ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir RA, Rasul SAW
bersabda :
لَوْ كَانَ مِنْ بَعْدِي نَبِيٌّ لَكَانَ
عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
Seandainya ada nabi setelahku niscaya Umar bin Khattab
(menjadi nabi). [HR Ahmad]
Catatan Alvers
Apa jadinya kita
seandainya Al-Quran tidak dibukukan dalam bentuk mushaf seperti sekarang ini? Keberadaan Mushaf Al-Quran di tangan kita itu berkat
usulan dari Umar RA. Ia berkata kepada Abu Bakar : "Sesungguhnya
pembunuhan telah berkecamuk pada hari (perang) Yamamah terhadap manusia, dan
aku khawatir pembunuhan akan berkecamuk terhadap para penghafal Al-Qur’an di
berbagai tempat, sehingga banyak bagian dari Al-Qur’an akan hilang kecuali jika
kalian mengumpulkannya. Maka aku berpendapat agar engkau (khalifah Abu Bakar)
mengumpulkan Al-Qur’an (menjadi satu, mushaf)." [HR Bukhari]
Umar memiliki pikiran
tajam dan pandangan yang jauh ke depan disertai dengan hati yang bersih dan tulus.
Inilah keutamaan Umar. Rasul SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ
عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ
"Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada
lisan dan hati Umar." [HR Ahmad]
Pikiran dan pendapatnya
tidak hanya disetujui nabi dan para sahabat namun seringkali pendapatnya sesuai
dengan firman Allah yang turun kemudian. Umar bin Khattab menyampaikan suatu pendapat atau usulan hukum mengenai suatu masalah, lalu
kemudian turun wahyu Al-Qur'an yang isinya sama persis (atau menguatkan)
pendapat yang telah diutarakan oleh Umar sebelumnya.
Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan bahwa Umar bin
Al-Khathab RA berkata : ”(Pendapat) Aku cocok dengan (kehendak) Allah SWT dalam tiga hal ; (Pertama) Aku berkata,’Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita jadikan Maqam
Ibrahim tempat shalat?, maka turunlah ayat :
وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ
مُصَلًّى
Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.
[QS Al-Baqarah : 125]
(Kedua) Ayat Hijab, aku
berkata, ’Wahai Rasulullah, bagaimana jika engkau perintah istri-istri Anda
berhijab, karena yang berbicara kepada mereka ada orang baik dan ada pula orang-orang
jahat. Maka Allah SWT menurukan ayat hijab. Yaitu :
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا
فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ
وَقُلُوبِهِنَّ
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka
(istri-istri Nabi), mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu
lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. [QS Al-Ahzab : 53]
(Ketiga) tentang istri-istri
Rasul SAW yang semuanya berkumpul dalam kecemburuan kepada beliau, maka aku berkata kepada mereka :
عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ
يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ
“Jika dia (Nabi) menceraikan kalian, boleh jadi
Tuhannya akan memberi ganti kepadanya istri-istri yang lebih baik daripada
kalian”.
Lalu turunlah ayat ini. (QS At-tahrim : 5). [Shahih
Bukhari]
Dalam Imam Muslim meriwayatkan lanjutan perkataan Umar
di atas : “dan tentang Tawanan Badar” [Shahih Muslim] Imam Thabrani meriwayatkan
bahwa umar berkata : Aku berkata kepada Nabi tentang Tawanan Badar : “Bunuh
saja mereka”. Nabipun bermusyawarah dengan para sahabat dan mereka mengusulkan
agar tawanan itu ditebus saja. Lalu turunlah ayat (yang sesuai dengan pendapat
Umar) yaitu :
مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَكُونَ لَهُ
أَسْرَى حَتَّى يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ
Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan
sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. [QS Al-Anfal : 67]
Diriwayatkan pula dari Abdullah (bin Mas‘ud) RA :
Ketika Abdullah bin Ubayy (pemimpin kaum munafik) wafat, anaknya datang kepada
Rasul SAW dan berkata:
"Wahai Rasulullah, berikanlah kepadaku gamismu
agar aku bisa mengafani ayahku dengannya, dan shalatkanlah dia serta mohonkanlah
ampunan untuknya." Maka Rasul SAW memberikan gamisnya dan bersabda :
"Jika engkau telah selesai darinya, kabarkanlah kepadaku." Setelah
selesai, ia pun mengabarkan kepada beliau. Maka Rasul SAW datang untuk
menshalati jenazahnya. Namun Umar bin al-Khattab menarik beliau dan berkata :
"Bukankah Allah telah melarangmu untuk menshalatkan orang-orang
munafik?" Maka Rasul bersabda: "(Allah berfirman): 'Mintakanlah
ampunan bagi mereka atau tidak usah kamu mintakan ampunan bagi mereka. Jika
kamu mintakan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali pun, Allah tidak akan
mengampuni mereka.'"
Kemudian turunlah ayat (yang sesuai dengan pendapat
Umar) :
وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ
أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ
"Dan janganlah kamu menshalatkan seorangpun yang
mati dari mereka selama-lamanya, dan janganlah kamu berdiri di atas
kuburnya." [QS At-Taubah : 84]
Maka Rasul SAW pun tidak lagi menshalatkan (jenazah)
orang-orang munafik. [HR Bukhari]
Dari keistimewaan
yang dimiliki Umar itulah maka tak heran jika Rasul SAW bersabda dalam hadits utama : “Seandainya ada nabi setelahku
niscaya Umar bin Khattab (menjadi nabi)”. [HR Ahmad] Al-Mubarakfuri
berkata : Hadits ini menunjukkan keutamaan yang diberikan Allah kepada Umar,
yaitu berupa sifat-sifat kenabian dan pekerti para rasul. [Tuhfatul Ahwadzi]
Ya, demikianlah adanya. Tidak ada lagi nabi baru karena Nabi Muhammad SAW
adalah penutup para nabi. Allah SWT berfirman :
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن
رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ
Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara
kalian, melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para
nabi.
[QS Al-Ahzab: 40]
Dan ketika Nabi
SAW wafat, maka Abu bakar RA memilih mengajak para sahabat untuk membaiat Umar (sebagai khalifah). Namun perselisihan terjadi di antara mereka
lalu merekapun membaiat Abu Bakar. Abu Bakar berkata kepada Umar: "Engkau lebih kuat
dariku." Dan Umar
menjawab: "Engkau lebih utama dariku." [Mushannaf
Ibnu Abi Syaibah]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran
kita untuk mengetahui
keutamaan dari para sahabat Nabi SAW sehingga kita semakin mencintai Nabi dan
para sahabat beliau.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi
dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.






0 komentar:
Post a Comment