Friday, February 14, 2020

MALAIKAT TAK BERSAYAP


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Abu Dzar RA, Nabi SAW bersabda:
وَإِنَّهُ لَجِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام نَزَلَ فِي صُورَةِ دِحْيَةَ الْكَلْبِيِّ
Sesungguhnya ia adalah Jibril AS, ia turun dengan berwujud seperti rupa dihyah alkalbi. [HR An-Nasai]

Catatan Alvers

Orang yang bertaqwa mereka beriman kepada hal yang ghaib sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah : 3. Dan termasuk hal ghaib yang wajib diimani adalah malaikat. Allah swt berfirman :
وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [QS An-Nisa`: 136]


Sebagai makhluk yang ghaib, malaikat dalam bentuk aslinya tidak bisa dilihat oleh kasat mata namun demikian Rasul SAW pernah melihatnya dalam bentuk aslinya sebagaimana disebutkan oleh Sayyidah Aisyah RA :
رَأَى جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام فِي صُورَتِهِ مَرَّتَيْنِ
Nabi SAW melihat jibril AS dalam bentuknya (yang asli) sebanyak dua kali [HR Bukhari]

Ternyata bentuknya begitu besar dan bersayap. Baginda Rasul SAW malaikat Jibril berada di angkasa. Beliau bersabda :
جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
Jibril duduk di atas kursi di antara langit dan bumi [HR Bukhari]

Dan Allah SWT berfirman :
جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ
(Allah) Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. [QS. Fathir: 1]

Bahkan sayapnya lebih dari itu, Rasulullah SAW bersabda :
رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى، عَلَيْهِ سِتُّمِائَةِ جَنَاحٍ، يُنْتَثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ: الدُّرُّ وَالْيَاقُوتُ
Aku melihat Jibril di sisi Sidratul Muntaha. Ia memiliki 600 sayap. Dari bulu sayapnya bertaburan permata dan batu-batu mulia.” [HR Ahmad]

Malaikat memang identik dengan sayap sehingga seringkali kita temui hadits-hadits yang menyebutkan aktifitas malaikat dengan sayapnya sebagai berikut :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ
Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang ia perbuat. [HR Ibnu Majah]

Begitu pula hadits berikut :
إِنَّ لِلَّهِ مَلاَئِكَةً يَطُوفُونَ فِى الطُّرُقِ ، يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ ، فَإِذَا وَجَدُوا قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَنَادَوْا هَلُمُّوا إِلَى حَاجَتِكُمْ . قَالَ فَيَحُفُّونَهُمْ  بِأَجْنِحَتِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا
Sesungguhnya ada malaikat-malaikat milik Allah SWT yang berkeliling di jalan-jalan, mereka mencari ahli dzikir. Apabila mereka mendapati sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah SWT, mereka saling memanggil, “Kemarilah menuju apa yang kamu cari”. Maka para malaikat meliputi mereka dengan sayap-sayapnya hingga ke langit dunia.[HR Bukhari].

Rasul SAW juga bersabda :
إِذَا قَضَى اللَّهُ الأَمْرَ فِى السَّمَاءِ ضَرَبَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَاناً لِقَوْلِهِ كَالسِّلْسِلَةِ عَلَى صَفْوَانٍ يَنْفُذُهُمْ ذَلِكَ
Apabila Allah SWT menetapkan perintah di langit, maka para malaikat mengepakkan sayap-sayapnya karena tunduk kepada firman-Nya seakan-akan suara (yang didengarnya) itu seperti gemerincing rantai di atas batu yang licin yang menembus ke dalam hati mereka. [HR Bukhari]

Namun tidak selamanya malaikat itu identik dengan sayap, sehingga kita dengar istilah “Malaikat tak bersayap” untuk menunjuk malaikat yang menjelma seperti manusia sebagaimana hadits utama di atas “Sesungguhnya ia adalah Jibril AS, ia turun dengan berwujud seperti rupa dihyah alkalbi”. [HR An-Nasai]  Anas RA berkata : dihyah alkalbi adalah pria tampan yang berkulit putih [HR Thabrani]

Dalam hadits yang familier yang diriwayatkan oleh Sayyidna Umar RA disebutkan “Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah SAW. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Dst [HR Muslim] dan pada akhir hadits, setelah lelaki tersebut segera pergi, Nabi memberi tahu identitas lelaki tersebut :
فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ
”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim]

Hal yang sama juga terdapat dalam kisah terdahulu, dimana Rasul SAW bersabda : Sesungguhnya ada tiga orang dari kaum Bani Israil, yaitu orang yang sakit kulit (sopak), orang botak dan orang buta. Allah hendak menguji mereka itu, kemudian mengutus seorang malaikat kepada mereka. [HR Bukhari] Singkat cerita setelah tiga orang tadi disembuhkan maka Allah mengirim malaikat dengan rupa yang sama dengan masing-masing dari ketiga orang tersebut. Rasul SAW bersabda :
إِنَّهُ أَتَى الْأَبْرَصَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ
Sesungguhnya malaikat mendatangi orang yang dulu terkena penyakit kulit dalam wujud seperti rupa dan kondisinya dahulu. [HR Bukhari] begitu pula ketika mendatangi orang yang buta dan yang botak.

Namun demikian mereka tetap tidak makan dan minum. Sebagaimana kisah ketika nabi Ibrahim menyuguhkan makanan kepada tamunya yang tak lain adalah jelmaan malaikat. Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat.” Ibrahim menjawab: “Selamat”
فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ  فَلَمَّا رَأَى أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً
maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya (tidak memakannya), Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka.
Malaikat itu berkata: ‘Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth.’” [QS. Huud: 69 – 70]

Maka dari itu Ar-Razi berkata :
اتفقوا على أن الملائكة لا يأكلون ولا يشربون ولا ينكحون ، يسبحون الليل والنهار لا يفترون
para ulama sepakat bahwasanya malaikat tidak makan, tidak minum, dan juga tidak menikah, mereka bertasbih siang dan malam tanpa kenal lelah.[Tafsir Ar-Razi]

Dan Sayyid Ahmad Al Marzuqi dalam Syairnya menyebutkan :
وَالْمَلَكُ الَّذِيْ بِلَا أَبٍ وَأُمْ :: لَا أَكْلَ لَا شُرْبَ وَلَا نَوْمَ لَهُمْ
Dan para Malaikat iu tidak mempunyai ayah dan ibu. Mereka tidak makan, tidak minum dan tidak tidur [Aqidatul Awam]
Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk terus memuliakan sesama manusia apapun kondisinya kerena boleh jadi mereka adalah malaikat tak bersayap yang sedang menguji kita.

Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul Bari Alvers

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren Lho!

NB.
Hak Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. Silahkan Share tanpa mengedit artikel ini. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang  lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam Alhaddad]


0 komentar:

Post a Comment