ilmuwan yang bisa menciptakan air dari nol. Maka Air itu ciptaan Allah SWT yang wajib kita syukuri keberadaannya. Dan sebagai wujud mensyukuri air, kita hendaknya memperhatikan tatacara minum yang diajarkan oleh Rasul SAW.

Diantara ajaran Nabi SAW dalam perihal minum adalah minum dengan duduk sebagaimana dalam hadits utama Rasul SAW menyampaikan “Janganlah salah seorang diantara kalian minum dengan berdiri maka barang siapa yang lupa (minum dengan berdiri) maka hendaklah ia memuntahkannya”. [HR Muslim]

 

Suatu Ketika beliau melihat seseorang  minum dengan berdiri. Kemudian beliau menyuruhnya untuk memuntahkannya.  Orang itu bertanya: “Kenapa?” Beliau bersabda: “Apakah kamu suka jika minum bersama dengan kucing?” Orang lelaki itu menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda :

 فَإِنَّهُ قَدْ شَرِبَ مَعَكَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

“Sesungguhnya engkau telah minum bersama dengan sesuatu yang lebih buruk daripada kucing, yaitu setan.” [HR Ahmad]

 

Larangan ini menurut Imam Nawawi bersifat makruh Tanzih. [Al-Minhaj Syarah Muslim] Hal ini dikarenakan Nabi SAW juga sesekali terlihat minum dengan berdiri. Sayydina Ali RA, pernah datang dan berdiri di depan pintu rahabah (halaman masjid), lalu dia minum sambil berdiri setelah itu dia berkata;

إِنَّ نَاسًا يَكْرَهُ أَحَدُهُمْ أَنْ يَشْرَبَ وَهُوَ قَائِمٌ وَإِنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ كَمَا رَأَيْتُمُونِي فَعَلْتُ

"Sesungguhnya orang-orang merasa benci bila salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, padahal aku pernah melihat Nabi SAW melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat ini." [HR Bukhari]

 

Ternyata menurut medis, kebiasaan minum sambil berdiri dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Sebagaimana dalam artikel yang ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli, disebutkan di antaranya : mempengaruhi kesehatan ginjal, berdampak buruk pada sendi, dan menyebabkan gangguan pengenceran kadar asam. [halodoc com]

 

Kedua, janganlah bernafas di dalam gelas. Rasulullah SAW bersabda :

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ

“Jika salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah bernafas di dalam wadah air minumnya.” [HR Bukhari]

 

Rasul SAW menjelaskan bahwa hal itu bisa “Arwa” (lebih melegakan), “Abra’u” (lebih sehat). “Amra’u” (lebih mudah menelannya). [HR Muslim] Mengapa lebih sehat? karena mulut bisa jadi mengandung bakteri (penyakit) yang kemudian berpindah ke minuman dan masuk ke dalam tubuh. Mengapa lebih mudah menelannya? Karena bernafas dalam gelas akan menimbulkan bau busuk pada air minum yang tidak disukai orang lain.

 

Abu Hurairah menjelaskan cara minum Rasul SAW. Ia berkata :

كَانَ يَشْرَبُ فِي ثَلاثَةِ أَنْفَاسٍ، إِذَا أَدْنَى الإِنَاءَ إِلَى فِيهِ سَمَّى اللَّهَ، فَإِذَا أَخَّرَهُ حَمِدَ اللَّهَ، يَفْعَلُ بِهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ

Rasul SAW minum dengan tiga tarikan nafas, Jika beliau mendekatkan gelas ke mulut maka beliau membaca “bismillah”. (lalu Minum) Jika beliau menjauhkan gelas (setelah selesai satu kali tegukan) maka beliau membaca “Alhamdulilah”. (lalu bernafas di luar gelas) dan Beliau melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali. [HR Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir]

 

Ketiga, hindari minum “Full Tank”. Rasul SAW bersabda : “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih jelek dari pada memenuhi perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulangnya.

فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

Kalau memang harus demikian, maka (maksimal) sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga (dikosongkan) untuk nafasnya. [HR Turmudzi]

 

Secara medis, kebanyakan minum akan menyebabkan overhidrasi yang umumnya akan menyebabkan kondisi dimana tubuh tidak mampu membuang kelebihan air dengan benar dan akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah. Bahkan menyebabkan keracunan air yang akan mendatangkan gangguan fungsi otak. [Hellosehat com]  yaitu pembengkakan otak yang dipicu dari organ ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. [halodoc com]

 

Keempat, Kapan dianjurkan minum? apakah ketika sedang makan, sebelumnya atau setelahnya? Mengenai hal ini kami tidak menemukan haditsnya secara spesifik, Wallahu ta’ala A’lam. Dan fatwa yang dilansir kementrian wakaf dan urusan agama islam negara Qatar, menjelaskan :

أنَّ شُرْبَ الْمَاءَ قَبْلَ الطَّعَامِ أَوْ بَعْدَهُ لَمْ يَرِدْ فِيْهِ شَيْءٌ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  وَلِذَلِكَ لَا كَرَاهَةَ فِيْهِ شَرْعًا

Bahwa perihal “minum sebelum makan atau sesudahnya” itu tidak ada keterangannya dalam hadits Nabi SAW, maka hal itu tidaklah dihukumi makruh secara syariat. [Islamweb net]

 

Syeikh Muhammad Syahatah berkata : Dahulu dikatakan bahwa minum itu harus dilakukan sebelum makan supaya mempercepat proses pencernaan makanan akan tetapi hal itu hanyalah teori klasik dan bukan penelitian ilmiah. Adapun riset terbaru mengatakan bahwa waktu terbaik untuk minum adalah ketika sedang makan dan setelahnya dan itu sesuai dengan (pemahaman) ayat “Kulu Wasyrabu” (makan dan minumlah kalian) karena huruf “wawu” (yang berarti : dan) secara bahasa merupakan huruf athaf (kata sambung) yang menunjukkan “Ma’iyyah” (bersamaan) dan “Tartib” (berurutan). [Elbalad news]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa menjadikan Rasul SAW sebagai uswah hasanah, teladan terbaik dalam semua sendi kehidupan karena hal itu akan mendatangkan keberkahan dunia akhirat.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment