ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ
إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ
Mukmin
yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada Mukmin yang lemah;
dan pada keduanya terdapat kebaikan. [HR Muslim]
Catatan
Alvers
Viral
di media sosial, seorang pegulat kelahiran 20 September 1988 asal Dagestan,
Rusia yang bernama Khabib Nurmagomedov mengalahkan Conor McGregor pada ronde keempat dalam
Pertarungan bebas Ultimate Fighting Club edisi ke-229 (UFC 229) Mixed Martial
Arts (MMA) pada Minggu (07/10/18) yang berlangsung di T-Mobile Arena, Nevada,
Las Vegas, Amerika.
Mendadak
menjadi pusat perhatian dunia tak hanya karena faktor kemenangan yang
melambungkan popularitasnya, tapi ada hal lain yang menjadi daya tarik dunia
berkomentar dimana khabib adalah petarung UFC yang beragama islam dan berlaga
di Las Vegas, kota yang dikenal sebagai kota yang akrab orang-orang yang berjudi,
menenggak minuman keras, dan berpesta pora. [indosport com]
Laga
tersebut bukan hanya sebuah pertarungan namun dibalik itu ada sentimen agama
yang memantik emosi Nurmagomedov yang telah dimulai saat acara promosi
pertarungan UFC 299, dimana McGregor menghina agama saat Nurmagomedov menolak
minuman beralkohol pemberian lawannya tersebut.
Ditambah
lagi penyerangan yang sampai di luar pagar oktagon, yang dilakukan Khabib
karena olok-olokan rasis yang mengejek agama, ayahnya dan juga dirinya. Namun,
dalam konfrensi pers Khabib meminta maaf atas tindakan tak terpujinya itu.
[indosport com]
Terlepas
dari itu semua, menjadi orang yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh
Allah sebagaimana hadits utama di atas. Rasul SAW sendiri adalah orang yang kuat.
Diriwayatkan bahwa :
أَنَّ رُكَانَةَ صَارَعَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَرَعَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Sesungguhnya
Rukanah pernah menantang gulat kepada Nabi SAW kemudian Beliaupun
mengalahkannya [HR Abu Daud]
Rasulpun
senang melihat kaum muslimin berbadan kuat. ketika para sahabat umroh setahun
sebelum Fathu Makkah, Kaum musyrikin menyangka bahwa kaum muslimin telah lemah
karena terjangkit penyakit “humma yastrib”. Saat itulah beliau ingin kaum
muslimin unjuk gigi dengan melakukan “Romal” (Lari-lari kecil saat tiga putaran
pertama thawaf) dan “idhtiba’” (membuka lengan kanan dari kain ihram) sehingga
Kaum musyrikinpun berkata :
هؤلاء الذين زعمتم أن الحمى قد وهنتهم؟ إنهم
لأجلد من كذا وكذا.
Mereka
(kaum muslimin) yang kalian kira sudah lemah terkena penyakit “humma yastrib”
ternyata lebih kuat dari ini dan itu” [I’anatut Thalibin]
Lebih
dari itu semua, bahwa ukuran kuat tidak melulu terdapat pada badan sebab
Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا
الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Bukanlah orang kuat (yang
sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) gulat, tetapi orang kuat
adalah yang mampu mengendalikan dirinya tatkala marah [HR Bukhari]
Maka
marah perlu dikaji motivasinya. Marah karena hawa nafsu adalah tercela namun
marah karena Allah itu menunjukkan kekuatan bahkan menjadi sumber kekuatan.
Saya teringat dengan kisah yang dikemukakan oleh Imam Ghazali bahwa seorang
yang bertahun-tahun ber-ibadah (‘Abid) suatu hari didatangi oleh kaumnya bahwa
tidak jauh dari tempatnya ada segolongan orang yang syirik dengan menyembah
sebatang pohon. Mendengar hal ini, Sang ‘abid marah kemudian bergegas pergi
dengan membawa kapaknya menuju lokasi pohon yang dimaksud untuk menebangnya.
Ditengah
jalan ia dihadang oleh orang tua yang menghentikan niatnya untuk menebang pohon
tersebut. Orang tua itu berkata : "Apa urusanmu dengan pohon itu? Bukankah
tugasmu ber-ibadah?. Abid menjawab : "Ini juga bagian dari ibadahku”.
Orang tua tadi langsung menyerangnya dan
sang abid tanpa kesulitan membuatnya terkapar dan menduduki dadanya.
Orang tua itu berkata: "Lepaskanlah aku, aku hendak bicara. Sesungguhnya
Allah telah melepaskan urusan ini darimu dan tidak mewajibkannya atasmu. Kamu
tidak akan menanggung dosa orang lain. Allah pun mempunyai para nabi di segala
penjuru bumi. Seandainya Allah menghendaki, niscaya dia akan mengutus mereka
kepada para penyembah pohon ini dan memerintahkan mereka untuk
menebangnya." Abid berkata : "pokoknya Aku harus menebangnya”.
Orang
tua itupun kembali menyerang si ‘abid namun kembali dengan mudah si ‘abid dapat
membantingnya ke tanah lalu diduduki dadanya. Dengan tidak berdaya orang tua
itu berkata: "Lepaskan aku, Aku mau menawarkan sesuatu yang lebih baik
untukmu. Pulanglah dan tinggalkanlah urusan ini. Setiap malam aku akan
meletakkan dua dinar (Sekitar Rp. 4 juta) di bawah kepalamu. Saat pagi hari
kamu bisa membelanjakannya untuk dirimu dan keluargamu, serta menyedekahkannya.
Hal itu akan lebih bermanfaat bagimu dari pada kamu bersusah payah menebang
pohon itu. Toh, pohon itu tidak akan membahayakan orang yang beriman.
Setelah
berpikir sejenak, Sang ‘abid pun setuju dengan tawaran orang tua itu lalu ia
pun pulang ke tempat ibadahnya. Pada pagi harinya dia mendapati dua dinar di
bawah kepalanya. Dia pun mengambilnya. Begitu pula pada keesokan harinya.
Tetapi pada pagi hari ketiga dan pagi hari setelahnya dia tidak mendapati lagi
uang sepeserpun.
Sang
Abidpun menjadi marah dan mengambil kapaknya lalu bergegas menuju pohon syirik
itu. Orang tua itu pun kembali menghadangnya dan terjadilah gulat lagi di
antara keduanya. Namun kali ini orang tua itu berhasil membanting sang abid dan
duduk di atas dadanya seraya berkata: "Berhentilah untuk memotong pohon
itu. Apabila tidak, aku akan membunuhmu.” dengan tak berdaya, sang ‘abid
berkata :"Wahai Syekh, kau telah mengalahkanku. Mengapa kau bisa
mengalahkanku?”. Orang tua itu yang tak lain adalah jelmaan dari iblis berkata
:
لأنك غضبت أول مرة لله وكانت نيتك الآخرة
فسخرني الله لك، وهذه المرة غضبت لنفسك وللدنيا فصرعتك
"Karena pada awalnya kamu
marah karena Allah, dan niatmu adalah akhirat sehingga Allah menundukkanku
untukmu. Adapun kali ini, kamu marah karena nafsumu dan uang (yang aku hentikan
untukmu) maka aku mengalahkanmu.” [Ihya’ Ulumuddin] Wallahu A’lam. Semoga Allah
Al-Bari menjadikan kita sebagai muslim yang kuat lahir dan bathinnya sehingga
menjadi kebanggan Rasul dan lebih dicintai Allah swt.
Salam
Satu Hadits,
Dr.
H. Fathul Bari Alvers
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan
menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa mengedit
artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia
adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam
Abdullah Alhaddad]
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo
Mondok! Nggak Mondok Nggak Keren!
0 komentar:
Post a Comment