Wednesday, March 11, 2020

BUKAN FABEL


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri RA, Nabi SAW bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُكَلِّمَ السِّبَاعُ الْإِنْسَ وَحَتَّى تُكَلِّمَ الرَّجُلَ عَذَبَةُ سَوْطِهِ وَشِرَاكُ نَعْلِهِ وَتُخْبِرَهُ فَخِذُهُ بِمَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, tidaklah kiamat terjadi hingga binatang-binatang buas berbicara kepada manusia, hingga ujung cambuknya, tali sendalnya berbicara pada orang dan hingga lututnya memberitahukan padanya apa yang dilakukan keluarganya sepeninggalnya. [HR Tirmidzi]

Catatan Alvers

Terdapat seekor serigala mendatangi sekerumunan kambing dan membawa lari salah satu kambing untuk dimangsanya. Mengetahui kejadian ini, Sang penggembala mengejarnya dan iapun berhasil menarik kembali kambingnya. Serigala tersebut kemudian naik ke atas bukit lalu berkata :
عَمَدْتُ إِلَى رِزْقٍ رَزَقَنِيهِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ انْتَزَعْتَهُ مِنِّي
Aku hanya ingin mengambil rizki yang telah Allah SWT berikan kepadaku tapi mengapa Engkau merebutnya?
Sang penggembala berkata :
تَالَلَّهِ إِنْ رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ ذِئْبًا يَتَكَلَّمُ
Demi Allah! Tidaklah aku pernah melihat kejadian seperti kejadian hari ini, aku melihat serigala bisa berbicara.

Serigala tersebut menjawab :
أَعْجَبُ مِنْ هَذَا رَجُلٌ فِي النَّخَلَاتِ بَيْنَ الْحَرَّتَيْنِ، يُخْبِرُكُمْ بِمَا مَضَى وَبِمَا هُوَ كَائِنٌ بَعْدَكُمْ
Yang lebih mengherankan adalah seorang laki-laki yang tinggal di daerah penuh dengan pohon kurma (Madinah) yang terletak di antara dua harroh (batas kota Madinah) dan dia bisa mengabarkan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi setelah kalian.

Maaf saya cut dulu ceritanya. Jika sang penggembala itu mendatangi anda dan menyampaikan kisahnya, boleh jadi 100% anda tidak akan mempercayainya karena secara logika akal sehat anda tidak pernah menyaksikan binatang yang notabene tak berakal bisa berbicara dengan bahasa manusia dan mengatakan bahwa cerita itu hanyalah fiksi (khayalan) belaka. Boleh jadi anda mengatakan bahwa kisah di atas bagian dari FABEL.

Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi). Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh cerita di dalam fabel semuanya binatang yang mempunyai akal, tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Tujuan fabel adalah memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol binatang-binatang. [Wikipedia]

Fabel lahir di Yunani pada abad ke-6 SM. Cerita fabel merupakan kesustraan dunia yang tertua. Penulis pertamanya adalah seorang budak bernama Asop. Fabel dijadikan sarana yang paling tepat untuk menyampaikan suatu kebenaran, yang pada saat itu tidak mudah untuk dikatakan secara langsung terutama untuk kalangan rakyat jelata. Di negara Jerman fabel sudah ditulis dan digemari sejak abad pertengahan (Mittelalter), dan berkembang pesat pada zaman reformasi (Reformationszeit). Penulis fabel yang paling berpengaruh adalah Martin Luther yang menggunakan fabel sebagai media penyampaian pandangannya tentang politik dan kehidupan beragama. [Pengajar co id]

Baiklah saya lanjutkan kisahnya. Mendengar perkataan ini, sang penggembala yang tak lain adalah seorang Yahudi ia mendatangi orang yang dimaksud yaitu Nabi SAW dan ia pun menceritakan kejadian aneh tersebut. Bagaimanakah respon beliau? Beliau yang masyhur dengan gelar al-amin (orang yang dapat dipercaya) dan tidak pernah dusta sedikitpun.Ternyata Rasul SAW membenarkan cerita sang penggembala tersebut dan kemudian bersabda :
إِنَّهَا أَمَارَةٌ مِنْ أَمَارَاتٍ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ، قَدْ أَوْشَكَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ فَلَا يَرْجِعَ حَتَّى تُحَدِّثَهُ نَعْلَاهُ وَسَوْطُهُ مَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ
Sesungguhnya hal itu adalah tanda dari tanda-tanda terjadinya hari kiamat adalah sebentar lagi seorang itu akan keluar dari rumah dan tidaklah dia kembali ke rumahnya sampai kedua sandal dan cambuknya menceritakan apa yang dilakukan oleh istri (keluarganya) setelah kepergiannya. [HR Ahmad]

Sabda ini yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad memperkuat hadits utama di atas yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Kisah serigala di atas diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dengan redaksi lebih ringkas dan berbeda redaksi. Yaitu, Rasul SAW melaksanakan shalat subuh kemudian beliau menghadap keapda para jemaah shalat dan bersabda : “Tatkala seseorang menggembala seekor sapi, kemudian diapun menunggangi sapi tersebut dan memukulnya. Sapi itupun berkata:
إِنَّا لَمْ نُخْلَقْ لِهَذَا إِنَّمَا خُلِقْنَا لِلْحَرْثِ
Sesungguhnya aku tidaklah diciptakan untuk ini (untuk ditunggangi), namun aku hanyalah diciptakan untuk membajak.”
Orang-orangpun berkata, “Maha suci Allah, sapi berbicara??”. Rasulullah SAW berkata :
فَإِنِّي أُومِنُ بِهَذَا أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ
Sesungguhnya aku beriman terhadap hal ini, demikian juga Abu Bakar dan Umar beriman.”
Berkata Abu Hurairah, “Dan tatkala itu Abu Bakar dan Umar sedang tidak ada (di Majelis tersebut)”.

Rasulullah SAW Melanjutkan sabdanya : “Dan tatkala seorang penggembala sedang menggembalakan kambing-kambingnya tiba-tiba datang serigala dan membawa lari seekor kambingnya. Maka sang penggembalapun mengejar serigala tersebut dan sepertinya dia berhasil membebaskan kambing tersebut dari cengkraman serigala. Sang serigala tersebut berkata kepada si penggembala: 
اسْتَنْقَذْتَهَا مِنِّي فَمَنْ لَهَا يَوْمَ السَّبُعِ يَوْمَ لَا رَاعِيَ لَهَا غَيْرِي
(Jika) Engkau membebaskan kambing itu dariku, maka siapakah yang (akan menunggui) kambing ini pada hari di mana binatang buas datang mengambil kambing ini dan tidak ada lagi penggembala selain aku. (dekat hari kiamat) ?
Orang-orangpun berkata, “Maha suci Allah, serigala berbicara?”, Nabi SAW berkata, “Sesungguhnya aku beriman terhadap hal ini, demikian juga Abu Bakar dan Umar beriman”. Berkata Abu Hurairah, “Tatkala itu Abu Bakar dan Umar sedang tidak hadir. [HR Bukhari]
Sekali lagi, kisah ini bukan fabel yang fiktif. Kisah ini dikisahkan oleh Rasul SAW yang terpercaya dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang terpercaya. Boleh Jadi, Hadits seperti ini sampai kepada orang-orang yang mengedepankan akal saja niscaya mereka yang menolak hadits ini. Mereka akan berkata “Hadits ini lemah bahkan palsu karena tidak masuk akal, siapapun yang meriwayatkannya!”. statement seperti demikian saya temukan di sebuah akun facebook. Ingatlah, dengan kebesaran Allah, jangankan hewan yang memiliki mulut bisa berbicara dengan bahsa manusia bahkan ujung cambuk, tali sendal dan lutut seseorang dapat berbicara dengan bahasa manusia sebagaimana hadits utama di atas.

Dan nanti tangan dan kakip yang tak berakal dan tidak bermulut akan berbicara, Allah SWT ber firman :
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka lakukan.” [QS Yasin:65]

Dan mereka berkata kepada kulit mereka:”Mengapa kamu menjadi saksi (yang memberatkan) terhadap kami” Kulit berkata :
أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Allah yang telah menjadikan segala sesuatu bisa berbicara telah menjadikan kami bisa berbicara, dan Dia-lah yang menciptakan kalian pertama kali dan hanya kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan”. [QS Fushshilat : 21] Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk beriman kepada Nabi SAW dan mempercayai apapun yang disampaikan oleh Beliau.

Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul Bari Alvers

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren Lho!

NB.
Hak Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang  lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam Alhaddad]

0 komentar:

Post a Comment