Wednesday, November 19, 2025

KAMPANYE ANTI BULLYING

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, Rasul SAW bersabda :

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya.” [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Ketua DPR RI merespons maraknya kasus bullying yang kembali terjadi di berbagai daerah dan dapat dikatakan telah masuk kategori darurat (18/11/2025). Ia menyampaikan keprihatinan mendalam terkait meningkatnya kasus perundungan, baik di tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. [liputan6 com] Kampanye anti-bullying pun mulai digalakkan. Baik berupa sosialisasi, pembuatan kebijakan, dukungan untuk korban, bahkan membuat poster atau video edukatif bahkan film agar tercipta lingkungan yang aman dan sportif.

 

Bullying itu bukanlah masalah yang baru. Bullying telah ada pada kasus anak Adam pertama. Lihatlah bullyan yang dilakukan oleh Qabil kepada Habil. Bullying tidak dilakukan oleh orang yang jauh saja, namun ia juga bisa dilakukan oleh orang dekat. Lihatlah Nabi Yusuf AS, ia dibully oleh saudara-saudaranya sendiri, dan Nabi Muhammad SAW dibully oleh pamannya sendiri yaitu Abu Lahab.

 

Apa itu Bullying? Menurut "bapak penelitian bullying" Dan Olweus (1973), yang merupakan seorang psikolog Swedia-Norwegia, bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai sebuah penyalahgunaan kekuasaan atau kekuatan secara sistematik. .  [Indri Kesuma, Kontrol Diri Dan Konformitas, Jurnal Psikologi, Vol.19]

 

Dalam bukunya “Bullying at School”, Olweus (1993) mengidentifikasi tiga bentuk utama bullying : Fisik seperti memukul, menendang, atau merusak barang. Verbal seperti mengejek, menghina, atau mengancam. Sosial seperti mengucilkan, menyebarkan gosip, atau mempengaruhi orang lain agar menjauhi korban.

 

Pertama, bullying dalam bentuk fisik seperti memukul, menendang, atau merusak barang sangat dilarang dalam Islam. Pada hadits utama, Nabi SAW menegaskan bahwa seorang Muslim tidak akan menggangu orang lain dengan “Yadihi” (tangannya). Orang menyakiti fisik maupun psikologi orang lain akan merugi di hari kiamat. Ia datang dengan membawa banyak pahala namun pahalanya habis dibagikan kepada orang-orang yang pernah ia bully sehingga masuk neraka. Rasul SAW bersabda :

قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا

Ia dulu pernah mencaci maki orang ini, menuduh orang itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang itu, dan memukul orang ini. [HR Muslim]

Dalam riwayat yang terkenal ketika perang Badar, Rasul SAW meluruskan barisan pasukan dan melihat pasukan bernama Sawad bin Ghaziyyah berdiri tidak sejajar. Maka beliau mendorong perutnya dengan tongkat kecil sambil berkata: "Luruskan barisanmu, wahai Sawad!" Namun sawad berkata :

يَا رَسُوْلَ اللهِ أَوْجَعْتَنِي

“Ya Rasul engkau telah menyakitiku”.

Engaku diutus dengan membawa keadilan maka berikanlah kesempatan kepadaku untuk membalas!" [HR Al-Asbihani] Singkat cerita beliau membuka bajunya dan berkata: "Silakan balas." Namun Sawad mencium perut Rasul SAW.

 

Selain ketika perang, Rasul SAW tidak pernah memukul. Aisyah RA berkata :

مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ وَلَا امْرَأَةً وَلَا خَادِمًا إِلَّا أَنْ يُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

"Rasulullah sama sekali tidak pernah memukul siapa pun dengan tangannya, baik itu perempuan maupun pelayan, kecuali saat berjihad di jalan Allah." [HR Muslim]

 

Kedua, bullying dalam bentuk verbal seperti mengejek, menghina, atau mengancam juga dilarang dalam Islam. Allah SWT melarang mengejek orang lain, dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ

“Wahai orang-orang beriman, janganlah sebagian di antara laki-laki memperolok-olok laki-laki yang lainnya. Boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka yang merendahkan…” [QS Al-Hujurat : 11]

 

Allah SWT juga melarang seseorang menghina orang lain dengan menyebut panggilan yang mengandung ejekan seperti sinting, tuli, pesek, ompong, buntung, dan lain sebagainya., Allah SWT berfirman  :

وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَاب

“Dan janganlah kalian memanggil dengan gelar (panggilan) yang tidak disukai.." [QS Al-Hujurat : 11]

 

Rasul SAW juga melarang seseorang mengancam orang lain. Rasul SAW bersabda :

لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا

“Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain”. [HR Abu Dawud]

 

Ketiga, bullying dalam bentuk sosial seperti mengucilkan semisal dengan mengeluarkan seseorang dari kelompok pertemanan atau meninggalkannya dari berbagai hal secara disengaja. Pernah kejadian di bandung pada tahun 2023, Seorang admin grup WA tewas dibunuh, pelaku sakit hati karena dikeluarkan dari grup WA. [antaranews com] Rasul SAW melarang bullying semacam ini dengan sabdanya :

لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

"Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling mendengki, dan janganlah kalian saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam." [HR Bukhari]

 

Begitu pula bullying dengan menyebarkan gosip, memfitnah atau mempengaruhi orang lain agar menjauhi korban juga dilarang. Rasul SAW bersabda :

وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ

Barang siapa yang berkata tentang seorang mukmin dengan yang tidak ada padanya, maka Allah akan menempatkannya di Radghatul-Khabal (tempat berkumpulnya lumpur nanah penghuni neraka) hingga ia keluar dari apa yang ia katakan." [HR Abud Dawud]

 

Maka sejak awal Islam mengkampanyekan anti bullying. Bahkan lebih tegas lagi, Nabi SAW memproklamirkan bahwa orang islam bukanlah pelaku bullying. Pada hadits utama, Nabi SAW bersabda : “Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin (lainnya) selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya.” [HR Bukhari]

 

Tidak hanya korban bullying, pelaku juga wajib kita tolong. Nabi SAW bersabda:

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا

“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang dizalimi”.

Seseorang bertanya : Wahai Rasul SAW aku akan menolongnya tatkala ia didzalimi lantas bagaimana aku menolongnya jika ia berbuat dzalim?. Rasul SAW menjawab : Engkau cegah dia dari perbuatan dzalimnya, itulah arti menolong saudaramu yang berbuat dzalim. [HR Bukhari]

 

Rasul SAW menjanjikan pahala besar bagi siapa saja yang mau menolongnya. Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengemukakan sebuah hadits:

مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُؤْمِنٍ مَغْمُومٍ، أَوْ أَعَانَ مَظْلُومًا، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ثَلَاثًا وَسَبْعِينَ مَغْفِرَةً

Barang siapa yang membantu orang mukmin yang sedang tertimpa kesusahan atau menolong orang yang didzalimi maka Allah memberikan 73 ampunan-Nya kepada orang tersebut. [Ihya Ulumuddin] Wallahu A’lam.

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mengkampanyekan anti bullying dan kita sendiri juga menjauhi berbagai bentuk bullying.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.

0 komentar:

Post a Comment