Monday, July 4, 2022

MEMILIH PINTU SURGA

ONE DAY ONE HADITH

 

Dari Sahl bin Sa’d RA, Nabi SAW bersabda :

فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لا يَدْخُلُهُ إلَّا الصَّائِمُونَ

“Di surga ada delapan pintu, di antaranya ada pintu yang disebut dengan ar-Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Masuk surga adalah keinginan semua orang dan itulah keberuntungan. Allah SWT berfirman :

فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ

Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. [QS Ali Imran : 185]

 

Disebut beruntung karena ia mendapatkan puncak keinginannya. (Ghayata Mathlubih) [Tafsir Jalalain]

 

Membicarakan pintu surga saya teringat lirik lagu yang dinyantikan oleh Band Gigi. “Pintu surga, pintu surga Di mana engkau berada? Bagaimana caranya? Kita memasukinya. Pintu surga, pintu surga Betapa rindunya kami. Menemukan jalanmu Susah payah selalu”. Sekedar intermezzo yach!

 

Dalam hadits utama di atas disebutkan bahwa surga memiliki delapan pintu. Dan ternyata pintu surga itu sangatlah besar. Bagaimana tidak, besarnya satu pintu sama dengan Seribu Kilo Meter lebih. Rasul SAW bersabda :

والذي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بيَدِهِ، إنَّ ما بيْنَ المِصْراعَيْنِ مِن مَصارِيعِ الجَنَّةِ لَكما بيْنَ مَكَّةَ وهَجَرٍ، أوْ كما بيْنَ مَكَّةَ وبُصْرَى

“Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya! Sungguh jarak antara dua pintu (yang ada daun pintunya) dari pintu-pintu surga seperti antara Makkah dengan Hajar, atau seperti antara Makkah dengan Bushra.” [HR Muslim]

 

Jarak kota Makkah - kota Hajar sama ternyata sama dengan jarak kota Makkah - kota Bushra, Google Earth menunjukkan angka yang sama yaitu 1.272 KM. Sungguh ini akurasi wahyu yang tak terbantahkan oleh iptek zaman sekarang.

 

Ketika ahli surga berbondong-bondong mau masuk surga ternyata pintu-pintu surga dalam keadaan terbuka. Hal ini dipahami dari kata “Wafutihat” dengan memakai “wawu” yang menunjukkan arti “hal” (keaadaan) [Tafsir Jalalain] dalam firman Allah :

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka …". [QS Az-Zumar : 73]

 

Hal ini berbeda dengan pintu neraka, dimana Ketika ahli neraka mau dimasukkan ke sana ternyata pintunya masih tertutup dan barusan dibuka. Hal ini dipahami dari kata “futihat” dengan tanpa memakai “wawu” dalam firman Allah :

وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا

Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu maka (barulah) dibukakanlah pintu-pintunya .[QS Az-Zumar : 71]

 

Lantas apa sajakah kedelapan pintu surga tersebut? Rasul SAW menjelaskan : “Siapa yang berinfaq dua perkara di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: wahai hamba Allah ini adalah hasil kebaikanmu! Jika ia ahli shalat, maka akan dipanggil dari (1) babus shalat (pintu shalat), jika ia ahli jihad maka akan dipanggil dari (2) babul jihad (pintu jihad), jika ia ahli sedekah maka akan dipanggil dari (3) babus shadaqah (pintu sedekah), jika ia ahli puasa maka akan dipanggil dari (4) pintu puasa atau babur rayyan (pintu ar Rayyan)” [HR Bukhari]

 

Nama pintu lainnya terdapat perbedaan pendapat. Ibnu Hajar Al-Asqalany menyebutkan beberapa pintu surga lainnya, yaitu : diantaranya (5) Babul Hajji untuk orang yang hajinya diterima. (6) bab al-kazhiminal ghaizh wal ‘afina ‘anin nas (pintu menahan marah dan memaafkan manusia) (7) babul ayman (pintu kanan) yaitu pintu yang dimasuki orang-orang yang sempurna tawakalnya sehingga masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Sedangkan pintu yang ke (8) boleh jadi adalah babudz dzikr (pintu dzikir). Atau babul ilmi (pintu ilmu)” [Lihat Fathul Bari]

 

Namun demikian, ada beberapa golongan orang yang bisa memilih pintu surga yang dikehendakinya. Siapa Saja mereka? (1) orang yang membaca dzikir setelah wudlu. Nabi SAW bersabda :

"Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudlu, lalu menyempurnakan wudlunya kemudian dia berkata :

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ

“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”

melainkan pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia kehendaki'." [HR Muslim]

 

(2) orang yang membaca syahadat dengan redaksi tertentu. Nabi SAW bersabda :

Barangsiapa mengucapkan dua Kalimah Syahadat yaitu:

َ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ

“tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad hamba dan Rasul-Nya, bersaksi bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah, anak hamba-Nya dan kalimah Allah (Nabi Isa As) yang Dia letakkan pada Maryam dan ruh dari-Nya, surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya”

Maka Allah akan memasukkan mereka yang dikehendaki ke dalam Surga melalui salah satu dari delapan pintu Surga yang dia kehendaki." [HR Muslim]

 

(3) orang yang memiliki 3 anak kecil yang meninggal. Nabi SAW bersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ لَهُ ثَلَاثَةٌ مِنْ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلَّا تَلَقَّوْهُ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ دَخَلَ

 tidak ada seorang muslimpun yang tiga orang anaknya yang belum baligh meninggal melainkan anak-anak tersebut akan menjemputnya di pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dan ia akan masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki. [HR Ibnu Majah]

 

(4) Istri yang shalihah dan taat suami. Nabi SAW bersabda :

إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.”[HR Ahmad]

 

(5) orang yang mati dalam keadaan beriman. Nabi SAW bersabda :

مَنْ مَاتَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قِيلَ لَهُ ادْخُلْ الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شِئْتَ

"Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka akan dikatakan padanya; 'masuklah ke dalam syurga dari salah satu delapan pintu mana saja yang kamu sukai. '" [HR Ahmad]

 

Pintu surga berjumlah delapan sebagaimana keterangan di atas sementara pintu neraka berjumlah tujuh pintu. Allah SWT berfirman:

لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ

“Jahanam itu memiliki tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah di tetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” [QS. Al-Hijr : 44]

Jadi keberadaan jumlah pintu surga yang lebih banyak daripada pintu neraka, akan menjadi motivasi kita agar lebih optimis masuk surga. Apalagi sebenarnya ummat ini sudah mendapatkan tiket surga namun Beliau bersabda :

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى

Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. [HR Bukhari].

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk termotivasi senantiasa beriman dan beramal shalih sehingga kelak akan masuk surga dari pintu mana saja yang kita inginkan.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

 

 

0 komentar:

Post a Comment