إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Friday, April 14, 2017

MOHON NAFKAH LAHIR BATHIN




*ONE DAY ONE HADITH*

Diriwayatkan dari Mu’awiyah al-Qusyairi RA, dia bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah hak isteri salah seorang dari kami yang menjadi kewajiban suaminya?” Beliau bersabda :
أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ أَوْ اكْتَسَبْتَ وَلَا تَضْرِبْ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ
”Engkau memberi makan kepadanya, jika engkau makan. Engkau memberi pakaian kepadanya, jika engkau berpakaian. Janganlah engkau pukul wajahnya, janganlah engkau memburukkannya, dan janganlah engkau meninggalkannya kecuali di dalam rumah”. [HR Abu Dawud]

_Catatan Alvers_

Membangun keluarga sakinah tidak dipungkiri dari kebutuhan materi utamanya kebutuhan yang bersifat primer sehari-hari seperti sandang pangan papan. Allah SWT mendesain pria sebagai pimpinan atau kepala rumah tangga dan wanita sebagai anggota yang wajib mentaati pemimpinnya. Sesuai keutamaan yang diberikan kepada suami, maka di sisi lain suami wajib memberi nafkah kepada istrinya. Inilah ajaran agama yang seimbang antara hak dan kewajiban. Allah SWT berfirman:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.[QS al-Baqarah:228]

Tuesday, April 11, 2017

LIDAH TAK BERTULANG




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Sungguh seseorang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkannya, ternyata perkataan itu dapat menjerumuskannya ke neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dan barat [HR. Muslim]

Catatan Alvers

Suatu ketika sahabat Muadz bin Jabal RA bertanya pada tentang amal yang bisa memasukkannya ke surga dan menjauhkannya dari api neraka. Rasul menjawab dan di ujung hadits yang menjelaskan, “Tidakkah engkau mau aku beritahu tentang sesuatu yang sangat menentukan itu semua?” Rasul lalu memegang lisannya dan mengatakan, “peliharalah ini.” Mu’adz kemudian mengatakan,
يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ
“Ya Nabi Allah, apakah kita kan dihukum dengan apa yang akan kita katakan?” beliau menjawab,
ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يُكِبُّ النَّاسَ عَلَى وُجُوهِهِمْ فِي النَّارِ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Sungguh mengherankan akan pertanyaanmu Wahai Mu’adz , Tiadalah seseorang akan dijebloskan ke neraka di atas wajah wajah mereka, melainkan karena apa yang keluar dari lisannya“ [HR. Ibnu Majah]. 

Friday, March 31, 2017

DAHSYATNYA BAHASA AL-QURAN





ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah  bersabda :
مَا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ
“Tidak ada seorang nabi pun, kecuali diberi bukti-bukti (mukjizat) yang dengan semisal itu manusia beriman.” [HR. Muslim]

Catatan Alvers

Tidak dipungkiri bahwa Al-Quran diturunkan dengan berbahasa Arab, Allah SWt berfirman :
إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” [QS. Yusuf: 2]

Pernahkah terbesit dalam pikiran anda, Kenapa Al-qur'an diturunkan dalam bahasa arab? Menjawab pertanyaan ini, Allah SWT berfirman : "Kami tidak mengutus seorang utusan-pun, melainkan dengan bahasa kaumnya" [QS Ibrahim : 4]. Pikiran yang kritis akan terus akan mengejar, boleh jadi ada pertanyaan lanjutan. Bukankah Nabi Muhammad SAW diutus tidak hanya untuk orang arab, namun untuk semua alam dan golongan. Lantas kenapa bahasa Arab yang digunakan? Mengenai hal ini Imam As-Syafi'i Rahimahullah berkata: Jika bahasa-bahasa itu berlainan sehingga sebagian golongan tidak bisa memahami bahasa golongan yang lain, maka sebagian dari mereka mau tak mau harus mengikuti sebagian yang lain, dan bahasa yang diikuti haruslah lebih baik dari bahasa yang mengikuti. Orang yang paling layak memperoleh keutamaan dalam hal ini adalah orang yang berbahasa seperti bahasa Nabi Muhammad SAW. Tidak mungkin orang yang berbahasa sama dengan bahasa Nabi mengikuti bahasa lainnya meskipun satu huruf. Namun sebaliknya, setiap bahasa mengikuti bahasa Nabi, dan setiap umat harus mengikuti agamanya. [Ar-risalah]. Ibnu Katsir berkata :

Thursday, March 30, 2017

SALAH KAPRAH SENIORITAS




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda :
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” [HR Thabrani]

Catatan Alvers

Dalam agama islam, kelebihan (baca: kemuliaan) seseorang di sisi Allah bukanlah ditentukan oleh faktor rupa dan harta namun karena kadar ketaqwaan dan pekerjaannya sebagaimana Rasulullah bersabda :
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ».
 “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun yang Allah lihat adalah hati dan pekerjaan kalian.” [HR Muslim]
dan ditegaskan oleh Allah swt : Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.” [QS Al-Hujurat: 13]

Wednesday, March 22, 2017

KELEMBUTAN TUTUR KATA




ONE DAY ONE HADITH

Abu Syuraih berkata kepada Rasulullah  :
يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ
“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.” Lalu Beliau bersabda :
إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ
“Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.” [HR Thabrani]

Catatan Alvers

Perangai jahiliyah identik dengan perilaku keras dan kasar dan sebaliknya, Ajaran islam identik dengan perilaku berlemah lembut Baik dalam perilaku maupun bertutur kata. Inilah yang menjadi magnet dari dakwah Rasul sebagaimana difirmankan Allah swt :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ الله لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ القلب لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [QS. Ali Imran: 159]

Saturday, March 11, 2017

KASIH SAYANG TANPA BATAS




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr RA, Rasul bersabda :
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar-Rahman (Allah yang maha penyayang), belas kasihanilah siapapun yang ada dibumi, niscaya Yang ada di langit akan mengasihi kalian. [HR Turmudzi]

Catatan Alvers

Ajaran kasih sayang dalam islam itu bersifat universal. Ia tidak terbatas antar manusia yang seiman saja akan tetapi juga kepada semua manusia bahkan meliputi semua makhluk dan segala sesuatu.
Abu Musa Al-Asy’ari RA berkata, Rasul bersabda :
والذي نفسي بيده لا تدخلوا الجنة حتى تراحموا » قالوا : يا رسول الله كلنا رحيم . قال : « إنه ليس برحمة أحدكم ولكن رحمة العامة رحمة العامة
“Demi Allah, Sekali-kali tidaklah kalian masuk surga sebelum kalian saling mengasihi.” Wahai Rasulullah, “Semua kami pengasih,” jawab mereka. Rasulullah Berkata: “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia).” [HR Al-Hakim]

Wednesday, March 8, 2017

CAHAYA FIRASAT




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Sa’id A-Khudry RA, Rasul SAW bersabda:
اتقوا فراسة المؤمن ، فإنه ينظر بنور الله
“ Berhati-hatilah dengan firasat orang mukmin, karena dia melihat dengan cahaya Allah “[HR Tirmidzi]

Catatan Alvers

Seorang mukmin yang hatinya selalu  terhubung dengan Allah SAW dan anggota badannya senantiasa bekerja untuk ibadah kepada-Nya serta menahan dari hal-hal yang diharamkan-Nya, ia akan memiliki cahaya di dalam hati yang dapat membedakan antara haq dan batil, antara orang-orang yang jujur dan orang-orang yang berdusta. Inilah yang disebut oleh Nabi SAW sebagai firasat Mukmin dalam hadits di atas dan orang-orang yang memiliki firasat tersebut dikenal dengan sebutan mutawassim. Dalam lanjutan hadits di atas, Rasul kemudian membaca firman Allah SWT:
إن في ذلك لآيات للمتوسمين
“ Sesungguhnya pada peristiwa itu ter dapat tanda- tanda bagi orang – orang yang “ Al Mutawassimin “ ( QS Al-Hijr : 75 )
 Al-Mujahid berkata : Al-Mutawasimin adalah Al-Mutafarrisin (orang-orang yang memiliki firasat). [Tafsir Ibnu katsir]