ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Ibnu
Abbas RA, Rasul SAW Bersabda :
مَنْ
لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ
جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barang
siapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan untuknya
jalan keluar dari setiap kesusahan, kelapangan dari setiap kesempitan, dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka." [HR Ibnu Majah]
Catatan Alvers
Kita sering kali
mendengar wasiat taqwa bahkan setiap hari jumat kita mendengar khatib
menyampaikan pesan taqwa. Taqwa itu mudah diucapkan namun sulit dilakukan. Umar
Bin Abdul Aziz RA berpesan : Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah
– ‘Azza wa Jalla – takwa yang tidak diterima (satu amalan) selain dengannya,
tidak ada rahmat kecuali bagi pelakunya, dan tidak ada pahala kecuali atasnya.
إِنَّ الواعِظِينَ بِهَا كَثِيرٌ،
وَالعَامِلِينَ بِهَا قَلِيلٌ
“Sesungguhnya
orang yang memberikan nasehat tentang taqwa itu jumlahnya banyak namun yang melakukan
taqwa jumlahnya sedikit”.
Semoga Allah
menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertakwa. [Jamiul Ulum Wal Hikam]
Apakah taqwa itu? Imam
As-Suyuthi berkata :
التَّقْوَى
بِامْتِثَالِ الْأَوَامِرِ وَاجْتِنَابِ النَّوَاهِي
Taqwa itu didapat
dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan (Allah). [Tafsir
Jalalain]
Orang yang bertaqwa
bukan berarti ia tidak pernah melakukan dosa karena tiada orang yang tak
berdosa, bukankah manusia itu tempatnya salah dan lalai. Allah SWT mendeskripsikan
beberapa karakter orang-orang yang bertaqwa, diantaranya :
وَالَّذِينَ
إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ
ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ
ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ
"Dan
(orang yang bertaqwa adalah) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menzalimi diri sendiri, maka mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka..." [QS. Āli ‘Imrān: 135]
Jadi orang yang
bertaqwa itu banyak beristighfar memohon ampunan dari Allah SWT. Dan orang yang
bertaqwa itu bukan berarti orang yang tidak pernah memiliki masalah, bukan
demikian karena dunia ini tempat ujian dan masalah namun mereka tatkala mendapati
ujian berat maka Allah akan solusi baginya bahkan dalam hadits utama Nabi SAW
bersabda : "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan
menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesusahan, kelapangan dari setiap
kesempitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka."
[HR Ibnu Majah]
Dan hadits ini sesuai
dengan firman Allah SWT :
وَمَن
يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.[QS ath-thalaq:2-3]
Dalam Tafsir
Jalalain dikisahkan bahwa Nabi sulaiman AS memiliki kendaraan berupa kuda balap
yang gagah perkasa (Shafinatul Jiyad) untuk jihad sejumlah 1000 ekor kuda. Di
siang hari beliau mempersiapkan kuda-kuda tersebut hingga matahari terbenam
tanpa terasa dan waktu beribadahpun terlewat begitu saja. Nabi Sulaiman berkata
:
إِنِّي
أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ
"Sesungguhnya
aku sangat menyukai kuda sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai matahari
terbenam." [QS Shad 32]
Allah memperingatkan
agar orang yang beriman tidak dilalaikan oleh harta, Allah SWT berfirman :
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ
ذِكْرِ اللّٰهِ
Wahai orang-orang
yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu membuatmu lalai dari
mengingat Allah. [QS Al-Munafiqun : 9]
Setelah menyadari akan
hal itu dan menyesalinya maka beliau menyembelih semua kuda-kudanya. [Tafsir
Jalalain]
Setelah beliau mengurbankan
semua kudanya, Lantas apakah beliau harus jalan kaki kemana-mana? Lambat,
capek? Tentu tidak, bukankah Allah telah berjanji akan mengganti dengan yang
lebih baik dalam hadits di atas. Ya, Allah menggantikan untuknya sesuatu yang
lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan
perintahnya, Allah SWT berfirman :
فَسَخَّرْنَا
لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ
Kemudian Kami
tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya,
[QS Shad 36]
Sungguh angin yang
dimiliki nabi sulaiman adalah kendaraan tercepat di zamannya yaitu kuda.
Bagaimana tidak? Allah SWT berfirman :
غُدُوُّهَا
شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ
perjalanan angin
dari pagi hingga siang setara dengan sebulan berkendara dengan kuda tercepat
dan perjalanan angin dari siang hingga sore setara dengan sebulan berkendara
dengan kuda tercepat. [QS Saba’: 12]
Demikianlah Nabi
sulaiman telah mendapatkan ganti yang lebih baik dari apa yang ditinggalkannya
karena Allah SWT sesuai dengan janji Allah yang dikukuhkan oleh sabda Rasul SAW.
Wallahu A’lam.
Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar melanggengkan istigfar
dan berusa menjadi orang yang taqwa sehingga kita senantiasa mendapatkan solusi
dalam setiap problematika kehidupan kita.
Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul
Bari, SS., M.Ag
Pondok Pesantren
Wisata
AN-NUR 2 Malang
Jatim
Sarana Santri ber-Wisata
Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok
itu Keren!
WA Auto Respon
: 0858-2222-1979
NB.
“Ballighu Anni
Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada.
Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus
setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment