ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, Rasul SAW
bersabda :
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ
مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin selamat
dari (gangguan) lisan dan tangannya.” [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Ketua DPR RI merespons maraknya kasus bullying yang
kembali terjadi di berbagai daerah dan dapat dikatakan telah masuk kategori
darurat (18/11/2025). Ia menyampaikan keprihatinan mendalam terkait
meningkatnya kasus perundungan, baik di tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan
tinggi. [liputan6 com] Kampanye anti-bullying pun mulai digalakkan. Baik berupa
sosialisasi, pembuatan kebijakan, dukungan untuk korban, bahkan membuat poster
atau video edukatif bahkan film agar tercipta lingkungan yang aman dan sportif.
Bullying itu bukanlah masalah yang baru. Bullying
telah ada pada kasus anak Adam pertama. Lihatlah bullyan yang dilakukan oleh
Qabil kepada Habil. Bullying tidak dilakukan oleh orang yang jauh saja, namun
ia juga bisa dilakukan oleh orang dekat. Lihatlah Nabi Yusuf AS, ia dibully
oleh saudara-saudaranya sendiri, dan Nabi Muhammad SAW dibully oleh pamannya
sendiri yaitu Abu Lahab.
Apa itu Bullying? Menurut "bapak penelitian
bullying" Dan Olweus (1973), yang merupakan seorang psikolog Swedia-Norwegia, bullying adalah
sebuah tindakan atau perilaku agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh
sekelompok orang atau seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu
terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah
atau sebagai sebuah penyalahgunaan kekuasaan atau kekuatan secara sistematik. . [Indri Kesuma, Kontrol Diri Dan Konformitas,
Jurnal Psikologi, Vol.19]
Dalam bukunya “Bullying at School”, Olweus (1993)
mengidentifikasi tiga bentuk utama bullying : Fisik seperti memukul, menendang,
atau merusak barang. Verbal seperti mengejek, menghina, atau mengancam. Sosial
seperti mengucilkan, menyebarkan gosip, atau mempengaruhi orang lain agar
menjauhi korban.
Pertama, bullying dalam bentuk fisik seperti memukul,
menendang, atau merusak barang sangat dilarang dalam Islam. Pada hadits utama,
Nabi SAW menegaskan bahwa seorang Muslim tidak akan menggangu orang lain dengan
“Yadihi” (tangannya). Orang menyakiti fisik maupun psikologi orang lain akan
merugi di hari kiamat. Ia datang dengan membawa banyak pahala namun pahalanya
habis dibagikan kepada orang-orang yang pernah ia bully sehingga masuk neraka.
Rasul SAW bersabda :
قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ
مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا
Ia dulu pernah mencaci maki orang ini, menuduh orang
itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang itu, dan memukul orang
ini. [HR Muslim]
Dalam riwayat yang terkenal ketika perang Badar, Rasul
SAW meluruskan barisan pasukan dan melihat pasukan bernama Sawad bin Ghaziyyah
berdiri tidak sejajar. Maka beliau mendorong perutnya dengan tongkat kecil
sambil berkata: "Luruskan barisanmu, wahai Sawad!" Namun sawad berkata
:
يَا رَسُوْلَ اللهِ أَوْجَعْتَنِي
“Ya Rasul engkau telah menyakitiku”.
Engaku diutus dengan membawa keadilan maka berikanlah
kesempatan kepadaku untuk membalas!" [HR Al-Asbihani] Singkat cerita
beliau membuka bajunya dan berkata: "Silakan balas." Namun Sawad
mencium perut Rasul SAW.
Selain ketika perang, Rasul SAW tidak pernah memukul.
Aisyah RA berkata :
مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ وَلَا امْرَأَةً وَلَا خَادِمًا إِلَّا
أَنْ يُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
"Rasulullah sama sekali tidak pernah memukul
siapa pun dengan tangannya, baik itu perempuan maupun pelayan, kecuali saat
berjihad di jalan Allah." [HR Muslim]
Kedua, bullying dalam bentuk verbal seperti mengejek,
menghina, atau mengancam juga dilarang dalam Islam. Allah SWT melarang mengejek
orang lain, dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ
“Wahai orang-orang beriman, janganlah sebagian di
antara laki-laki memperolok-olok laki-laki yang lainnya. Boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik dari mereka yang merendahkan…” [QS Al-Hujurat : 11]
Allah SWT juga melarang seseorang menghina orang lain
dengan menyebut panggilan yang mengandung ejekan seperti sinting, tuli, pesek,
ompong, buntung, dan lain sebagainya., Allah SWT berfirman :
وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَاب
“Dan janganlah kalian memanggil dengan gelar
(panggilan) yang tidak disukai.." [QS Al-Hujurat : 11]
Rasul SAW juga melarang seseorang mengancam orang
lain. Rasul SAW bersabda :
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ
مُسْلِمًا
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti
muslim yang lain”. [HR Abu Dawud]
Ketiga, bullying dalam bentuk sosial seperti
mengucilkan semisal dengan mengeluarkan seseorang dari kelompok pertemanan atau
meninggalkannya dari berbagai hal secara disengaja. Pernah kejadian di bandung
pada tahun 2023, Seorang admin grup WA tewas dibunuh, pelaku sakit hati karena
dikeluarkan dari grup WA. [antaranews com] Rasul SAW melarang bullying semacam
ini dengan sabdanya :
لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا
تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ
يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ
"Janganlah kalian saling membenci, janganlah
saling mendengki, dan janganlah kalian saling membelakangi. Jadilah kalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan
saudaranya lebih dari tiga malam." [HR Bukhari]
Begitu pula bullying dengan menyebarkan gosip,
memfitnah atau mempengaruhi orang lain agar menjauhi korban juga dilarang.
Rasul SAW bersabda :
وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ
أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
Barang siapa yang berkata tentang seorang mukmin
dengan yang tidak ada padanya, maka Allah akan menempatkannya di
Radghatul-Khabal (tempat berkumpulnya lumpur nanah penghuni neraka) hingga ia
keluar dari apa yang ia katakan." [HR Abud Dawud]
Maka sejak awal Islam mengkampanyekan anti bullying.
Bahkan lebih tegas lagi, Nabi SAW memproklamirkan bahwa orang islam bukanlah
pelaku bullying. Pada hadits utama, Nabi SAW bersabda : “Orang Islam adalah
orang yang kaum muslimin (lainnya) selamat dari (gangguan) lisan dan
tangannya.” [HR Bukhari]
Tidak hanya korban bullying, pelaku juga wajib kita
tolong. Nabi SAW bersabda:
انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا
“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang
dizalimi”.
Seseorang bertanya : Wahai Rasul SAW aku akan
menolongnya tatkala ia didzalimi lantas bagaimana aku menolongnya jika ia
berbuat dzalim?. Rasul SAW menjawab : Engkau cegah dia dari perbuatan
dzalimnya, itulah arti menolong saudaramu yang berbuat dzalim. [HR Bukhari]
Rasul SAW menjanjikan pahala besar bagi siapa saja
yang mau menolongnya. Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengemukakan sebuah
hadits:
مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُؤْمِنٍ مَغْمُومٍ، أَوْ
أَعَانَ مَظْلُومًا، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ثَلَاثًا وَسَبْعِينَ مَغْفِرَةً
Barang siapa yang membantu orang mukmin yang sedang
tertimpa kesusahan atau menolong orang yang didzalimi maka Allah memberikan 73
ampunan-Nya kepada orang tersebut. [Ihya Ulumuddin] Wallahu A’lam.
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan
fikiran kita untuk mengkampanyekan anti bullying dan kita sendiri juga menjauhi
berbagai bentuk bullying.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi
dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.






0 komentar:
Post a Comment