Wednesday, July 13, 2016

DAHSYATNYA BERJABAT TANGAN



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abdillah Al-Khurasani, Rasul SAW bersabda :
تَصَافَحُوا يَذْهَبْ الْغِلُّ وَتَهَادَوْا تَحَابُّوا وَتَذْهَبْ الشَّحْنَاءُ
Saling bersalamanlah kalian niscaya akan hilang kedengkian, Salinglah memberi hadiah kalian niscaya kalian akan saling mencintai dan hilang permusuhan [HR Imam Malik]

Catatan Alvers

Bersalaman atau dalam bahasa arab dikenal dengan mushafahah bisa menghilangkan kedengkian. Orang indonesia terkenal dengan ramah tamah boleh jadi karena seringnya bersalaman. Kelembutan orang indonesia mirip dengan orang yaman yang mana ketika mereka datang, Nabi Saw bersabda: “Penduduk Yaman telah datang, mereka adalah orang yang hatinya lebih lembut dari pada kalian.” Anas bin Malik ra. berkomentar tentang sifat mereka: “Mereka adalah orang yang pertama kali mengajak untuk berjabat tangan.” [HR. Ahmad]


Manfaat dari berjabat tangan akan semakin dahsyat jika kita meneladani arahan dari Nabi SAW diantaranya adalah menampakkan wajah yang berseri-seri dan tegur sapa yang baik saat bersalaman. Rasulullah Saw bersabda,
إِنَّ الْمُسْلِمَيْنِ إِذَا الْتَقَيَا فَتَصَافَحَا وتَسَاءَلا أَنْزَلَ اللَّهُ بَيْنَهُمَا مِائَةَ رَحْمَةٍ، تِسْعَةً وَتِسْعِينَ لأَبَشِّهِمَا، وأَطْلَقِهِمَا، وأَبَرِّهِمَا، وأَحْسَنِهِمَا مُسَاءَلَةً بِأَخِيهِ
Sesungguhnya jika ada dua orang Islam bertemu lalu bersalaman dan saling menanyakan khabarnya, maka Allah menurunkan diantara keduanya 100 rahmat, 99 rahmat diberikan kepada orang yang lebih berseri-seri, lebih ceria, lebih banyak kebaikannya dan lebih bagus tegur sapanya. [HR. Thabrani]


Secara Ilmiah,  disebutkan dalam laporan ‘Journal of Cognitive Neuroscience.’ Para peneliti menyimpulkan ketika berjabat tangan otak akan memproduksi hormon kebahagian atau endorfin yang memberikan rasa bahagia ketika bertemu dengan orang lain. Florin Dolcos dari Beckman Institute menemukan bahwa berjabat tangan sebelum melakukan interaksi sosial akan meningkatkan dampak positif sekaligus mengurangi dampak negatif dalam pergaulan. [Science Blog]
  

Syeikh Ahmad al-Basyuni, Delegasi Univ. Al-Azhar Mesir untuk pesantren an-nur 2 Malang tatkala berpamitan kepada penulis dia mengungkapkan kesan akan akhlak orang-orang indonesia yang lemah lembut dan mudah memaafkan. Beliau juga terkesan melihat para pelajar dan santri yang tatkala bersalaman mereka mencium tangan gurunya sebagai tanda twadlu dan penghargaan yang tinggi kepada ilmu dan ahlinya. Ini yang rupanya jarang dan sulit ditemukan di negara lain. 

Perihal mencium tangan ketika jabat tangan, Imam Nawawi mengatakan:
"إذا أراد تقبيل يد غيره، إن كان ذلك لزهده وصلاحه أو علمه أو شرفه وصيانته أو نحو ذلك من الأمور الدينية لم يكره بل يستحب، وإن كان لغناه ودنياه وثروته وشوكته ووجاهته عند أهل الدنيا ونحو ذلك فهو مكروه شديد الكراهة. قال: وقال المتولى من أصحابنا (يعنى الشافعية): لايجوز، فأشار إلى أنه حرام".
“Jika mencium tangan orang lain karena sifat zuhudnya, shalehnya, ilmunya, mulianya, sikapnya dalam menjaga diri dari dosa, atau sifat keagamaan yang lainnya adalah satu hal yang tidak makruh. Bahkan dianjurkan (mustahab). Akan tetapi jika mencium tangan karena kayanya, kekuatannya, atau kedudukan dunianya maka hukumnya makruh yang sangat dibenci. Bahkan Abu Sa’id Al-Mutawalli, (seorang Ulama syafi’iyah) mengatakan: “Tidak boleh alias haram [Kitab : Al-Adzkar] Para sahabat juga mencium tangan Nabi, Sahabat Zari’ RA dari kelompok abdil qais menuturkan :
لَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ فَجَعَلْنَا نَتَبَادَرُ مِنْ رَوَاحِلِنَا فَنُقَبِّلُ يَدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرِجْلَهُ
Ketika kami tiba di madinah maka kami bergegas turun dari kendaraan kami lalu kami
mencium tangan Nabi SAW dan kaki beliau [HR Abu Daud]

Selanjutnya Imam Nawawi dalam Al-Adzkar berkata : Dianjurkan saat bersalaman dengan  wajah beseri-seri dan mendoakan dengan ampunan atau lainnya. Dalam satu riwayat: Apabila dua Orang Muslim berjumpa lalu ia *memuji Allah dan memohonkan ampun*, maka Allah mengampuni dosa antara mereka. Hadits yang lain: Tiada dua hamba yang saling mencintai karena Allah berhadapan satu sama lain dan berjabat tangan, kemudian *bershalawat* kepada Nabi Muhammad SAW, keduanya tidak berpisah kecuali diampuni dosa keduanya. Dan dari sahabat Anas RA Rasulullah SAW tidak memegang tangan seseorang sampai berpisah hingga beliau medoakan *Ya Allah berikan kepada kamu kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa api neraka*. [Kitab : Al-Adzkar]

Maka Dari keterangan Imam Nawawi ini maka sebaiknya ketika bersalaman kita membaca doa :
اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ اللهِ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَكُمْ اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk selalu berlapang dada memulai salam dan bersalaman dengan saudara kita dengan wajah yang berseri-seri dan suka cita.

0 komentar:

Post a Comment