Monday, March 6, 2023

MENJADI TAMU ALLAH

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda:

الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ

Orang-orang yang berhaji dan yang ber-umrah adalah utusan Allah, jika mereka berdo'a kepada-Nya, niscaya Ia akan mengabulkan, dan jika mereka meminta ampun, niscaya Ia akan mengampuni." [Ibnu Majah]

 

Catatan Alvers

 

Orang-orang yang berhaji dan yang ber-umrah dalam hadits di atas disebut sebagai “Wafdullah”. Kata “Wafd”  merupakan bentuk jamak dari mufrad “Wafid” seperti kata “shahb” dan “shahib."  Wafada berarti warada yaitu (dia) datang. Maka Wafdullah artinya

السَّائِرُوْنَ إِلَى اللهِ الْقَادِمُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْمُسَافِرِيْنَ

orang-orang yang berjalan menuju Allah dan para musafir yang datang kepada-Nya. [Syarah Sunan An-Nasai]

As-Sindy berkata :

أَيْ إِنَّهُمْ بِسَفَرِهِمْ قَاصِدُوْنَ التَّقَرُّبَ إِلَى اللهِ تَعَالَى

Maksudnya : Mereka menyengaja dengan perjalanannya untuk mendekat kepada Allah SWT. [Hasyiyah As-Sindy]

 

Singkat kata, orang-orang yang berhaji dan yang ber-umrah adalah tamu-tamu yang mendatangi undangan atau panggilan Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT :

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. [QS Al-Hajj : 27]

Ibnu Abbas RA berkata : ketika Nabi Ibrahim AS selesai membangun baitullah (Ka’bah) maka diperintahkanlah kepadanya agar menyerukan manusia untuk berhaji ke baitullah. Nabi Ibrahim AS berkata : wahai tuhanku, suaraku tidak sampai kepada semua manusia. Allah SWT menjawab : Panggillah dan aku yang akan menyampaikan (seruanmu kepada mereka). Maka Nabi Ibrahim AS berseru :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ إِلَى الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Wahai sekalian manusia, telah diwajibkan haji ke baitullah atas kalian semua.”

Lalu seruan itu didengar oleh semua makhluk yang ada di antara langit dan bumi. Maka kalian tidak melihat bahwasannya manusia berdatangan dari belahan bumi yang sangat jauh untuk memenuhi panggilannya. [Fathul Bari]

 

Maka dari itu, orang yang berhaji dan umroh disyariatkan untuk membaca talbiyah. Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar RA bahwasannya talbiyahnya Rasul SAW adalah :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ

Aku memenuhi panggilanmu Ya Allah Aku memenuhi panggilanmu. Tiada sekutu bagimu. Aku memenuhi panggilanmu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat hanya milik-Mu, Kerajaan ( juga milik-Mu). Tiada sekutu bagimu. [HR Bukhari]

 

Ibnu Abdil Barr berkata : Segolongan ulama berpendapat bahwa makna “talbiyah” adalah :

إِجَابَةُ دَعْوَةِ إِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ أَذَّنَ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ

memenuhi panggilannya Nabi Ibrahim AS ketika ia menyerukan kewajiban haji kepada semua manusia. [Fathul Bari]

 

Renungkanlah jika anda punya hajatan maka pastilah anda akan mengundang orang-orang pilihan, bukan mengundang orang sembarangan. Itu artinya, di satu sisi jika anda berhaji dan berumroh maka anda telah dipilih Allah dan anda bukan orang sembarangan. Ibnul Munir berkata : Disyariatkannya talbiyah itu mengingatkan bahwasannya Allah memuliakan para hambanya yang datang ke baitullah, Hal itu tidak lain dikarenakan memenuhi panggilan Allah SWT semata. [Fathul Bari]

 

Dan di sisi lain, sadarilah status anda sebagai tamu. Jika ada orang diundang orang terpandang, maka ia akan menyesuaikan dengan semua aturannya orang yang mengundang, baik dalam pakaian dan maupun tatacaranya. Karena Allah tidak melihat dhahir kita, tetapi bathin kita maka perbaikilah bathin kita sebelum mendatangi panggilan-Nya. Jika bisa demikian, dosa kita akan diampuni-Nya. Rasul SAW bersabda :
مَا رَاحَ مُسْلِمٌ فِي سَبِيْلِ اللهِ مُجَاهِدًا أَوْ حَاجًّا مُهِلًّا أَوْ مُلَبِّيًا إِلَّا غَرَبَتِ الشَّمْسُ بِذُنُوْبِهِ وَخَرَجَ مِنْهَا

Tidaklah seorang muslim berangkat di jalan Allah, Berjihad atau berhaji, mengeraskan suaranya dengan bacaan talbiyah melainkan matahari tenggelam dengan membawa dosa-dosa muslim tersebut dan iapun keluar dari dosanya. [HR Thabrani]

 

Maka niatkan umroh dan haji untuk memenuhi panggilan-Nya, bukan untuk berselfi ria, bukan untuk share foto,  atau untuk bercerita bangga ke teman-teman dan tetangga. Wal iyadu billah, orang yang demikian ia tidak merasa menjadi tamu Allah bahkan umrohnya akan menambah kesombongannya.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh].

 

Miliki koleksi serial Buku

One day one hadith

Bisa kirim, hub :

0858-5895-9765

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment