إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Showing posts with label ODOH 4. Show all posts
Showing posts with label ODOH 4. Show all posts

Tuesday, October 18, 2016

JANGAN INGKAR JANJI




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, Rasul SAW bersabda :
إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللَّهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلَا هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ
"Sungguh, Allah akan tancapkan bendera bagi orang yang berkhianat di hari kiamat. Lalu dikatakan: ‘Ketahuilah ini adalah pengkhianatan di fulan." [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Semua orang sepakat bahwa mengingkari janji itu adalah perbuatan tercela yang membuat orang lain sakit hati dengan janjinya lalu iapun menyatakan “sakitnya tuh di sini”. Pernahkah anda menjadi korban ingkar janji? Atau bahkan anda menjadi pelaku ingkar janji? Mudah-mudahan kita terhindar dari keduanya.

Sunday, October 16, 2016

KATAK VS CICAK


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari ‘Aamir bin Sa’d, dari ayahnya :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَسَمَّاهُ فُوَيْسِقًا
Bahwasannya Nabi saw memerintahkan membunuh cicak dan beliau menamakannya binatang fuwaisiq (fasik kecil)” [HR.Muslim]

Catatan Alvers

Ajaran islam yang syumul (komprehensip) tidak hanya mengatur urusan hubungan manusia dengan sesama namun islam juga mengatur manusia dengan alam sekitar termasuk hewan yang ada di sekelilingnya. Di antaranya adalah memperlakukan binatang. Dalam islam ada binatang yang dianjurkan untuk dibunuh namun di sisi lain ada binatang yang tidak boleh dibunuh bahkan dengan menolong dan berbuat baik padanya dapat mengantarkan seseorang masuk surga dan menyiksanya akan menyebabkan masuk neraka.

Tuesday, September 27, 2016

FITNAH JABATAN

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :
إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُوْنَ علي الإِمَارَةِ وَ سَتَكُوْنُ نَدَامَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan (jabatan), padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan. ” [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Sebagian besar manusia memandang sesuatu dari sisi keuntungannya dan melupakan sisi resiko dan konsekwensinya, termasuk dalam hal jabatan.  Bayangan mereka, dengan menjadi seorang pejabat akan memudahkannya untuk mendapatkan apa yang diinginkan, kepopuleran, kehormatan, kedudukan, status sosial yang tinggi, dan memiliki segala kekayaan dan kemewahan.

Sunday, September 25, 2016

SYARAT WAHID PEMIMPIN




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Amr bin Murrah, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ إِمَامٍ أَوْ وَالٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ وَالْخَلَّةِ وَالْمَسْكَنَةِ إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ وَ حَاجَتِهِ وَمَسْكَنَتِهِ.
“Tidaklah seorang pemimpin atau seorang penguasa menutup pintunya dari orang-orang yang memiliki kebutuhan, keperluan serta orang-orang fakir, kecuali Allah akan menutup pintu langit dari keperluan, kebutuhan dan hajatnya” [HR Ahmad]

Catatan Alvers

Masalah kepemimpinan merupakan hal krusial dalam agama Islam. Betapa tidak, banyak sekali ayat dan hadits yang membahas tentang hal kepemimpinan ini. Tak terkecuali dalam kehidupan secara global, kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kehidupan suatu masyarakat.

Friday, September 23, 2016

“BUWUH MANEH !”



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasul bersabda :
إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيمَةِ فَلْيَأْتِهَا
Jika salah seorang diantara kalian di undang untuk menghadiri walimah maka hendaklah menghadirinya [HR Bukhari Muslim]

Catatan Alvers

“Buwuh Maneh!” Itu perkataan guyonan (bercanda) tapi serius yang sering kita dengar pada bulan ini, bulan besar (dzulhijjah) bulan yang dikenal dalam sebagian masyarakat kita sebagai bulan pernikahan, maksudnya bulan di mana banyak sekali diselenggarakan acara pernikahan. Banyak undangan pernikahan (walimah) itu artinya banyak uang yang harus dialokasikan untuk buwuhan, hingga seseorang yang lagi bokek boleh jadi berdoa “Ya Allah, perbanyaklah rizkiku sehatkan badanku karena hari-hari ini banyak buwuhan, seperti tertulis dalam meme yang banyak beredar di medsos.
Buwuh atau buwuhan atau disebut juga amplop kondangan, angpau pernikahan adalah istilah untuk sejumlah uang dalam amplop dari orang-orang yang hadir dalam pesta pernikahan yang diserahkan kepada shahibul hajat atau tuan rumah penyelenggara resepsi pernikahan.

PESUGIHAN INSTAN



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :
لَا يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابًّا فِي اثْنَتَيْنِ فِي حُبِّ الدُّنْيَا وَطُولِ الْأَمَلِ
Ada dua hal dimana hati seorang yang lanjut usia akan tetap merasa muda, Yaitu cinta dunia dan panjang angan-angan (banyak keinginan) [HR Bukhari]

Catatan Alvers

DKTP inisial tersangka kasus penipuan penggandaan uang ribuan orang dan pembunuhan menjadi trending topic minggu ini. Polda Jatim mengerahkan 6.000 personil bersenjata lengkap termasuk dari TNI untuk meringkus tersangka pada Kamis pagi (22/9/2016) di Padepokannya, Desa Wangkal Kecamantan Gading Kabupaten Probolinggo. [Poskotanews]

Puluhan truk, kendaraan Barakuda, water canon, dan kendaraan taktis, dikerahkan untuk menghadapi ratusan pengikut setianya yang sudah berhari-hari tinggal di sekitar padepokan untuk melindungi tersangka. [JawaPos com]

Tuesday, September 20, 2016

AYAT-AYAT SUTRA




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda :
لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِى الدُّنْيَا لَمْ يَلْبَسْهُ فِى الآخِرَةِ
Janganlah kalian (laki-laki) memakai sutra karena siapa yang mengenakannya di dunia, maka ia tidak mengenakannya di akhirat.[HR Bukhari]

Catatan Alvers

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) disebutkan bahwa sutra (ditulis tanpa huruf e) adalah benang halus dan lembut yang berasal dari kepompong ulat sutra. Merupakan suatu hal yang kontras antara keduanya, produsen dan produknya, ulat dan benangnya. Betapa tidak, ulat (sutra) begitu menjijikkan namun benang dan kain sutra begitu menawan dan menarik perhatian.

Demikianlah keadaaan ulat dan benang sutra sehingga imam syaf’i menjadikannya sebagai salah satu ayat kauniyah akan eksistensi sang pencipta. Beliau berkata :
هذا ورق التوت طعمه واحد تأكله الدود فيخرج منه الإبريسم، وتأكله النحل فيخرج منه العسل، وتأكله الشاة والبعير والأنعام فتلقيه بعرا وروثا، وتأكله الظباء فيخرج منها المسك وهو شيء واحد.
Ini adalah daun murbei, rasanya satu. Akan tetapi bila dimakan oleh ulat ia akan mengeluarkan sutra. Apabila dihisap lebah ia akan mengeluarkan madu. Dan apabila dimakan oleh kambing, unta dan binatang ternak maka keluarnya menjadi kotoran dan jika dimakan oleh kijang maka keluarnya menjadi minyak misik (kasturi) padahal semuanya asalnya satu, sama. [Tafsir Ibnu Katsir]
Maka siapa yang menyatukan asal dan menjadikan hasilnya berbagai macam? Tidak lain adalah Allah Yang Maha Suci, Pencipta alam semesta Yang Maha Agung”.

Monday, September 19, 2016

CINCIN MAS-MAS




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari, Rasulullah SAW bersabda :
حُرِّمَ لِبَاسُ الْحَرِيرِ وَالذَّهَبِ عَلَى ذُكُورِ أُمَّتِى وَأُحِلَّ لإِنَاثِهِمْ
Diharamkan sutera dan emas bagi laki-laki dari umatku, namun dihalalkan bagi perempuan mereka.” [HR Tirmidzi]

Catatan Alvers

Sayyidina Ali KW meriwayatkan serupa hadits di atas dengan setting Rasul memegang sutera di tangan kanan beliau dan emas di tangan kiri beliau lalu
إِنَّ هَذَيْنِ حَرَامٌ عَلَى ذُكُورِ أُمَّتِي
Sesungguhnya dua benda ini (sutera dan emas) haram untuk laki-laki dari ummatku. [HR Abu Dawud]

Perhiasan emas untuk laki-laki dulunya halal, namun kemudian turun syariat larangan khusus untuk laki-laki dan tetap halal untuk perempuan. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwasannya Rasul SAW membuat cincin dari emas dan mengenakannya dengan posisi mata cincin berada di dalam telapak tangan. Hal ini diikuti oleh banyak orang saat itu sampai suatu saat Rasul SAW duduk di atas mimbar kemudian mencopot cincin emas beliau dan bersabda : aku telah memakai cincin ini dan mengenakannya dengan posisi mata cincin berada di dalam telapak tangan. Lalu beliau melemparkannya dan berkata:
وَاللَّهِ لَا أَلْبَسُهُ أَبَدًا
Demi Allah aku tidak akan memakainya selama-lamanya.
Para sahabat kemudian sama-sama membuang cincin mereka. [HR Bukhari]

Thursday, September 15, 2016

CINTA SEMANGKA



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, Ia berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ الْبِطِّيخَ بِالرُّطَبِ فَيَقُولُ نَكْسِرُ حَرَّ هَذَا بِبَرْدِ هَذَا وَبَرْدَ هَذَا بِحَرِّ هَذَا

Nabi Muhammad SAW makan semangka bersama ruthab (kurma yang matang sebelum jadi tamar) kemudian beliau bersabda: “Kita menghilangkan panasnya ini (ruthab)  dengan dinginnya ini (semangka), dan kami menghilangkan dinginnya buah ini (semangka) dengan panasnya buah ini (ruthab)” [HR Abu Dawud]

Catatan Alvers

Beberapa hari ini, penulis merasakan cuaca kab. malang agak panas sehingga “kangen” buah yang menjadi penawarnya, semangka. Penulis meminta bantuan kepada seorang santri untuk membeli satu buah semangka di kios buah yang tak jauh dari rumah. Santri tersebut datang dengan membawa dua buah semangka dan ia mengatakan bahwa dua buah semangka tadi adalah hadiah dan pemberian dari pemilik kios. Jazahullahu Khairan, mudah-mudahan rezekinya dijadikan oleh Allah sebagai rezeki yang barokah dan usahanya lancar. Alhamdulillah hari ini diberi nikmat oleh Allah dapat makan buah semangka yang segar dan cukup mendinginkan suhu badan yang terasa panas beberapa hari. Sambil menikmati buah ini penulis tergerak untuk menulis judul ini dalam kajian odoh kali ini.

Saturday, September 3, 2016

DUNIA GAME




*ONE DAY ONE HADITH*

Sayyidah A’isyah RA bercerita :
وَكَانَ يَوْمَ عِيدٍ يَلْعَبُ السُّودَانُ بِالدَّرَقِ وَالْحِرَابِ فَإِمَّا سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِمَّا قَالَ تَشْتَهِينَ تَنْظُرِينَ فَقُلْتُ نَعَمْ فَأَقَامَنِي وَرَاءَهُ خَدِّي عَلَى خَدِّهِ وَهُوَ يَقُولُ دُونَكُمْ يَا بَنِي أَرْفِدَةَ حَتَّى إِذَا مَلِلْتُ قَالَ حَسْبُكِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَاذْهَبِي
Saat Hari Raya 'Ied, biasanya ada budak Sudan yang memperlihatkan kebolehannya mempermainkan tombak dan perisai. Maka adakalanya aku sendiri yang meminta kepada Nabi SAW, atau beliau yang menawarkan kepadaku: "Apakah kamu mau melihatnya?" Maka aku jawab, "Ya, mau." Maka beliau menempatkan aku berdiri di belakangnya, sementara pipiku bertemu dengan pipinya sambil beliau berkata: "Teruskan hai Bani Arfadah!" Demikianlah seterusnya sampai aku merasa bosan lalu beliau berkata: "Apakah kamu merasa sudah cukup?" Aku jawab, "Ya, sudah." Beliau lalu berkata: "Kalau begitu pergilah." [HR Bukhari]

_Catatan Alvers_

Membicarakan tentang game akhir akhir ini menjadi menarik pasca boomingnya Pokemon Go yang menjadi trending topic di berbagai media bahkan menggemparkan dunia. Game besutan Niantic Labs ini lain dari pada yang lain. Game ini mengajak pemain untuk beranjak dari tempat duduknya, berjalan bahkan berlari di dunia nyata untuk menangkap monster maya yang dapat dideteksi dengan fitur GPS dan kamera HP. Disamping manfaat positif , game ini juga memiliki dampak negatif yang serius untuk jiwa, agama bahkan keamanan negara hingga akhirnya game ini menuai pro kontra.

Friday, August 19, 2016

FIKIH JARI JEMARI



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Nafi’ beliau berkata:
كَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ إِذَا جَلَسَ فِى الصَّلاَةِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ وَأَتْبَعَهَا بَصَرَهُ ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم لَهِىَ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنَ الْحَدِيدِ يَعْنِى السَّبَّابَةَ
Abdullah bin ‘Umar ketika duduk saat shalat ia meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya dan memberi isyarat dengan jarinya, dan menjadikan pandangannya mengikuti jari tersebut, kemudian beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ini lebih keras bagi syetan dari pada besi, yakni jari telunjuk” [HR Ahmad]

Catatan Alvers

Berbicara tentang jari maka banyak aktifitas yang dilakukan dengan menggunakan jari jemari yang tidak luput dari aturan dalam ajaran islam. Diantaranya adalah ketika shalat tepatnya saat duduk tasyahhud. Saat itu, seorang yang shalat meletakkan kedua tangannya dipinggir kedua lututnya sekira sejajar dengan ujung jari jemarinya, dengan membeber dan merapatkan jemari-jemari tangan kirinya serta menggenggam jemari-jemari tangan kanannya kecuali jari telunjuk (bahasa arab: Musabbihah). Sayyid bakri mengatakan :
إنما سميت مسبحة لأنها يشار بها للتوحيد والتنزيه عن الشريك وخصصت بذلك لاتصالها بنياط القلب أي العرق الذي فيه فكأنها سبب لحضوره
Jari ini disebut dengan jari telunjuk karena dengan jari ini orang yang shalat menunjukkan pada keesaan Allah dan penyucian Allah dari segala kesyirikan, dan karena pertautannya dengan hati yakni terdapat otot yang bersambung dengan hati sehingga dengan menegakkan jari telunjuk ini diharapkan dapat mendatangkan konsentrasinya. [I’anatut Thalibiin]

Thursday, August 18, 2016

KARNAVAL ???



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu SA’id al-Khudri RA, Rasul SAW bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ بِالطُّرُقَاتِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَنَا مِنْ مَجَالِسِنَا بُدٌّ نَتَحَدَّثُ فِيهَا فَقَالَ إِذْ أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجْلِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهُ قَالُوا وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
Hindarilah duduk duduk di pinggiran jalan. Para sahabat berkata: kami terpaksa atau butuh melakukannya untuk mengobrol, maka bagaimana?. Nabi bersabda “jika tidak bisa menghindarkan diri dari tempat mengobrol tersebut maka berilah hak jalan. Mereka bertanya,”apakah hak jalan itu wahai Rasul Allah?” Nabi bersabda,”menjaga pandangan mata, berusaha untuk tidak menyakiti, mejawab salam, memerintah kepada kebaikan dan melarang kemungkaran. [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Dalam merayakan HUT kemerdekaan RI setiap tahunnya marak diadakan pesta jalanan dan pameran di sepanjang jalan dengan menunjukkan berbagai kreasi, karya seni, bahkan iring-iringan pelajar yang biasanya disebut dengan karnaval. Menariknya, tahukah anda asal usul kata karnaval?

Karnaval secara etimologi berasal dari Bahasa Latin carrus navalis yang artinya gerobak kapal. Dinamakan demikian karena mengacu pada gerobak dalam suatu pawai keagamaan, seperti gerobak yang digunakan dalam arak-arakan keagamaan pada perayaan tahunan untuk menghormati dewa Apollo. Menurut Versi lain, nama karnaval berasal dari Bahasa Italia carne levare yang berarti mengenyahkan daging, karena daging dilarang selama masa prapaskah. Menurut sumber yang lain, nama karnaval berasal dari ungkapan dalam Bahasa Latin Kuno carne vale, yang berarti selamat tinggal daging, yang menunjukkan bahwa saat tersebut adalah hari-hari terakhir orang boleh makan daging sebelum berpuasa selama masa prapaskah.

Tuesday, August 16, 2016

UPACARA HARAM?



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Salman Al-Farisi RA, Rasul SAW pernah ditanya tentang hukum minyak samin, keju dan bulu binatang lalu beliau menjawab:
الْحَلَالُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ وَالْحَرَامُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ وَمَا سَكَتَ عَنْهُ فَهُوَ مِمَّا عَفَا عَنْهُ
Perkara halal adalah sesuatu yang nyatakan status halalnya oleh Allah dalam Quran-Nya. dan perkara haram adalah sesuatu yang diharamkan Allah dalam Quran-Nya. Adapun perkara yang tidak dibahas oleh Allah, maka itu adalah sesuatu yang dimaafkan. [HR Tirmidzi]

Catatan Alvers

Dalam momen peringatan kemerdekaan akhir-akhir ini banyak orang yang mempermasalahkan hukum mengadakan upacara bendera, termasuk diantaranya masuk ke inbox kami. Mereka berdalih dengan tiga perkara : 1. Upacara bendera tidak pernah dilakukan oleh Rasul dan sahabat beliau. 2. Tidak boleh berdiri untuk menghormat orang lain apalagi menghormat bendera. 3. Mengagungkan bendera termasuk perbuatan syirik.
Alvers, menjawab pertanyaan pertama. Pernyataan bahwa upacara bendera tidak pernah dilakukan oleh Rasul dan sahabat beliau memang benar demikian, namun bukan berarti bid’ah. Karena upacara bendera tidak termasuk urusan ritual ibadah atau dalam bahasa hadits “Fi Amrina”.

Lebih lanjut, Rasul tidak pernah melarang upacara bendera dan semacamnya sedangkan sesuatu yang tidak disinggung oleh beliau termasuk kategori perkara yang diperbolehkan. Rasul SAW bersabda :
الْحَلَالُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ وَالْحَرَامُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ وَمَا سَكَتَ عَنْهُ فَهُوَ مِمَّا عَفَا عَنْهُ
Perkara halal adalah sesuatu yang nyatakan status halalnya oleh Allah dalam Quran-Nya. dan perkara haram adalah sesuatu yang diharamkan Allah dalam Quran-Nya. Adapun perkara yang tidak dibahas oleh Allah, maka itu adalah sesuatu yang dimaafkan. [HR Tirmidzi]
Hal ini sesuai dengan kaidah fiqih syafi’iyyah yang berbunyi :
الأصل في الأشياء الإباحة حتى يدل الدليل على التحريم
"hukum asal dari segala sesuatu adalah mubah (boleh) hingga ada dalil yang mengharamkannya." [Asybah Wan Nadha’ir]
Dari uraian ini maka ketika itu saya jawab “mana dalil yang melarang upacara bendera?”

Pertanyaan Kedua. Alvers, Statement tidak boleh berdiri untuk menghormat orang lain apalagi menghormat bendera ini tidak “semua”nya benar. Mengapa demikian? Karena ada hadits yang sejalan dengan statement tersebut namun pemahamannya tidaklah demikian.

Hadits yang sejalan yang saya maksudkan tadi adalah hadits berikut. Diriwayatkan dari Abi Mijlaz bahwa Muawiyah keluar kemudian orang-orang berdiri untuk menghormatinya maka Muawiyah berkata : Saya pernah mendengar Rasul SAW bersabda :
 مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَمْثُلَ لَهُ الرِّجَالُ قِيَامًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa suka orang-orang berdiri untuk (menghormati)nya, maka hendaklah dia bersiap sedia dengan tempat duduknya di Neraka.” [HR Ahmad]

Dalam versi riwayat Ibnu Abi Syaibah, Suatu ketika Muawiyah memasuki sebuah rumah yang di dalamnya terdapat Abdullah bin Amir dan Abdullah bin Zubair. Lalu Abdullah bin Amir berdiri (untuk menghormati kedatangannya) sedangkan Abdullah bin Zubair tidak berdiri. Muawiyah berkata kepada Abdullah bin Amir : Duduklah karena aku mendengar Rasul SAW bersabda : “Barangsiapa suka orang-orang berdiri untuk (menghormati)nya, maka hendaklah dia bersiap sedia dengan tempat duduknya di Neraka.” [HR Ibnu Abi Syaibah]

Hadits lain yang sejalan dengan situasi di atas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Anas RA berikut :
لَمْ يَكُنْ شَخْصٌ أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَكَانُوا إِذَا رَأَوْهُ لَمْ يَقُومُوا لِمَا يَعْلَمُونَ مِنْ كَرَاهِيَتِهِ لِذَلِكَ
Tidak ada seorangpun yang lebih mereka (para sahabat) cintai melebihi Rasulullah SAW, Anas berkata; Apabila mereka melihat Rasul, mereka tak berdiri karena mereka tahu bahwa beliau tak menyukai yang demikian itu. [HR. Tirmidzi]

Namun demikian alvers, Hadits ini tidak serta merta dipahami sebagai larangan untuk berdiri dalam rangka menghormat orang lain akan tetapi hadits ini menunjukkan akan kerendah hatian Rasul SAW yang tidak suka dihormati apalagi gila hormat sehingga senang melihat orang lain berdiri menghormati beliau dan marah apabila tidak demikian. Maka, di satu sisi hadits di atas melarang seseorang untuk gila hormat dan menuntut orang lain agar menghormati dirinya dengan cara berdiri dan di sisi lain tidak ada larangan untuk berdiri dalam rangka menghormat orang lain. Adapun perintah Muawiyah kepada Abdullah bin Amir untuk tetap duduk dan tidak berdiri hanyalah penjelasan terhadap suatu ilmu dan merupakan wujud rendah hati muawiyah yang jauh dari sifat gila hormat. Jika kedua hal ini dipahami lalu dijalankan maka akan indah kehidupan ini. Orang yang mulia tidak gila hormat dan tidak senang orang lain berdiri untuknya sedang orang-orang di sekitarnya mereka berdiri untuk memuliakannya tanpa diminta apalagi diperintah oleh orang mulia tersebut.
Menurut Al-Bujairimi, Perkataan ulama yang menganjurkan (sunnah) berdiri untuk menghormati orang mulia tidaklah bertentangan dengan hadits di atas karena hadits di atas ditujukan hanya kepada orang yang gila hormat dan senang orang lain berdiri utnuk menghormati kedatangannya. Diriwayatkan bahwa Rasul memerintahkan para sahabat agar tidak berdiri untuk menghormati kedatangan beliau. Namun suatu ketika Nabi bertemu dengan hisan RA dan hisanpun berdiri menghormati beliau sambil mendendangkan syairnya :
قيامي للعزيز علي فرض :: وترك الفروض ما هو مستقيم
عجبت لمن له عقل وفهم :: يرى هذا الجمال ولا يقوم
Wajib atasku untuk berdiri menghormati orang mulia, sedangkan meninggalkan kewajiban adalah hal yang tidak dibenarkan. Aku heran dengan orang yang berakal dan memahami bahwa hal ini (berdiri) adalah baik namun ia tidak berdiri.
Lalu Rasul membiarkan hisan berdiri sebagai pertanda ikrar bahwa apa yang dilakukan oleh hisan bukanlah hal yang salah. Kemudian ini menjadi hujjah bagi ulama yang mengatakan :
إن مراعاة الأدب خير من امتثال الأمر
Menjaga tatakrama itu (dengan berdiri) lebih baik daripada melakukan perintah (duduk). [I’anatut Thalibin]
Lebih jelas dalam urusan ini, Ketika Sa’ad bin Mu’adz RA mendekati pasukan kaum Muslimin, Rasul SAW berkata kepada kaum Anshar :
قُومُوا إِلَى سَيِّدِكُمْ
“Berdirilah untuk (menyambut) pemimpin kalian. [HR Bukhari]
Uraian kedua ini untuk menjawab bolehnya berdiri sebagai bentuk penghormatan. Adapun masalah menghormat bendera saya menguraikannya pada jawabn ketiga berikut.

Pertanyaan Ketiga. Alvers, penanya memberikan statement bahwa mengagungkan bendera termasuk perbuatan syirik. Menjawab pertanyaan ini haruslah diketahui bahwa menghormati bendera dengan berdiri yang terjadi dalam upacara atau ditambah dengan isyarat tangan adalah menunjukkan kesetiaan pada tanah air, berkumpul di bawah kepemimpinannya, dan komitmen untuk mendukungnya, bukan sebagai sikap menyembah bendera dan saya yakin setiap peserta upacara tidak ada yang berniat menyembah bendera sehingga bisa serta merta dihukumi syirik.

Bendera merah putih bukan hanya sebagai bendera, namun ia menjadi simbol perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Kalau bendera hanya diartikan sebagai kain maka mengapakah Rasul memerintahkan para sahabat untuk mempertahankan tegaknya bendera mati-matian. Rasul mengangkat Zaid bin Haritsah RA sebagai panglima sekaligus pembawa benderanya. Beliau lalu bersabda:
إِنْ قُتِلَ زَيْدٌ فَجَعْفَرٌ وَإِنْ قُتِلَ جَعْفَرٌ فَعَبْدُ اللهِ بْنُ رَوَاحَةَ
“Kalau Zaid terbunuh, maka Ja’far (yang menggantikannya). Jika Ja’far terbunuh, maka Abdullah bin Rawahah (yang menggantikan).” [HR Bukhari]

Lebih lanjut, dan lebih menarik kisahnya Imam Nasai menuturkan kejadian berikut :
فأخذ الراية زيد فقاتل حتى قتل ثم أخذ الراية جعفر فقاتل حتى قتل ثم أخذ الراية عبد الله بن رواحة فقاتل حتى قتل ثم أخذ الراية خالد بن الوليد ففتح الله عليه
Sesuai dengan perintah beliau, maka Zaid membawa bendera lalu berperang hingga ia tewas lalu bendera diambil alih oleh Ja’far lalu berperang hingga ia tewas lalu bendera diambil alih Abdullah bin Rawahah lalu berperang hingga ia tewas lalu bendera diambil alih oleh Khalid Bin Walid maka Allah memberikan kemenangan bagi kaum muslimin [ HR An-nasai]

Lebih dahsyatnya lagi coba lihat bagaimana para sahabat menegakkan benderanya. Ibnu Hisyam menceritakan :
أن جعفر بن أبي طالب أخذ اللواء بيمينه فقطعت فأخذه بشماله فقطعت فاحتضنه بعضديه حتى قتل «رحمه الله» تعالى
Sesungguhnya Ja’far bin Abi Thalib memegang bendera dengan tangan kanannya hingga hingga tengan kanannya terputus karena ditebas oleh pedang orang kafir, kemudian ia terus mempertahankan tegaknya bendera dengan tangan kirinya hingga tengan kirinya juga terputus, bahkan setelah kedua tangannya terputus ia merangkul tiang bendera dengan kedua lengannya yang tersisa dan didekap di dadanya hingga beliau tewas, semoga Allah merahmati beliau. [Sirah Nabawiyah] Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk membela tanah air dan mencintainya sebagai wujud keimanan dan syukur kita kepada Allah swt yang telah memberikan kemerdekaaan kepada bangsa kita.