ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA,
Rasul SAW Bersabda :
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ
حَرِيصٌ تَأْمُلُ الْغِنَى وَتَخْشَى الْفَقْرَ
(Sedekah yang paling Afdhal adalah)
engkau bersedekah saat kondisi sehat dan ingin menumpuk harta, ingin kaya dan
takut fakir. [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Seorang milliarder asal Sydney,
Australia bernama Ali Banat bergaya hidup mewah. Ia memiliki mobil sport
seharga US$ 600.000 atau sekitar Rp 8,7 miliar dan gelang US$ 60.000 atau
sekitar Rp 870 juta. Namun selanjutnya ia melakukan sedekah besar-besaran,
mengorbankan seluruh hartanya untuk didonasikan bagi kaum miskin di Afrika. Ia
juga membuat proyek galang dana online bernama “Muslim Around the World
Project” (MATW Project) untuk membangun ‘kampung miskin’ di sebuah wilayah
terpencil bernama Togo, Afrika Barat. Kampung itu berisi rumah, sekolah, masjid
dan fasilitas penunjang kesejahteraan hidup lainnya untuk warga di sana yang ia
sebut sebagai “saudara”. Berkat aksi kemanusiaanya itu, Ali Banat menjadi sosok
filantropis terkenal di dunia.
Langkah ini dilakukan Banat setelah ia
jatuh sakit dan dokter menyatakan Ali Banat mengidap kanker dan hanya punya
waktu tujuh bulan untuk bertahan hidup. Banat menyebut kanker yang menggerogoti
seluruh badannya sebagai hadiah dari Allah. Ia berkata : "Ini hadiah
karena Allah memberi kesempatan bagi saya untuk berubah." kanker telah
membukakan matanya sehingga ia menyadari betapa besarnya besarnya karunia dia
terima selama ini, seperti menghirup udara secara gratis, sesuatu yang tak
terlintas di benaknya selama ini. "Saya ingin meninggalkan dunia tanpa
satu pun harta benda," katanya. Dan iapun meninggal dunia pada 2018 silam
tepat pada bulan mulia, Ramadhan. [pikiran-rakyat com] Luar biasa , kisah yang
bisa menjadi inspirasi kita ini.
Sedekah pada saat kapanpun adalah baik
namun demikian ada sedekah yang lebih baik dari lainnya. Satu ketika sahabat
bertanya : “Wahai Rasulullah, Apakah sedekah yang paling afdhal?” maka Rasul
SAW menjawab sebagaimana pada hadits utama : “(Sedekah yang paling Afdhal
adalah) engkau bersedekah saat kondisi sehat dan ingin menumpuk harta, ingin
kaya dan takut fakir”. [HR Bukhari]
Dalam riwayat lain, Rasul SAW bersabda
:
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ
صَحِيحٌ حَرِيصٌ تَأْمُلُ الْبَقَاءَ وَتَخْشَى الْفَقْرَ
“(Sedekah yang paling Afdhal adalah)
engkau bersedekah saat kondisi sehat dan ingin hidup selamanya, ingin kaya dan
takut fakir”. [HR Abu Dawud]
Dalam riwayat lain, Rasul SAW bersabda
:
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ
صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَأْمُلُ الْعَيْشَ وَتَخْشَى الْفَقْرَ
“(Sedekah yang paling Afdhal adalah)
engkau bersedekah saat kondisi sehat dan bersifat pelit serta takut fakir”. [HR
An-Nasa’i]
Mengapa saat sehat, sedekah menjadi
terbaik? Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: (1) Karena harta itu terasa berat
bagi jiwa untuk dikeluarkan pada waktu itu sehingga menjadi sesuatu yang
dicintai sedangkan Allah Ta’ala berfirman:
لَن تَنَالُوا الْبِرَّ
حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh
kebajikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
cintai. [QS Āli ‘Imrān : 92].
(2) Karena dalam keadaan sehat biasanya
seseorang merasa berat untuk mengeluarkan harta, disebabkan tipu daya setan
yang menakutinya dengan kefakiran, dan memperindah angan-angan panjang umur
serta kebutuhan kepada harta. Sebagaimana firman Allah Ta‘ālā:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ
الْفَقْرَ
Setan menjanjikan kamu dengan kemiskinan.
[QS al-Baqarah : 268].
Juga, kadang setan memperindah baginya
(pemikiran) untuk berbuat curang dalam wasiat atau menarik kembali wasiatnya,
maka yang lebih utama adalah sedekah segera (langsung dikeluarkan saat hidup).
Sebagian salaf berkata tentang orang-orang yang bergelimang kemewahan:
"Mereka bermaksiat kepada Allah dalam harta mereka sebanyak dua kali:
(pertama) mereka bakhil dengan hartanya ketika harta itu masih di tangan
mereka, maksudnya ketika masih hidup; dan (kedua) mereka berlebihan ketika
harta itu telah keluar dari tangan mereka, maksudnya setelah (dekat dengan)
kematiannya (dengan banyak berwasiat)." [Fathul Bari]
Dengan demikian, sedekah terbaik adalah
saat kondisi sehat dan merasa hidupnya masih akan lama, ingin lebih kaya, dan
takut fakir jika bersedekah. Rasul SAW membuat perumpamaan :
مَثَلُ الَّذِي يَعْتِقُ
عِنْدَ الْمَوْتِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي إِذَا شَبِعَ
Perumpamaan orang yang memerdekakan
budak saat menjelang kematiannya adalah seperti orang yang memberi hadiah setelah
ia kenyang. [HR Abu Dawud]
Sama-sama baiknya, namun sedekah di
saat sehat memiliki pahala yang jauh lebih besar daripada sedekah di saat sudah
mendekati ajal. Rasul SAW bersabda :
لَأَنْ يَتَصَدَّق
الرَّجُل فِي حَيَاته وَصِحَّته بِدِرْهَمٍ خَيْر لَهُ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّق عِنْد
مَوْته بِمِائَةٍ
Seseorang bersedekah dengan satu dirham
di masa hidup dan sehatnya itu lebih baik baginya daripada bersedekah seratus
dirham di saat (dekat dengan) kematiannya. [HR Abu Dawud]
Saya menyebutkan kisah di atas sebagai
inspirasi untuk bersedekah kapanpun, baik diwaktu sehat maupun ketika sakit dan
divonis mati. Hal ini dikarenakan banyak juga orang yang sudah divonis akan
mati dalam waktu dekat namun ia menghabiskan hartanya untuk pengobatan yang
mahal ataupun untuk foya-foya supaya mati dalam keadaan bahagia menurut
versinya sendiri. Sekali lagi, saya tidak bermaksud untuk mengecilkan nilai
sedekah dalam kisah di atas. Kisah tersebut juga memotivasi kita agar
bersedekah tidak menunggu divonis karena kematian tidak selalu terdeteksi oleh
dokter bahkan datang secara tiba-tiba.
Wallahu A’lam.
Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar berbagi kebahagiaan
kepada orang lain dengan bersedekah di saat sehat dan tidak menunggu kaya atau
bahkan menunggu dekat dengan ajal.
Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul
Bari, SS., M.Ag
Pondok Pesantren
Wisata
AN-NUR 2 Malang
Jatim
Sarana Santri
ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok
itu Keren!
WA Auto Respon
: 0858-2222-1979
NB.
“Ballighu Anni
Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada.
Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus
setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment