Thursday, July 24, 2025

SOLUSI BAGI YANG BERTAQWA

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasul SAW Bersabda :

مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

"Barang siapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesusahan, kelapangan dari setiap kesempitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka." [HR Ibnu Majah]

 

Catatan Alvers

 

Kita sering kali mendengar wasiat taqwa bahkan setiap hari jumat kita mendengar khatib menyampaikan pesan taqwa. Taqwa itu mudah diucapkan namun sulit dilakukan. Umar Bin Abdul Aziz RA berpesan : Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah – ‘Azza wa Jalla – takwa yang tidak diterima (satu amalan) selain dengannya, tidak ada rahmat kecuali bagi pelakunya, dan tidak ada pahala kecuali atasnya.

إِنَّ الواعِظِينَ بِهَا كَثِيرٌ، وَالعَامِلِينَ بِهَا قَلِيلٌ

“Sesungguhnya orang yang memberikan nasehat tentang taqwa itu jumlahnya banyak namun yang melakukan taqwa jumlahnya sedikit”.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertakwa. [Jamiul Ulum Wal Hikam]

 

Apakah taqwa itu? Imam As-Suyuthi berkata :

التَّقْوَى بِامْتِثَالِ الْأَوَامِرِ وَاجْتِنَابِ النَّوَاهِي

Taqwa itu didapat dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan (Allah). [Tafsir Jalalain]

 

Orang yang bertaqwa bukan berarti ia tidak pernah melakukan dosa karena tiada orang yang tak berdosa, bukankah manusia itu tempatnya salah dan lalai. Allah SWT mendeskripsikan beberapa karakter orang-orang yang bertaqwa, diantaranya :

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ

"Dan (orang yang bertaqwa adalah) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, maka mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka..." [QS. Āli ‘Imrān: 135]

 

Jadi orang yang bertaqwa itu banyak beristighfar memohon ampunan dari Allah SWT. Dan orang yang bertaqwa itu bukan berarti orang yang tidak pernah memiliki masalah, bukan demikian karena dunia ini tempat ujian dan masalah namun mereka tatkala mendapati ujian berat maka Allah akan solusi baginya bahkan dalam hadits utama Nabi SAW bersabda : "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesusahan, kelapangan dari setiap kesempitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka." [HR Ibnu Majah]

Dan hadits ini sesuai dengan firman Allah SWT :

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.[QS ath-thalaq:2-3]

 

 

 

 

Dalam Tafsir Jalalain dikisahkan bahwa Nabi sulaiman AS memiliki kendaraan berupa kuda balap yang gagah perkasa (Shafinatul Jiyad) untuk jihad sejumlah 1000 ekor kuda. Di siang hari beliau mempersiapkan kuda-kuda tersebut hingga matahari terbenam tanpa terasa dan waktu beribadahpun terlewat begitu saja. Nabi Sulaiman berkata :

إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ

"Sesungguhnya aku sangat menyukai kuda sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai matahari terbenam." [QS Shad 32]

 

Allah memperingatkan agar orang yang beriman tidak dilalaikan oleh harta, Allah SWT berfirman :

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu membuatmu lalai dari mengingat Allah. [QS Al-Munafiqun : 9]

 

Setelah menyadari akan hal itu dan menyesalinya maka beliau menyembelih semua kuda-kudanya. [Tafsir Jalalain]

 

Setelah beliau mengurbankan semua kudanya, Lantas apakah beliau harus jalan kaki kemana-mana? Lambat, capek? Tentu tidak, bukankah Allah telah berjanji akan mengganti dengan yang lebih baik dalam hadits di atas. Ya, Allah menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, Allah SWT berfirman :

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ

Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, [QS Shad 36]

Sungguh angin yang dimiliki nabi sulaiman adalah kendaraan tercepat di zamannya yaitu kuda. Bagaimana tidak? Allah SWT berfirman :

غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ

perjalanan angin dari pagi hingga siang setara dengan sebulan berkendara dengan kuda tercepat dan perjalanan angin dari siang hingga sore setara dengan sebulan berkendara dengan kuda tercepat. [QS Saba’: 12]

 

Demikianlah Nabi sulaiman telah mendapatkan ganti yang lebih baik dari apa yang ditinggalkannya karena Allah SWT sesuai dengan janji Allah yang dikukuhkan oleh sabda Rasul SAW.

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar melanggengkan istigfar dan berusa menjadi orang yang taqwa sehingga kita senantiasa mendapatkan solusi dalam setiap problematika kehidupan kita.

 

Salam Satu Hadits,

Dr. H. Fathul Bari, SS., M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WA Auto Respon :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment