إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Showing posts with label ODOH 3. Show all posts
Showing posts with label ODOH 3. Show all posts

Wednesday, December 7, 2016

SHALAWAT ITU DAHSYAT




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda: 
أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku” [HR. Tirmidzi]

Catatan Alvers

Hadits ini memotivasi kita untuk memperbanyak bershalawat kepada Rasulullah SAW supaya kita mendapatkan kemuliaan hari kiamat kelak (akhirat). Al-Mubarakfuri menafsiri kata “Awlan-nas” pada hadits tersebut dengan “orang yang paling berhak mendapatkan syafa’at” [Tuffatul Ahwadzi]

Hadits serupa diriwayatkan dari Anas bin Malik ;Pembantu Nabi SAW , Rasulullah SAW bersabda: 
إِنَّ أَقْرَبَكُمْ مِنِّي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي كُلِّ مَوْطِنٍ أَكْثَرُكُمْ عَلَيَّ صَلَاةً فِي الدُّنْيَا مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، قَضَى اللهُ لَهُ مِائَةَ حَاجَةٍ، سَبْعِينَ مِنْ حَوَائِجِ الْآخِرَةِ، وَثَلَاثِينَ مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا، ثُمَّ يُوَكِّلُ اللهُ بِذَلِكَ مَلَكًا يُدْخِلُهُ فِي قَبْرِهِ كَمَا يُدْخِلُ عَلَيْكُمُ الْهَدَايَا، يُخْبِرُنِي مَنْ صَلَّى عَلَيَّ بِاسْمِهِ وَنَسَبِهِ إِلَى عَشِيرَتِهِ فَأُثْبِتُهُ عِنْدِي فِي صَحِيفَةٍ بَيْضَاءَ "
Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku di hari kiamat di setiap tempat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku di dunia. Barang siapa  bershalawat kepadaku di hari jumat dan malam jumat maka Allah akan memenuhi 100 hajatnya; 70 hajat akhirat dan 30 hajat dunia kemudian Allah menyerahkannya kepada malaikat untuk mengantarkan dalam kuburnya layaknya  mengantarkan hadiah. Malaikat memberitahuku nama, nasab bahkan keluarganya dari siapa saja yang bershalawat kepadaku kemudian aku tetapkan catatan di atas kertas putih yang ada padaku [HR Baihaqi]

Monday, December 5, 2016

PAKETAN SHALAWAT




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi saw bersabda :
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Barang siapa bershawalat kepadaku sebanyak satu kali saja maka Allah akan ber-shawalat kepadanya sebanyak sepuluh kali [HR Muslim]

Catatan Alvers

Sejak Allah mengumumkan bahwa DIA dan para malaikat bershalawat  kepada Nabi Saw dan memerintahkan orang-orang beriman untuk bershalawat  dalam firman Allah Swt :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا  
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. [QS Al-Ahzab 56].

Tuesday, November 29, 2016

HARI SIAL


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi saw bersabda :
قال الله عز وجل : يؤذيني ابن آدم يسب الدهر وأنا الدهر بيدي الأمر أقلب الليل والنهار
“Allah azza wajalla berfirman : “Anak adam (manusia) menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Akulah (pemilik) masa, Akulah yang menjadikan malam dan siang silih berganti”. [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Banyak orang ketika tertimpa sesuatu yang tidak mengenakkan maka ia berujar “dasar, hari sial!”. Ujaran seperti ini ternyata sudah ada sejak zaman jahiliyah. Imam An-Nawawi mengatakan bahwa orang Arab dahulu biasanya mencela masa (waktu) ketika tertimpa berbagai macam musibah seperti kematian, kepikunan, hilang (rusak)-nya harta dan lain sebagainya sehingga mereka mengucapkan ’Ya khaybatad dahr’ : Duhai  sialnya waktu ini dan ucapan celaan lainnya yang ditujukan kepada waktu. [Syarh Shahih Muslim] atau perkataan “ Bu’san Lid Dahr, Tabban Liddahr [Fathul Bari]

Wednesday, October 12, 2016

MAPAK & ZIARAH HAJI




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ ، وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الْحَاجُّ
Ya Allah, Ampunilah orang yang berhaji dan orang yang dimintakan ampunan olehnya [Al-Hakim]

Catatan Alvers

Alhamdulilah, minggu ini para jemaah haji telah berdatangan ke kampung halaman dan keluarga setelah 40 harian mereka pergi jauh untuk menunaikan ibadah haji ke mekkah dan ziarah makam nabi di madinah.

Ada tradisi di masyarakat kita untuk menyambut kedatangan jemaah haji, sebagian ada yang menjemput di tempat KBIH dan ada juga yang memilih langsung pergi ke asrama haji. Tradisi ini dikenal dengan “mapak”. Setelah orang yang berhaji sampai ke rumah masing-masing maka keluarga dan handai taulan ramai-ramai mengunjungi rumah mereka untuk menyalami dan meminta doa dari orang yang barusan menunaikan ibadah haji tadi dengan harapan mendapatkan keberkahan dan doanya. Tradisi ini biasanya dikenal dengan ziarah haji.

Saturday, October 8, 2016

AMALAN ASYURA




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari abdullah, Rasul SAW bersabda :
مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ.
Barang siapa meluaskan belanjanya kepada keluarganya pada hari Asyura maka ia senantiasa berada pada keluasan rizki sepanjang tahunnya. [HR Thabrani]

Catatan Alvers

‘Asyura adalah hari yang mulia dan di muliakan oleh Allah swt. Berbagai macam cara dilakukan kaum muslim untuk memuliakannya. Sebagian ulama menghitung ada 12 hal yang banyak dilakukan masyarakat ketika ‘asyura yaitu shalat sunnah, puasa, silaturrahim, shadaqah, mandi, memakai cela’, mengunjungi orang alim, menjenguk orang sakit, mengelus kepala anak yatim, meluaskan belanja kepada keluarga, memotong kuku, membaca surat al-ikhlas 1000 kali. Al-Ajhury mengadakan penelitian dalam hal ini dan menanyakan kepada para ahli hadits dan ia berkata :

Friday, October 7, 2016

FIKIH ASYURA


ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Ia berkata :

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ

Aku tidak pernah melihat Nabi SAW menyengaja berpuasa di suatu hari yang beliau utamakan dari hari lainnya melainkan hari ini yakni hari Asyura. [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Hari ke 10 dari bulan mulia Muharram atau yang kenal dengan hari Asyura menjadi hari yang istimewa untuk berpuasa karena Rasul SAW sendiri menyengaja berpuasa pada hari itu yang mana beliau utamakan dari hari lainnya. Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa hari asyura adalah hari terbaik setelah ramadhan untuk berpuasa. Pemahaman ini sejalan dengan sabda Rasul SAW:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram.”[HR Muslim]

 

Jika memang demikian maka apakah tidak terjadi kontradiksi dengan hadits berikut, Abu Qatadah Al-Anshari berkata : “Nabi SAW ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

”Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

 

Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab :  

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

”Puasa ’Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” [HR Muslim]

 

Hadits Abu Qatadah ini mengisyaratkan hal sebaliknya yaitu puasa arafah lebih baik dari pada puasa Asyura yang mana hal ini dipahami dari ukuran pahalanya. Dalam hadits tersebut, puasa hari arafah lebih besar pahalanya (melebur dosa 2 tahun) dari pada pahala puasa Asyura (melebur dosa 1 tahun).

 

Menjawab kerancuan ini, Ibnu Hajar al-Atsqalani berkata :

إِنَّ يَوْمَ عَاشُورَاء مَنْسُوبٌ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَام وَيَوْمَ عَرَفَة مَنْسُوبٌ إِلَى النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلِذَلِكَ كَانَ أَفْضَلَ .

Hari Asyura dinisbatkan kepada Nabi Musa AS sedangkan hari Arafah dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW maka dari itulah puasa Arafah lebih banyak pahalanya [Fathul Bari]

 

Dari mulianya hari asyura, hari itu pernah diwajibkan berpuasa oleh Rasul SAW. Imam Haramain dalam kitabnya, menuqil keterangan dari Muadz bin jabal RA yang berkata :

فُرِضَ صَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، ثُمَّ نُسِخَ وُجُوبُهُ، وَفُرِضَ صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَهِيَ الأَيَّامُ الْبِيضُ، ثُمَّ نُسِخَتْ فَرْضِيَّتُهَا بِصَوْمِ رَمَضَانَ

Puasa hari Asyura dahulu diwajibkan kemudian dihapus kewajiban itu dan diwajibkanlah puasa tiga hari setiap bulan yakni pada ayyamul Bidl (13,14,15 Bulan Hijriyah) kemudian dinasakh (hapus) dengan diwajibkannya puasa bulan ramadhan [Nihayatul Mathlab]

 

Namun demikian penting dan mulianya puasa hari asyura, bagi seorang istri haruslah mendapat ijin dari suaminya sebab Rasul SAW bersabda :

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa (sunnah) sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.”[HR Bukhari]

 

Mayoritas ulama memahami larangan hadits ini sebagai keharaman. Maka haram hukumnya seorang istri berpuasa tanpa ijin suaminya jika suaminya ada di rumah dan ia tidak berpuasa hari itu. Jika si istri bersikukuh untuk berpuasa tanpa ijin maka puasanya tetap sah namun tidak mendapat pahala. Rasul SAW bersabda :

وَمِنْ حَقِّ الزَّوْجِ عَلَى زَوْجَتِهِ أَنْ لَا تَصُومَ تَطَوُّعًا إِلَّا بِإِذْنِهِ، فَإِنْ فَعَلَتْ لَمْ يُقْبَلْ مِنْهَا

Termasuk hak suami atas istrinya adalah si istri tidak berpuasa sunnah kecuali mendapat ijin darinya, jika sang istri tetap berpuasa tanpa ijinnya maka puasanya tidak diterima (oleh Allah SWT) [HR Thabrani]

 

Mengapa demikian?, Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata :

وَفِي الْحَدِيثِ أَنَّ حَقَّ الزَّوْجِ آكَدُ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنَ التَّطَوُّعِ بِالْخَيْرِ، لِأَنَّ حَقَّهُ وَاجِبٌ، وَالْقِيَامَ بِالْوَاجِبِ مُقَدَّمٌ عَلَى الْقِيَامِ بِالتَّطَوُّعِ

“Dalam hadits tersebut terdapat pemahaman bahwa menunaikan hak suami itu lebih utama daripada menjalankan kebaikan yang hukumnya sunnah. Karena menunaikan hak suami adalah suatu kewajiban sedangkan menjalankan perkara wajib tentunya didahulukan dari menjalankan ibadah sunnah.” [Fathul Bari]

 

Selanjutnya, Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata : dipahami (secara mafhum mukhalafah) dari hadits tersebut bahwa seorang istri boleh berpuasa sunnah tanpa ijin jika suaminya bepergian. Dan Jika suami datang di siang hari maka boleh sang istri membatalkan puasanya tanpa makruh. [Fathul Bari]

 

Boleh juga membatalkan puasa sunnah ketika bertamu dan disuguhi makanan bahkan sunnah baginya membatalkan puasanya jika seandainya ia tidak memakan suguhan tersebut dapat menyinggung perasaan tuan rumahnya. Bahkan menurut Imam Syafi'i secara muthlaq sunnah membatalkan puasa sunnahnya tanpa pertimbangan ada atau tidaknya ketersinggungan tuan rumah. [I’anatut Thalibin] dalam faidah disebutkan :

مَنْ تَلَبَّسَ بِصَوْمِ تَطَوُّعٍ أَوْ صَلَاتِهِ فَلَهُ قَطْعُهُمَا

Barang siapa melakukan puasa sunnah atau sholat sunnah maka boleh baginya untuk memutuskan puasa atau shalatnya tersebut. [Fathul Mu’in] Wallahu A’lam.

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk melakukan ibadah sesuai ilmu dan ajaran-Nya.

 

Salam Satu Hadits,

Dr. H. Fathul Bari, SS., M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WA Auto Respon :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

Revmin030725

Thursday, October 6, 2016

SEJARAH PUASA ASYURA




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Qatadah Al-Anshari, ia berkata :

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Nabi SAW ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” [HR Muslim]

Catatan Alvers

Kita berada di bulan mulia muharram yang mana sebagian masyarakat menyebutnya bulan Syura. Nama Asyura sendiri adalah nama hari kesepuluh dari bulan muharram namun karena keistimewaannya masyarakat menyebutnya sebagai nama bulan.

Tuesday, October 4, 2016

MENGUSAP KEPALA YATIM


ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa seorang laki-laki mengeluhkan hatinya yang keras kepada Nabi SAW. Lalu beliau bersabda:

امْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ وَأَطْعِمْ الْمِسْكِينَ

“Usaplah kepala anak yatim, dan berilah makan orang miskin.” [HR Ahmad] Hadits ini dinilai oleh ibnu hajar al-atsqalani sebagai hadits hasan. [Fathul Bari]

 

Catatan Alvers

 

Alvers, Betapa malang seseorang yang ditinggal wafat ayahnya, tulang punggung keluarga, orang yang menjadi tumpuan hidup sekeluarga, orang yang menjadi pemimpin dalam rumah tangganya bahkan yang menyayanginya, memperhatikannya, menghiburnya dan menasehatinya tanpa pamrih. Jangankan anak kecil, orang dewasa sekalipun apabila ditinggal wafat oleh ayah pastilah merasa tergoncang jiwanya, duka dan kesedihan akan menyelimutinya. Lantas bagaimana perasaan anak-anak yang masih kecil, yang belum banyak mengerti tentang hidup dan kehidupan, tapi ditinggal pergi oleh Bapaknya untuk selama-lamanya. Boleh jadi, jika boleh memilih maka tak seorangpun mau kehilangan ayahnya.

 

Ajaran Islam yang dibawa oleh seorang nabi yang sangat paham akan perasaan seorang yatim bahkan beliau sendiri mengalaminya, wajar saja memberikan perhatian khusus melebihi anak-anak lainnya. Alvers, Wahyu Ilahi telah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk senantiasa memperhatikan nasib mereka, berbuat baik dan menyayangi mereka. Rasul SAW bersabda :

مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

“Barang siapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah maka dengan setiap rambut yang dilewati tangnnya, Allah berikan beberapa kebaikan, dan barangsiapa memperbaiki anak yatim perempuan atau laki-laki yang ada sisinya niscaya aku dan dia di surga bersanding seperti dua jari ini (Nabi merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah)” [HR Ahmad]

 

“Mengusap kepala anak yatim” dalam hadits ini adalah bermakna hakiki (sebenarnya) sebagaimana Ibnu Hajar al-Haitami berkata:

 وَالْمُرَادُ مِنَ الْمَسْحِ فِي الْحَدِيثِ الثَّانِي حَقِيقَتُهُ

Maksud dari mengusap dalam hadits yang kedua adalah makna sebenarnya...

Kepala disebut secara khusus, dikarenakan mengusap kepala berarti menghargai, mengasihi, cinta, dan mengobati kegundahannya. [al-Fatawa al-Haditsiyah]

 

 

 

Berikut adalah tutorial mengelus kepala anak yatim yaitu dengan menaruh telapak tangan di atas kepala bagian depan, kemudian dijalankan ke bagian tengah kepala lalu kembali ke awalnya atau simpelnya mengusap dengan dua arah. Sedangkan mengelus kepala anak kecil yang bukan yatim adalah dengan menaruh telapak tangan di atas kepala bagian depan, kemudian dijalankan sampai ke bagian belakang kepala, atau mengusap dengan satu arah saja. Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW :

إِذَا كَانَ الْغُلَامُ يَتِيمًا فَامْسَحُوا رَأْسَهُ هَكَذَا إِلَى قُدَّامٍ، وَإِذَا كَانَ لَهُ أَبٌ فَامْسَحُوا بِرَأْسِهِ هَكَذَا إِلَى خَلْفٍ مِنْ مُقَدَّمِهِ

"Jika anak itu yatim, usaplah kepalanya seperti ini — ke arah depan, dan jika dia memiliki ayah, maka usaplah kepalanya seperti ini — ke arah belakang dari bagian depannya." [HR Thabrani]

 

Namun bisa juga bermakna kiasan, Alvers. Syeikh Mulla Al-Qari mengutip pendapat Abu Thayyib :

مَسْحُ رَأْسِ الْيَتِيمِ كِنَايَةٌ عَنِ الشَّفَقَةِ وَالتَّلَطُّفِ إِلَيْهِ

“Mengusap kepala anak yatim adalah sebuah kinayah tentang kasih sayang dan sikap lemah lembut (kepadanya).

Makna kinayah ini tidak bertentangan dengan makna hakiki, karena keduanya bisa dipadukan”. [Mirqatul Mafatih]

 

Dari pendapat ini Alvers, dipahami bahwa seyogyanya seseorang tidak mencukupkan diri dengan hanya mengusap kepala anak yatim namun juga haruslah menyantuninya baik dalam hal sandang, pangan, papan, maupun pendidikannya. Tentunya sesuai kadar kemampuannya, namun jika tidak mampu maka hendaknya ia tidak menghardiknya. Allah swt berfirman:

  أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3).

“Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin “ [QS Al-Ma’un : 1-3]

Tidak hanya berpahala besar, mengusap kepala anak yatim dan bersedekah makanan kepada orang miskin merupakan salah satu cara mengobati hati yang keras sebagaimana hadits utama di atas.

 

Manfaat ini Alvers, menurut Mulla Al-Qari dikarenakan dengan mengusap kepala yatim, seseorang akan teringan kematian (almarhum ayah yatim) sehingga ia pun berpikiran mengalami hal yang sama yaitu mati. Dengan demikian ia menggunakan kesempatan hidupnya dengan baik (untuk ibadah) karena kerasnya hati bersumber dari kelalaian. Adapun memberi makan fakir miskin, bertujuan untuk mensyukuri nikmat Allah sehingga seseorang sadar bahwa ia beruntung sekiranya diberi kelebihan atas anak yatim tersebut. Dari sinilah akhirnya kerasnya hati sirna dan hatinya menjadi penyayang. [Mirqatul Mafatih]

 

Selanjutnya Alvers,, siapakah anak yatim itu?. Secara bahasa “yatim” berarti orang yang sedih atau sendiri. Al-Jurjani berkata : Yatim adalah anak yang menyendiri atau terpisah (karena ditinggal wafat) ayahnya karena nafkah itu tanggungan ayahnya bukan ibunya sementara untuk hewan, istilah yatim dikenal untuk anak hewan yang menyendiri (karena ditinggal mati) ibunya karena air susu dan makanan itu berasal dari ibunya. [At-Ta’rifat]

 

Syeikh al-Fayyumi AL-Muqri berkata :

فَإِنْ مَاتَ الأَبَوَانِ، فَالصَّغِيرُ لَطِيمٌ، وَإِنْ مَاتَتْ أُمُّهُ فَقَطْ، فَهُوَ عَجِيٌّ.

Jika bapak ibunya meninggal, maka anaknya disebut dengan “lathim” dan jika yang meninggal ibunya saja maka disebut dengan “ ajiy” [Al-Mishbah Al-Munir]

 

Lantas Alvers, sampai kapan seorang anak menyandang predikat yatim?. Ibnu Abbas RA pernah menerima surat dari Najdah bin Amir Al-Haruri yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan seorang anak disebut yatim, Ibnu Abbas menjawab:

وَإِنَّهُ لَا يَنْقَطِعُ عَنْهُ اسْمُ الْيُتْمِ حَتَّى يَبْلُغَ وَيُؤْنَسَ مِنْهُ رُشْدٌ

Sesungguhnya nama (hukum) yatim itu tidak terputus sehingga ia mencapai baligh dan menjadi dewasa. [HR Muslim]

 

Dari batasan ini Alvers, maka menyantuni anak yatim dan keutamaannya akan terus berlaku setiap hari sepanjang tahun sehingga santunan anak yatim tidak cukup dilakukan pada tanggal 10 Muharram (Asyura) saja. Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk care terhadap anak yatim dan membantu meringankan beban hidupnya.

 

Salam Satu Hadits,

Dr. H. Fathul Bari, SS., M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WA Auto Respon :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]


Friday, September 30, 2016

MARHABAN SYAHRULLAH



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”[HR Muslim]

Catatan Alvers

Nanti malam kita akan memasuki tahun baru hijriyah sekaligus memasuki bulan muharram, bulan mulia yang masuk kategori Asyhurul hurum (4 bulan mulia; Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) bahkan karena keagungan dan kemuliaannya, bulan muharram dinobatkan sebagai Syahrullah (bulan Allah).
Pada bulan muharram kita disunnahkan untuk berpuasa sebagaimana hadits utama di atas dan puasa muharram adalah bulan terbaik dan paling utama untuk berpuasa sunnah. Namun di sini terjadi kejanggalan yaitu mengapa Nabi lebih banyak berpuasa pada bulan sya’ban padahal bulan muharram adalah bulan terbaik untuk puasa? Imam Nawawi memberikan jawabannya : (1) boleh jadi Rasul SAW baru mengetahui keutamaan bulan muharram tersebut di akhir hayat beliau (2) kemungkinan Rasul banyak mengalami udzur pada bulan muharram seperti bepergian dll. [Al-Minhaj Syarah Muslim]

Wednesday, September 28, 2016

SEJARAH HIJRIYAH


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abdul Aziz dari Ayahnya dari Sahl bin Sa’d, ia berkata :
مَا عَدُّوا مِنْ مَبْعَثِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا مِنْ وَفَاتِهِ مَا عَدُّوا إِلَّا مِنْ مَقْدَمِهِ الْمَدِينَةَ
Para sahabat tidak menetapkan perhitungan kalender dari tahun diutusnya Nabi SAW, tidak juga dari wafatnya beliau akan tetapi para sahabat menetapkan perhitungan kalender dari masa kedatangan beliau ke madinah [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun baru dalam kalender hijriyah  tepatnya 1 Muharram 1438 H yang bertepatan dengan 2 Oktober 2016 Masehi. Itu artinya kalender hijriyah yang merupakan sistem penanggalan islam dimulai sejak 1438 tahun yang lalu. Adakah terbesit dalam hati alvers, mengapa demikian? Apa yang melatar belakangi penetapan kalender islam ini dan apakah yang menjadi acuannya?

Tuesday, September 13, 2016

“GARANSI REPLACE”




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Affan bahwasannya Abu Qatadah dan Abud Dahma’ yang mana keduanya banyak (sering) berhaji, keduanya berkata : Kami mendatangi seorang badui lalu ia berkata : Dulu, tanganku dipegang oleh Rasul SAW kemudian beliau mengajariku sesuatu yang diajarkan oleh Allah SWT. Diantara yang aku ingat adalah Rasul SAW Bersabda :
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا اتِّقَاءَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَّا آتَاكَ اللَّهُ خَيْرًا مِنْهُ
Sesungguhnya tidaklah kamu meninggalkan sesuatu karena ketakwaanmu kepada Allah SWT kecuali Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. [HR Ahmad]

Catatan Alvers

Masih ada waktu untuk berkurban. Masih ada kesempatan untuk berkurban, mengapa terus anda tunda-tunda? Siapakah yang menjamin anda akan mendapatkan kesempatan dan peluang yang sama pada tahun-tahun mendatang? Nafsu senantiasa membisikkan keberatan dan seabrek alasan untuk mempertahankan harta dan tidak menyisihkannya untuk berkurban, takut tabungan berkuranglah, masih ada keperluan yang lebih mendesaklah dll.
Sadarlah semua itu tipu daya setan, musuh kita yang nyata. Allah SWT berfirman :
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. [ QS. Al Baqarah : 268 ].

Yakinlah apa yang kita sisihkan pasti diganti oleh Allah SWT. Inilah “Garansi Replace”, garansi bahwa Allah akan mengganti semua harta yang kita sedekahkan untukNya yang bersifat “Lifetime Warranty” berlaku sepanjang masa. Sabda Nabi SAW pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad diatas, yang dikomentari oleh Al-Haitsami bahwa para perawinya adalah perawih hadits shahih (Rijalus Shahih) [Majma’ Zawai’d]