Sunday, March 17, 2024

KEISTIMEWAAN SUSU

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Tharib bin Syihab RA, Rasul SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ شِفَاءً فَعَلَيْكُمْ بِأَلْبَانِ الْبَقَرِ فَإِنَّهَا تَرُمُّ مِنْ كُلِّ الشَّجَرِ

“Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya. Hendaklah kalian meminum susu sapi, karena sapi itu memakan berbagai berbagai macam tumbuhan” [HR Ahmad]

 

Catatan Alvers

 

Makanan “4 sehat 5 sempurna” merupakan istilah yang tidak asing bagi kita.  4 makanan yang dimaksud adalah makanan pokok, aneka lauk pauk, sayur, buah, dan 5 sempurna adalah susu. Kini, Slogan tersebut dikembangkan menjadi istilah PGS (Pedoman Gizi Seimbang).[ cnnindonesia.com] Susu merupakan nutrisi penyempurna bagi kecukupan gizi yang dibutuhkan manusia. Mulai dari bayi baru lahir hingga mereka yang sudah lanjut usia pun membutuhkan susu. Hal ini karena susu mengandung banyak zat gizi penting dan nutrisi alami yang sangat bermanfaat, diantaranya kalsium, vitamin D, vitamin A, zinc, zat besi, tiamin, asam amino, dan berbagai zat gizi penting lainnya yang dibutuhkan tubuh. [sumbarprov.go.id]

 

Jauh sebelum digaungkannya istilah 4 sehat 5 sempurna dan jauh sebelum dunia medis menemukan berbagai kandungan gizi dan nutrisi, Nabi SAW telah menganjurkan kita untuk minum susu. Dalam hadits utama di atas disebutkan : “Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya. Hendaklah kalian meminum susu sapi, karena sapi itu memakan berbagai berbagai macam tumbuhan” [HR Ahmad]

 

Dan Al-Quran secara khusus telah menjelaskan keistimewaan susu. Allah SWT berfirman :

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” [QS: an-Nahl : 66].

 

Susu terdapat di antara kotoran dan darah, namun susu itu tidak terkontaminasi sedikitpun olehnya. Ibnu Katsir berkata : “Jika makanan telah tercerna diperut (binatang), maka (makanan itu) ada yang menjadi darah yang dialirkan ke pembuluh darah, ada yang menjadi susu ke puting dan ada yang menjadi air kencing ke kantung kemih”[Tafsir Ibnu Katsir]

 

Dari keistimewaan susu ini maka Rasul SAW membedakan doa ketika minum susu dan minum selainnya. Doa minum susu, yaitu :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ , وَزِدْنَا مِنْهُ

“ya Allah berilah keberkahan kepada kami dalam susu ini dan karuniakan kami lebih banyak dari susu ini” [HR Abu Dawud]

Sementara doa makan minum selain susu adalah :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ

Ya Allah, berkahilah kami pada makanan ini dan berilah kami makanan yang lebih baik darinya [HR Abu Dawud]

Dalam Doa makan terdapat permohonan agar diberikan makanan yang lebih baik, namun ketika meminum susu maka permohonan tersebut ditiadakan dan diganti dengan permohonan agar diberi tambahan rizki berupa susu lagi. Menurut Al-Mubarakfuri hal ini dikarenakan tidak adanya makanan atau minuman yang lebih baik untuk memenuhi lapar dan haus dari pada susu. [Tuhfatul Ahwadzi] dan Beliau sendiri menegaskan dalam rangkaian sabdanya :

فَإِنَّهُ لَيْسَ شَيْءٌ يُجْزِئُ مِنْ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ إِلَّا اللَّبَنُ

Sesungguhnya tiada ada sesuatu yang dapat mencukupi sebagai asupan makanan dan minuman selain susu” [HR Abu Dawud]

 

As-Syawkany berkata : Dari hadits tersebut jelaslah bahwa susu itu lebih baik dari pada madu yang mana ia adalah obat namun sisi terbaiknya adalah dari segi mengenyangkan dan melepas dahaga. Adapun dari sisi obat dan rasa manis maka madu itu lebih baik daripada susu. Jadi masing-masing punya kelebihan. [Naylul Awthar]

 

Tidak hanya mengandung gizi, menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziah minum susu bisa membebaskan seseorang dari waswas, rasa murung dan penyakit Melankolia (gangguan mood depresi non-spesifik, yang ditandai dengan rendahnya tingkat antusiasme dan keinginan untuk berkegiatan). [At-thibb An-Nabawy]

 

Rasul SAW sendiri meminum susu. Ibnu Abbas RA berkata : Rasul SAW minum susu lalu beliau berkumur-kumur. Beliau lantas bersabda : “Sesungguhnya susu itu mengandung lemak.” [HR Bukhari] Bahkan sewaktu Isra’ beliau disodori dua gelas, yang satu berisi susu dan dan yang satu lagi berisi khamr. Maka Jibril berkata : Ambillah mana yang engkau suka. Maka beliau memilih gelas yang berisi susu (lalu meminumnya). Maka Jibril berkata :

أَصَبْتَ الْفِطْرَةَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ

Engkau menepati fitrah. Ingat, seandainya engkau mengambil khamr, niscaya umatmu akan tersesat” [HR Bukhari]

 

Rasul juga menganjurkan agar kita tidak menolak susu pemberian orang lain. Rasul SAW bersabda :

ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ الْوَسَائِدُ وَالدُّهْنُ وَاللَّبَنُ الدُّهْنُ

“Tiga hal yang tidak boleh ditolak jika diberi: bantal, minyak wangi dan susu”[HR Tutmudzi]

 

Boleh meminum susu yang dicampur dengan Air. Anas bin Malik RA berkata :

أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَارِنَا هَذِهِ فَاسْتَسْقَى فَحَلَبْنَا لَهُ شَاةً لَنَا ثُمَّ شُبْتُهُ مِنْ مَاءِ بِئْرِنَا هَذِهِ

Suatu ketika Rasul SAW mendatangi rumahku ini lalu beliau meminta minuman lalu kami memerah susu kambing kemudian aku campuri dengan air dari sumur ini. [HR Bukhari]

Yang tidak boleh adalah menjual susu yang dicampuri air namun dikatakan sebagai susu murni tanpa campuran karena ini adalah penipuan. Dikisahkan bahwa ada pengembala hewan ternak yang mencampurkan susu dengan air dan ia berkata kalau susu tersebut susu yang murni hingga pada suatu hari terjadi banjir yang membinasakan hewan ternaknya. Lalu si pengembala bermimpi dan di dalam mimpinya ia diberitahu :

إِنَّهُ تِلْكَ الْقَطَرَاتُ الَّتِي شُبْتَ بِهَا اللَّبَنَ فَاجْتَمَعَتْ وَصَارَتْ سَيْلاً

Sesungguhnya banjir itu adalah tetesan-tetesan air yang engkau campurkan ke dalam susu yang engkau jual, lalu terkumpul dan menjadi banjir.” [Miftah Daaris Sa’adah]

 

Sebagai minuman istimewa, susu tidak hanya ada di dunia tapi kelak di surga juga terdapat susu. Namun bedanya jika susu di dunia sudah kadaluwarsa maka akan berubah rasanya bahkan berubah dari bermanfaat menjadi berbahaya. Hal ini berbeda dengan susu disurga. Allah SWT berfirman :

فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ

di dalamnya (surga) ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah (bau dan rasanya), sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya... [QS Muhammad : 15]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk memahami keajaiban penciptaan susu dan keistimewaannya. Mudah-mudahan kita tidak hanya bisa meminumnya di dunia tapi juga di surga kelak.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi  menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.

0 komentar:

Post a Comment