إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Friday, May 5, 2023

MEMBUNUH ANAK KARENA CINTA

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Mughirah bin Syu’bah RA, Nabi SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ الأُمَّهَاتِ وَوَأْدَ البَنَاتِ...

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian ; durhaka kepada ibu dan memendam anak-anak perempuan hidup-hidup.” [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Viral seorang ayah (29 Tahun) di Gresik tega membunuh putri kandungnya (9 Tahun) yang sedang terlelap tidur pada (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB di rumah kontrakannya. Berdasarkan pengakuannya, sang ayah melakukan perbuatan keji tersebut karena ingin anaknya masuk surga dan tak ingin putrinya dibully temannya karena sang ibu bekerja sebagai LC (lady companion; wanita yang tugasnya menemani konsumen di tempat karaoke). Sang ayah menusuk putrinya sebanyak 24 kali dengan menggunakan pisau dapur. [kumparan com]

 

Pada tahun lalu, seorang ibu di Brebes juga tega merenggut nyawa tiga anaknya sendiri dengan alasan "demi kebaikan". Sang ibu mengaku melakukan pembunuhan tersebut karena ingin menyelamatkan anak-anaknya dari kemiskinan agar tidak hidup susah. Pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tua dengan alasan "demi kebaikan anak" dikenal pula sebagai “altruistic filicide”. Altruistic filicide adalah tindakan pembunuhan secara sengaja yang dilakukan kepada anak atas dasar "cinta". Orang tua meyakini bahwa tindakan tersebut dapat membebaskan anak dari kesulitan. Kesulitan ini bisa berupa kesulitan yang nyata maupun imajinasi yang dimiliki oleh orang tua. [Republika co id]

 

Kejadian ayah membunuh anak tidak hanya terjadi di zaman ini, hal demikian telah marak terjadi sejak zaman jahiliyah yang dikenal dengan istilah “Wa’dul Banat”, memendam anak-anak perempuan hidup-hidup sebagaimana disampaikan dalam hadits utama di atas. Allah SWT juga menyinggung soal tradisi buruk ini dengan Firman-Nya :

وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ بأَيّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ

dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh [QS At-Takwir : 8-9]

Dan juga dalam ayat lain disebutkan : “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. [QS An-Nahl : 58]

 

Ibnu Hajar Al-Asqalany menjelaskan bahwa membunuh anak khususnya anak perempuan dahulu dilakukan oleh orang-orang di masa jahiliyah karena mereka membenci anak perempuan. Orang pertama yang melakukannya adalah Qays bin Ashim At-Tamimy. Suatu ketika ada musuh menyerangnya dan berhasil mengambil putrinya sebagai tawanan kemudian dinikahinya. Setelah beberapa lama terjadilah perdamaian di antara mereka. Sang putri tadi disuruh memilih antara kembali ke ayahnya atau ia tetap hidup bersama suaminya lalu sang putri tanpa diduga memilih tetap hidup bersama suaminya yang tak lain adalah (mantan) musuh ayahnya. Sang Ayahpun murka dan merasa dipermalukan oleh putrinya sendiri dan sejak saat itu sang ayah yaitu Qays bersumpah jika sampai punya anak perempuan lagi maka ia akan menguburnya hidup-hidup. Lalu perbuatan ini menjadi tradisi dikalangan orang-orang arab jahiliyah. Ini adalah pembunuhan motif pertama.

 

Pembunuhan motif kedua adalah membunuh anak tanpa membedakan jenis kelamin, perempuan ataukah laki-laki. Pembunuhan ini dilakukan karena adanya anggapan bahwa anak akan mengurangi harta ayahnya dan ada pula pembunuhan yang dilakukan karena motif ekonomi yaitu sang ayah khawatir tidak memiliki nafkah untuk anaknya tersebut.

Pembunuhan ini dilakukan dengan modus, pertama-tama sang ayah menggali lubang di suatu tempat kemudian ia menyuruh istrinya ketika hendak melahirkan agar mendekat pada lubang tersebut. Ketika bayi keluar dan dilihat bahwa bayinya adalah perempuan maka sang ayah langsung membuangnya kedalam lubang dan segera memendamnya hidup-hidup. Ini adalah modus yang dilakukan pada pembunuhan motif pertama (motif gender).

Pada pembunuhan motif kedua (motif ekonomi), modus yang dilakukan adalah ketika anak laki atau perempuan berusia enam tahun maka sang ayah berkata kepada istrinya  :

طَيِّبِيْهَا وَزَيِّنِيْهَا لِأَزُوْرَ بِهَا أَقَارِبَهَا

“Berilah wewangian pada sang anak dan pakaikanlah pakaian yang bagus karena aku akan membawanya berkunjung ke rumah kerabat-kerabatnya”.

Lalu sang ayah keluar dengan membawa anak tersebut pergi. Ketika sampai di tengah perjalanan dan melewati satu sumur maka sang ayah berhenti lalu memerintahkan anak itu untuk mendekat dan melihat isi sumur tersebut. Dan saat itulah secara tiba-tiba sang ayah mendorong tubuh sang anak dari belakang hingga ia jatuh ke dalam sumur. Setelah itu sang ayah segera membuang tanah dan pasir ke dalam sumur untuk memendam anaknya. [Fathul Bari]

 

Dalam ajaran islam, membunuh anak adalah hal yang terlarang bahkan termasuk dosa besar. Anak laki-laki maupun perempuan dalam Islam mempunyai hak untuk hidup dan haknya ini tidak boleh direnggut oleh siapapun termasuk oleh Ayah atau ibunya sendiri. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan memberi rizqi kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. [QS al-Isra : 31]

 

Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu kasir berkata :

هَذِهِ الْآيَةُ الْكَرِيْمَةُ دَالَّةٌ عَلَى أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنَ الْوَالِدِ بِوَلَدِهِ لِأَنَّهُ يَنْهَى عَنْ قَتْلِ الْأَوْلَادِ

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah ta’ala lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang orang tua terhadap anaknya, karena Allah melarang orang tua membunuh anak-anaknya sendiri. [Tafsir Ibnu Kasir]

 

Umar bin Khattab RA berkata: “Suatu ketika datanglah tawanan perang kepada Nabi SAW, tiba-tiba ada seorang perempuan di antara tawanan itu (mencari anaknya untuk disusuinya karena) air susunya telah memenuhi teteknya, kemudian ia menemukan anaknya di antara para tawanan, lalu diambillah anaknya tersebut untuk disusuinya. Maka Nabi SAW bersabda kepada para sahabat: “Bagaimana menurut kalian, apakah mungkin ibu itu melemparkan anaknya ke dalam api? Para sahabat menjawab : ”Tidak mungkin selama dia mampu mencegahnya”. Nabi SAW bersabda :

لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا.

”Sungguh Allah lebih kasih sayang terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu ini terhadap anaknya. [HR Bukhari]

 

Sungguh perbuatan yang kejam, orang tua membunuh anak meskipun dengan alasan cinta (Altruistic filicide) misalnya takut anaknya tidak mendapat makanan karena faktor kemiskinan, ataupun alasan lainnya. Dalam hal ini, Abdullah bin Mas’ud RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW:

أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ

“Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah ?”

 

Beliau menjawab: yaitu engkau menyekutukan Allah padahal Dialah yang menciptakanmu.

Abdullah berkata : sungguh itu adalah dosa besar. Kemudian apa lagi? Maka beliau menjawab :

وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ

“Engkau bunuh anakmu lantaran kamu takut dia makan bersamamu”. [HR Bukhari]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menyayangi anak-anak kita, baik laki-laki maupun perempuan dengan cara yang benar yaitu cara yang diajarkan oleh Allah dan Rasulullah SAW dalam ajaran Islam serta tidak mendzalimi mereka dengan cara apapaun.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

Wednesday, May 3, 2023

PANAS EKSTRIM

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda :

إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ

“Apabila cuaca panas ekstrim, maka tundalah sebentar pelaksanaan shalat hingga cuac agak dingin karena panas yang menyengat itu sebagian dari hembusan neraka jahannam.” [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Akhir akhir ini kita merasakan suhu yang lebih panas dari biasanya. Ternyata peningkatan suhu ini juga terjadi di beberapa negara. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya. Hal ini dipengaruhi oleh heatwave (gelombang panas). Di beberapa kota di utara dan timur India tercatat suhunya di atas 44°C (16 April 2023) bahkan tersebut telah menyebabkan kematian dan penutupan sekolah.

Lalu, apakah penyebab cuaca panas di Indonesia juga dipengaruhi oleh heatwave? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Republik Indonesia atau BMKG RI, mengungkap penyebab cuaca panas di Indonesia 2023 bukanlah dipengaruhi gelombang panas atau heatwave, tetapi gerak semu matahari yang merupakan siklus tahunannya. Dilaporkan pada April 2023, di Indonesia suhu maksimum harian mencapai 37.2°C dan secara umum, suhu tertinggi berada pada kisaran 34-36°C. [Liputan6 com]

 

Cuaca panas ekstrim juga pernah terjadi di zaman Nabi SAW. Abu Dzarr Al-Ghifary mengisahkan: “Suatu ketika Kami bersama Nabi SAW dalam suatu perjalanan, lalu ada seorang seseorang hendak mengumandangkan adzan (dan iqamat), maka Nabi SAW bersabda, “Tundalah” Lalu (beberapa waktu kemudian), ia hendak mengumandangkan adzan lagi, beliau bersabda, “Tundalah hingga kita melihat bayang-bayang pada gundunkan pasir”

Lalu beliau bersabda dengan hadits di atas, yaitu “Sesungguhnya panas yang sangat itu sebagian dari panasnya jahannam. Maka jika terjadi cuaca panas sekali hendaklah kalian mengakhirkan shalat.” [HR Bukhari]

 

Dalam lanjutan hadits disebutkan :

وَاشْتَكَتْ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الزَّمْهَرِيرِ

Neraka jahanam mengadu kepada Rabb-nya seraya berkata, 'Wahai Rabb, sebagian kami telah makan sebagian yang lain!', maka Allah pun memberinya izin dengan dua tarikan nafas; sekali saat musim dingin dan sekali saat musim panas. Maka apa yang kalian rasakan berupa udara panas berasal darinya, begitu juga udara dingin yang kalian rasakan berasal darinya." [HR Bukhari]

 

Jadi cuaca panas ekstrim secara dogmatis merupakan bagian dari panasnya jahannam. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Abu Hurairah RA pernah menemani Rasul SAW untuk menjenguk sahabat yang sedang sakit panas. Rasul SAW bersabda kepadanya : Bergembiralah karena Allah Azza wa Jalla berfirman :

أَبْشِرْ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ نَارِي أُسَلِّطُهَا عَلَى عَبْدِي الْمُؤْمِنِ فِي الدُّنْيَا لِتَكُونَ حَظَّهُ مِنْ النَّارِ فِي الْآخِرَةِ

Sakit panas adalah apiku yang aku timpakan kepada hambaku yang beriman di dunia supaya menjadi (pengganti) bagiannya dari api neraka di akhirat. [HR Ahmad]

 

Maka bagi orang mukmin, panas atau api akan menjadi sarana yang mengingatkan kepada adzab api neraka. Dan memanglah demikian api diciptakan, Allah SWT berfirman :

نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ

Kami jadikan api itu untuk peringatan (yang mengingatkan kepada api neraka) dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir. [QS Waqi’ah : 73]

 

Dan Nabi SAW bersabda :

إِنَّ نَارَكُمْ هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ وَضُرِبَتْ بِالْبَحْرِ مَرَّتَيْنِ وَلَوْلَا ذَلِكَ مَا جَعَلَ اللَّهُ فِيهَا مَنْفَعَةً لِأَحَدٍ

Sesungguhnya api kalian ini merupakan satu dari 70 bagian dari api neraka jahannam dan ia masih ditambahkan air sebanyak dua lautan (supaya tidak terlalu panas). Jika tidak demikian niscaya Allah tidak akan memberikan kemanfaatan api kepada siapapun. [HR Ahmad]

 

Suatu ketika Ibnu Mas’ud melewati para pandai besi yang sedang mengeluarkan besi dari tungku api, Ia berhenti untuk melihatnya sambil menangis (karena teringat api neraka). dan di lain kesempatan ia melewati para pandai besi yang sedang meniup-niup tungku api, iapun melihatnya dan seketika itu ia jatuh pingsan.hal yang sama juga terjadi pada Rabi’ bin Khaytsam, Atha’ As-Sulaymi dan para salafus shalih. [Lathaiful Ma’arif]

 

Sebagian ulama salaf berkata :

لَوْ أُخْرِجَ أَهْلُ النَّارِ مِنْهَا إِلَى نَارِ الدُّنْيَا لَقَالُوا فِيْهَا أَلْفَيْ عَامٍ

Seandainya penghuni neraka dikeluarkan dari neraka untuk diganti dengan siksa api dunia niscaya mereka akan tidur siang selama dua ribu tahun (di atas bara api dunia, karena mereka menganggap panasnya api dunia itu dingin, tidak ada apa-apanya dibanding dengan panasnya api neraka). [Lathaiful Ma’arif]

 

Ibnu umar RA dan para ulama salaf, ketika mereka meminum air dingin maka mereka menangis karena teringat bahwa air dingin itu adalah minuman yang sangat diidam-idamkan oleh penduduk neraka. [Lathaiful Ma’arif]

 

Kembali ke pembahasan cuaca panas ekstrim. Kementerian Kesehatan meminta masyarakat agar waspada ketika di luar ruangan saat fenomena panas di Indonesia. Diantaranya mencegah dehidrasi dengan minum air yang banyak tanpa menunggu haus. [News detik com] Lalu bagaimana jika seseorang sedang berpuasa syawal misalnya?  Bagi yang berpuasa bisa meniru apa yang dilakukan oleh Nabi SAW. Sahabat Nabi berkata :

فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُبُّ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهِ مِنْ الْحَرِّ وَهُوَ صَائِمٌ

 “Sungguh aku melihat Nabi Muhammad SAW menuangkan air ke atas kepala beliau sendiri lantaran panasnya cuaca dan saat itu beliau sedang berpuasa.” [HR Ahmad]

 

Dan Kemenkes juga meminta masyarakat agar menghindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, menggunakan topi atau payung, dan memakai sunscreen minimal 30 SPF saat keluar rumah. [News detik com] dan sebagai orang yang beriman tentulah dalam berbagai keadaan harus berdoa dan ingat kepada Allah. Imam Baihaqi meriwayatkan dalam kitabnya Al-asma’ Was Shifat, satu doa yang bisa kita baca ketika cuaca sedang panas.  Beliau meriwayatkan bahwa ketika hari sedang panas, maka Allah Ta’ala mengarahkan pendengaran dan penglihatan kepada penduduk langit dan bumi. Jika ada seorang hamba berdoa :

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مَا أَشَدَّ حَرَّ هَذَا الْيَوْمِ! اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ

(Tiada Tuhan selain Allah, betapa panasnya hari ini, Ya Allah, selamatkanlah kami dari panasnya api neraka jahannam).

Maka Allah Azza wa Jalla berfirman kepada jahannam : Sungguh hambaku telah memohon kepadaku agar ia diselamatkan darimu, dan aku mempersaksikan kepadamu bahwa aku akan menyelamatkannya (darimu). [HR Baihaqi]

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menyadari bahwa panasnya cuaca saat ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan panasnya api neraka sehingga kita terus mengingat sang penciptanya sembari berdoa meminta perlindungan kepada-Nya.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

Tuesday, May 2, 2023

MUKMIN YANG SEMPURNA

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwatakan dari Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda :

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ

“Mukmin yang sempurna bukanlah orang yang banyak mencela, bukan pula orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang berkata-kata kotor dan bukan pula jorok perkataannya.” [HR Tirmidzi]

 

Catatan Alvers

 

“Ya ayyuhalladzina amanu” (Wahai orang-orang yang beriman). Kalimat yang merupakan seruan kepada orang yang beriman ini seringkali kita temukan di dalam Al-Qur’an. Bagaiamana tidak, kalimat ini disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 89 kali. Dalam hadits utama di atas, Lafadz “Laysal Mu’min” Orang mukmin itu bukanlah... kata mukmin disini dimaknai sebagai “Al-Mu’min Al-Kamil” orang mukmin yang sempurna. [Tuhfatul Ahwadzi]

 

Disebutkan dalam hadits di atas bahwa orang mukmin  yang sempurna adalah mereka yang tidak memiliki sifat-sifat berikut. (1) Tha’an. Merupakan sighat mubalaghah (bentuk superlatif) dari kata “Tha’in”. Al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa Ia berarti “Ayyaban Linnas” orang yang banyak menyebarkan aib orang lain, banyak mencela atau tukang gosip. [Tuhfatul Ahwadzi]

 

Kata Tha’an tersebut merupakan derivasi dari kata “ta’n” yang bermakna menusuk (dengan benda tajam). Ibnul Araby berkata :

وَإِنَّمَا سَمَّاهُ طَعْنًا لِأَنَّ سِهَامَ الْكَلاَمِ كَسِهَامِ النِّصَالِ حِسًّا وَجُرْحَ اللِّسَانِ كَجُرْحِ الْيَدِ

Rasul SAW menyebut perilaku mencela orang lain dengan sebutan menusuk (dengan pisau) karena anak panah berupa perkataan itu layaknya anak panah sesungguhnya, dan melukai orang dengan mulut itu seperti melukai dengan tangan. [Faidlul Qadir]

 

Mencela orang lain tidak hanya pertanda iman tidak sempurna namun juga pertanda kurang warasnya akal. Hal ini dipahami secara kebalikan (mafhum Mukhalafah) dari perkataan Imam Al-Haddad :

أَدَلُّ دَلِيْلٍ عَلَى كَمَالِ عَقْلِ الرَّجُلِ ثَنَاؤُهُ عَلَى أَقْرَانِهِ

Tanda utama yang menunjukkan kesempurnaan akal seseorang adalah pujiannya kepada teman-temannya. [Al-Hikam]

 

Dengan demikian diketahui bahwa pekerjaan orang beriman itu tidak cukup shalat, puasa dan ibadah yang lainnya namun juga harus menjauhi perkataan atau perbuatan yang bisa menyakiti orang lain. Imam Bukhari meriwayatkan bahwa ada seseorang bertanya : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah (seorang wanita) rajin mendirikan shalat malam, gemar puasa di siang hari, mengerjakan (kebaikan) dan bersedekah namun ia menyakiti tetangganya dengan ucapannya. (Maka bagaimanakah statusnya dia?)”

 

Rasulullah SAW menjawab :

لَا خَيْرَ فِيهَا هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ

“Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka.”

 

Dan ada yang bertanya lagi: “Fulanah (wanita lainnya) mengerjakan shalat wajib, dan bersedekah dengan beberapa kerat keju (sedikit), tapi dia tidak menyakiti seorang pun.”

 

Rasulullah SAW menjawab :

هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“Dia adalah penghuni surga. [Adabul Mufrad]

 

(2) La’an. Merupakan sighat mubalaghah (bentuk superlatif) dari kata “La’in” yang merupakan derivasi dari kata “la’nah” atau diadaptasi dalam bahasa Indonesia menjadi “laknat” yang secara bahasa berarti menjauhkan atau mengusir. Maka laknat itu berarti mendoakan orang lain agar dijauhkan dari rahmat Allah, atau mendoakan orang lain masuk neraka.

 

Syeikh Badruddin Al-Ayni  berkata : melaknat seseorang secara personal hukumnya adalah haram menurut kesepakatan ulama dan Imam Nawawi menggolongkan perbuatan melaknat sebagai dosa besar. Maka tidak diperbolehkan melaknat seseorang secara personal, baik muslim, kafir bahkan binatang. Melaknat yang diperbolehkan adalah melaknat orang yang diketahui dari syariat bahwa ia telah mati atau akan mati dalam keadaan kufur seperti abu Jahal dan Iblis. Melaknat satu golongan yang memiliki sifat buruk (bukan personal) seperti penyambung rambut, pemakan riba adalah diperbolehkan. [Umdatul Qari]

 

Baginda Rasul SAW bersabda :

لَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ

Melaknat orang mukmin itu (dosanya) seperti membunuhnya. [HR Ahmad]

 

(3) Fahisy. Al-Mubarakfuri menjelaskan yang dimaksud dengan “Fahisy”  :

الَّذِي يَتَكَلَّمُ بِمَا يُكْرَهُ سَمَاعُهُ أَوْ مَنْ يُرْسِلُ لِسَانَهُ بِمَا لَا يَنْبَغِي

Orang yang berbicara dengan sesuatu yang tidak enak didengar atau orang yang mengumbar lisannya dengan mengatakan sesuatu yang tidak pantas. [Tuhfatul Ahwadzi]

 

Kata “Fahisy”  merupakan derivasi dari kata “Fuhsy” dengan bentuk plural “Fahsya’” dan didefinisikan oleh Al-Qurtubi sebagai :

وَهُوَ كُلُّ قَبِيْحٍ مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ

Setiap perkara yang jelek, berupa perkataan atau perbuatan. [Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an]

 

Suatu ketika ada serombongan orang-orang Yahudi menemui Rasulullah SAW, lalu mereka mengucapkan: Assaamu 'alaika (Semoga kematian bagimu) wahai Abal Qasim." Nabi SAW menjawab; 'Wa Alaikum. (semoga bagimu juga)' 'Aisyah menjawab; 'Bal 'alaikumus saam wal la'nah (Bagi kalianlah kematian dan laknat).' Maka Rasulullah SAW bersabda ;

لَا تَكُونِي فَاحِشَةً

Wahai 'Aisyah! Janganlah kau menjadi “Fahisyah” (wanita yang mengucapkan perkataan yang jelek).'

'Aisyah menjawab; 'Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ' Jawab beliau: 'Bukankah aku telah membalas atas apa yang mereka ucapkan, aku telah katakan kepada mereka; Wa Alaikum. [HR Muslim]

 

Dan Beliau bersabda :

اَلْجَنَّةُ حَرَامٌ عَلَى كُلِّ فَاحِشٍ أَنْ يَدْخُلَهَا

Surga itu haram dimasuki oleh setiap orang yang berkata-kata kotor. [HR Ibnu Abid Dunya]

 

Dan Ibrahim bin Maysarah berkata : Dikatakan bahwa orang yang berkata-kata kotor lagi sengaja untuk berkata-kata kotor, ia pada hari kiamat akan dibangkitkan dalam bentuk berupa anjing atau di dalam perut anjing. [Ihya Ulumuddin]

 

 (4) Badzi’. Al-Mubarakfuri mendifinisikannya dengan :

المُتَكَلِّمُ بِالْفُحْشِ وَرَدِئُ الْكَلَامِ

Orang yang berkata-kata jorok dan yang jelek perkataannya. [Tuhfatul Ahwadzi]

 

Menurut Ibnul Araby, yang dimaksud dengan Badzi’ adalah :

الْفَاحِشُ فِي مَنْطِقِهِ وَإِنْ كَانَ الْكَلَامُ صِدْقًا

Orang yang jorok perkatannya meskipun perkataannya jujur. [Faidlul Qadir]

 

Kata Al-Fahisy dan Al-Badzi’, keduanya memiliki kemiripan makna karena keduanya merujuk kepada hal yang jelek dan kotor. Supaya tidak tumpang tindah maka kata yang pertama yakni Al-Fahisy dikhususkan kepada perbuatan sementara kata yang kedua yakni Al-Badzi’ dikhususkan kepada ucapan. Atau boleh juga kata pertama dimaknai dengan makna yang umum (perbuatan dan perkataan) sementara kata kedua adalah khusus (perkataan) untuk memberi tambahan penekanan. [Tuhfatul Ahwadzi]

 

Makna yang berbeda dikatakan oleh Al-Qari :

اَلْبَذِيءُ هُوَ الَّذِي لَا حَيَاءَ لَهُ

Badzi’ adalah orang yang tak punya rasa malu [Tuhfatul Ahwadzi]

 

Meskipun  dibedakan namun Fahisy dan Badzi’ keduanya sama-sama dibenci oleh Allah SWT. Rasul SAW bersabda :

وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ

Sesunguhnya Allah membenci orang yang berkata-kata kotor lagi jorok perkataannya. [HR Tirmidzi]

 

Ada sesuatu yang mengganjal yaitu kenapa kedua sifat pertama (1 dan 2) disebutkan dalam bentuk superlatif sementara sifat berikutnya (3 dan 4) tidak demikian ? Al-Mubarakfuri berkata :

لِأَنَّ الْكَامِلَ قَلَّ أَنْ يَخْلُوَ عَنِ الْمَنْقَصَةِ بِالْكُلِّيَّةِ

Karena hanya sedikit saja dari orang yang sempurna imannya yang tidak memiliki kekurangan sama sekali (dalam sifat 1 dan 2). [Tuhfatul Ahwadzi]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menghindari sifat-sifat negatif yang menyebabkan iman kita menjadi tidak sempurna.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

Tuesday, April 18, 2023

NEGARA PALING BAHAGIA

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Shuhaib RA, Rasul SAW bersabda :

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh mengagumkan keadaan orang Mukmin. Sesungguhnya semua urusannya baik, dan karakter itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang Mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, dan demikian itu lebih baik baginya. Jika ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan demikian itu lebih baik baginya.” [HR. Muslim]

 

Catatan Alvers

 

Finlandia dinobatkan sebagai peringkat nomor satu negara paling bahagia di dunia selama lima tahun berturut-turut oleh World Happiness Report. Dalam laporannya, penduduk dari 156 negara di dunia diminta untuk menilai kebahagiaan hidup mereka dari skala 0 hingga 10. Melalui skala tersebut, dapat terlihat faktor-faktor yang berkontribusi pada dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan tidak adanya korupsi.[cnbcindonesia com]

 

Finlandia adalah sebuah negara dengan total populasi 5.5 juta. Penduduknya mayoritas beragama Kristen. Sementara Agama Islam, Hindu, Buddha dll. adalah agama minoritas sekitar 0.8% saja di sana. [Wikipedia] Mengapa masyarakat Finlandia bisa meraih predikat negara paling bahagia? Ternyata ditemukan 3 rahasianya.[cnbcindonesia com] Berikut di antaranya : (1). Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain. Masyarakat Finlandia tidak pernah memamerkan dengan berpedoman pada "Kell' onni on, se onnen kätkeköön," (Jangan membandingkan atau menyombongkan kebahagiaan Anda).

 

(2). Tidak mengabaikan manfaat alam. 87% masyarakat Finlandia menganggap bahwa alam memiliki peran penting terhadap kehidupan manusia karena memberikan ketenangan pikiran, energi, dan relaksasi. setiap karyawan memperoleh liburan musim panas selama empat minggu dan mereka gunakan untuk berlibur ke pedesaan dan 'menyatu' dengan alam. Semakin sedikit peralatan modern, bahkan sampai tidak ada listrik atau air mengalir di rumah, maka semakin baik.

 

(3). Mengutamakan Kejujuran. Menurut National Bureau of Economic Research, skala kebahagiaan suatu negara ditentukan oleh tingkat kejujuran yang tinggi. Dari eksperimen 'dompet hilang' di sejumlah negara di dunia dengan menjatuhkan 192 dompet di 16 kota seluruh dunia. Hasilnya, 11 dari 12 dompet yang dijatuhkan di Helsinki, Finlandia dikembalikan ke masing-masing pemiliknya.

 

Yang paling mengherankan kenapa predikat negara paling bahagia di dunia itu bukan Indonesia atau Arab saudi atau negara-negara dengan mayoritas agama Islam? Bukankah agama Islam telah mengajarkan tiga rahasia kebaikan tersebut?. Coba kita periksa satu persatu. (1). Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain. Dalam Islam, Nabi SAW telah melarang kita untuk membandingkan diri kita dengan orang lain dalam urusan duniawi? Bahkan beliau memerintahkan kita agar lebih banyak merunduk? Rasulullah SAW bersabda :

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ

Pandanglah orang yang (strata sosila dan ekonominya) berada di bawahmu dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu. [HR Muslim]. 

 

Dan di sisi lain, Allah secara tegas melarang kita untuk bersifat sombong yang merupakan motivasi seseorang membandingkan dengan orang lain. Allah SWT berfirman :

وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا

Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.[QS Al-Isra' : 37]

 

(2). Masyarakat Finlandia tidak mengabaikan manfaat alam. Agama Islam mendorong kita agar menjaga alam dan tidak merusaknya. Allah SWT berfirman :

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا

"Janganlah kalian berbuat kerusakan di bumi setelah dikelola dengan baik. [QS Al A'raf: 56]

 

(3). Masyarakat Finlandia mengutamakan Kejujuran. Agama Islam mewajibkan kita untuk jujur dan melarang untuk berdusta. Rasulullah SAW bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّ يَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ

“Tetaplah kalian dalam kejujuran karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” [HR Bukhari]

 

Lebih dari itu, ajaran islam mengajarkan syukur dan sabar yang merupakan kunci kebahagian dalam segala situasi kondisi sebagaimana disebutkan dalam hadits utama di atas dan Allah juga memerintahkan berbuat kebaikan dimanapun agar kita mendapatkan “Hayatan Thayyibah” (kehidupan yang baik). Allah SWT Berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً 

Barangsiapa yang mengerjakan amal kebajikanm, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik... [QS An-nahl : 97]

 

Bahkan kehidupan yang baik dalam islam bukan hanya berupa kebahagiaan di dunia saja namun juga kehidupan di akhirat kelak. Namun kembali kepada pertanyaan di atas, mengapa bukan kita, bangsa Indonesia yang dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia? Atau paling tidak negara dengan mayoritas Islam lainnya? Jawabannya “Wallahu A’lam” Allah yang maha mengetahui hakikat segala sesuatu. Namun demikian kiranya apa yang dikatakan oleh syeikh Muhammad Abduh (1881) ini ada benarnya :

ذَهَبْتُ لِلْغَرْبِ فَوَجَدْتُ إِسْلَاماً وَلَمْ أَجِدْ مُسْلِمِيْنَ وَلَمَّا عُدْتُ لِلشَّرْقِ وَجَدْتُ مُسْلِمِيْنَ وَ لَكِنْ لَمْ أَجِدْ إِسْلَاماً

Aku pergi ke barat dan aku menemukan ajaran islam tapi aku tidak menemukan orang islam di sana dan ketika aku kembali ke timur maka aku menemukan banyak orang islam namun aku tidak menemukan ajaran islam di sana. [albawabhnews com]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mempelajari ajaran agama islam dengan baik dan melaksanakannya secara baik pula sesuai dengan yang diteladankan oleh Nabi SAW kepada kita semua.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]