إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Thursday, April 21, 2016

⁠⁠⁠MENJAMU TAMU

ONE DAY ONE HADITH

Abi Syuraih Al-Adawi RA berkata: Dua telingaku mendengar dan kedua mataku melihat tatkala Nabi SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتَهُ قَالُوا وَمَا جَائِزَتُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ يَوْمُهُ وَلَيْلَتُهُ وَالضِّيَافَةُ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ عَلَيْهِ
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya dengan memberikannya hadiah”. Sahabat bertanya, “Apa hadiahnya itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “(Menjamunya dengan hidangan terbaik) sehari semalam. Jamuan untuk tamu ialah tiga hari, dan selebihnya adalah sedekah”[HR Muslim]

Catatan Alvers

Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati tamu. Sikap menghormati tamu bukan hanya mencerminkan kemuliaan hati tuan rumah namun juga menjadi salah satu tanda tingkat keimanannya kepada Allah dan Hari Akhir. Karena dengan jamuan yang disuguhkan, seorang mukmin berharap pahala dan balasan yang besar dari Allah pada hari Kiamat kelak.

Wednesday, April 20, 2016

HUKUM KARMA?


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA, Rasul bersabda :
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka pastilah Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka pastilah Allah memudahkan baginya (urusan) di dunia dan akhirat.  [HR. Muslim]

Catatan Alvers

Kata karma menjadi bahasa global yang lazim diucapkan karena karma sudah menjadi kata serapan dalam bahasa indonesia sebagai buktinya sayapun menemukan kata karma terdapat dalam kamus kamus bahasa indonesia. Pada asalnya kata karma merupakan istilah yang berasal dari agama hindu-budha. Kata Karma adalah kependekan dari Karmaphala. Secara etimologi Karma berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya perbuatan dan Phala berarti hasil. Sehingga karma phala diartikan sebagai setiap hasil yang dipetik oleh seseorang atas perbuatannya dengan kata lain karma phala dipahami sebagai balasan dari setiap perbuatan manusia, jika perbuatannya baik maka balasannya akan baik pula atau disebut Subha karma dan jika perbuatannya jelek maka balasannya akan jelek pula atau disebut Asubha karma. Karma atau perbuatan ini ada tiga bentuk yaitu karma yang dilakukan oleh pikiran (“Manah”), karma dalam bentuk ucapan (“waca”), dan karma dalam bentuk tindakan jasmanani (“kaya”).

Tuesday, April 19, 2016

SUAMI, SURGA ATAU NERAKAMU

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi SAW karena satu keperluan. Selesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah SAW bertanya kepadanya,
أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ قَالَ فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah”. Rasulullah SAW bertanya lagi : “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu melakukannya”.  Rasulullah SAW bersabda : “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulan dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” [HR. Ahmad]

Catatan Alvers

Dalam kehidupan rumah tangga, suami dan istri masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Suami sebagai pemimpin rumah tangga memiliki tugas dan kewajiban yang besar yaitu menjaga istri dan anak-anaknya dalam semua urusan, baik urusan agama atau urusan dunianya dengan  menafkahi mereka dan memenuhi sandang, pangan dan papannya. Kewajiban yang berat ini dibebankan kepada suami oleh agama, dan di sisi lain agama juga memberikan hak yang besar dari seorang istri yaitu untuk medapatkan ketaatan darinya, bahkan seperti hadits di atas suami adalah penentu istri apakah ia masuk surga atau neraka.

Monday, April 18, 2016

JIHAD BEKERJA

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma’dikariba Az-Zubaidy RA, Rasulullah SAW bersabda :
مَا اَكَلَ اَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ. وَ اِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاودَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik dari pada ia makan dari hasil kerjanya sendiri. Dan sesungguhnya Nabiyyullah Dawud AS dahulu makan dari hasil kerjanya sendiri. [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Islam memotivasi setiap manusia untuk bekerja keras serta bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja. Begitu besar penghargaan Islam pada etos kerja, hingga Allah Swt menjadikan para nabi-Nya dan hamba hamba-Nya yang sholeh dalam etos kerja. Bukankah semua nabi pernah bekerja sebagai penggembala, Rasulullah bersabda :

Sunday, April 17, 2016

UJIAN KEIKHLASAN

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ
Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuh dan model penampilan kalian, tetapi Allah melihat (keikhlasan) hati kalian." [HR Muslim].

Catatan Alvers

Allah SWT menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak menilai Ibadah dari kwantitasnya tapi dari kwalitasnya. Firman Allah swt. “(Dialah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang “Ahsanu Amala” yang lebih baik amalnya.” [QS Al-Mulk: 2]. Fudhail bin Iyadh menafsirkan kata “Ahsanu Amala” dengan Akhlashahu Wa Ashwabah (Yang paling ikhlas dan paling benar) [Tafsir Al-Baghawi] Jadi kwalitas itu berkaitan dengan keikhlasan. Maka dari itu sungguh sia-sia jika ibadah dilakukan dengan tidak ikhlas.

Saturday, April 16, 2016

SOSOK AYAH IDEAL

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata
قَبَّلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ وَعِنْدَهُ الْأَقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيمِيُّ جَالِسًا فَقَالَ الْأَقْرَعُ إِنَّ لِي عَشَرَةً مِنْ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ
Rasulullah SAW mencium Hasan putra Ali di mana saat itu ada Aqra’ bin Habis At- Tamimi sedang duduk di samping beliau. Dia lalu berkata : “Saya punya sepuluh orang anak dan tidak pernah satupun dari mereka yang saya cium.”. Maka Rasul SAW memandangnya dan berkata : ’Siapa yang tidak memiliki sifat kasih sayang, niscaya tidak tidak akan memperoleh kasih sayang dari Allah.” [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Terdapat suatu kisah, Seorang anak berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD bertanya kepada Ayahnya yang mana ayahnya ini adalah seorang pekerja keras pergi pagi pulang larut malam, Pergi ketika sang anak belum bangun dan datang ketika anak sduah terlelap tidur. Sang anak bertanya :  “Aku sengaja tidak tidur untuk menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”. Sang ayah keheranan namun akhirnya ia menjawab :

Friday, April 15, 2016

URGENSI SANAD

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, Nabi SAW bersabda :
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
”Sampaikanlah dariku meskipun satu ayat, dan ceritakanlah tentang Bani Israil dan tidaklah mengapa, dan barangsiapa yang berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka”[ HR Bukhari]

Catatan Alvers

Dalam hadits ini, Rasul memerintahkan kita untuk sharing apa saja yang datang dari beliau, baik perkataan, perbuatan bahkan sifat dan sikap beliau. Rasul sebagai utusan Allah bertugas untuk menjelaskan firman Allah [Lihat QS An-Nahl : 44] dengan segala bentuk penjelasan (Bayan) baik bayan taqriri, bayan tafsiri, bayan tasyri’i maupun bayan naskhi. Kedudukan inilah yang kemudian menjadikan hadits sebagai sumber ajaran Islam yang utama. Namun disamping perintah sharing, kita diwanti-wanti oleh beliau untuk memperhatikan sanad dan validitas apa yang kita sampaikan sehingga ajaran islam ini tetap terjaga. Sanad didefinisikan oleh Mahmud at-Thahhan sebagai: