Thursday, June 12, 2025

SIAPAKAH IBU NABI ADAM?

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :

فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ وَأَسْكَنَكَ الْجَنَّةَ

Manusia berkata : Wahai Adam, Engkau adalah bapaknya manusia. Engkau diciptakan Allah dengan “tangan”-Nya, dan Allah meniupkan ruh-Nya padamu, Allah memerintahkan para malaikat maka mereka bersujud padamu dan menempatkanmu di surga. [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

“Tolong sebutkan nama ibunya nabi adam?” Seorang Youtuber yang disebut dengan Pak Kyai ini menjawab : “Begini ini kalo mengaji dengan tema gado-gado (bebas) sulitnya luar biasa kalo belum “muthala’ah” (belajar) sebelumnya. Kalau belum menguasai wawasan secara mendalam maka akan kebingunan menjawabnya. Baik, Ibunya Nabi Adam itu namanya siti atau sayyidati Anisa Ummu Adam, Ini gak pasti, ini menurut pendapat saya karena Nabi Adam itu dilahirkan di daerah sumeria, metsopotamia dekat dengan sungai eufrat dan sungai tigris, di antara suriah dan irak sekarang yang merupakan peradaban tertua di timur tengah sana. Di dekat sungai itulah yang namanya “jannah” (surga), sebagaimana Sabda Nabi : “Sayhun, wa Jayhun, wal Furat, wan Nil kullun min Anharil Jannah (semuanya itu berasal dari sungai-sungai surga)”. Lha Yaitu. Katanya Nabi Adam ada di surga?, ya itu surga pinggir sungai Eufrat itu (yang dimaksud)”. Demikianlah video viral yang menggemparkan jagad medsos itu.

 

Video ini menjadi sangat perlu ditanggapi karena konten kreatornya adalah orang yang dijuluki dengan sebutan “kyai” yang mana seorang kyai ucapannya akan dijadikan rujukan oleh banyak orang dan ia sendiri menegaskan bahwa dirinya telah “muthala’ah” (belajar) dan menguasai wawasan secara mendalam.

 

Pertama, ia mengatakan “ini menurut pendapat saya”. Dalam urusan agama dan dalam menafsirkan Al-Qur’an atau hadits seharusnya kita mengedepankan keterangan dari para sahabat Nabi, atau para ulama dan menjauhi pendapat pribadi. Kisah Nabi Adam telah dijelaskan dalam Al-Qur’an atau hadits, dan menafsirkan secara pribadi akan beresiko masuk pada kategori sabda Rasul SAW :

وَمَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan logikanya (semata), Dawud]

 

Kedua, Ia mengatakan “Ini gak pasti”. Itu artinya ia sendiri masih meragukan benar atau tidaknya dari apa yang ucapkan. Jika demikian maka hendaknya seseorang mengatakan “tidak tahu” pada sesuatu yang belum ia tahu, daripada ia menjawab dengan jawaban yang dapat menyesatkan ummat.  As-Sya’bi berkata :

لَا أَدْرِي نِصْفُ الْعِلْمِ

“Perkataan “Aku tidak tahu” adalah seperoh dari ilmu “.

 

Imam Ghazali berkata : Ketahuilah bahwa perkataan “Aku tidak tahu” adalah benteng pertahanan dari orang alim. Dikatakan oleh ulama :

جُنَّةُ الْعَالِمِ " لَا أَدْرِي " فَإِنْ أَخْطَأَهَا فَقَدْ أُصِيْبَتْ مَقَالَتُهُ

Benteng pertahanan orang alim adalah perkataan “Aku tidak tahu”. Jika iapun salah mengucapkannya maka perkataannya bisa dibenarkan. [Ihya Ulumuddin]

 

Sufyan Tsauri, Malik bin Anas, Ahmad bin Hambal, Fudail bin Iyadl dan Bisyr ibnul Harts merupakan sosok alim masih saja lebih banyak mengatakan “Aku tidak tahu”. Jika sekaliber mereka berkata demikian lantas bagaimana dengan kita yang bodoh dan jauh sekali dari keilmuan mereka? Mengapa merasa malu dan enggan mengatakan “Aku tidak tahu”?.

 

Ketiga, dalam video tersebut ia menyebutkan nama sungai “Sayhun, wa Jayhun” padahal yang benar “Sayhan, wa Jayhan”.  Teks haditsnya berbunyi :

سَيْحَانُ وَجَيْحَانُ وَالْفُرَاتُ وَالنِّيلُ كُلٌّ مِنْ أَنْهَارِ الْجَنَّةِ

Sayhan, Jayhan, Furat, Nil itu semua berasal dari sungai-sungai surga. [HR Muslim]

 

Mengapa dipermasalahkan? Karena keduanya berbeda. Imam Nawawi berkata :

سَيْحَانُ غَيْرُ سَيْحُوْنَ ، وَجَيْحَانُ غَيْرُ جَيْحُوْنَ ، بِاتِّفَاقِ النَّاسِ

Sayhan itu bukanlah Sayhun dan Jayhan bukanlah Jayhun, dengan kesepakatan ummat manusia. [Syarah Nawawi]

 

Al-Kasymiri berkata : sungai Sayhan dan Jayhan itu terletak di armenia dekat Syam sementara sungai Sayhun, dan Jayhun itu terletak di ujung Balkh (di Afganistan) dan Bukhara (di uzbekistan). [Faidlul Bari]

 

Selanjutnya jika sungai-sungai tadi disebutkan “kullun min Anharil Jannah” itu bukan berarti lokasi sekitaran sungai-sungai tersebut adalah kawasan surga, bukan demikian. Akan tetapi pengertiannya adalah  sungai-sungai tadi semuanya itu berasal dari sungai-sungai surga. Imam Nawawi berkata : Sesungguhnya sungai Nil dan Furat itu asalnya dari surga... kemudian turun ke bumi dan mengalir di bumi [Syarah Nawawi] Bukankah Nabi adam dan Hawa diperintahkan untuk tinggal di surga namun karena adanya pelanggaran maka Allah memerintahkan untuk tinggal di bumi sebagaimana dalam QS Al-Baqarah : 35-36.

 

Baiklah kita kembali ke pertanyaan utama, “Tolong sebutkan nama ibunya nabi adam?” Semua kita sejak kecil diajarkan bahwa bahwa Adam adalah manusia pertama. Maka dengan adanya statement di atas maka banyak orang kemudian bingung, manakah yang benar?.

 

Allah SWT menegaskan bahwa semua ummat manusia itu berasal dari satu orang manusia. Allah SWT berfirman :

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak...  [QS An-Nisa : 1]

Siapakah “satu orang manusia” yang menjadi manusia pertama itu? Ar-Razi berkata :

أَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ عَلَى أَنَّ الْمُرَادَ بِالنَّفْسِ الْوَاحِدَةِ هَاهُنَا هُوَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ

Kaum Muslimin sepakat bahwa yang dimaksud dengan “satu orang manusia” pada ayat tersebut adalah Adam AS. [Tafsir Ar-Razi]

 

Dan dalam Al-Quran dinyatakan :

 

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. [QS Ali Imran: 59]

 

Ibnu Katsir berkata : (Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah), yaitu dalam hal kuasanya Allah Ta’ala dalam menciptakan Isa tanpa ayah (adalah seperti penciptaan Adam).

فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَهُ مِنْ غَيْرِ أَبٍ وَلَا أُمٍّ

“Karena Allah Ta’ala menciptakan Adam tanpa ayah dan ibu”.

Allah hendak memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada makhluk dengan menciptakan Adam tanpa laki (bapak) dan tanpa perempuan (ibu), menciptakan Siti Hawa tanpa perempuan (ibu), dan menciptakan Isa tanpa laki (bapak) sebagaimana manusia lainnya yang tercipta dari laki (bapak) dan perempuan (ibu). [Tafsir Ibnu Katsir]

 

 

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits utama di atas bahwa nabi Adam AS disebut sebagai “Abul Basyar” (bapaknya manusia). Hal ini terjadi ketika kiamat dimana manusia mencari pertolongan dan pertama kali mereka mendatangi Adam dan Nabi SAW menceritakan : “Manusia berkata : “Wahai Adam, Engkau adalah bapaknya manusia. Engkau diciptakan Allah dengan “tangan”-Nya, dan Allah meniupkan ruh-Nya padamu, Allah memerintahkan para malaikat maka mereka bersujud padamu dan menempatkanmu di surga”. [HR Bukhari]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan pikiran kita untuk istiqmah mengikuti pemahaman agama yang benar dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan hadits sesuai pemahaman sahabat dan para ulama.

 

Salam Satu Hadits,

Dr. H. Fathul Bari, SS., M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WhatsApp Center :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment