Monday, November 17, 2025

SEANDAINYA ADA NABI LAGI

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir RA, Rasul SAW bersabda :

لَوْ كَانَ مِنْ بَعْدِي نَبِيٌّ لَكَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ

Seandainya ada nabi setelahku niscaya Umar bin Khattab (menjadi nabi). [HR Ahmad]

 

Catatan Alvers

 

Apa jadinya kita seandainya Al-Quran tidak dibukukan dalam bentuk mushaf seperti sekarang ini?  Keberadaan Mushaf Al-Quran di tangan kita itu berkat usulan dari Umar RA. Ia berkata kepada Abu Bakar : "Sesungguhnya pembunuhan telah berkecamuk pada hari (perang) Yamamah terhadap manusia, dan aku khawatir pembunuhan akan berkecamuk terhadap para penghafal Al-Qur’an di berbagai tempat, sehingga banyak bagian dari Al-Qur’an akan hilang kecuali jika kalian mengumpulkannya. Maka aku berpendapat agar engkau (khalifah Abu Bakar) mengumpulkan Al-Qur’an (menjadi satu, mushaf)." [HR Bukhari]

 

Umar memiliki pikiran tajam dan pandangan yang jauh ke depan disertai dengan hati yang bersih dan tulus. Inilah keutamaan Umar. Rasul SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ

"Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lisan dan hati Umar." [HR Ahmad]

 

Pikiran dan pendapatnya tidak hanya disetujui nabi dan para sahabat namun seringkali pendapatnya sesuai dengan firman Allah yang turun kemudian. Umar bin Khattab menyampaikan suatu pendapat atau usulan hukum mengenai suatu masalah, lalu kemudian turun wahyu Al-Qur'an yang isinya sama persis (atau menguatkan) pendapat yang telah diutarakan oleh Umar sebelumnya.

 

Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan bahwa Umar bin Al-Khathab RA berkata : ”(Pendapat) Aku cocok dengan (kehendak) Allah SWT dalam tiga hal ; (Pertama) Aku berkata,’Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita jadikan Maqam Ibrahim tempat shalat?, maka turunlah ayat : 

وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat. [QS Al-Baqarah : 125]

 

(Kedua) Ayat Hijab, aku berkata, ’Wahai Rasulullah, bagaimana jika engkau perintah istri-istri Anda berhijab, karena yang berbicara kepada mereka ada orang baik dan ada pula orang-orang jahat. Maka Allah SWT menurukan ayat hijab. Yaitu :

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. [QS Al-Ahzab : 53]

(Ketiga) tentang istri-istri Rasul SAW yang semuanya berkumpul dalam kecemburuan kepada beliau, maka aku berkata kepada mereka : 

عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ

Jika dia (Nabi) menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya istri-istri yang lebih baik daripada kalian.

Lalu turunlah ayat ini. (QS At-tahrim : 5). [Shahih Bukhari]

 

Dalam Imam Muslim meriwayatkan lanjutan perkataan Umar di atas : “dan tentang Tawanan Badar” [Shahih Muslim] Imam Thabrani meriwayatkan bahwa umar berkata : Aku berkata kepada Nabi tentang Tawanan Badar : “Bunuh saja mereka”. Nabipun bermusyawarah dengan para sahabat dan mereka mengusulkan agar tawanan itu ditebus saja. Lalu turunlah ayat (yang sesuai dengan pendapat Umar) yaitu :

 مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَكُونَ لَهُ أَسْرَى حَتَّى يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ

Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. [QS Al-Anfal : 67]

 

Diriwayatkan pula dari Abdullah (bin Mas‘ud) RA : Ketika Abdullah bin Ubayy (pemimpin kaum munafik) wafat, anaknya datang kepada Rasul SAW dan berkata:

"Wahai Rasulullah, berikanlah kepadaku gamismu agar aku bisa mengafani ayahku dengannya, dan shalatkanlah dia serta mohonkanlah ampunan untuknya." Maka Rasul SAW memberikan gamisnya dan bersabda : "Jika engkau telah selesai darinya, kabarkanlah kepadaku." Setelah selesai, ia pun mengabarkan kepada beliau. Maka Rasul SAW datang untuk menshalati jenazahnya. Namun Umar bin al-Khattab menarik beliau dan berkata : "Bukankah Allah telah melarangmu untuk menshalatkan orang-orang munafik?" Maka Rasul bersabda: "(Allah berfirman): 'Mintakanlah ampunan bagi mereka atau tidak usah kamu mintakan ampunan bagi mereka. Jika kamu mintakan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali pun, Allah tidak akan mengampuni mereka.'"

Kemudian turunlah ayat (yang sesuai dengan pendapat Umar) :

وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ

"Dan janganlah kamu menshalatkan seorangpun yang mati dari mereka selama-lamanya, dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya." [QS At-Taubah : 84]

Maka Rasul SAW pun tidak lagi menshalatkan (jenazah) orang-orang munafik. [HR Bukhari]

 

Dari keistimewaan yang dimiliki Umar itulah maka tak heran jika Rasul SAW bersabda dalam hadits utama : “Seandainya ada nabi setelahku niscaya Umar bin Khattab (menjadi nabi)”. [HR Ahmad] Al-Mubarakfuri berkata : Hadits ini menunjukkan keutamaan yang diberikan Allah kepada Umar, yaitu berupa sifat-sifat kenabian dan pekerti para rasul. [Tuhfatul Ahwadzi] Ya, demikianlah adanya. Tidak ada lagi nabi baru karena Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi. Allah SWT berfirman :

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ

Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kalian, melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. [QS Al-Ahzab: 40]

 

Dan ketika Nabi SAW wafat, maka Abu bakar RA memilih mengajak para sahabat untuk membaiat Umar (sebagai khalifah).  Namun perselisihan terjadi di antara mereka lalu merekapun membaiat Abu Bakar. Abu Bakar berkata kepada Umar: "Engkau lebih kuat dariku." Dan Umar menjawab: "Engkau lebih utama dariku." [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mengetahui keutamaan dari para sahabat Nabi SAW sehingga kita semakin mencintai Nabi dan para sahabat beliau.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.

0 komentar:

Post a Comment