ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal RA, Rasul SAW bersabda :
مَنْ أَطْعَمَ مُؤْمِنًا حَتَّى يُشْبِعَهُ مِنْ سَغَبٍ
أَدْخَلَهُ اللَّهُ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، لا يُدْخِلُهُ إِلا مَنْ
كَانَ مِثْلَهُ"
“Barangsiapa memberi makanan seorang mukmin hingga ia kenyang dari
kelaparan, maka Allah akan memasukkannya melalui sebuah pintu (khusus) dari
pintu-pintu surga, yang tidak dimasuki kecuali oleh orang yang seperti
dirinya.” [HR al-Hakim]
Catatan Alvers
Dalam dunia pertemanan, mabar atau makan bareng adalah hal yang
biasa namun istimewanya ada saja teman yang selalu tampil di depan ketika waktunya
membayar makanan telah tiba. Hal ini terkadang mendatangkan pertanyaan, kenapa ia
rajin bayarin makanan teman? Kenapa ia lebih mudah mendapatkan rizki khususnya
secara finansial, tapi sebaliknya teman yang inginnya dibayarin terus dan
menginginkan traktiran itu kebanyakan malah kesulitan secara finansial?.
Mereka yang sukanya mentraktir teman itu bukan sok kaya, atau
ingin kelihatan lebih dari teman yang lain, bukan demikian. Tapi mereka adalah
orang yang menghargai setiap pertemuan dan pertemanan. Mereka ingin pertemanan
itu semakin erat karena dengan memberi hadiah berupa traktiran maka akan semakin
solid pertemanannya. Rasul SAW bersabda:
تَهَادوْا تَحَابُّوا
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, karena hal itu akan
membuat kalian saling mencintai.” [HR Al Baihaqi]
Dalam hadits lain, Rasul SAW bersabda:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ
الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ
orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga dan
pula dekat dengan manusia... [HR Turmudzi]
Kedua, teman yang suka mentraktir itu tidak selamanya
berkelimpahan harta. Boleh jadi dengan apa yang ia lakukan ia mengaharapkan
kebajikan yang sempurna. Allah SWT berfirman:
لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا
تُحِبُّونَ
Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan yang sempurna
sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. [QS Āli ‘Imrān : 92].
Keempat, boleh jadi ia sedang berjuang melawan ancaman setan.
Allah SWT berfirman:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ
Setan menjanjikan kamu dengan kemiskinan. [QS al-Baqarah : 268].
Dan sebaliknya ia ingin meraih doa malaikat, yaitu :
اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak. [HR Bukhari]
Kelima, ia yang suka mentraktir ingin melakukan amalan yang paling
dicintai oleh Allah SWT. Bukankah Rasul SAW bersabda :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ
تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ ... أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا
“Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kegembiraan
kepada seorang mukmin... atau menghilangkan rasa laparnya”. [HR Thabrani]
Keenam. Ia ingin menjadi
mukmin yang sempurna karena Rasul SAW bersabda:
الْمُؤْمِنُ غِرٌّ كَرِيمٌ وَالْفَاجِرُ خِبٌّ لَئِيمٌ
“Seorang mukmin itu senantiasa berlapang dada dan dermawan,
sedangkan seorang fajir itu bakhil dan berakhlak buruk.“ [HR Tirmidzi]
Ketujuh, ia bahagia di akhirat kelak karena Nabi SAW bersabda
dalam hadits utama : “Barangsiapa memberi makanan seorang mukmin hingga ia
kenyang dari kelaparan, maka Allah akan memasukkannya melalui sebuah pintu
(khusus) dari pintu-pintu surga, yang tidak dimasuki kecuali oleh orang yang
seperti dirinya.” [HR al-Hakim]
Jika Anda adalah tim yang suka mentraktir maka yakinlah dengan
movasi diatas dan janganlah mengungkit-ngungkit traktiran dan menuntut teman untuk
membalasnya. Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا
صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima).” [QS Al-Baqarah : 264]
Namun jika Anda adalah tim yang lebih suka ditraktir maka sesekali
harus mentraktir, jangan terus-terusan ingin ditraktir sebab dalam hadits di atas
Rasul SAW memerintahkan kita untuk “saling memberi hadiah”. Jika belum punya
rizki untuk membalas traktiran maka minimal ada niatan untuk itu. Rasul SAW
menceritakan orang yang punya ilmu tapi tidak memiliki uang namun ia memiliki
niat yang kuat (untuk berbuat kebaikan semisal mentraktir) sehingga ia berkata
:
لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ
“Seandainya aku memiliki uang maka aku akan melakukan perbuatan si
fulan (yang suka mentraktir itu)”,
maka orang tersebut akan mendapatkan pahala yang sama dengan si
dermawan (teman yang mentraktir) tadi. [HR Turmudzi]
Dan selama kita menerima traktiran dan belum bisa mentraktir maka
jangan lupa untuk selalu membalas kebaikannya minimal dengan mendoakannya.
Rasul SAW bersabda : “Siapa saja yang berbuat baik kepada kalian,
maka balaslah kebaikannya. Jika engkau tidak mampu membalasnya maka :
فَادعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوا أَنَّكُم قَد كَافَأتُمُوهُ
“doakanlah dia sampai-sampai kalian yakin telah benar-benar mengimbangi
kebaikan nya.” [HR Abu Daud]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka
hati dan fikiran kita untuk suka mentraktir daripada ditraktir dan
meyakini bahwa mentraktir itu tidak merugikan namun sebaliknya ia akan
menguntungkan di dunia maupun di akhirat
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi
dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.






0 komentar:
Post a Comment