Monday, July 25, 2022

PEMBUNUHAN MISTERIUS

ONE DAY ONE HADITH


Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud RA, Nabi SAW bersabda: 

أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ

“Yang paling pertama diputuskan (dalam pengadilan Allah) pada perkara antar sesama manusia adalah masalah darah (pembunuhan)”. [HR Bukhari]


Catatan Alvers


“Berita terkini, seorang polisi menembak polisi di rumah polisi lalu ditangkap polisi untuk diperiksa polisi di kantor polisi.” “polisi tembak polisi yang mati duluan cctv.” Itulah beberapa meme yang banyak beredar di medsos pasca kasus pembunuhan yang menewaskan Brigadir J pada 8/7/2022.  Kasus tersebut menjadi perbincangan hangat di masyarakat lantaran kasus tersebut banyak meninggalkan keanehan atau keganjilan. Hingga kini peristiwa itu masih menjadi misteri dan teka teki, siapa pelakunya dan apa motifnya. [monitorindonesia.com]

Kasus ini hanya satu kasus dari banyak kasus pembunuhan yang terjadi di negeri ini. Banyaknya kasus pembunuhan merupakan tanda akhir zaman. Rasulullah SAW bersabda :

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْهَرْجُ

“Tidak akan datang hari kiamat hingga banyak terjadi “al-Harj.” [HR Muslim]

Para sahabat lantas bertanya: “Wahai Rasulullah! Apakah al-Harj itu? ”Beliau menjawab:”Pembunuhan, pembunuhan”. 


Kasus pembunuhan misterius juga pernah terjadi di zaman Nabi Musa AS dengan korban orang lanjut usia yang kaya raya di kalangan bani israil.  Semua kelompok cuci tangan. Masing-masing membela diri dari tuduhan pembunuhan dan melemparkan tuduhan kepada orang lain dan akhirnya mereka saling bertengkar. Masalah ini akhirnya diajukan kepada Nabi Musa AS untuk dicari penyelesaiannya.


Nabi Musa AS memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi guna mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Sapi dengan ciri-ciri yang ditanyakan oleh bani israil itu ternyata ber-harga mahal yaitu sejumlah emas yang banyak. Mereka membelinya dengan cara patungan. Singkat cerita maka sapi itu disembelih. Lalu Allah berfirman :

 اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا 

 “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!” … [QS Al-Baqarah : 73]


Mendengar perintah ini, Nabi Musa AS mengambil lidah dari sapi tersebut lalu memukulkan pada mayat itu. Atas seijin Allah, Mayat itu hidup kembali dan menceritakan siapa pembunuhnya yang tidak lain adalah dua orang anak dari pamannya dengan motif warisan. Setelah itu mayat hidup itu mati kembali. Akhirnya setelah terang pembunuhnya, keduanya dicabut hak warisnya lalu dibunuh sebagai hukumannya. [Tafsir Jalalain]


Ada isu mengenai motif pembunuhan Brigadir J, yaitu masalah Wanita. Pembunuhan yang dilatar belakangi urusan wanita bahkan menjadi motif pembunuhan pertama yang ada di muka bumi.


Syeikh Ahmad bin  Muhmmad As-Shawi dalam Hasyiyah Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa setelah 100 tahun Nabi Adam dan Hawa diturunkan dari surga, mereka dikaruniai anak kembar pertamanya bernama Qabil dan saudarinya dan setahun kemudian lahirlah sepasang anak kembar yaitu Habil dan saudarinya. Siti Hawa mengalami kehamilan sebayak 20 kali dan di setiap kehamilan ia mengandung dua anak kembar sepasang, laki dan perempuan. Ketika Qabil dan Habil dewasa, maka Nabi Adam mengawinkan Qabil dengan saudarinya Habil dan sebaliknya Habil dinikahkan dengan saudarinya Qabil. 

Perjodohan ini ditentang oleh sang kakak, Qabil karena wanita yang akan dinikahinya yaitu saudari kembarnya Habil itu berwajah buruk sementara saudari kembarnya sendiri yang dijodohkan dengan Habil adalah wanita yang cantik rupawan. Qabil berkilah kepada ayahnya, Adam : “Engkau memberikan perjodohan ini berdasarkan kemauanmu sendiri bukan dari Allah”.  Nabi Adam lalu berkata :

  قَرِّبَاً قُرْبَانًاً فَأَيُّكُمَا تُقُبِّلَ مِنْهُ فَهُوَ أَحَقُّ بِالْجَمِيْلَةِ

Keluarkanlah qurban, maka siapa saja di antara kalian berdua yang kurbannya diterima maka ia lebih berhak menikahi wanita yang cantik. [Hasyiyah As-Shawi]


Namun singkat cerita, kurban Qabil tidak diterima sehingga ia marah karena itu berarti ia gagal menikahi saudarinya yang cantik. Iapun naik pitam dan berencana membunuh adiknya yang dianggap sebagai biang keladi dari semua kesialannya. Allah SWT mengisahkan dalam firman-Nya :

فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ 

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap baik membunuh saudaranya, lalu iapun membunuhnya, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. [QS Al-Ma'idah : 30]


Suatu peristiwa menjadi misterius karena banyaknya rekayasa. Dan rekayasa itu bukan hal baru. Dulu, saudara-saudara Nabi Yusuf juga membuat rekayasa ketika ingin menyingkirkan Nabi yusuf dan menjauhkannya dari ayah mereka yang sangat mencintainya. Mereka membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur dan membuat rekayasa seakan-akan Nabi Yusuf tewas. Mereka berkata :

يَاأَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ. وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ

"Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar." [QS Yusuf : 17] Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. [QS Yusuf : 18]


Rekayasa mereka adalah setting kronologi, perkataan yang meyakinkan dan mendatangkan barang bukti palsu. Dan rekayasa mereka berhasil membuat sang ayah merasa kehilangan anak yang sangat dicintainya namun seiring berjalannya waktu akhirnya atas seizin Allah, terkuak juga rekasaya tersebut dan akhirnya merekapun meminta maaf. “Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Mohonkanlah ampunan untuk kami atas dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang yang bersalah." [QS Yusuf : 97]


Suatu peristiwa mungkin menjadi misteri, namun di akhirat kelak tidak ada satu rekayasa melainkan akan tersingkap hakikatnya karena yang bersaksi bukan lagi mulut namun tangan dan kaki para pelakunya. Allah SWT berfirman :

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. [QS Yasin : 65]

Dan saat itu yang menjadi prioritas adalah kasus pembunuhan, sebagaimana hadits utama di atas “Yang paling pertama diputuskan (dalam pengadilan Allah) pada perkara antar sesama manusia adalah masalah darah (pembunuhan)”. [HR Bukhari]

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menjauhi rekayasa karena setiap kita tidak akan luput dari pengadilan Allah yang maha mengetahui hakikat suatu peristiwa. 


Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag


Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!


NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]




0 komentar:

Post a Comment