Monday, August 18, 2025

SEDEKAH SAAT SEHAT

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW Bersabda :

 أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ حَرِيصٌ تَأْمُلُ الْغِنَى وَتَخْشَى الْفَقْرَ

(Sedekah yang paling Afdhal adalah) engkau bersedekah saat kondisi sehat dan ingin menumpuk harta, ingin kaya dan takut fakir. [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Seorang milliarder asal Sydney, Australia bernama Ali Banat bergaya hidup mewah. Ia memiliki mobil sport seharga US$ 600.000 atau sekitar Rp 8,7 miliar dan gelang US$ 60.000 atau sekitar Rp 870 juta. Namun selanjutnya ia melakukan sedekah besar-besaran, mengorbankan seluruh hartanya untuk didonasikan bagi kaum miskin di Afrika. Ia juga membuat proyek galang dana online bernama “Muslim Around the World Project” (MATW Project) untuk membangun ‘kampung miskin’ di sebuah wilayah terpencil bernama Togo, Afrika Barat. Kampung itu berisi rumah, sekolah, masjid dan fasilitas penunjang kesejahteraan hidup lainnya untuk warga di sana yang ia sebut sebagai “saudara”. Berkat aksi kemanusiaanya itu, Ali Banat menjadi sosok filantropis terkenal di dunia.

 

Langkah ini dilakukan Banat setelah ia jatuh sakit dan dokter menyatakan Ali Banat mengidap kanker dan hanya punya waktu tujuh bulan untuk bertahan hidup. Banat menyebut kanker yang menggerogoti seluruh badannya sebagai hadiah dari Allah. Ia berkata : "Ini hadiah karena Allah memberi kesempatan bagi saya untuk berubah." kanker telah membukakan matanya sehingga ia menyadari betapa besarnya besarnya karunia dia terima selama ini, seperti menghirup udara secara gratis, sesuatu yang tak terlintas di benaknya selama ini. "Saya ingin meninggalkan dunia tanpa satu pun harta benda," katanya. Dan iapun meninggal dunia pada 2018 silam tepat pada bulan mulia, Ramadhan. [pikiran-rakyat com] Luar biasa , kisah yang bisa menjadi inspirasi kita ini.

 

Sedekah pada saat kapanpun adalah baik namun demikian ada sedekah yang lebih baik dari lainnya. Satu ketika sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, Apakah sedekah yang paling afdhal?” maka Rasul SAW menjawab sebagaimana pada hadits utama : “(Sedekah yang paling Afdhal adalah) engkau bersedekah saat kondisi sehat dan ingin menumpuk harta, ingin kaya dan takut fakir”. [HR Bukhari]

 

Dalam riwayat lain, Rasul SAW bersabda :

أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ حَرِيصٌ تَأْمُلُ الْبَقَاءَ وَتَخْشَى الْفَقْرَ

“(Sedekah yang paling Afdhal adalah) engkau bersedekah saat kondisi sehat dan ingin hidup selamanya, ingin kaya dan takut fakir”. [HR Abu Dawud]

 

Dalam riwayat lain, Rasul SAW bersabda :

أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَأْمُلُ الْعَيْشَ وَتَخْشَى الْفَقْرَ

“(Sedekah yang paling Afdhal adalah) engkau bersedekah saat kondisi sehat dan bersifat pelit serta takut fakir”. [HR An-Nasa’i]

 

Mengapa saat sehat, sedekah menjadi terbaik? Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: (1) Karena harta itu terasa berat bagi jiwa untuk dikeluarkan pada waktu itu sehingga menjadi sesuatu yang dicintai sedangkan Allah Ta’ala berfirman:

لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ

Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. [QS Āli ‘Imrān : 92].

 

(2) Karena dalam keadaan sehat biasanya seseorang merasa berat untuk mengeluarkan harta, disebabkan tipu daya setan yang menakutinya dengan kefakiran, dan memperindah angan-angan panjang umur serta kebutuhan kepada harta. Sebagaimana firman Allah Ta‘ālā:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ

Setan menjanjikan kamu dengan kemiskinan. [QS al-Baqarah : 268].

 

Juga, kadang setan memperindah baginya (pemikiran) untuk berbuat curang dalam wasiat atau menarik kembali wasiatnya, maka yang lebih utama adalah sedekah segera (langsung dikeluarkan saat hidup). Sebagian salaf berkata tentang orang-orang yang bergelimang kemewahan: "Mereka bermaksiat kepada Allah dalam harta mereka sebanyak dua kali: (pertama) mereka bakhil dengan hartanya ketika harta itu masih di tangan mereka, maksudnya ketika masih hidup; dan (kedua) mereka berlebihan ketika harta itu telah keluar dari tangan mereka, maksudnya setelah (dekat dengan) kematiannya (dengan banyak berwasiat)." [Fathul Bari]

 

Dengan demikian, sedekah terbaik adalah saat kondisi sehat dan merasa hidupnya masih akan lama, ingin lebih kaya, dan takut fakir jika bersedekah. Rasul SAW membuat perumpamaan : 

مَثَلُ الَّذِي يَعْتِقُ عِنْدَ الْمَوْتِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي إِذَا شَبِعَ

Perumpamaan orang yang memerdekakan budak saat menjelang kematiannya adalah seperti orang yang memberi hadiah setelah ia kenyang. [HR Abu Dawud]

 

Sama-sama baiknya, namun sedekah di saat sehat memiliki pahala yang jauh lebih besar daripada sedekah di saat sudah mendekati ajal. Rasul SAW bersabda :

لَأَنْ يَتَصَدَّق الرَّجُل فِي حَيَاته وَصِحَّته بِدِرْهَمٍ خَيْر لَهُ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّق عِنْد مَوْته بِمِائَةٍ

Seseorang bersedekah dengan satu dirham di masa hidup dan sehatnya itu lebih baik baginya daripada bersedekah seratus dirham di saat (dekat dengan) kematiannya. [HR Abu Dawud]

 

Saya menyebutkan kisah di atas sebagai inspirasi untuk bersedekah kapanpun, baik diwaktu sehat maupun ketika sakit dan divonis mati. Hal ini dikarenakan banyak juga orang yang sudah divonis akan mati dalam waktu dekat namun ia menghabiskan hartanya untuk pengobatan yang mahal ataupun untuk foya-foya supaya mati dalam keadaan bahagia menurut versinya sendiri. Sekali lagi, saya tidak bermaksud untuk mengecilkan nilai sedekah dalam kisah di atas. Kisah tersebut juga memotivasi kita agar bersedekah tidak menunggu divonis karena kematian tidak selalu terdeteksi oleh dokter bahkan datang secara tiba-tiba.

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar berbagi kebahagiaan kepada orang lain dengan bersedekah di saat sehat dan tidak menunggu kaya atau bahkan menunggu dekat dengan ajal.

 

Salam Satu Hadits,

Dr. H. Fathul Bari, SS., M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WA Auto Respon :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment