ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ فِي
الْجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي
النَّاسَ
“Sungguh
aku melihat seseorang mendapatkan kenikmatan di surga, karena memotong sebuah
pohon di tengah jalan yang mengganggu manusia.” [HR Muslim]
Catatan
Alvers
Di
musim hujan seperti sekarang ini acap kali angin kencang merobohkan pepohonan
tak terkecuali yang berada di pinggir jalan. Tak jarang pohon roboh melintang
di tengah jalan sehingga dapat mengganggu bahkan menutup akses jalan tersebut.
Pernahkah
anda mengalami hal demikian ketika di perjalanan? Saya pernah punya pengalaman
demikian. Karena tidak bisa melintas akibat pohon tumbang maka saya pilih putar
balik dan qadarullah ternyata di jalan yang lain itu juga terdapat pohon roboh
yang melintang sehingga tidak bisa dilewati. Mencari alternatif yang lain
ternyata sama juga. Tidak lama kemudian ada beberapa orang sekitar yang bahu
membahu berusaha menyingkirkan pohon yang tumbang tadi. Alhamdulillah, betapa
senangnya saya dan orang-orang yang melintas karena jalan tersebut sudah bisa
dilewati kembali.
Sungguh
mulia orang-orang yang menyingkirkan halangan dari jalan raya. Rasul-pun
menilainya sebagai sedekah. Rasul SAW bersabda:
أَمِطْ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ فَهُوَ لَكَ
صَدَقَةٌ
Singkirkanlah
gangguan dari jalan, karena itu sedekah untuk kamu. [HR Ahmad]
Bahkan,
mereka akan mendapatkan balasan yang besar sebagaimana sabda Nabi SAW dalam
hadits utama di atas : Sungguh aku melihat seseorang mendapatkan kenikmatan di
surga, karena memotong sebuah pohon di tengah jalan yang mengganggu manusia.
[HR Muslim]
Tak
hanya pohon besar, menyingkirkan ranting pohon yang berduri juga akan
mendatangkan pahala besar. Rasul SAW bersabda :
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ
غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ
Ketika
seseorang berjalan di suatu jalan, ia mendapati ranting pohon berduri di tengah
jalan tersebut, ia pun menyingkirkannya, maka Allah berterima kasih kepadanya,
lalu mengampuninya.” [HR Bukhari Muslim]
Dalam
hadits lain, Rasul SAW bersabda : “Ada seseorang laki-laki yang melewati
ranting berduri berada di tengah jalan. Ia mengatakan, ‘Demi Allah, aku akan
menyingkirkan duri ini dari kaum muslimin sehingga mereka tidak akan terganggu
dengannya.’ Maka Allah pun memasukkannya ke dalam surga.”[HR Muslim]
Sebaliknya
sungguh miris jika kita melihat ada orang naik mobil sambil membuang kulit
rambutan sepanjang jalan atau membuang sampah sembarangan. Lebih parah lagi ada
oknum tukang tambal ban yang sengaja menabur paku di jalanan sekitarnya demi
menambah pelanggan sebagaimana pernah ditayangkan di televisi. Rasul SAW bersabda
:
من آذى المسلمين في طرقهم وجبت عليه لعنتهم
Siapa
yang menyakiti kaum muslimin di jalan-jalan mereka, wajib atasnya laknat
mereka. [HR Thabrani]
Perbuatan
tak terpuji seperti itu masuk kategori “merintangi jalan umum darat” dalam KUHP
Pasal 192 yang berbunyi : Barang siapa dengan sengaja menghancurkan, membikin
tak dapat dipakai atau merusak bangunan untuk lalu lintas umum, atau merintangi
jalan umum darat atau air, atau menggagalkan usaha untuk pengamanan bangunan
atau jalan itu, diancam: (1). dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun, jika karena perbuatan itu timbul bahaya bagi keamanan lalu
lintas, (2). dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun, jika karena
perbuatan itu timbul bahaya bagi keamanan lalu lintas dan mengakibatkan orang
mati.[ uu direktorimu com]
Tidak
hanya itu, NU (Jember ) melarang kegiatan permintaan amal jariyah untuk
pembangunan tempat ibadah yang dilakukan di tengah atau di pinggir jalan raya. Sebab,
selain kegitan tersebut mengganggu aktifitas umum juga sangat membahayakan bagi
pengguna jalan tersebut dan petugas pencari sumbangan. [nu or id] Senada dengan
hal itu, MUI Pamekasan juga menyatakan bahwa penarikan sumbangan untuk masjid
di jalan yang dilakukan dengan mempersempit jalan adalah haram. [regional kompas com]
Intinya
kita harus memudahkan orang atau pengendara lain di jalan raya dan tidak
menyulitkan mereka. Hindarilah pula perilaku parkir sembarangan, parkir di
depan pintu rumah orang atau parkir di area parkiran toko yang dikhususkan
untuk pelanggan saja karena itu termasuk hal yang terlarang.Bukan hanya
berurusan dengan polisi namun akan juga berurusan dengan malaikat karena mereka
terlaknat. Rasul SAW bersabda :
وَمَنْ يُشَاقِقْ يَشْقُقِ اللَّهُ عَلَيْهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barang
siapa yang menyulitkan (orang lain) maka Allah akan mempersulitnya para hari
kiamat" [HR Bukhari]
Jauhi
perilaku menyusahkan dan mempersulit urusan orang lain termasuk saat kita
berada di jalan raya. Budayakan mengalah dan mendahulukan orang lain yang
terburu-buru dengan Husnudzan mungkin saja mereka mempunyai urusan yang sangat
penting dan mendesak. Boleh jadi sedang mengantar ibu hamil, orang sakit
ataupun lagi kebelet kencing.
Jadikan
perilaku mengalah dan memudahkan pengendara lain sebagai ladang pahala sehingga
meskipun di jalan kita tetap bisa beramal dan meraih pahala yang maksimal. Ganti
omelan ketika mengalami kemacetan dan kesemrawutan kendaraan di sepanjang jalan
dengan dzikir dan positif thingking. Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari
membuka hati kita untuk terus beramal baik di manapun termasuk ketika berada di
jalan raya.
Salam
Satu Hadits,
Dr.
H. Fathul Bari Alvers
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren Lho!
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan
menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa
mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia
adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam
Alhaddad]
0 komentar:
Post a Comment