Sunday, April 2, 2023

HABIBI YAA MUHAMMAD (1)

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abud Darda’, Ia berkata :

أَوْصَانِي حَبِيبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ

Aku telah diwasiati oleh habibi (kekasihku) dengan tiga perkara. [HR Muslim]

 

Catatan Alvers

 

Lagu religi berjudul Rahmatan Lil Alamin begitu viral. Betapa tidak 10 Bulan saja tayang sudah ditonton 74 Juta pemirsa youtube (04/23). Belum lagi terhitung dalam FYP di tiktok atau feed pada IG atau aplikasi lainnya. Lagu tersebut video klipnya dirilis oleh Maher Zain, penyanyi religi asal Swedia berdarah Lebanon pada Mei 2022 lalu. Lagu ini layak viral karena tidak hanya karena musiknya namun isinya begitu bagus mengenalkan sosok Rasulullah yang mengajarkan kebaikan, memberi kedamaian dan petunjuk kepada umatnya.

Edisi odoh kali ini, kami tertarik untuk mengangkat lirik lagunya, terjemah dan sekaligus pejelasannya, sebagai berikut :

يَا مَنْ صَلَّيْتَ بِكُلِ الْأَنْبِيَاء

Lirik : Ya Man Shallayta Bikullil Anbiya' (Wahai engkau yang menjadi imam semua Nabi dalam shalat).

 

Lirik ini merujuk kepada kejadian ketika isra’ yaitu ketika beliau sampai ke baitul maqdis, maka beliau bersabda :

وَقَدْ رَأَيْتُنِي فِي جَمَاعَةٍ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ ... فَحَانَتِ الصَّلَاةُ فَأَمَمْتُهُمْ

Sungguh aku melihat diriku berada dalam kumpulan para nabi dan ketika masuk waktu shalat maka aku mengimami mereka sholat. [HR Muslim]

 

Lirik : Ya man fi qalbika Rahmatul linnas.

يَا مَنْ فِيْ قَلْبِكَ رَحْمَةٌ لِلنَّاسْ

(Wahai engkau yang hatinya berisi rahmat buat semua manusia)

 

Hal ini merujuk kepada firman Allah Ta’ala :

وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

“Kami tidak mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi sekalian alam” [QS Al-Anbiya: 107]

 

Dan sabda Rasul SAW :

يا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah)” [HR Al-Hakim]

 

Lirik : Ya man allafta quluubam bil Islam.

يَا مَنْ أَلَّفْتَ قُلُوْبًا بِالْإِسْلَامْ

(Wahai orang yang menyatukan berbagai macam hati dengan agama Islam yang dibawanya)

 

Tiada yang bisa menguasai hati melainkan Allah dan Allahlah yang membolak-balikkan hati manusia. Mempersatukan manusia yang terdiri dari berbagai macam hati, watak dan karakter yang berbeda-beda dengan membagi-bagikan harta niscaya harta akan habis sebanyak apapun. Allah SWT berfirman :

 

هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ (62) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. [QS Al-Anfal : 62-63]

 

Namun dengan ajaran Islam, Allah menjadikan berbagai macam hati manusia itu disatu padukan dalam kasih sayang.  Hal ini sebagaimana tampak kasih sayang yang terjadi antara kaum muhajirin dan anshar. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Ia berkata :

أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آخَى بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ ، وَالأَنْصَارِ

Rasul SAW mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan anshar [HR Thabrani]

 

Dalam lanjutan hadits ditunjukkan betapa besar kasih sayang yang ditimbulkan oleh persaudaraan tersebut hingga Sa‘d bin ar-Rabi RA (Anshar) hendak menawarkan semua harta dan dua istri untuk dibagi dua dengan Abdurrahman bin Auf RA(Muhajirin) namun hal itu ditolaknya dengan santun dan ia hanya meminta ditunjukkan lokasi pasar Madinah untuk bekerja.  Hal ini sebagaimana Nabi SAW mendamaikan dua suku yang saling berseteru dan tak henti-hentinya berperang yaitu suku Aus dan khazraj di madinah.

 

Lirik : Ya habibi ya syafi'i ya Rasulallah.

يَا حَبِيْبِي يَا شَافِعي يَا رَسُولَ الله

(Kekasihku, pemberi syafaatku, Ya Rasulullah).

 

Kita sebagai orang beriman haruslah menjadikan rasulullah sebagai kekasih. Rasul SAW bersabda :

فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ

Demi Allah, tidaklah seseorang di antara kalian beriman sehingga aku lebih ia cintai melebihi ayah dan anaknya. [HR Bukhari]

 

Malaikat jibril memanggil beliau dengan panggilan “habibi”. Jibril berkata :

يَا حَبِيبِي ، عَمَّ تَسْأَلُنِي

Wahai kekasihku, apa yang engkau tanyakan kepadaku? [HR Thabrani]

 

Abud Darda juga menyebut Rasul demikian sebagaimana hadits utama di atas.

 

Rasul SAW adalah orang yang akan memberikan syafaat pertolongan kepada manusia kelak di hari kiamat. Ibnu Umar RA berkata : Sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan menjadi bangkai. (setelah dibangkitkan) Setiap umat akan mengikuti nabinya hingga mereka saling berkata; 'Ya (Nabi) Fulan, berilah kami syafa'at. ya (Nabi) fulan, berilah kami syafa'at.' (namun para nabi menolaknya) Sampai akhirnya mereka mendatangi Nabi SAW. Itulah hari ketika Allah membangkitkan Nabi SAW pada “al-Maqam al-Mahmud” (kedudukan yang terpuji yaitu syafa’at). [HR Bukhari]

 

Lirik : Bi ummi wa abi .. fadaytuka sayyidi.

بِأُمِّي وَأَبِي فَدَيْتُكَ سَيِّدِي

(Aku akan mengorbankan ayah dan ibuku untukmu wahai tuanku)

 

Diriwayatkan dari Anas Bin Malik bahwasannya ketika perang uhud tersebar isu bahwa Nabi SAW terbunuh hingga membuat kegaduhan di penjuru kota madinah. Keluarlah seorang wanita dari kaum anshar dan satu persatu ia melihat mayat dari saudara, anak, suami, bahkan ayahnya yang tewas namun ia bertanya-tanya “Apa yang terjadi pada Rasul SAW?” lantas ia maju ke depan akhirnya ia bertemu dengan Nabi SAW lantas ia memegangi ujung baju nabi dan ia berkata :

بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللهِ لَا أُبَالِي إِذَا سَلِمْتَ مِنْ عَطَبٍ

"Aku akan mengorbankan ayah dan ibuku untukmu wahai Nabi, Aku tidak peduli itu semua jika engkau selamat dari bahaya” [Hilyatul Awliya]

 

Bersambung insyaallah. Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menjadikan apapun yang kita lihat dan yang kita dengar sebagai sarana semakin menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment