Thursday, February 4, 2021

GEMPA LANGIT

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasul bersabda :

مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ

(Ar-ra’du ; Petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan ia membawa cambuk dari api yang menggiring awan sesuai dengan kehendak Allah.  [HR Turmudzi]

 

Catatan Alvers

 

Suara dentuman keras yang terdengar pada tanggal 2 dan 3 (2/2021) malam menggegerkan warga Malang Raya. Berbagai spekulasi mengenai penyebabnya mulai marak dibicarakan di medsos. Ada yang mengatakan sebab gempa, namun hal ini di tolak oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang karena tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan. Ada juga yang mengatakan bersumber dari Gunung Raung, namun berdasarkan data PVMBG, gunung yang tengah mengalami erupsi tersebut juga tidak bisa dipastikan menjadi sumbernya. [JPNN com] Ada juga yang mengatakan bahwa suara dentuman itu berasal dari latihan pihak TNI namun ini dibantah oleh kapolres malang. [kumparan]

 

Setelah membuat geger, misteri suara dentuman yang menggetarkan kaca rumah warga itu akhirnya mulai terpecahkan. BMKG menjelaskan bahwa suara dentuman yang didengar warga dari malam hingga pagi hari itu berasal dari petir setelah pengadakan pelacakan data monitoring petir sejak Rabu (3/2/2021) ketika dentuman itu berlangsung. [malang kompas com]

 

Fenomena tersebut dikenal dengan istilah “skyquake” (gempa langit). Fenomena Skyquake ini disebabkan oleh dua kemungkinan, yakni erupsi gunung berapi dan suara petir. Namun untuk suara dentuman yang terjadi di wilayah Malang sendiri, BMKG menyatakan bahwa suara dentuman tersebut bukan berasal dari aktifitas gempa tektonik. [surabaya liputan6 com] Skyquake juga pernah dilaporkan di beberapa tempat sebelumnya, seperti India, Bangladesh, Italia, Jepang, Kanada hingga Amerika Serikat. [wartaekonomi co id]

 

Sebagaimana jamak diketahui dalam ilmu pengetahuan, Petir, kilat, atau halilintar disebut sebagai gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

 

Namun demikian, ajaran Islam punya pandangan yang berbeda mengenai hakikat petir. Suatu ketika, Orang-orang yahudi mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya: Wahai Abu Al Qasim, ceritakan kepada kami apakah ra’du (petir) itu! beliau menjawab: "Itu adalah seorang malaikat yang ditugaskan (mengatur) awan, bersamanya ada angin dari api untuk menggiring awan sesuai kehendak Allah." Sebagaimana hadits utama di atas. Mereka bertanya lagi: Lalu dari mana asal suara (halilintar) yang kita dengar itu? Beliau menjawab:

زَجْرُهُ بِالسَّحَابِ إِذَا زَجَرَهُ حَتَّى يَنْتَهِيَ إِلَى حَيْثُ أُمِرَ

Itu adalah benturan dengan awan dan akan berhenti sesuai dengan perintah Allah.

Lalu mereka berkata: Engkau benar. [HR Turmudzi]

Hadits ini dinilai oleh Imam Turmudzi sebagai hasan gharib, dan albani (ulama wahabi) menilainya sebagai hadits shahih. [hdith com]

 

Imam Suyuthi berkata :

الرَّعْدُ هُوَ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ يَسُوْقُهُ... الصَّوَاعِقُ وَهِيَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ السَّحَابِ

Ar- ra’du adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan, ia menggiringnya. Sedangkan Shawa’iq (halilintar) adalah kilatan api yang keluar dari awan. [Tafsir Jalalain].

 

Berbicara mengenai Ra’d (petir) maka di dalam Al-Quran terdapat surat yang bernama Ar-Ra’d, yaitu surat ke-13 yang berjumlah 43 ayat dan tergolong surat Madaniyah, dan di dalamnya juga menyebut kata “Ar-Ra’d” yaitu :

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ

Dan petir itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. [QS Ar-Ra’d : 13]

 

Petir bertasbih? Ya demikianlah penjelasan al-Quran karena semua makhluk itu bertasbih namun kita tidak mengetahuinya. Allah SWT berfirman :

وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِه  وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْ

Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. [QS al-Isra‘: 44]

 

Maka ketika Abdullah bin Zubair mendengar petir, ia seketika menghentikan pembicaraan lalu mengucapkan :

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya.

Kemudian beliau berkata :

إِنَّ هَذَا لَوَعِيدٌ لِأَهْلِ الْأَرْضِ شَدِيدٌ

Ini adalah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri” [Muwattha’]


Imam Suyuthi menyebutkan bahwa asbabun nuzul dari ayat tersebut adalah ketika Rasul SAW mengirim sahabat untuk berdakwah kepada seseorang yang mana dengan lantang ia menolak dakwah tersebut dengan berkata : “Siapa Rasulullah itu? Apa Allah itu? Apaka ia berasal dari emaskah atau dari perak atau dari tembaga?.” Tiba-tiba ada petir menyambarnya sehingga memecahkan tulang tengkoraknya. demikianlah mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Allah sangat keras siksa-Nya. [Tafsir Jalalain].

Jauh sebelumnya, ternyata sudah ada kejadian serupa yang menimpa kaum Nabi Musa sebagaimana dikisahkan oleh Allah SWT :

وَإِذْ قُلْتُمْ يَامُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ

Dan (ingatlah), ketika kalian berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan mata kepala sendiri", karena itu kamu disambar halilintar, sedang kalian menyaksikannya. [QS Al-Baqarah : 55]

Secara tersirat, Ayat tersebut mengingatkan kita untuk tidak berbantah-bantahan mengenai hakikat ar-ra’d yang diberitahukan oleh al-Quran bahwa ia adalah malaikat, dan sebagaimana kita ketahui bahwa malaikat  termasuk ranah ghaib, maka kewajiban kita hanyalah mengimaninya saja, dan jangan memperdebatkannya karena ilmu pengetahuan itu kebenarannya terus berkembang sementara dogma (wahyu) telah sempurna.

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk segera bertaubat dari segala maksiat karena telah diperingatkan bukan hanya dengan gempa bumi bahkan dengan gempa langit “skyquake” yang menimbulkan dentuman yang amat keras.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.

0 komentar:

Post a Comment