Diriwayatkan dari Abi Wa’il dari Abdillah RA , Rasul saw bersabda : “Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur”. Selanjutnya beliau bersabda :
وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kelaliman, dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.” [HR Bukhari – Muslim]
Catatan Alvers
Bohong adalah penyakit mental yang menghinggapi kebanyakan manusia di segala zaman. Bohong itu ditimbulkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah lemah jiwa dan mental, senang pujian, gengsi, bercanda yang berlebihan, rasa iri - dengki, dan lingkungan yang buruk. Disebutkan dalam Fathul Bari, kebohongan itu berlaku dalam perkataan, baik itu pada perkara yang telah lampau, akan datang, atau berupa sebuah janji. Dinamakan bohong karena ucapannya menyelisihi apa yang ada di dalam hatinya. Bohong adalah penyebab utama bagi timbulnya segala macam bentuk kejelekan dan kerendahan betapa tidak, Seseorang apabila berbohong maka dia akan membuat kebohongan baru untuk menutupi kebohongan yang pertama. Begitulah seterusnya. Namun demikian pepatah mengatakan “sepandai-pandai orang menyimpan mayat akhirnya tercium juga baunya”. Dalam sebuah ungkapan arab disebutkan bahwa “tali” kebohongan itu pendek meskipun panjang. Artinya kebohongan itu suatu saat pastilah terbongkar. Inilah yang harus disadari oleh setiap kita sehingga kita terhindar dari kebohongan.