ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, Rasul SAW
bersabda :
يَا أَرْضُ رَبِّي وَرَبُّكِ
اللَّهُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّكِ وَشَرِّ مَا فِيكِ وَشَرِّ مَا خُلِقَ
فِيكِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَدِبُّ عَلَيْكِ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ أَسَدٍ
وَأَسْوَدَ وَمِنْ الْحَيَّةِ وَالْعَقْرَبِ وَمِنْ سَاكِنِ الْبَلَدِ وَمِنْ
وَالِدٍ وَمَا وَلَدَ
“Wahai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, aku
berlindung kepada Allah dari keburukanmu dan keburukan yang ada padamu, dan
keburukan apa yang diciptakan padamu, dari keburukan apa yang merayap di
atasmu. Dan aku berlindung kepada Allah dari singa, dan sesuatu yang hitam,
yaitu ular dan kalajengking, dan dari (jin
atau manusia) penghuni negeri serta dari yang melahirkan serta apa yang ia
lahirkan.” [HR Abu Dawud].
Catatan Alvers
Di saat bencana banjir yang melanda, beredar beberapa
video yang memperlihatkan harimau muncul di tengah bencana banjir di Sumatera
pada akhir November 2025 ini. Namun setelah diteliti ternyata video-video
tersebut adalah hasil buatan AI alias hoaks. [tempo co] Beredar juga video
seorang lelaki yang sedang naik motor tiba-tiba diterkam harimau. Banyak orang
menyangka bahwa itu adalah video hasil rekayasa AI. “Semenjak ada AI gak
percaya yg kaya ginian” Ujar salah satu netizen. Namun ternyata, Pihak Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) buka suara. Seorang pria bernama Amir
(41) Ia diterkam harimau saat pulang berkebun dengan mengendarai motor di
Lampung Barat tepatnya di hutan kawasan tepatnya di register 46 B, Gunung
Sekincau, Lampung Barat. Diketahui akibat kejadian itu, ia mengalami luka di
kepala, leher hingga punggungnya. Sabtu (6/9/2025). [detik com]
Binatang buas seperti harimau memang ganas dan banyak
menyerang manusia. Namun tidak dengan para nabi. Dikisahkan oleh Ibnu Katsir
dalam kitabnya Qishashul Anbiya’ (Kisah-kisah para nabi) dengan sanad yang
hasan, bahwa Abi al-Zinad (Lahir tahun 65 H, seorang ulama besar dari kalangan
tabi‘in, ahli hadits dan faqih di Madinah) berkata : “Aku melihat sebuah cincin
di tangan Abu Burdah (wafat sekitar tahun 103 H) bin Abi Musa al-Asy‘ari RA,
pada batu permatanya terukir gambar dua ekor singa dan di antara keduanya ada
seorang lelaki, dan kedua singa itu menjilati lelaki tersebut. Abu Burdah
berkata : Ini adalah cincin milik lelaki yang telah meninggal, yang penduduk negeri
ini mengklaim bahwa ia adalah Daniyal. Cincin itu diambil oleh (ayahku) Abu
Musa pada hari ia dikuburkan.Lalu (ayahku) Abu Musa bertanya kepada para ulama
desa itu tentang ukiran cincin tersebut. Mereka menjawab : Raja saat itu
didatangi oleh para ahli nujum dan berkata kepada sang raja : “Pada tanggal
sekian bulan sekian akan lahir seorang anak laki-laki yang akan merusak
kerajaanmu.” Maka sang raja berkata:
وَاللهِ لَا
يَبْقَى تِلْكَ اللَّيْلَةَ غُلَامٌ إِلَّا قَتَلْتُهُ
“Demi Allah, tidak akan ada seorang anak laki-laki pada
malam tersebut kecuali aku akan membunuhnya.”
Lalu (saat tiba hari yang telah ditentukan itu) mereka
mengambil (anak yang bernama) Daniyal dan melemparkannya ke dalam kandang singa
(supaya ia menjadi santapan singa). Anak tersebut semalaman ada di dalam
kandang singa namun singa jantan serta betina itu menjilatinya tanpa
mencelakainya. (Keesokan harinya) Sang Ibu datang dan mendapati kedua singa itu
sedang menjilatinya. Maka Allah menyelamatkannya dengan cara itu hingga ia tumbuh
besar dan mencapai kedudukan yang ia capai (menjadi nabi).
Abu Burdah berkata : (Ayahku) ‘Abu Musa berkata : Para
ulama desa itu mengatakan bahwa Daniyal kemudian mengukir gambar dirinya
bersama dua singa yang menjilatinya pada batu cincin itu, agar ia tidak
melupakan nikmat Allah kepadanya dalam peristiwa tersebut. [Qishashul Anbiya’]
Dalam satu versi, beliau dimakamkan di area Masjid
Daniyal di Alexandria Mesir tepatnya berada di ruang bawah tanah. Menuju ke
makamnya, peziarah turun melalui tangga ke bawah. Dan alhamdulillah penulis
berziarah ke sana pada bulan November 2025.
Tidak hanya para nabi, keturunan Nabi SAW juga demikian.
Mereka akan terjaga dari binatang buas. Ibnu Hajar Al-Asqalany meriwayatkan
bahwa pada masa khalifah (Ja‘far bin al-Mu‘tashim bin Harun ar-Rasyid yang
dikenal dengan sebutan) al-Mutawakkil (berkuasa pada 232–247 H) dari daulah
Abbasiyah, terdapat seorang perempuan bernama Zainab. Ia mengaku sebagai putri
Husain (wafat tahun 61 H) bin Ali bin Abi Thalib, dan bahwa ia berumur panjang
hingga masih hidup sampai masa itu. Orang-orang saat itu menyarakan khalifah
untuk mendatangkan keturunan Rasul guna menanyakan pendapatnya. Ia adalah - Ali
bin Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja‘far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin
Ali bin Abi Talib RA.
Khalifahpun bertanya mengenai cara menguji benar tidaknya
pengakuan Zainab tersebut. Maka Ali berkata :
المِحْنَةُ
فِي ذَلِكَ قَرِيبَةٌ، إِنَّ اللهَ حَرَّمَ لَحْمَ جَمِيعِ وَلَدِ فَاطِمَةَ عَلَى
السِّبَاعِ
“Ujiannya mudah. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan
daging seluruh keturunan Fatimah atas binatang buas”.
“Maka lemparkan saja dia kepada binatang buas. Jika ia
benar, binatang itu tidak akan mengganggunya. Jika ia dusta, binatang itu akan
memakannya.”
Khalifahpun lalu memerintahkan kepada Zainab agar
dimasukkan ke dalam kawanan singa namun Zainab segera mengaku bahwa ia telah
berdusta. Sebagai hukumannya, ia dinaikkan di atas unta dan diarak di
jalan-jalan kota, sambil diumumkan bahwa ia adalah “Zainab al-Kadzdhabah
(pendusta)” dan bahwa ia sama sekali tidak memiliki hubungan nasab dengan Rasul
SAW. Dan beberapa hari setelahnya, al-Mutawakkil ingin membuktikan kebenaran
dari statement tersebut. Ia menyuruh Ali agar dilemparkan ke tempat yang banyak
binatang buasnya, ternyata memang binatang-binatang buas itu tidak
mengganggunya. [Lisanul Mizan]
Salah satu ikhtiyar supaya kita selamat dari gangguan binatang
buas adalah dengan cara berdoa yaitu dengan doa yang diajarkan oleh Rasul SAW
pada hadits utama di atas. Abdullah bin Umar RA berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَافَرَ فَأَقْبَلَ اللَّيْلُ قَالَ يَا
أَرْضُ رَبِّي وَرَبُّكِ اللَّهُ...
“Rasul SAW saat bepergian dan malam mulai tiba maka beliau
membaca doa “Ya Ardlu Rabby Wa Rabbukillah...dst”
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan
fikiran kita untuk mengetahui kebesaran Allah pada para Nabi dan Kekasih-Nya
serta berdoa dengan doa yang diajarkan Nabi SAW supaya kita selamat di dunia
dan akhirat.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
Jangan pelit berbagi ilmu. Sufyan Ats-sauri berkata :
“Barang siapa pelit berbagi ilmu maka ia akan ditimpa satu dari tiga perkata :
(1) lupa, (2) wafat tanpa manfaat dan (3) catatan ilmunya hilang”. [Al-Majmu’]







0 komentar:
Post a Comment