Friday, September 19, 2025

YANG PALING CINTA NABI

ONE DAY ONE HADITH

 

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda :

مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ

“Orang paling mencintai aku dari kalangan umatku adalah orang-orang yang hidup setelahku, salah seorang dari mereka sangat ingin melihatku, walaupun harus menebusnya dengan keluarga dan hartanya.” [HR Muslim]

 

Catatan Alvers

 

Pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. “Dari mana datangnya lintah. Dari sawah turun ke kali. Darimana datangnya cinta. Dari mata ke hati”. Menurut teori ini, cinta berawal dari kenal dan kenal berasal dari melihat atau bertemu. Demikianlah orang-orang dahulu mulai mengenal lalu mencintai Nabi SAW. Sayyidina Ali berkata :

مَنْ رَآهُ بَدِيهَةً هَابَهُ وَمَنْ خَالَطَهُ مَعْرِفَةً أَحَبَّهُ يَقُولُ نَاعِتُهُ لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ

Orang yang melihat beliau secara kebetulan (pertama kali) maka ia akan sungkan (hormat) kepada beliau. Dan orang yang mengenali dan bergaul dengan beliau maka ia akan mencintainya dan dia akan bercerita : "Aku tidak pernah melihat sebelum maupun sesudahnya, orang yang (baiknya) seperti beliau." [HR Tirmidzi]

 

Mengenali Nabi SAW akan bermanfaat di akhirat kelak. Anas RA meriwayatkan dari Nabi SAW, Beliau bersabda: "Jika jenazah sudah diletakkan di dalam kuburnya dan teman-temannya sudah berpaling dan pergi meninggalkannya, dia mendengar gerak langkah sandal-sandal mereka (Qar’a Ni’alihim), maka akan datang kepadanya dua malaikat yang keduanya akan mendudukkannya seraya keduanya berkata kepadanya:

مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Apa yang kamu katakan tentang laki-laki ini, Muhammad SAW ?".

Maka jenazah itu menjawab: "Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusanNya". Maka dikatakan kepadanya: "Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga". dan iapun dapat melihat keduanya".

 

Adapun (jenazah) orang kafir atau munafiq, (ketika ditanya apakah mengetahui tentang laki-laki ini, Muhammad SAW ?") maka ia akan menjawab:

لَا أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ

"Aku tidak tahu, aku hanya berkata mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang".

Maka dikatakan kepadanya: "Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti orang yang mengerti". Maka kemudian dia dipukul dengan palu godam besar terbuat dari besi diantara kedua telinganya sehingga mengeluarkan suara teriakan yang dapat didengar oleh yang ada di sekitarnya kecuali oleh dua makhluq (jin dan manusia)". [HR Bukhari]

 

Kembali ke teori cinta, ternyata pepatah di atas tidak berlaku pada ummat sekarang dimana orang cinta kepada Nabi SAW padahal belum pernah bertemu. Jadi mereka itu cinta terlebih dahulu lalu ingin bertemu dan untuk mewujudkan keinginnannya itu, mereka rela berkorban apapun bahkan dengan keluarga dan harta mereka. Rasul SAW dalam hadits utama bersabda : “orang yang paling mencintai aku dari kalangan umatku adalah orang-orang yang hidup setelahku, salah seorang dari mereka sangat ingin melihatku, walaupun harus menebusnya dengan keluarga dan hartanya.” [HR Muslim]

 

Mereka itu adalah orang-orang yang dirindukan oleh Rasul SAW. Beliau bersabda :

وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا

"Sungguh aku sangat ingin melihat ikhwan ku."

Para Sahabat bertanya, 'Bukankah kami semua adalah ikhwan-mu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab :

أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ

"Kalian semua adalah ashab-ku (sahabatku), sedangkan ikhwan kita (saudara-saudara kita) adalah mereka yang belum berwujud." [HR Muslim]

 

Senada dengan hadits ini, diriwayatkan bahwa suatu ketika Abu Ubaidah ibnul Jarrah bertanya : Ya Rasulallah, adakah orang yang lebih baik dari kami, beragama islam bersamamu dan berjihadpun bersamamu?. Rasul SAW menjawab :

نَعَمْ قَوْمٌ يَكُونُونَ مِنْ بَعْدِكُمْ يُؤْمِنُونَ بِي وَلَمْ يَرَوْنِي

Iya ada, mereka adalah kaum yang ada setelah kalian. Mereka iman kepadaku padahal mereka tidak melihatku. [HR Ahmad]

 

Dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, Ibnu Abbas RA meriwayatkan, Rasul SAW bersabda :

:يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَنْ أَعْجَبُ الْخَلْقِ إِيمَانًا؟

“Wahai sekalian manusia, tahukah kalian siapa orang (makhluk) yang paling mengagumkan imannya?”

Para sahabat menjawab : “Para malaikat”. Nabi menjawab : “(salah), bagaimana mungkin para malaikat tidak beriman, bukankah mereka melihat langsung urusanku (menjadi Nabi)”.  Para sahabat menjawab : “Para nabi, Ya Rasul”. Nabi menjawab : “(salah), bagaimana mungkin para nabi tidak beriman, bukankah wahyu diturunkan dari langit kepada mereka”. Para sahabat menjawab : “Para sahabat, Ya Rasul”. Nabi menjawab : “(salah), bagaimana mungkin para sahabat tidak beriman, bukankah mereka telah melihat secara langsung (wahyu) yang mereka lihat”. Lantas Nabi SAW bersabda :

وَلَكِنَّ أَعْجَبَ النَّاسِ إِيمَانًا , قَوْمٌ يَجِيئُونَ مِنْ بَعْدِي , يُؤْمِنُونَ بِي وَلَمْ يَرَوْنِي , وَيُصَدِّقُونِي وَلَمْ يَرَوْنِي , أُولَئِكَ إِخْوَانِي.

“Akan tetapi orang yang paling mengagumkan imannya adalah kaum yang datang setelah (wafat)ku. Mereka beriman padahal mereka belum pernah melihatku, mereka mempercayaiku padahal mereka belum pernah bertemu denganku. Mereka itulah Ikhwan-ku”. [HR Thabrani]

 

Maka benarlah sungguh aneh dan menakjubkan jika orang-orang yang jauh datang setelah Nabi, mereka belum pernah bertemu, belum pernah melihat Nabi namun mereka beriman dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka menggugurkan teori cinta “Darimana datangnya cinta. Dari mata ke hati.” Dan cinta Nabi adalah modal besar untuk menjadi orang yang beruntung dengan masuk surga dan dikumplkan bersama beliau.

 

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari Anas RA bahwasannya ada seseorang yang bertanya : “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau SAW balik bertanya : “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab : “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.” Maka beliau bersabda : “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”

Anas RA berkata :

فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Kami tidaklah pernah gembira sebagaimana gembira kami ketika mendengar sabda Nabi SAW : Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai”.

Lalu Anas berkata : “Maka aku mencintai Nabi SAW, Abu Bakar, dan ‘Umar. Dan Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku belum bisa beramal seperti amalan-amalan mereka.” [Shahih Bukhari]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mencintai Nabi SAW sehingga kita termasuk orang-orang yang dirindukan oleh beliau dan kelak akan dikumpulkan bersama Nabi Muhammad SAW.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WA Auto Respon :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment