Sunday, April 10, 2016

PETAKA ULAR

ONE DAY ONE HADITH

Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda :
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِي الْحِلِّ وَالْحَرَمِ الْحَيَّةُ وَالْغُرَابُ الْأَبْقَعُ وَالْفَأْرَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ وَالْحُدَيَّا
" “Lima binatang fasiq (jahat) yang boleh dibunuh, baik di tanah halal atau tanah haram : ular, burung gagak “abqa” (putih punggung atau perutnya), tikus, anjing galak dan burung elang (buas). [HR. Muslim]

Catatan Alvers

Hari-hari ini dunia media sosial heboh dengan tersebarnya video kematian penyanyi ular asal Karawang, Irma Bule (29 tahun). Ia tewas setelah digigit ular King Cobra yang diberi nama Rianti saat manggung pada hari minggu, 3/4/2016. Ular yang panjangnya 2.2 meter usianya sekitar 3 tahun dan warnanya hitam abu-abu sedianya didatangkan untuk menyemarakkan panggung namun tragis ular tadi malah memangsa sang penyanyi.


Itulah ular, sejinak apapun maka tetaplah membahayakan manusia sehingga Rasul SAW menganjurkan untuk membunuhnya bukan malah memeliharanya. Ibnu Qudamah Al-Maqdisy dari ulama Madzhab Hanbali menetapkan sebuah kaidah:
وما وجب قتله حرم اقتناؤه
”Binatang yang wajib dibunuh, haram untuk dipelihara.” [As-Syarh Al-Kabir]
Namun jika kita mendapati ular di dalam rumah, maka janganlah langsung membunuhnya. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ لِهَذِهِ الْبُيُوتِ عَوَامِرَ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْهَا فَحَرِّجُوا عَلَيْهَا ثَلَاثًا، فَإِنْ ذَهَبَ، وَإِلَّا فَاقْتُلُوهُ، فَإِنَّهُ كَافِرٌ
“Sesungguhnya rumah-rumah itu biasanya terdapat Awamir (ular rumahan), maka jika engkau melihat salah satu ular tersebut , maka berilah peringatan terlebih dahulu sebanyak 3 kali. Dan jika dia pergi, maka itulah yang diharapkan. Dan jika dia enggan, maka bunuhlah, sesungguhnya dia adalah (syaithan) kafir” [HR. Muslim]

Sebagian orang memiliki kepercayaan jika ada ular yang masuk ke rumah itu tandanya akan ada sial di dalam rumah, seperti seseorang yang ketika bepergian tiba-tiba ada ular menyeberang jalan, diyakini menjadi isyarat adanya kendala dalam perjalanan. Keyakinan semacam ini tak hanya ada di zaman sekarang, tetapi jauh sebelumnya, yakni di zaman jahiliyah, hal ini dikenal dengan tathayyur atau thiyarah.
Tathayyur adalah persangkaan jelek yang muncul dalam hati. sedangkan thiyarah adalah perbuatan yang dilakukan sebagai sebagai akibat dari persangkaan itu, yaitu larinya dia dari urusan yang akan dilakukan. Contoh, ada seorang yang bepergian tiba-tiba ada ular menyeberang jalan, diyakini menjadi isyarat adanya kendala dalam perjalanan. Prasaaan inilah yang disebut tathayyur. Jika kemudian ia mengurungkan niatnya untuk pergi dan kembali ke rumahnya karena rasa takut itu, maka perbuatan ini disebut thiyarah.
Sahabat Mu’awiyah bin al-Hakam as-Sulami RA, berkata kepada Rasulullah saw : “kami dulu pernah bertathayyur.” Lalu beliau bersabda:
ذاك شيء يجده أحدكم في نفسه فلا يصدنكم
“Itu adalah sesuatu yang kalian temui dalam diri kalian, akan tetapi janganlah engkau jadikan ia sebagai penghalang bagimu (untuk melakukan sesuatu rencana).’” [HR Muslim]

Lantas apa yang harus dilakukan ketika terbesit dalam hati thiyarah itu Alvers?
Imam Ahmad meriwayatkan hadits : “Barangsiapa yang mengurungkan hajatnya karena tathayyur, maka ia telah berbuat syirik”. Para shahabat bertanya : “Lantas, apa kafarah (penghapus)-nya ?”. Maka beliau bersabda : “Hendaknya engkau mengucapkan :
اللهم لا خير إلا خيرك ولا طير إلا طيرك ولا إله غيرك
Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang datang dari-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang datang dari-Mu, dan tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau” [HR Ahmad] Wallahu A’lam. Semoga dilindungi Allah swt dari semua makhluk yang berbahaya yang senantiasa mendatangkan ketakutan.

0 komentar:

Post a Comment