إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Saturday, August 27, 2016

FENOMENA TITIP DOA



ONE DAY ONE HADITH

Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti Allah akan memberinya” [HR. Ibnu Majah]

Catatan Alvers

Hari-hari ini, keluarga dan kenalan kita mulai bersiap-siap berangkat menuju baitullah untuk menunaikan rukun islam yang kelima. Mereka dipanggil Allah dan merekapun bergegas memenuhinya dengan meninggalkan segala apa yang mereka miliki, keluarga, rumah, kendaraan, sawah, toko dan aset lainnya. Mereka mendatangi panggilan Allah seraya berseru membaca talbiyah “Labbaik Allahumma Labbaik” Aku memenuhi panggilanmu Ya Allah. Allahpun membanggakan Mereka . Dalam satu riwayat disebutkan : “Jika hari Arafah, Allah SWT membanggakan mereka (jamaah haji) di hadapan malaikat-malaikat-Nya seraya berfirman :
انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي أَتَوْنِي شُعْثًا غُبْرًا ضَاحِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ، أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ
“Lihatlah hamba-hamba-Ku mereka mendatangi (panggilan)Ku dengan keadaan rambut kusut, pakaian berdebu dan di bawah terik matahari dari berbagai penjuru negeri. Aku memberitahu kalian bahwa, Aku telah mengampuni mereka.” [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman]

Friday, August 26, 2016

INDAHNYA HIDUP BERSAMA RASULULLAH

Serial One Day One Hadith #1

Penulis: DR. H. Fathul Bari, SS, M.Ag
Pengantar : Prof.DR. Sholahuddin
Penerbit:
Bina Aswaja
Pustaka Annur Al-Murtadlo
Maktabah Al-Mukarrom
ISBN : 978-602-74044-3-4
Ukuran: HVS A5
Tebal: 175 halaman
Harga: Rp. 35.000

********
Ternyata bukan para pembaca saja yang merasa nikmat dengan membaca one day one hadith, ternyata penulispun merasakan nikmat yang sama dengan menulis satu topik hadits hari demi hari sehingga tatkala terdapat kesibukan yang menghalangi untuk menulisnya terdapat perasaan yang berat dalam hati penulis. Saya teringat dengan kebahagiaan yang dirasakan Abdullah ibn al-Mubarak, ia dinilai berlaku aneh karena ia lebih menyukai duduk sendirian di rumahnya dari pada keluar rumah untuk ngobrol bersama teman-temannya, sehingga mereka bertanya-tanya mengapa. Mereka berkata :
أَلاَ تَسْتَوحِشُ؟
“Apakah kamu tidak merasa galau, (kenapa betah sekali berada dalam rumah sendirian)?”.

Maka ia menjawab,
كَيْفَ أَسْتَوحِشُ وَأَنَا مَعَ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَأَصْحَابِهِ؟
“Bagaimana Aku akan galau sedangkan aku (di rumah) bersama Rasulullah SAW dan para sahabatnya RA“, (yakni mengkaji sunah Nabi SAW dan atsar para sahabat). [HR Al-Baihaqi dalam Syuabul Iman]

Maka menurut statemen ini, mengkaji hadits akan menjadikan kita larut dalam kehidupan kurun terbaik, zaman Rasul SAW dan para sahabatnya. Mudah-mudahan perasaan seperti ini bisa timbul dan secara istiqamah bisa dirasakan dalam hati penulis maupun para pembaca budiman.
Selamat berbahagia....

Pemesanan :
Muadz
081.216.74.2626

HAJI BADAL



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Bahwasannya Fadhl bin Abbas RA (Kakak dari Abdullah Ibnu Abbas, putra tertua) berkata :
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ خَثْعَمَ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبِي شَيْخٌ كَبِيرٌ عَلَيْهِ فَرِيضَةُ اللَّهِ فِي الْحَجِّ وَهُوَ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يَسْتَوِيَ عَلَى ظَهْرِ بَعِيرِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحُجِّي عَنْهُ
Seorang perempuan dari kabilah Khats'am bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, ayahku sudah tua renta sedangkan ia berkewajiban menunaikan ibadah haji dan ia sekarang tidak mampu lagi duduk di atas kendaraan?". Rasulullah SAW menjawab : "Kalau begitu, lakukanlah haji untuknya!" [HR Muslim]

Catatan Alvers

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang hukumnya wajib dikerjakan bagi muslim yang mampu. Allah SWT berfirman :
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
. . . . Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana [QS Ali ‘Imran 97]

Kewajiban haji hanya berlaku satu kali dalam seumur hidupnya. Oleh karena itu, apabila seseorang menjalankan ibadah haji lebih dari satu kali, hajinya itu dianggap sebagai ibadah sunah. Ibadah haji merupakan wujud memenuhi undangan yang telah dibagikan oleh Nabi Ibrahim AS kepada kita semua. Allah SWT berfirman :

Monday, August 22, 2016

KEPO AKUT



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ubadah bin shamit RA bahwa suatu ketika Rasul SAW ditanya mengenai meminta ijin untuk masuk rumah orang lain maka beliau bersabda :
 مَنْ دَخَلَتْ عَيْنهُ قَبْلَ اَنْ يَسْتَأْذِنَ وَ يُسَلِّمَ فَلاَ اِذْنَ وَ قَدْ عَصَى رَبَّهُ. الطبرانى
“Barangsiapa yang matanya melihat-lihat ke dalam rumah sebelum minta izin dan mengucapkan salam, maka tidak ada izin (baginya) dan sungguh dia telah bermaksiat kepada Tuhannya”. [HR Thabrani]

Catatan Alvers

Di dunia maya dengan bahasa gaulnya sering kita temui istilah kepo. Pernahkah anda mendengar atau membacanya? So pasti, pernah membacanya bukan? Bukankah barusan anda membacanya?!. Menurut berbagai sumber, kepo adalah akronim dari Knowing Every Particular Object yang artinya sebutan untuk orang yang serba ingin tahu urusan orang lain sampai kepada hal yang detail hingga sepele yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan dirinya. Sumber lain mengatakan, kata kepo berasal dari bahasa inggris yaitu "Care Full" artinya "Peduli banget"dalam artian yang negatif. Kata 'Care Full' ini mengalami transformasi dan adaptasi dalam bahas indonesia sehingga menjadi Kepo.

Friday, August 19, 2016

FIKIH JARI JEMARI



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Nafi’ beliau berkata:
كَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ إِذَا جَلَسَ فِى الصَّلاَةِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ وَأَتْبَعَهَا بَصَرَهُ ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم لَهِىَ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنَ الْحَدِيدِ يَعْنِى السَّبَّابَةَ
Abdullah bin ‘Umar ketika duduk saat shalat ia meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya dan memberi isyarat dengan jarinya, dan menjadikan pandangannya mengikuti jari tersebut, kemudian beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ini lebih keras bagi syetan dari pada besi, yakni jari telunjuk” [HR Ahmad]

Catatan Alvers

Berbicara tentang jari maka banyak aktifitas yang dilakukan dengan menggunakan jari jemari yang tidak luput dari aturan dalam ajaran islam. Diantaranya adalah ketika shalat tepatnya saat duduk tasyahhud. Saat itu, seorang yang shalat meletakkan kedua tangannya dipinggir kedua lututnya sekira sejajar dengan ujung jari jemarinya, dengan membeber dan merapatkan jemari-jemari tangan kirinya serta menggenggam jemari-jemari tangan kanannya kecuali jari telunjuk (bahasa arab: Musabbihah). Sayyid bakri mengatakan :
إنما سميت مسبحة لأنها يشار بها للتوحيد والتنزيه عن الشريك وخصصت بذلك لاتصالها بنياط القلب أي العرق الذي فيه فكأنها سبب لحضوره
Jari ini disebut dengan jari telunjuk karena dengan jari ini orang yang shalat menunjukkan pada keesaan Allah dan penyucian Allah dari segala kesyirikan, dan karena pertautannya dengan hati yakni terdapat otot yang bersambung dengan hati sehingga dengan menegakkan jari telunjuk ini diharapkan dapat mendatangkan konsentrasinya. [I’anatut Thalibiin]

Thursday, August 18, 2016

KARNAVAL ???



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu SA’id al-Khudri RA, Rasul SAW bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ بِالطُّرُقَاتِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَنَا مِنْ مَجَالِسِنَا بُدٌّ نَتَحَدَّثُ فِيهَا فَقَالَ إِذْ أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجْلِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهُ قَالُوا وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
Hindarilah duduk duduk di pinggiran jalan. Para sahabat berkata: kami terpaksa atau butuh melakukannya untuk mengobrol, maka bagaimana?. Nabi bersabda “jika tidak bisa menghindarkan diri dari tempat mengobrol tersebut maka berilah hak jalan. Mereka bertanya,”apakah hak jalan itu wahai Rasul Allah?” Nabi bersabda,”menjaga pandangan mata, berusaha untuk tidak menyakiti, mejawab salam, memerintah kepada kebaikan dan melarang kemungkaran. [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Dalam merayakan HUT kemerdekaan RI setiap tahunnya marak diadakan pesta jalanan dan pameran di sepanjang jalan dengan menunjukkan berbagai kreasi, karya seni, bahkan iring-iringan pelajar yang biasanya disebut dengan karnaval. Menariknya, tahukah anda asal usul kata karnaval?

Karnaval secara etimologi berasal dari Bahasa Latin carrus navalis yang artinya gerobak kapal. Dinamakan demikian karena mengacu pada gerobak dalam suatu pawai keagamaan, seperti gerobak yang digunakan dalam arak-arakan keagamaan pada perayaan tahunan untuk menghormati dewa Apollo. Menurut Versi lain, nama karnaval berasal dari Bahasa Italia carne levare yang berarti mengenyahkan daging, karena daging dilarang selama masa prapaskah. Menurut sumber yang lain, nama karnaval berasal dari ungkapan dalam Bahasa Latin Kuno carne vale, yang berarti selamat tinggal daging, yang menunjukkan bahwa saat tersebut adalah hari-hari terakhir orang boleh makan daging sebelum berpuasa selama masa prapaskah.

Wednesday, August 17, 2016

TABARRUKAN



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Nafi’, Ibnu Umar RA bertanya kepada Rasul SAW :

يَا رَسُولَ اللَّهِ الْوُضُوءُ مِنْ جَرٍّ جَدِيدٍ مُخَمَّرٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ أَمْ مِنَ الْمَطَاهِرِ فَقَالَ : لا بَلْ مِنَ الْمَطَاهِرِ إِنَّ دِينَ اللَّهِ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ قَالَ : وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْعَثُ إِلَى الْمَطَاهِرِ فَيُؤْتَى بِالْمَاءِ فَيَشْرَبُهُ يَرْجُو بَرَكَةَ أَيْدِي الْمُسْلِمِينَ .
Wahai Rasulullah, manakah yang lebih engkau senangi apakah berwudlu dari wadah yang terbuat dari tembikar baru yang tertutup ataukah (langsung) dari (kolam) tempat-tempat berwudlu  Rasulullah menjawab: Tidak, tapi dari (kolam) tempat-tempat berwudlu’. Agama Allah adalah yang condong dan mudah. Ibnu Umar RA berkata: Kemudian Rasulullah menyuruh seseorang ke tempat-tempat berwudlu’ dan beliau didatangkanlah air wudlu’ (dari sana), kemudian beliau meminumnya. Beliau mengharap berkah dari tangan-tangan umat Islam” [HR Thabrani]

Catatan Alvers

Pada hari selasa dan rabu, 15-16 Agustus 2016 bertepatan dengan 12-13 Dzul Qa’dah 1437H kami mendapatkan kehormatan dengan menjamu seorang ulama dari libanon, keturunan ke 25 dari syeikh Abdul Qadir Al-Jilany Yaitu Syeikh Sayyid Amin Muhammad Ali Ad-Duhaiby Al-Jilany yang datang bersama putra beliau, Sayyid Al-Munsyid Ibrahim. Terlihat dari kalangan keluarga, pengurus bahkan para santri sangat antusias menyambut dan mendengarkan taushiyah beliau yang memotivasi para santri agar lebih giat untuk menuntut ilmu. Mereka juga antusias berebut untuk bersalaman sebagai wujud “ngalap berkah” dari beliau, ada mencucikan baju beliau bahkan meminum air kolam wudlu beliau.