ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari
Ibnu Umar RA, Rasul SAW bersabda :
لَا تَدْخُلُوا عَلَى هَؤُلَاءِ الْمُعَذَّبِينَ إِلَّا أَنْ تَكُونُوا
بَاكِينَ أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ
Janganlah kalian
memasuki daerahnya umat (terdahulu) yang diadzab kecuali sambil menangis karena
dikhawatirkan adzab yang menimpa mereka akan menimpa kalian. [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Saya mendengar ada
anak kecil berlari sambil bernyanyi “Aku suka nonton sound horeg...” lalu
karena penasaran maka saya googling ternyata memang ada lagunya. Liriknya
adalah “Aku suka nonton sound horeg. Berangkat normal pulangnya budeg. Getaran
sound nafas jadi sesek. Tapi aku suka nonton sound horeg”. Saya pikir-pikir
muculnya lagu ini sesuai dengan pepatah Arab “Kullu Mamnu’ marghub” (Setiap
perkara yang dilarang itu disukai).
Benarlah apa yang
disabdakan oleh Rasul SAW :
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Kecintaanmu kepada
sesuatu membikinmu buta dan tuli . [HR Ahmad]
Dan dalam pepatah
barat dikatakan “Love Is Blind” (Cinta itu buta). Mereka sudah mengerti bahwa
sound horeg itu berbahaya namun tetap saja mereka menyukainya. Dalam lirik lagu
disebutkan “Berangkat normal pulangnya budeg. Getaran sound nafas jadi sesek.
Wanita hamil jangan coba datang. Kena getarnya bisa melahirkan. Bisa ngancurin
kaca dan genteng. Getaran bukan kaleng-kaleng. Kalau nggak bikin budeg bukan
sound horeg.”
Sebagai gambaran,
tingkat kebisingan dari percakapan biasa adalah 60 dB, lalu lintas sangat
ramai, vacuum cleaner, alarm jam adalah 70 dB, bor tangan adalah 100 dB, suara
maksimal MP3 player headset 110 dB. [Hellosehat com] Sedangkan sound horeg bisa
mencapai lebih dari 135 dB.[kompas com] Telinga manusia adalah organ yang
sangat peka. Pada saat mendengarkan kebisingan yang memasuki telinga maka gendang
telinga akan bergetar dan getaran tersebut dapat mencapai koklea (rumah siput).
Pendengaran akan rusak akibat sel-sel rambut di sekitar koklea hancur.
[Hellosehat com] jadi wajar saja lirik lagunya berbunyi “Berangkat normal
pulangnya budeg. Getaran sound nafas jadi sesek”. Ini adalah efek sound horeg
hasil settingan manusia.
Jika “sound”
artinya suara dan “horeg” artinya bergetar maka saya jadi teringat kisah suara
yang menggelegar yang menggetarkan kaum terdahulu yaitu Kaum Tsamud sebagai
adzab yang disebut dengan “Shayhah”. Inilah sound horeg hasil settingannya
Malaikat yang tidak hanya membuat budeg tapi membuat manusia mati
bergelimpangan. Dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman :
وَأَخَذَ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي
دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ
“Shayhah” (Suara
yang menggelegar) menimpa orang-orang dzalim itu (Kaum Tsamud), sehingga mereka
mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka.
[QS Hud : 68]
Jika sound horeg
hasil settingan manusia bisa membuat jantung berdebar maka sound horeg malaikat
itu bisa membikin jantung copot. Al-Qurtubi menjelaskan efek syaihah :
فَتَقَطَّعَتْ قُلُوْبُهُمْ وَمَاتُوا
Remuklah jantung
mereka dan merekapun mati. [Tafsir Al-Qurtubi]
Di samping
“Shayhah”, Ada juga “Rajfah”. Allah SWT berfirman :
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ
Mereka (Kaum
Tsamud) tertimpa “Rajfah” [QS Hud : 68]
Al-Qurtubi menafsirinya
dengan gempa yang dahsyat. Dan ada juga yang menafsiri :
كاَنَتْ صَيْحَةً شَدِيْدَةً خَلَعَتْ قُلُوْبَهُمْ
“Rajfah” itu
berupa suara yang sangat keras yang membikin jantung mereka copot. [Al-Jami’ Li
Ahkamil Qur’an]
Dengan demikian
adzab yang ditimpakan kepada kaum Tsamud adalah suara yang keras yang dari
kerasnya suara itu tidak hanya jantung menjadi berdebar akan tetapi jantung
menjadi copot dan pecah berantakan hingga orangnya mati, tidak hanya membikin
getar kaca jendela hingga pecah dan genteng runtuh akan tetapi membikin bumi
bergetar “horeg” sehingga terjadi gempa dahsyat. Jika kebisingan sound horeg
manusia bisa mencapai 135 dB lantas berapa dB sound horeg malaikat itu? Bisa
jadi mencapai ribuan desibel, Wallahu Ta’ala A’lam. Dan suara keras tersebut
berasal dari malaikat jibril. Al-Qurtubi berkata : “Dalam kitab-kitab tafsir
disebutkan bahwa Jibrīl AS berteriak kepada mereka dengan satu teriakan,
bersama angin yang dengannya Allah Ta‘ala membinasakan mereka, maka mereka
semuanya mati tanpa tersisa.” [Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an]
Lalu apa yang membikin
kaum Tsamud di adzab dengan suara keras? Jabir RA berkata: Ketika Rasul SAW melewati
al-Hijr (daerahnya kaum Tsamud), beliau bersabda:
لَا تَسْأَلُوا الْآيَاتِ وَقَدْ سَأَلَهَا قَوْمُ
صَالِحٍ
“Janganlah kalian meminta-minta ditunjukkan
mukjizat, sungguh kaumnya Nabi Shalih (kaum tsamud) telah memintanya”. [HR Ahmad]
Al-Quran mengisahkan
apa saja yang dikatakan kaum Tsamud kepada Nabi Shalih, Allah SWT berfirman :
قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ.
مَا أَنْتَ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا فَأْتِ بِآيَةٍ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ
Mereka (kaum
Tsamud) berkata : "Sesungguhnya
kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir. Kamu tidak lain
melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah suatu tanda
(mukjizat) jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar". [QS As-Syuara’ : 153-154]
Dalam lanjutan
hadits, Nabi SAW bersabda : “Unta (mukjizat
Nabi Shalih) itu dahulu datang dengan melewati celah lembah ini, dan kembalinya
melewati celah lembah itu. Namun mereka membangkang terhadap perintah Tuhan mereka,
lalu mereka menyembelih unta itu. Unta itu minum air mereka sehari, dan mereka
minum susu dari unta tersebut sehari setelahnya (dan seterusnya). Lalu mereka
menyembelihnya, maka datanglah kepada mereka suara keras sehingga Allah
mematikan semua yang berada di bawah langit dari mereka, kecuali seorang
laki-laki yang berada di dalam tanah ḥaram Allah. Ada yang bertanya: “Siapa dia
wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dia adalah Abu Righal. Namun ketika ia
keluar dari tanah ḥaram, ia pun ditimpa azab yang menimpa kaumnya.” [HR Ahmad]
Dari pentingnya
kisah ini, nama daerah yang pernah ditinggali kaum Tsamud menjadi salah satu nama
surat dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Hijr. Ia adalah nama sebuah daerah
pegunungan yang terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Suriah). [Wikipedia]
Dan ketika melewati daerah Al-Hijr ini, Rasul SAW berpesan kepada para sahabat pada
hadits utama di atas, yaitu : “Janganlah kalian memasuki daerahnya umat (terdahulu)
yang diadzab kecuali sambil menangis karena dikhawatirkan adzab yang menimpa
mereka akan menimpa kalian”. [HR Bukhari]
Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati
dan fikiran kita untuk senantiasa taat kepada perintah Allah dan tidak
menentang aturan-Nya dengan perasaan takut adzab Allah yang menimpa ummat
terdahulu akan ditimpakan juga kepada kita. Wal Iyadzu Billah.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok itu Keren!
WA Auto Respon :
0858-2222-1979
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata :
_Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka
sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment