Friday, August 18, 2023

SETELAH MERDEKA, LALU APA?

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Ubaidillah bin Mihshan RA, Rasul SAW bersabda :

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di lingkungannya (pada diri dan keluarganya) diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” [HR. Tirmidzi]

 

Catatan Alvers

 

Setelah merdeka, lalu apa? Setelah merdeka, suatu negara bisa menjalankan fungsinya yang menurut Prof. Miriam Budiardjo ada empat, yaitu : 1) Melaksanakan Ketertiban, 2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, 3) Melaksanakan pertahanan, 4) Menegakkan keadilan. [fungsi co id] Menurut hemat saya, empat fungsi tersebut bisa diringkas menjadi dua fungsi pokok yaitu pertama, kesejahteraan dan kedua keamanan yang didalamnya termasuk sarana dan prasarananya yaitu pertahanan, ketertiban dan keadilan.

 

Sebenarnya dua fungsi negara tersebut sudah disinggung di dalam al-Qur’an yaitu dalam ayat :

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.[QS Quraisy : 4]

 

Terjaminnya kebutuhan pangan warga negara dan terhindar dari kelaparan ini merupakan wujud kesejahteraan yang mendasar. Sedangkan aman dari segala ketakutan merupakan kebutuhan mendasar selanjutnya yang dengannya semua warga negara bisa beraktifitas. Kedua hal ini bisa diraih dengan ayat sebelumnya yaitu :

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ

Maka hendaklah mereka menyembah Allah, Tuhan Pemilik rumah ini (Ka´bah). [QS Quraisy : 3]

 

Dan hal ini seperti telah disinggung oleh sang proklamator, Bung Karno dalam autobiografinya bahwa negara Indonesia didirikan untuk mengabdi kepada Tuhan. [liputan6 com] Mengapa harus mengabdi kepada Allah? Karena semua pendiri bangsa sepakat bahwa kemerdekaan yang diraih ini bukan hanya karena perjuangan semata namun berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

 

Jika semua kita sadar akan hal ini lalu kita menjalankannya niscaya negeri ini akan menjadi baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur sebagaimana dijanjikan oleh Allah swt dalam firman-Nya :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.[QS Al-A’raf : 96]

 

Nikmat kemerdekaan yang didalamnya mengandung kesejahteraan dan keamanan merupakan nikmat yang sangat agung hingga Nabi SAW menyebutnya sebagai nikmat yang setara dengan dunia. Dalam hadits utama, Rasul SAW  bersabda : Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di lingkungannya (pada diri dan keluarganya) diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” [HR. Tirmidzi]

 

Mensyukuri kemerdekaan juga pernah diperintahkan oleh Nabi Musa kepada Bani Israil. Allah SWT mengabadikan perintah Nabi Musa ini, yaitu :

يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا

Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya, wahai kaumku, ingatlah ni’mat Allah atas kalian kartena Dia telah menjadikan beberapa nabi untuk kalian dan telah menjadikan kalian sebagai raja-raja. [QS al-Maidah : 20]

 

Perkataan “menjadikan kalian sebagai raja-raja” maksudnya adalah Allah memberikan kemerdekaan kepada mereka karena sebelumnya mereka menjadi bangsa yang tertindas oleh perbudakan Fir’aun dan kaum Qibthy. Pasca merdeka, mereka mendapatkan kebebasan layaknya seorang raja dan mereka hidup sejahtera dengan memiliki rumah sendiri bahkan memiliki pembantu. Orang yang hidup dalam satu rumah dimana di dalamnya terdapat anak istri dan pembantu maka ia layaknya menjadi seorang raja, dimana rumah menjadi kawasan kekuasaannya, istri adalah permaisurinya, anak-anak adalah rakyatnya dan pembantu adalah prajuritnya. Dan Qatadah berkata : Orang Bani Israil adalah orang pertama yang memiliki pembantu (dalam rumah tangga). [Tafsir Ibnu Katsir] Baginda Nabi SAW bersabda :

مَنْ كَانَ لَهُ بَيْتٌ وَخَادِمٌ فَهُوَ مَلِكٌ

Barang siapa yang memiliki rumah dan pembantu maka ia adalah seorang raja. [Adabud Dunya Waddin]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan menghambakan diri kepada sang pemberi kemerdekaan ini, Allah SWT sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang penuh dengan keberkahan.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

 NB.

Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment