Friday, November 3, 2023

SIGNIFIKANSI AKSI BOIKOT

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasul SAW bersabda :

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا

Tolonglah saudaramu yang berbuat dzalim atau yang didzalimi. [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

McD*nald's Isra*l  menulis, "Update bahwa kemarin kami telah menyumbangkan 4.000 makanan ke rumah sakit dan unit militer, kami bermaksud untuk menyumbangkan ribuan makanan setiap hari kepada tentara di lapangan dan di daerah wajib militer, dan ini lebih dari sekadar diskon bagi tentara yang datang ke restoran. Kami membuka 5 restoran yang buka hanya untuk tujuan ini." [Krjogja com]

 

Karena Dukungan McD*nalds kepada Isra*l  Defense Forces / IDF / tentara Isra*l   yang mana IDF ini dinilai telah bertindak aniaya dan sewenang-wenang kepada rakyat palestina maka McDonalds menjadi objek aksi boikot di Indonesia bahkan berbagai belahan dunia. Dalam satu headline di tulis “McD*nald’s Dukung Isra*l , MUI dan Ormas Islam Serukan Boikot McDonald’s!” [pikiran-rakyat com] Imbauan boikot juga pernah diserukan pada tahun 2020 silam pada kasus karikatur Charlie Hebdo yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. Boikot dilakukan kepada produk perancis untuk menekan Presiden Emmanuel Macron yang mendukung karikatur tersebut supaya ia meminta maaf. [bbc com]

 

Boikot (produk) artinya tindakan untuk tidak menggunakan dan membeli suatu produk dari organisasi atau perusahaan tertentu dalam hal ini adalah McD. Tindakan ini dilakukan sebagai wujud protes dan ketidaksetujuan atas keberpihakannya kepada IDF yang diduga melakukan pelanggaran HAM berat di palestina. Dalam KBBI, Memboikot diartikan sebagai tindakan  bersekongkol menolak untuk bekerja sama (berurusan dagang, berbicara, ikut serta, dan sebagainya): [KBBI web id] Istilah boikot pertama kali digunakan pada tahun 1880 di Irlandia. Kata boikot berasal dari nama seorang agen dan pengelola lahan pertanian bernama Charles Boycott. Saat itu, para petani meminta Boycott untuk menurunkan harga sewa lahan pertanian namun Boycott menolaknya. Sebagai respons terhadap penolakan ini, para petani sepakat untuk tidak menggarap lahan pertanian milik Boycott. Mereka memulai mogok kerja dengan menolak bekerja sama dengan Boycott. Boycott akhirnya mengalami tekanan dan terpaksa mengikuti permintaan petani. Aksi para petani ini berdampak besar dan menyebabkan Boycott mundur dari jabatannya sebagai pengelola tanah. [kumparan com] Akhirnya tindakan yang semacam demikian disebut dengan boikot.

 

Dalam kasus boikot produk penyokong Isra*l , yang menjadi permasalahan bukanlah isu agama karena dalam Islam bermuamalah (melakukan jual beli dll) dengan non muslim atau orang Yahudi dalam kasus ini pada dasarnya tidaklah dilarang. Rasul SAW sendiri bermuamalah dengan orang Yahudi. Aisyah RA berkata :

اشْتَرَى طَعَامًا مِنْ يَهُودِيٍّ إِلَى أَجَلٍ وَرَهَنَهُ دِرْعًا مِنْ حَدِيدٍ

“Nabi SAW pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan berhutang, lalu beliau menggadaikan baju besinya kepada orang tersebut” [HR Bukhari]

 

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :

لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (QS. Al Mumtahanah: 8).

 

Lantas apa masalahnya? Yang menjadi permasalahan adalah upaya kita tidak ikut mendukung satu pihak yang mendukung pihak yang bertindak dzalim dan aniaya karena Islam melarang untuk tolong menolong dalam hal yang demikian. Allah SWT berfirman :

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. [QS al-Maidah : 2]

Dengan membeli satu produk yang mendukung kedzaliman maka setiap uang pembelian kita akan menjadi dana kekuatan pihak yang dzalim dalam melakukan kedzalimannya dan melanggengkan perbuatannya. Dan sebaliknya dengan memboikot, menahan diri untuk tidak membeli produk mereka maka itu artinya kita tidak ikut mendukung kedzaliman yang mereka dukung.

 

Terkadang ada pihak yang menilai bahwa boikot yang kita lakukan tidaklah efektif sebagaimana pada kasus karikatur perancis. Ada berita menulis “Seruan boikot produk Prancis muncul di Indonesia, pengamat ekonomi: dampaknya 'tidak signifikan' [bbc com]. Menanggapi hal ini sebenarnya aksi boikot bukan hanya bertujuan bagaimana menekan pihak yang bertindak dzalim agar menghentikan kedzalimannya, namun juga menunjukkan posisi kita dalam hal ini mendukung siapa? Pihak yang dzalim apa yang terdzalimi? Hal ini layaknya kisah seekor katak membawa setetes air. Seekor burung kemudian bertanya, "Untuk apa kamu bawa air itu?" Katak menjawab : "Ini air untuk memadamkan api yang sedang membakar kekasih Tuhan, Ibrahim." Burung berkata : " tak akan guna air yang kamu bawa." Katak menimpalinya: "Aku tahu, tetapi dengan ini aku menegaskan di pihak manakah aku berada."

 

Sama-sama tidak signifikan, Katak membawa sedikit air di lidahnya untuk memadamkan api Namrud yang besar sementara cicak meniup-niup dengan tiupan kecil untuk menjadikan api namrud semakin besar. Namun lihat betapa signifikan penilaiannya di hadapan Allah SWT sehingga Nabi SAW bersabda :

كَانَتْ الضِفْدَعُ تُطْفِئُ النَّارَ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ وَكَانَ الْوَزَغُ يَنْفُخُ فِيْهِ ، فَنَهَي عَنْ قَتْلِ هَذَا ، وَأَمَرَ بِقَتْلِ هَذَا

Dahulu katak memadamkan api dari nabi Ibrahim (ketika dibakar), sedangkan cicak meniup-niupnya (menghidupkan bara apinya), maka dilarang membunuh ini (katak) dan diperintahkan membunuh ini (cicak)” [Mushannaf Abdur razzaq]

 

Dengan aksi boikot setidaknya kita telah memperlihatkan bagaimana empati kita kepada saudara kita di palestina. Mereka itu layaknya bagian dari kita dimana jika mereka sakit maka kitapun ikut merasakannya. Rasulullah SAW bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

 “Permisalan orang-orang Mukmin dalam hal kasih sayang dan kecintaan sesama mereka, mereka itu layaknya seperti satu tubuh. Jika satu bagian tubuh mengeluhkan sakit, maka bagian tubuh lain ikut merasakan demam dan nyeri”. [HR Muslim]

 

Jangan pula meremehkan mereka yang berdoa untuk kebebasan rakyat palestina. Memang doa terlihat biasa dan tidak signifikan namun lihat seberapa besar signifikan nilai hakikatnya. Abdullah bin ‘Amr berkata :

لَا تَقْتُلُوا الْخُفَّاشَ فَإِنَّهُ لَمَّا خَرِبَ بَيْتُ الْمَقْدِسِ قَالَ: يَا رَبِّ سَلِّطْنِي عَلَى الْبَحْرِ حَتَّى أُغْرِقَهُمْ.

Janganlah kalian membunuh kelewar karena sesungguhnya ketika Baitul Maqdis hancur maka ia berdo’a: “Wahai Tuhanku, berilah aku kekuasaan terhadap lautan agar aku bisa menenggelamkan mereka (yang menghancurkannya saat itu)!”.[HR Baihaqi]

 

Boikot dan doa bisa menghalangi pihak yang dzalim dari perbuatan dzalimnya bahkan bisa menghentikannya. Ini di satu sisi dan di sisi lainnya kita juga harus membantu pihak yang di dzalimi dengan mengirimkan donasi dan bantuan kemanusiaan. Setidaknya Inilah yang bisa kita lakukan dari perintah Nabi SAW dalam hadits utama di atas : “Tolonglah saudaramu yang berbuat dzalim atau yang didzalimi”. Dalam lanjutan hadits dikisahkan ada orang bertanya : Wahai Rasul SAW, aku menolong orang yang didzalimi tapi bagaimana aku menolong orang yang berbuat dzalim?. Rasul SAW menjawab :

تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنْ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ

Engkau cegah dia dari perbuatan dzalimnya, itulah pertolongan kepada saudaramu yang berbuat dzalim. [HR Bukhari]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk berempati kepada saudara kita yang terdzalimi dan tidak menyokong pihak-pihak yang membantu orang yang berbuat dzalim.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

 NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment