Tuesday, January 30, 2024

MAKAM ABDULLAH IBNU ABBAS

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Abbas RA, bahwasannya Rasul SAW menaruh tangan beliau di atas pundak Abdullah kemudian beliau berdoa :

اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ

Ya Allah, pahamkanlah ia dalam urusan agama dan ajarkanlah ia tafsir quran. [HR Ahmad]

 

Catatan Alvers

 

Ketika Umrah atau haji, salah satu tempat bersejarah yang sering dikunjungi para jamaah umrah dan haji adalah Masjid Abdullah Ibnu Abbas di Kota Thaif. Masjid Abdullah Ibn Abbas ini dibangun pada tahun 592 H tepatnya pada masa Nashir Lidinillah Abil Abbas Al-Abbasy. Masjid ini dinamakan demikian karena lokasi masjid berdampingan dengan makam Abdullah Ibnu Abbas. Menurut sejarawan Isa Al-Qashir, Lokasi makam beliau terletak di arah depan mushala Nisa (wanita) yang sekarang. Dahulu semasa hidupnya, Ibnu Abbas sering berpindah-pindah dari kota ke kota, mulai dari syam, madinah dan thaif untuk mengajar ilmu agama, hanya saja beliau lebih senang tinggal di Thaif karena dekat dengan Mekkah. Beliau menetap di Thaif hingga hari wafatnya pada tahun 68 H. [ar wikipedia org]

 

Beliau di akhir hayatnya menderita kebutaan. Beliau berkata dalam syairnya :

إِنْ يَأْخُذِ اللَّهُ مِنْ عَيْنَيَّ نُورَهُمَا :: فَفِي لِسَانِي وَقَلْبِي مِنْهُمَا نُورُ

قَلْبِي ذَكِيٌّ وَعَقْلِي غَيْرُ ذِي دَخَلٍ :: وَفِي فَمِي صَارِمٌ كَالسَّيْفِ مَأْثُورُ

Jika Allah mengambil cahaya dari kedua mataku maka pada mulut dan hatiku masih ada cahaya. Hatiku cerdas dan akalku tidak terganggu. Mulutku terkenal (memiliki analisa yang) tajam seperti pedang. [I’anatut Thalibin]

 

Mengenai sebab kebutaannya tersebut, Al-Hakim meriwayatkan bahwa hal itu dikarenakan Ibnu Abbas suatu saat pernah melihat seseorang bersama Nabi yang tak lain adalah malaikat Jibril dan Nabi SAW bersabda :

لَمْ يَرَهُ خَلْقٌ إِلَّا عُمِّيَ إِلَّا أَنْ يَكُونَ نَبِيًّا، وَلَكِنْ أَنْ يُجْعَلَ ذَلِكَ فِي آخِرِ عُمُرِكَ

Tidaklah seseorang melihat Malaikat Jibril melainkan ia akan buta, kecuali dia adalah nabi. Akan tetapi engkau akan dijadikan buta pada akhir umurmu. [Al-Mustadrak]

 

Namun Ibnul Qatthan menilai perawi hadits ini yang bernama sulaiman bin Aly tidak dikenal dalam dunia hadits. Dan secara matan, hadits ini bertentangan dengan hadits shahih yang menyatakan bahwa sejumlah sahabat melihat malaikat jibril ketika menjelma menjadi manusia namun hal itu tidak menjadikan mereka buta. Maka dari itu, ad-Dzahabi mengatakan hadits ini berstatus munkar.

 

Ada kisah unik terdapat dalam kitab Al-Bidayah Wan nihayah yaitu ketika beliau wafat di usia 71 Tahun. Beliau di shalati oleh Muhammad Ibnul Hanafiyah (yang sekarang makamnya bersebelahan dengan Makam Ibnu Abbas). Tatkala jamaah hendak memasukkan jenzah ke liang kubur maka ada burung putih dengan bentuknya yang langka masuk ke dalam kain kafannya lalu menyatu dengannya sehingga burung itu dikubur bersamanya.

 

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa ketika jenazah beliau diletakkan di liang lahad maka ada suara bacaan Qur’an misterius yang tidak terlihat orangnya, dan dalam riwayat yang lain bahwa bacaan itu terdengar dari dalam kuburnya. [Al-Bidayah Wan nihayah] Ayat yang terdengar adalah :

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلى رَبِّكِ راضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku. [QS Al-Fajr : 27-30]

 

Ketika beliau wafat, maka semua merasa kehilangannya. Mujahid berkata :

مَا رَأَيْتُ مِثْلَ ابْنِ عَبَّاسٍ قَطُّ ، وَلَقَدْ مَاتَ يَوْمَ مَاتَ وَهُوَ حَبْرُ هَذِهِ الْأُمَّةِ

Aku tidak pernah melihat sosok seperti Abdullah ibnu Abbas, Ia wafat ketika itu ia adalah “Habr Hadzihil Ummah” (orang yang alim lagi luas wawasannya) dari ummat ini. [Al-Mustadrak]

 

Umar RA berkata :

نِعْمَ تُرْجُمَانُ الْقُرْآنِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ

Sebaik-baik penafsir Al-Quran adalah Abdullah ibnu Abbas. [Al-Bidayah Wan Nihayah]

 

Bahkan Umar RA memasukkan Abdullah ibnu Abbas yang masih muda saat itu ke dalam golongan “Asyakhi Badr” (sahabat-sahabat senior veteran perang Badar). Maka sebagian dari mereka mempertanyakan keberadaannya dan berkata: "Mengapa pemuda ini masuk beserta kita, sedangkan kita mempunyai anak-anak yang sebaya umurnya dengannya?" Umarpun menjawab:

إِنَّهُ مِمَّنْ قَدْ عَلِمْتُمْ

"Sungguh ia adalah sebagian dari orang yang kalian ketahui." (keutamaan ilmunya) .[HR Bukhari]

 

Keluasan Ilmu yang dimiliki oleh Abdullah ibnu Abbas tak lepas dari berkah Rasul SAW. Beliaulah orang yang pernah didoakan oleh Nabi SAW Seraya menaruh tangan beliau di atas pundaknya dengan doa sebagaimana hadits utama di atas, yaitu :

اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ

Ya Allah, pahamkanlah ia dalam urusan agama dan ajarkanlah ia tafsir quran. [HR Ahmad]

 

Doa itu diperoleh setelah Rasul SAW mengetahui bahwa orang yang senantiasa menyediakan air wudlu setelah beliau keluar dari jamban, ia adalah Abdullah Ibnu Abbas. [HR Bukhari]

 

Oleh karena keluasan ilmu beliau maka wajarlah jika di area makam beliau dibangunkan sebuah perpusatakaan megah yang diberi nama Perpustakaan Abdullah ibn Abbas. Dalam sebuah catatan yang ditempel pada dinding bagian luar perpustakaan, terdapat keterangan bahwa Perpustakaan ini dibangun pada tahun 1291H oleh penguasa Hijaz Muhammad Rasyid Pasa asy-Syarwani. Dikisahkan bahwa sebelum ada perpustakaan, beliau mewakafkan kitab ke masjid bagi para pencari ilmu dan menjadi sebuah tradisi pada kurun abad tujuh hingga sepuluh hijriyah. Perpustakaan ini mempunyai luas sekitar 100 meter persegi. Perpustakaan ini menyimpan beragam koleksi berupa ribuan kitab yang tersusun rapih berdasarkan bidang kajiannya, mulai dari Tafsir dan Ilmu Tafsir, Hadits dan Ilmu Hadits, Adab, Bahasa Arab, Nahwa dan Sharaf, Bahasa Inggris, Sirah Nabawiyah, Ekonomi dan Politik, serta pengetahuan umum seperti filsafat. Di antara koleksi prasastinya berupa tulisan arab yang belum menggunakan titik dan tanda baca (harakat). Ada juga tulisan yang sudah lengkap dengan titik dan tanda baca. [Kemenag go id]

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa meniru khidmah seperti yang dilakukan oleh Abdullah Ibnu Abbas sehingga mendapat ridlo dan doa dari sang guru, yaitu Nabi Muhammad SAW.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment