Monday, February 5, 2018

PAHAM YANG SALAH




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasul SAW bersabda :
اتَّقُوا الْحَدِيثَ عَنِّي إِلَّا مَا عَلِمْتُمْ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ وَمَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Berhati-hatilah mengenai hadits-ku, kecuali jika terhadap apa yang telah engkau ketahui, maka barang siapa yang berdusta atas namaku maka silahkan mengambil tempat duduknya di neraka, dan barang siapa yang berkata mengenai isi Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri, maka silahkan mengambil tempat duduknya di neraka [HR Turmudzi]

Catatan Alvers

Tulisan odoh edisi kali ini adalah pasangan dari judul sebelumnya yaitu salah paham. Salah paham terjadi kepada siapa saja dan dilakukan secara tidak sengaja. Qudamah bin Mazh’un sebagai contohnya, ia meminum Khamar dan mabuk pada masa khalifah Umar RA karena ia salah paham mengenai ayat al-Quran. Menurut riwayat, setelah khalifah Umar RA menerima laporan bahwa Qudamah bin Mazh’un meminum Khamar dan mabuk maka Umar mendatanginya seraya berkata kepada Qudamah “Aku akan menghukummu”. Qudamah berkata “jika memang aku meminum khamar maka kamu tidak berhak menghukumku”. Umar berkata “kenapa?”. Qudamah menjawab “karena Allah SWT berfirman :
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
“Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan Amal shalih karena memakan makanan yang telah mereka makan, apabila mereka bertaqwa dan beriman dan mengerjakan amalan-amalan shalih”[QS Al-Maidah : 93].


Lalu Umar RA berkata :
أَخْطَأْتَ التَّأْوِيلَ , إِنِ اتَّقَيْتَ اللهَ اجْتَنَبْتَ مَا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْكَ
“takwilmu keliru, jika kamu bertakwa kepada Allah maka kamu pasti menjauhkan diri dari apa yang diharamkan”…[HR Baihaqi]

Namun jika kesalah-pahaman itu dilakukan secara sengaja maka ia akan menjadi paham yang salah. Terlepas dari berbagai macam motif, kesalah-pahaman yang secara sengaja merupakan pekerjaan yang tercela apalagi karena faktor politis. Hal ini sebagaimana menimpa Abdurrahman bin Abi Bakar.

Suatu ketika, Muawiyah menginginkan agar Yazid (anaknya) menjadi khalifah setelah kemangkatannya. Ia menulis surat kepada Marwan, seorang Gubernur wilayah Madinah mengenai persoalan tersebut. Setelah itu, Marwan mengumpulkan rakyat dan berpidato di hadapan mereka dimana ia menngelu-elukan Yazid. ia menyeru untuk membaiatnya sambil berkata: “Sesungguhnya Amirul Mukminin telah diperlihatkan oleh Allah tentang pendapat yang baik dalam diri Yazid. Bila Amirul Mu’minin mengangkatnya sebagai khalifah, sungguh Abu Bakar dan Umar pun telah menjadi khalifah”.

Abdurrahman yang ikut mendengar pidato tersebut menjawab: “Bukankah sistim yang demikian itu merupakan kerajaan?”. Marwan menjawab: Itu sama dengan sunnah Abu Bakar dan Umar. Abdurrahman menjawab lagi : itu adalah sistem kerajaan sebab Abu Bakar dan Umar tidak pernah mengangkat anak keturunannya atau familinya sedangkan Muawiyah bertindak semata-mata untuk kehormatan anaknya seraya.

Mendengar bantahan dan penolakan Abdrurrahman maka sang gubernur memerintah prajurit untuk menangkapnya. Ia berkata “Tangkaplah Abdurrahman”. Mengerti ia mau ditangkap, Abdurrahman (yang merupakan saudara Siti Aisyah RA) masuk ke rumah Siti Aisyah RA, Ummul Mu’minin. Para prajurit tidak berani masuk ke rumah Ummul Mu’minin yang terhormat.

Untuk menghasud bala tentara agar mau menangkap abdurrahman maka Marwan berkata : “Dialah orang yang menjadi kasus sehingga Allah menurunkan ayat:
وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا أَتَعِدَانِنِي أَنْ أُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُونُ مِنْ قَبْلِي
Dan orang yang berkata kepada kedua ibu bapaknya “cis”, apakah kalian memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? [QS Al-Ahqaf : 17]

Mengetahui bahwa ayat Allah sudah dipolitisir, maka dari balik tabir Siti Aisyah RA meluruskan salah paham yang disengaja tersebut. Ia berkata :
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِينَا شَيْئًا مِنْ الْقُرْآنِ إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ عُذْرِي
“Allah tidak pernah menurunkan ayat tentang kasus seseorang tertentu di antara kita kecuali Allah melepaskan aku dari tuduhan berbuat jahat (Bersihnya Aisyah dari kesalahan). [HR Bukhari]

Dalam riwayat lain, siti Aisyah menambahkan :
لو شئت أن أسميه لسميته
andaikata aku mau, niscaya aku sebutkan nama orang yang menjadi kasus turunnya ayat QS Al-Ahqaf : 17 tersebut. [Fathul Bari]

Maksudnya, Aisyah menegaskan bahwa Abdrurrahman bukanlah orang yang dimaksud dalam ayat tersebut sebagaimana mereka tuduhkan.

Orang-orang seperti itu menjadikan Al-Qur’an sebagai justifikasi (pembenaran) dari pendapatnya yang salah. Orang-orang seperti inilah yang digambarkan oleh Nabi SAW dalam sabda beliau :
الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ، وَمَاحل مُصَدَّقٌ، فَمَنْ جَعَلَهُ إِمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ
Al-quran itu akan menjadi pembela dan bisa dimintai pembelaan, dan menjadi saksi (pemberat) yang dibenarkan. barangsiapa yang menjadikannya sebagai imam (dalam kehidupannya) niscaya ia akan membawanya ke Surga dan barangsiapa yang meletakkannya di belakangnya, niscaya ia akan menyeretnya ke Neraka [HR Thabrani]

Orang-orang yang mempolitisir ajaran agama demi kepentingan pribadi dan golongannya adalah mereka kaum munafik yang dikatakan oleh Khalid bin walid :
وَكَمْ مِنْ مُصَلٍّ يَقُولُ بِلِسَانِهِ مَا لَيْسَ فِي قَلْبِهِ
Betapa banyak orang yang shalat, namun dia mengucapkan dengan lisannya sesuatu yang tidak ada dalam hatinya. [HR Bukhari]
Mereka itu akan mendapatkan ancaman Nabi dalam hadits utama di atas yaitu mengambil tempat duduknya di neraka, wal iyazu Billah.
Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari menjadikan kita sebagai makmum dan Al-Qur’an sebagai imam yang menuntun kita ke surga-Nya.

Salam Satu Hadits,
DR.H.Fathul Bari. SS., M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jawa Timur Indonesia

Artikel di atas bisa anda dapatkan versi bukunya (lengkap harakat dan referensinya) dalam
BUKU ONE DAY ONE HADITH
sistem SPA (Singkat, Padat, Akurat). SINGKAT karena  Didesain sekali duduk bisa selesai baca satu judul ::PADAT karena  Tidak bertele-tele dan  AKURAT karena disertai referensinya

ONE DAY#1 *INDAHNYA HIDUP BERSAMA RASUL SAW* ISBN : 9786027404434
ONE DAY#2 *MOTIVASI BAHAGIA DARI RASUL SAW* ISBN : 9786026037909
ONE DAY#3 *TAMAN INDAH MUSTHAFA SAW* ISBN : 9786026037923
(Pre Order) ONE DAY#4 *TAFAKKUR ZAMAN NOW*, ISBN: 978-602-60379-5-4
Bisa dapat harga promo dan kirim via tiki/JNE silahkan hub. Ust. Muadz 08121674-2626

Umrah Ramadhan 13 Hari bersama Pesantren Wisata An-Nur 2, Tanggal : 8 Mei 2018 Hotel Mekkah : Al-Masa, Madinah : Al-Mukhtara Pesawat Saudia hanya 28 Juta*. Seat terbatas. Hub. 08121-686-1111

0 komentar:

Post a Comment