Saturday, September 6, 2025

SOUND HOREG-NYA MALAIKAT

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasul SAW bersabda :

لَا تَدْخُلُوا عَلَى هَؤُلَاءِ الْمُعَذَّبِينَ إِلَّا أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ

Janganlah kalian memasuki daerahnya umat (terdahulu) yang diadzab kecuali sambil menangis karena dikhawatirkan adzab yang menimpa mereka akan menimpa kalian. [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Saya mendengar ada anak kecil berlari sambil bernyanyi “Aku suka nonton sound horeg...” lalu karena penasaran maka saya googling ternyata memang ada lagunya. Liriknya adalah “Aku suka nonton sound horeg. Berangkat normal pulangnya budeg. Getaran sound nafas jadi sesek. Tapi aku suka nonton sound horeg”. Saya pikir-pikir muculnya lagu ini sesuai dengan pepatah Arab “Kullu Mamnu’ marghub” (Setiap perkara yang dilarang itu disukai).

 

Benarlah apa yang disabdakan oleh Rasul SAW :

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

Kecintaanmu kepada sesuatu membikinmu buta dan tuli . [HR Ahmad]

Dan dalam pepatah barat dikatakan “Love Is Blind” (Cinta itu buta). Mereka sudah mengerti bahwa sound horeg itu berbahaya namun tetap saja mereka menyukainya. Dalam lirik lagu disebutkan “Berangkat normal pulangnya budeg. Getaran sound nafas jadi sesek. Wanita hamil jangan coba datang. Kena getarnya bisa melahirkan. Bisa ngancurin kaca dan genteng. Getaran bukan kaleng-kaleng. Kalau nggak bikin budeg bukan sound horeg.”

 

Sebagai gambaran, tingkat kebisingan dari percakapan biasa adalah 60 dB, lalu lintas sangat ramai, vacuum cleaner, alarm jam adalah 70 dB, bor tangan adalah 100 dB, suara maksimal MP3 player headset 110 dB. [Hellosehat com] Sedangkan sound horeg bisa mencapai lebih dari 135 dB.[kompas com] Telinga manusia adalah organ yang sangat peka. Pada saat mendengarkan kebisingan yang memasuki telinga maka gendang telinga akan bergetar dan getaran tersebut dapat mencapai koklea (rumah siput). Pendengaran akan rusak akibat sel-sel rambut di sekitar koklea hancur. [Hellosehat com] jadi wajar saja lirik lagunya berbunyi “Berangkat normal pulangnya budeg. Getaran sound nafas jadi sesek”. Ini adalah efek sound horeg hasil settingan manusia.

 

Jika “sound” artinya suara dan “horeg” artinya bergetar maka saya jadi teringat kisah suara yang menggelegar yang menggetarkan kaum terdahulu yaitu Kaum Tsamud sebagai adzab yang disebut dengan “Shayhah”. Inilah sound horeg hasil settingannya Malaikat yang tidak hanya membuat budeg tapi membuat manusia mati bergelimpangan. Dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman :

وَأَخَذَ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ

“Shayhah” (Suara yang menggelegar) menimpa orang-orang dzalim itu (Kaum Tsamud), sehingga mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka.  [QS Hud : 68]

 

Jika sound horeg hasil settingan manusia bisa membuat jantung berdebar maka sound horeg malaikat itu bisa membikin jantung copot. Al-Qurtubi menjelaskan efek syaihah :

فَتَقَطَّعَتْ قُلُوْبُهُمْ وَمَاتُوا

Remuklah jantung mereka dan merekapun mati. [Tafsir Al-Qurtubi]

Di samping “Shayhah”, Ada juga “Rajfah”. Allah SWT berfirman :

فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ

Mereka (Kaum Tsamud) tertimpa “Rajfah” [QS Hud : 68]

Al-Qurtubi menafsirinya dengan gempa yang dahsyat. Dan ada juga yang menafsiri :

كاَنَتْ صَيْحَةً شَدِيْدَةً خَلَعَتْ قُلُوْبَهُمْ

“Rajfah” itu berupa suara yang sangat keras yang membikin jantung mereka copot. [Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an]

 

Dengan demikian adzab yang ditimpakan kepada kaum Tsamud adalah suara yang keras yang dari kerasnya suara itu tidak hanya jantung menjadi berdebar akan tetapi jantung menjadi copot dan pecah berantakan hingga orangnya mati, tidak hanya membikin getar kaca jendela hingga pecah dan genteng runtuh akan tetapi membikin bumi bergetar “horeg” sehingga terjadi gempa dahsyat. Jika kebisingan sound horeg manusia bisa mencapai 135 dB lantas berapa dB sound horeg malaikat itu? Bisa jadi mencapai ribuan desibel, Wallahu Ta’ala A’lam. Dan suara keras tersebut berasal dari malaikat jibril. Al-Qurtubi berkata : “Dalam kitab-kitab tafsir disebutkan bahwa Jibrīl AS berteriak kepada mereka dengan satu teriakan, bersama angin yang dengannya Allah Ta‘ala membinasakan mereka, maka mereka semuanya mati tanpa tersisa.” [Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an]

 

Lalu apa yang membikin kaum Tsamud di adzab dengan suara keras? Jabir RA berkata: Ketika Rasul SAW melewati al-Hijr (daerahnya kaum Tsamud), beliau bersabda:

لَا تَسْأَلُوا الْآيَاتِ وَقَدْ سَأَلَهَا قَوْمُ صَالِحٍ

“Janganlah kalian meminta-minta ditunjukkan mukjizat, sungguh kaumnya Nabi Shalih (kaum tsamud) telah memintanya”. [HR Ahmad]

 

Al-Quran mengisahkan apa saja yang dikatakan kaum Tsamud kepada Nabi Shalih, Allah SWT berfirman :

قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ. مَا أَنْتَ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا فَأْتِ بِآيَةٍ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Mereka (kaum Tsamud) berkata : "Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir. Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah suatu tanda (mukjizat) jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar". [QS As-Syuara’ : 153-154]

 

Dalam lanjutan hadits, Nabi SAW bersabda : “Unta (mukjizat Nabi Shalih) itu dahulu datang dengan melewati celah lembah ini, dan kembalinya melewati celah lembah itu. Namun mereka membangkang terhadap perintah Tuhan mereka, lalu mereka menyembelih unta itu. Unta itu minum air mereka sehari, dan mereka minum susu dari unta tersebut sehari setelahnya (dan seterusnya). Lalu mereka menyembelihnya, maka datanglah kepada mereka suara keras sehingga Allah mematikan semua yang berada di bawah langit dari mereka, kecuali seorang laki-laki yang berada di dalam tanah ḥaram Allah. Ada yang bertanya: “Siapa dia wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dia adalah Abu Righal. Namun ketika ia keluar dari tanah ḥaram, ia pun ditimpa azab yang menimpa kaumnya.” [HR Ahmad]

 

Dari pentingnya kisah ini, nama daerah yang pernah ditinggali kaum Tsamud menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Hijr. Ia adalah nama sebuah daerah pegunungan yang terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Suriah). [Wikipedia] Dan ketika melewati daerah Al-Hijr ini, Rasul SAW berpesan kepada para sahabat pada hadits utama di atas, yaitu : “Janganlah kalian memasuki daerahnya umat (terdahulu) yang diadzab kecuali sambil menangis karena dikhawatirkan adzab yang menimpa mereka akan menimpa kalian”. [HR Bukhari]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa taat kepada perintah Allah dan tidak menentang aturan-Nya dengan perasaan takut adzab Allah yang menimpa ummat terdahulu akan ditimpakan juga kepada kita. Wal Iyadzu Billah.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WA Auto Respon :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment