Saturday, April 13, 2024

NGANTUK, TIDURLAH

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Anas RA, Nabi SAW bersabda :

إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَنَمْ حَتَّى يَعْلَمَ مَا يَقْرَأُ

"Jika salah seorang antara kalian mengantuk saat shalat, hendaknya ia tidur sampai ia mengetahui apa yang ia baca” [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Tujuh orang korban meninggal dunia, 15 orang mengalami luka ringan dan 12 orang sisanya dinyatakan selamat dalam peristiwa kecelakaan tunggal bus “RI” yang terjadi terjadi di KM 370 A ruas Tol Batang-Semarang pada (11/4/2024), sekitar pukul 06.35 WIB. . [Kompas com]

 

Di momen mudik hari raya banyak beredar berita kecelakaan diantaranya yang menimpa bus diatas. Menurut polisi, faktor itu yang membuat sopir mobil bus tersebut  hilang kendali. Sopir bus mengantuk dan terjadi microsleep, sehingga mengakibatkan bus ke luar jalur. Fakta di lapangan juga belum ditemukan jejak rem. Kemudian dari keterangan pengemudi bus, memang dari awal ia sudah lelah. [Kompas com]

 

Banyak penelitian membuktikan, mengemudi lebih lama menyebabkan penurunan kewaspadaan dari waktu ke waktu. Kondisi jalan yang lurus tanpa hambatan seperti jalan tol cenderung menyebabkan pengemudi merasa bosan dan memicu rasa kantuk setelah perjalanan panjang. Maka sepanjang ruas jalan tol banyak disediakan rest area agar pengemudi bisa beristirahat sejenak supaya tidak mengantuk ketika menyetir.

 

Mengantuk tidak hanya berbahaya ketika berkendara, mengantuk juga berbahaya ketika seseorang sedang beribadah. Mengantuk ketika menyetir akan menyebabkan celaka dunia dan mengantuk ketika ibadah akan menyebabkan celaka akhirat. Maka dari itulah orang yang mengantuk saat ibadah dianjurkan oleh Rasl SAW untuk tidur. Dalam hadits utama di atas disebutkan "Jika salah seorang antara kalian mengantuk saat shalat, hendaknya ia tidur sampai ia mengetahui apa yang ia baca” [HR Bukhari] Dalam riwayat Aisyah disebutkan alasannya, Rasul SAW bersabda :

إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّي فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لَا يَدْرِي لَعَلَّهُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبُّ نَفْسَهُ

"Jika salah seorang diantara kalian mengantuk ketika sedang shalat maka hendaknya ia tidur hingga kantuknya hilang karena sesungguhnya jika salah seorang di antara kalian shalat dalam keadaan mengantuk, maka ia tidak tahu mungkin saja ia hendak meminta ampunan namun ternyata justru ia mencela dirinya sendiri." [HR Bukhari]

 

Ibnu Hajar Al-Asqalany berkata : Maksud dari “mencela dirinya sendiri” adalah mendoakan kejelekan untuk dirinya sendiri dan dikhawatirkan ketika ia berdoa jelek bertepatan dengan waktu yang mustajabah. Dengan demikian alasan ini adalah sebagai bentuk ikhtiyath (kehati-hatian). Alasan lainnya adalah agar seseorang bisa khusyu’ dan menhadirkan hati saat beribadah serta menjauhi perkara yang tidak disukai di dalam ketaatan. [Fathul Bari]

 

 

 

 

Hilangnya kesadaran dari apa yang diucapkan tidak hanya terjadi pada orang yang shalat, namun juga terjadi pada orang yang mabuk. Hal ini sebegaimana pernah dialami oleh Sayyidina Ali pernah yang salah dalam membaca ayat Qur’an gara-gara mabuk. Dalam riwayat imam Tirmidzi. Sahabat Ali bin Abi Thalib RA berkata : “Abdurrahman bin ‘Auf membuatkan makanan untuk kami kemudian ia mengundang kami dan memberi kami khamar kemudian kami meminumnya (sebelum turun larangan minum khamer). Ketika waktu shalat tiba, mereka menjadikanku sebagai imam dan aku (mengalami kesalahan baca yaitu) membaca :

قلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ونحنُ نعبدُ ما تَعبدونَ

“katakanlah hai orang-orang kafir aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah dan kami menyembah apa yang kalian sembah”.

Maka Allah SWT menurunkan ayat  :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, [QS An-Nisa : 43]

 

Ada kesamaan antara mengantuk dan mabuk yaitu sama-sama tidak mengerti apa yang ia ucapkan, bahkan mabuk dalam surat An-Nisa : 43 oleh Ibnu Abbas RA ditafsiri sebagai mabuk karena mengantuk dan ketiduran (Sakarun Nua’s wa Ghalabatun Nawm). [Tafsir Al-Alusy]

 

Ngantuk adalah kondisi alami ketika tubuh membutuhkan waktu istirahat. [halodoc com] Mengantuk itu sering disebabkan kondisi yang lelah dan kurang tidur makanya Nabi menyuruh orang beribadah dalam kondisi demikian agar ia tidur sebagaimana keterangan hadits utama di atas. Imam nawawi berkata : Perintah seseorang yang beribadah agar ia tidur ketika mengantuk adalah berlaku umum, baik dalam shalat fardlu maupun shalat sunnah, baik di siang hari maupun di malam hari. Akan tetapi tidurnya itu tidak menyebabkan keluarnya waktu shalat fardlu yang mestinya ia kerjakan. [Syarah Muslim]

 

Ketika seseorang banyak beribadah maka hendaklah ia menyadari bahwa badannya juga perlu dijaga kesehatan dan staminanya dengan beristirahat dan tidur dalam waktu yang cukup. Suatu ketika Salman menginap di rumah Abu Darda’, salman mendapatkan Abu Darda’ bangun di tengah malam untuk mengerjakan Qiyamul Lail, namun Salman berkata kepadanya: “Tidurlah.” Beberapa saat kemudian Abu Darda’ bangun lagi untuk mengerjakan Qiyamul Lail, namun Salman berkata kepadanya: “Tidurlah.” Dan ketika di akhir malam, Salman berkata: “Bangunlah. Akhirnya keduanya shalat bersama-sama.” Lalu Salman memberikan nasehat kepada Abu Darda’ :

إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَلِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا فَأَعْطِ كُلَّ ذِي حَقٍّ حَقَّهُ

“Sesungguhnya engkau punya kewajiban kepada Rabb-mu, engkau punya kewajiban kepada dirimu, dan engkau juga punya kewajiban kepada bagi keluargamu, maka penuhilah masing-masing kewajiban itu.” Kemudian Abu Darda mengadukan hal ini kepada Nabi SAW, Lalu beliau bersabda : “(Apa yang dikatakan) Salman benar.” [HR Bukhari].

 

 

 

 

 

 

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk selalu mempelajari syariat dan apa yang diajarkan leh Nabi SAW sehingga kita bisa terhindar perbuatan yang bentunya ibadah namun prakteknya mencela Allah dan mendoakan celaka kepada diri sendiri.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW  menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.

0 komentar:

Post a Comment