Friday, October 25, 2019

MENGEJAR SKOR


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” [HR Turmudzi]

Catatan Alvers


Usia kita di dunia yang fana ini tidaklah lama, menurut hadits di atas adalah 60 hingga 70 tahun. Jika dibuat rata-rata berarti 65 Tahun (Hijriyah) atau setara 63 Tahun Masehi. Dan sedikit yang memiliki usia lebih dari usia rata-rata tersebut. Tercatat di kalangan sahabat nabi, mereka yang berumur panjang adalah Anas bin Malik, beliau meninggal pada usia 103 Tahun. Asma Binti Abu Bakar meninggal pada usia 100 Tahun, dengan tiada gigi yang tanggal, Akal tidak berubah,. Hisan bin Tsabit usia 120 Tahun; 60 tahun pada masa jahiliyah dan 60 tahun pada masa islam. Dan yang paling panjang usianya adalah Salman al-Farisi, 250 Tahun. [Tuhfatul Ahwadzi]


Jika rata-rata usia manusia saat ini 63 Tahun itu artinya jika kita berusia 32 tahun maka kita telah melewati paruh kedua dalam kehidupan ini. Ibarat sepakbola maka kita sudah masuk babak kedua. Jika babak pertama kita kalah dengan skor 0-2 karena lebih banyak maksiyat daripada ibadahnya maka di babak kedua ini kita harus berjuang sungguh-sunguh agar sebelum wasit meniup peluit panjang kita bisa merubah keadaan skor menjadi 4-2 dengan menghentikan maksiat dan menambah ibadah.

Ada ucapan yang dikira hadits namun ini bukanlah hadits, “barang siapa yang umurnya mencapai 40 tahun namun kebaikannya tidak lebih banyak dari kejelekannya maka hendaklah ia siap-siap masuk neraka” [Al-La’ali Al-Mashnu’ah]. Sementara Imam Malik berkata :
أَدْرَكْتُ أَهْلَ الْعِلْمِ بِبَلَدِنَا، وَهُمْ يَطْلُبُونَ الدُّنْيَا وَيُخَالِطُونَ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ لِأَحَدِهِمْ أَرْبَعُونَ سَنَةً، فَإِذَا أَتَتْ عَلَيْهِمُ اعْتَزَلُوا النَّاسَ
Aku menemui masa para alim di negaraku, mereka mencari dunia dan berbaur dengan sesama sehingga tatkala mencapai usia 40 tahun mereka uzlah (menjauhi manusia untuk memperbanyak ibadah) [Tafsir Al-Qurtubhi]

Artikel ini lebih khusus untuk mengingatkan penulis sendiri dan umumnya untuk alvers sekalian supaya mulai lebih fokus untuk mempersiapkan bekal akhirat. Sebagaimana Firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“. [QS. Al-Hasyr: 18].

Maka di usia kita ini bukan waktunya lagi untuk tenggelam dalam urusan duniawi yang melalaikan akhirat sehingga tatkala malaikat maut datang kita kelabakan dan memelas meminta injury time (perpanjangan waktu). Allah SWT berfirman menceritakan perkataan orang yang hendak meninggal :
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?" [QS Al-Munafiqun : 10]

Berikut kami paparkan beberapa ibadah yang ringan namun besar sekali pahalanya yang sayang sekali untuk kita lewatkan berdasarkan hadits yang shahih. Diantaranya adalah Shalat berjamaah. Sama-sama  dilakukan 4 rekaat namun jika dilakukan berjamaah akan lebih besar pahalanya. Rasul SAW bersabda :
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Shalat berjamaah itu lebih utama pahalanya 27 derajat di atas shalat sendirian [HR Bukhari]

Terlebih lagi shalat isya’ dan subuh. Janganlah keduanya dilakukan kecuali dengan berjamaah karena Rasul SAW bersabda :
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Barang siapa yang shalat isya’ berjamaah maka ia seakan-akan melakukan qiyamul laili setengah malam dan barang siapa yang shalat subuh berjamaah maka ia seakan-akan melakukan qiyamul laili semalaman. [HR Muslim]

Selanjutnya adalah sholat Jenazah  dan Mengirinya ke pemakaman. Meskipun tidak bisa kita lakukan setiap saat namun pahalanya tidak kalah besar dari ibadah lainnya. Rasul SAW bersabda :
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
Barangsiapa menyaksikan jenazah sehingga ia menshalatinya maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang menyaksikannya hingga penguburannya maka baginya pahala dua qirath. Ada yang bertanya : “apakah dua qirath itu?” Rasul SAW menjawab : seperti dua gunung yang besar. [HR Bukhari]

Dan yang sangat ringan pekerjaannya namun sangat sangat besar pahalanya adalah shalat fajar. Sayyidah Aisyah berkata :
أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ، كانَ يُصَلي رَكْعتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامةِ مِن صَلاة الصُّبْحِ.
Bahwasannya Nabi SAW melakukan shalat dua rekaat secara cepat, di antara waktu adzan dan iqamat dari shalat subuh. [HR Bukhari]

Ada tambahan dalam riwayat lain :
حَتَّى أَقُولَ: هَل قرَأَ فِيهما بِأُمِّ القُرْآنِ؟
Sehingga aku berkata “apakah beliau membaca fatihah (ataukah tidak) ? [HR Nasa’i]

Betapa tidak besar, Rasul SAW bersabda :
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Dua rekaat fajar itu lebih baik dari dunia dan isinya [HR Muslim]

Maka segeralah bangun ketika diingatkan oleh muadzin :
الصلاة خيرٌ من النوم
Shalat itu lebih baik daripada tidur.
Karena memang demikian, shalat itu lebih baik daripada tidur. Kok Bisa? Karena tidur itu memenuhi panggilan nafsu sementara shalat itu memenuhi panggilan Allah.  Tidur itu istirahatnya badan sementara shalat itu adalah Istirahatnya ruh. Tidur itu lambang kematian sementara shalat itu lambang kehidupan. Tidur itu dilakukan oleh semua manusia baik yang mukmin maupun yang bukan sementara shalat itu hanya dilakukan oleh orang mukmin.

Di lain sisi kita mengupayakan untuk tidak menambah maksiat dalam catatan amal kita dan terus berusaha untuk menghapus dosa dari maksiat yang telah lalu. Diantara penghapus dosa adalah, Sabda Rasul SAW bersabda: "Barangsiapa membaca subhanallah sehabis shalat sebanyak 33 X, dan membaca alhamdulillah 33 X, dan membaca Allahu Akbar sebanyak 33 X, hingga semuanya berjumlah 99, dan beliau bersabda lagi : dan menjadikan hitungan sempurna menjadi seratus dengan membaca :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan. [HR Muslim]

Dan yang terakhir adalah istiqamahkan untuk membaca sayyidul istighfar setiap pagi dan sore, yaitu :
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Beliau bersabda: “Jika seseorang mengucapkan sayyidul istighfar di sore hari dengan penuh keyakinan lalu meninggal (pada hari itu) niscaya ia masuk surga (atau) ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum pagi harinya, maka ia termasuk dari penghuni surga. [HR Bukhari] Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk semakin semangat dalam beribdaha hingga wafat dalam keadaan husnul khatimah.

Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul Bari Alvers

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren Lho!

NB.
Hak Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang  lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam Alhaddad]

0 komentar:

Post a Comment