ONE DAY ONE HADITH
Dari Sahal bin Sa’d RA, Rasul SAW bersabda
:
أُحُدٌ
جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ
Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan
kamipun mencintainya. [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Gunung Uhud adalah sebuah gunung yang
berada di utara Madinah dengan ketinggian sekitar 1077 meter. Gunung Uhud
terbentuk dari batu granit warna merah memanjang dari tenggara ke barat laut
dengan panjang tujuh kilometer dan lebar hampir tiga kilometer. Gunung ini
adalah gunung terbesar dan tertinggi di Madinah. [wikipedia] Gunung ini berjarak
lebih kurang tiga mil dari kota Madinah. [ihram co id] atau perjalanan selama
25 menit atau 9 KM dari masjid Nabawi versi google map.
Dari sisi arti, Uhud sama dengan kata ahad
yang berarti satu atau menyendiri. Gunung tersebut dinamakan demikian, karena
gunung tersebut menyendiri dan gunung-gunung lainnya dan dikelilingi oleh
lembah. Menurut versi lainnya, dinamakan uhud dikarenakan dahulu ada seseorang
dari penduduk “amaliq” (penduduk pertama madinah) yang bernama “uhud” yang
pindah menetap di gunung itu sehingga gunung tadi dinamai dengan nama orang
tersebut. Pendapat ketiga menyatakan bahwa kata Uhud bermakna satu dan esa,
sehingga gunung uhud menjadi simbol keesaan Allah SWT. [ar wikipedia org]
Mungkin versi ketiga inilah yang menyebabkan Rasul SAW mencintai gunung uhud.
Dalam hadits disebutkan :
مَنْ أَحَبَّ
شَيْئًا أَكْثَرَ مِنْ ذِكْرِهِ
Barang siapa mencintai sesuatu maka ia
akan banyak menyebutnya. [HR Ad-Dailami]
Teori ini menunjukkan kecintaan Nabi Saw
kepada gunung uhud karena beliau sering sekali menyebut nama gunung itu di
dalam berbagai kesempatan. Diantaranya adalah ketika beliau berjalan bersama
Abu Dzar dan melihat gunuing uhud beliau bersabda :
لَوْ كَانَ
لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا يَسُرُّنِي أَنْ لَا يَمُرَّ عَلَيَّ ثَلَاثٌ
وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا شَيْءٌ أُرْصِدُهُ لِدَيْنٍ
Seandainya aku memiliki emas sebesar Uhud,
maka tidaklah akan membuatku senang jika berlalu tiga (hari) dan masih ada yang
tersisa darinya di sisiku, kecuali sebagian yang aku simpan untuk membayar
hutang. [HR Bukhari]
Begitu pula ketika meng-ijazahkan doa
pelunas hutang kepada sahabat Muadz, Beliau bersabda :
أَلَا
أُعَلِّمُكَ دُعَاءً تَدْعُو بِهِ لَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ
دَيْنًا لَأَدَّاهُ اللهُ عَنْكَ
Maukah kamu aku ajarkan doa yang sekiranya
kamu mempunyai hutang sebesar gunung uhud niscaya Allah akan melunaskannya
darimu?. [HR Thabrani]
Ketika Beliau menjelaskan pahala mengurus
jenazah, beliau bersabda : Barang siapa mensholati jenazah maka ia mendapatkan
pahala satu qirath. Dan jika ia menyaksikan penguburannya maka ia mendapatkan
pahala dua qirath.
اَلْقِيْرَاطُ
مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ
Satu qirath itu seperti gunung uhud
(besarnya). [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]
Pada kesempatan lainnya, Beliau melarang
orang memaki para sahabat. Beliau memberikan alasannya :
فَلَوْ أَنَّ
أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا
نَصِيفَهُ
"Sekiranya salah seorang dari kalian
menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya hal itu tidak akan menyamai
(pahala) satu mud atau setengahnya dari sedekah mereka." [HR Bukhari]
Tatkala Rasul SAW mencela orang-orang yang
suka menimbun harta maka beliau bersabda :
مَا أُحِبُّ
أَنَّ لِي مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا أُنْفِقُهُ كُلَّهُ إِلَّا ثَلَاثَةَ دَنَانِيرَ
“Tidaklah aku memiliki emas sebesar gunung
Uhud yang aku infaqkan semuanya melainkan aku suka menyisakan tiga dinar saja“.
[HR Bukhari]
Demikian pula tatkala Beliau menceritakan
penghuni neraka. Beliau bersabda : Sesungguhnya ahli neraka akan membesar di
dalam neraka, sehingga jarak antara daun telinga ke bahu mereka adalah sejauh
700 tahun. Dan tebal kulitnya pula adalah 40 hasta,
وَضِرْسُهُ
أَعْظَمَ مِنْ جَبَلِ أُحُدٍ
dan gigi gerahamnya adalah lebih besar
dari gunung Uhud. [HR Thabrani]
Beliau juga berbicara dengan gunung uhud.
Suatu ketika, Nabi SAW mendaki Gunung Uhud bersama Abu Bakar, ‘Umar dan
‘Utsman. Lalu gunung Uhud itu bergetar, maka beliau bersabda:
اثْبُتْ
أُحُدُ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ
“Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu
sekarang ada Nabi, As-shiddiq (Abu Bakar) dan dua orang (yang akan mati) syahid
(‘Umar dan ‘Utsman),” [HR Bukhari].
Wallahu A’lam Semoga
Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mencintai apa yang dicintai
oleh Nabi SAW sehingga kitapun akan dicintai oleh beliau.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar
Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok
Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau
Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz
Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah
ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]