ONE
DAY ONE HADITH
(Edisi
Muhasabah Akhir Tahun)
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ
النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Terdapat
dua nikmat dimana manusia mengalami kerugian didalamnya, yaitu kesehatan dan
kesempatan HR Bukhari]
Catatan
Alvers
Siang
dan malam silih berganti, bulan demi bulan berlalu, hingga kita sampai di
penghujung tahun ini. Sadarkah kita bahwa satu tahun yang berlalu adalah
kumpulan bulan, sementara bulan adalah kumpulan siang dan malam. Sementara pergantian
siang dan malam adalah tanda kebesaran sang pencipta sang pemilik jagat raya. Allah
SWT berfirman :
إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا
خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ
Sesungguhnya
pada malam dan siang yang silih berganti, dan pada segala yang diciptakan Allah
di langit dan di bumi, terdapat ada tanda-tanda (kebesaran Allah) Bagi mereka
yang bertaqwa. [QS Yunus:6]
Maka
tiadalah pergantian tahun melainkan menjadi momen dimana kita semakin tahu
bahwa kekuasaan itu hanyalah milik Allah dan kita adalah makhluk yang lemah
yang tidak bisa mencegah waktu berlalu. Bergantinya tahun menjadikan kita
semakin tua dan sekaya apapun kita tidak kuasa menolak tua dan pepatah
mengatakan “sepandai-pandai menyimpan istri muda akhirnya tua juga”. Dan
akhirnya kematian berada di depan menunggu dan kita tidak bisa lari kemanapun.
Umur
kita adalah kumpulan jam, hari, bulan dan tahun, jika tahun berganti maka berkuranglah
jatah umur kita di dunia. Al-Hasan Al-bashri berkata :
اِبْنَ آدَمَ إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ فَإِنْ
ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ
Wahai
anak adam, Tiada engkau melainkan bilangan beberapa hari, jika sehari berlalu
maka berkuranglah sebagian darimu. [Hilyatul Awliya]
Allah
seringkali bersumpah di dalam al-Qur’an dengan waktu. Misalnya Wal Fajr (demi
waktu fajar), Walayalin Asyr (demi malam-malam yang sepuluh), Wad Dhuha (demi
waktu dhuha), Wal Ashri (demi waktu), Was-Shubhi (demi waktu subuh), Wan Nahari
(demi waktu siang). Ini semua mengingatkan bahwa waktu itu adalah anugerah yang
agung untuk manusia. Sering kali Allah swt mengingatkan kita :
وَلَكِنْ لَا تَعْلَمُونَ
tetapi
kalian tidak mengetahuinya [QS Al-A’raf : 38]
وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ
tetapi
kalian tidak menyadarinya [QS Al-Baqarah: 154]
Umur
adalah modal bagi kita sebagaiman sabda Rasul SAW pada hadits utama di atas. “Terdapat
dua nikmat dimana manusia mengalami kerugian didalamnya, yaitu kesehatan dan
kesempatan”. [HR Bukhari]
At-Tibiy
berkata: Rasul SAW menganalogikan seorang manusia mukallaf seperti pedagang
yang memiliki modal. Ia mencari keuntungan dan mengharapkan modalnya aman. Maka
tidak ada cara melainkan ia berhati-hati dengan siapa ia berdagang dan dia
harus terus jujur dan waspada supaya tidak merugi. Maka kesehatan dan
kesempatan adalah modal bagi seorang mukallaf dan dia harusnya bermuamalah
dengan Allah, dengan iman dan kesungguhan memerangi nafsu dan musuh agama,
supaya ia mendapat keuntungan dunia dan akhirat. [Fathul Bari]
Hal
ini mirip dengan firman Allah swt:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ
أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
Hai
orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
[As-Shaff
: 10]
Dalam
lanjutannya : (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui. [11] Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke
tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
[As-Shaff : 12]
As-Suyuthi
berkata : Kata “Maghbun” bermakna : “khasir” (orang yang merugi). berasal dari
kata “al-Ghabn fil bay’i” (kerugian dalam jual beli). [Tuhfatul Ahwadzi]. Maka dari
itulah hari kiamat juga disebut Yawmut taghabun, Hari dimana menjadi jelas dan nyata kerugian bagi kaum
kufur dan sesat dengan mendapat balasan berupa neraka. Allah swt berfirman :
ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ
(hari
ummat manusia dikumpulkan) itulah hari dinampakkan kerugian... [at-Taghabun :
9]
As-Syinqithi
berkata : Para ulama menjelaskan hakikat kerugian pada saat Itu. Setiap orang
punya dua (jatah) tempat (di Akhirat) yaitu satu tempat di surga dan satu
tempat di neraka. Jika ahli neraka telah masuk ke dalam neraka maka (jatah) tempatnya
yang di surga kosong. Dan sebaliknya, Jika ahli surga telah masuk ke dalam surga
maka (jatah) tempatnya yang di neraka kosong. Maka saat itu, jatah nerakanya ahli
surga diberikan kepada ahli neraka dan jatah surganya ahli neraka diberikan
kepada ahli surga. Maka inilah kerugian yang menyakitkan, yaitu ditukarnya
tempat di surga dengan tempat di neraka. [Adlwa’ul Bayan Fi idlahil Qur’an Bil
Qur’an]
Maka
disaat itu, tidak ada manfaatnya lagi penyesalan dimana setiap orang akan
menyesal. Orang yang dimasukkan ke neraka dia menyesali perbuatannya selama di
dunia bahkan orang yang dimasukkan ke surga juga menyesal karena seandainya ia
lebih banyak beramal niscaya akan lebih baik lagi balasannya. Rasul SAW
bersabda :
لَيْسَ يَتَحَسَّرُ أَهْلُ الْجَنَّةِ إِلا
عَلَى سَاعَةٍ مَرَّتْ بِهِمْ لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ فِيهَا
Tidaklah
ahli surga menyesal kecuali menyesali atas waktu yang berlalu (semasa di dunia)
tanpa digunakan untuk berdzikir kepada Allah. [HR Thabrani]
Dengan
berlalunya waktu di tahun ini akankah kita menjadi orang yang beruntung ataukah
malah merugi tanpa terasa. Nah, Jika kiat belum yakin kita mendapatkan yang mana dari keudanya, Lantas pantaskah kita mengucapkan selamat tahun baru?. Marilah alvers kita renungi firman Allah SWT :
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” [QS Al- ‘Ashr:
1-3].
Wallahu
A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk terus mengingat Allah dan
terus istiqamah ibadah dan amal kebaikan
sehingga kita menjadi orang-orang yang beruntung dengan pergantian waktu.
Salam
Satu Hadits,
Dr.
H. Fathul Bari Alvers
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren Lho!
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan
menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa mengedit
artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia
adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam
Alhaddad]
0 komentar:
Post a Comment