Sunday, December 10, 2023

KATA SAMBUTAN JANGAN TINGALKAN SHALAT

 

KATA SAMBUTAN

BUKU “JANGAN TINGALKAN SHALAT”

 

الحمدُ للهِ الذي جعلَ الصلاةَ عمادَا لهذا الدِّينِ المتين, وكِتَاباً مَوقُوتَاً على عباده المؤمنينَ, وحثَّنا عليها في الذِّكرِ المُبينِ فَقالَ: حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الملك الحق المبين، وأشهد أن نبينا محمدا عبده ورسوله النَّاصِحُ الصَّادِقُ الوعد الأمينُ. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد خاتم الانبياء وإمام المرسلين  وعلى آله وأصحابه أجمعين وعلى التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. وبعد.

Buku  dengan judul “Jangan Tinggalkan Shalat” merupakan karya terjemah dari Al-Maghfurlah KHM Badruddin Anwar. Buku ini merupakan terjemah dari kitab “Az-Zajr An Tark As-Shalat” karya Syeikh Zayni Dahlan.

Al-Maghfurlah KHM Badruddin Anwar semasa hidupnya sangat concern terhadap urusan shalat terutama shalat berjamaah. Semasa beliau mengasuh santri, beliau sendiri mengabsen para santri yang ikut shalat berjamaah sehingga beliau mengetahui siapa yang ikut shalat berjamaah dan siapa yang tidak.

Tidak berhenti di situ, beliau lalu memberikan punishment kepada para santri yang tidak ikut shalat berjamaah dengan berbagai macam cara seperti memanggil mereka untuk diberikan nasehat dan motivasi, menghukum mereka dengan berdiri, membaca burdah dan lain sebagainya.  

Pemilihan kitab “Az-Zajr An Tark As-Shalat” sebagai karya terjemahan beliau merupakan bukti pendukung bahwa beliau sangat memperhatikan urusan shalat berjamaah. Dan beliau menyatakan harapan dari karya buku terjemah ini yang dinyatakan dalam kata pengantar yaitu agar dapat menjadi pendorong dan pembangkit ke arah istiqomah dalam mendirikan shalat.

Maka dari itu kita pahami secara implisit bahwa dalam pemilihan kitab sebagai karya terjemah bukan atas dasar ketenaran suatu kitab atau kehebatan dan keindahannya namun beliau memilih kitab untuk diterjemah atas dasar dibutuhkannya materi kandungan satu kitab atau “anfa’u” (yang lebih bermanfaat) dan atas dasar bantu membantu (Ta’awanu alal birri wat taqwa) sebagaimana beliau tegaskan dalam kata pengantar.

Dengan demikian seakan-akan beliau mengingatkan kepada kita bahwa yang orang terbaik bukanlah orang yang memiliki jabatan tinggi, sawah yang luas, rekening dengan sederet digit ataupun prestasi yang wah, namun ia adalah “Anfa’uhum Lin Nas” orang yang paling banyak memberikan manfaat kepada sesama. Dan dengan niatan menolong maka beliau mengajarkan agar dalam setiap aktifitas yang kita kerjakan agar senantiasa diniati untuk menolong orang lain agar kita mendapat pertolongan dari Allah SWT “Wallahu Fi Awnil Abdi Ma Kanal Abdu Fi Awni Akhihi”.

Dengan memahami latar belakang ini maka kita tidak lagi memandang karya terjemah ini sebagai karya kitab yang kecil namun sebaliknya kita akan memahami bahwa dibalik buku yang kecil ini ada niat yang besar dan mulia dari beliau sebagaimana hadits Nabi SAW menyatakan bahwa satu amal itu tergantung kepada niatnya.

Selanjutnya kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada tim dan semua yang berpastisipasi dalam penerbitan ulang buku terjemah yang disertai dengan kitab asal serta tahqiqnya. Semoga hal ini menjadi suatu usaha mulia yang bisa menghidupkan kembali ruh dan nilai-nilai teladan yang telah diajarkan oleh Al-Maghfurlah KHM Badruddin di masyarakat pada umumnya dan kalangan para santri pada khususnya.

Semoga ini semua menjadi “ilmin yuntafa’u bih” yang akan terus mengalir pahalanya kepada semua yang turut andil dalam penerbitan buku ini terutama kepada Al-Maghfurlah KHM Badruddin dan Syeikh Zayni Dahlan. Amin.

Bululawang, 11 Desember 2023

 

Dr.H.Fathul Bari, SS.,M.Ag

0 komentar:

Post a Comment